Share

Bab 0002

Penulis: Ans
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-23 04:12:34

“Aku menerima tawaranmu.” Tanpa basa basi Bayu langsung menyampaikan maksudnya, menatap nanar wanita cantik yang baru beberapa waktu yang lalu merendahkannya.

Sebelumnya, setelah memohon kepada dokter untuk menyelamatkan adiknya, Bayu melaju, menerobos derasnya air hujan. Meskipun merasa harga dirinya telah hancur, pria itu jelas tak punya pilihan lain.

Terperangkap dalam hinaan adalah hal pertama yang Bayu dapatkan saat dia masuk ke ruangan Marcella. Tubuh kedinginan di dalam baju yang basah, bibirnya membiru. Beberapa tetes air mengalir dari ujung rambut dan jatuh di dahi dan pelipisnya. Bayu sepenuhnya kehilangan harapan.

Marcella terkejut, dia mengukur suasana hati Bayu. Apa yang membuat pria ini kembali begitu cepat setelah mati-matian mempertahankan harga diri.

“Kau berubah pikiran hanya dalam hitungan jam?”

“Aku datang dengan syarat lain. Bukan hanya agar kau membebaskanku dari ganti rugi.”

“Tiga ratus juta adalah jumlah yang besar, dan aku masih harus memberimu bonus tambahan?” Marcella tersenyum sinis.

“Aku menjual diriku padamu, Nyonya.”

Langkah Bayu perlahan mendekati kursi tempat Marcella duduk. Kedua lengan kekarnya memenjarakan Marcella. Tetesan air dari rambut Bayu jatuh di dada Marcella dan membasahi bajunya. Sementara pandangan mata mereka bertemu dalam jarak satu jengkal.

“Apa maksudmu?” gumam Marcella. Hatinya sedikit bergetar karena wajah tampan Bayu tepat berada di depan matanya. Dia bahkan bisa melihat bahwa Bayu memiliki mata coklat gelap yang sangat menawan.

“Aku butuh seratus juta. Malam ini juga. Jika kau setuju, maka akan kuberikan apa pun yang kau inginkan.” Napas hangat Bayu bisa Marcella rasakan tepat di depan hidungnya.

Ini bukan hanya tentang beberapa inci yang ‘mematikan’, tetapi permintaan Bayu barusan membuat ketegangan di hati Marcella seketika teredam. Pria ini datang untuk uang, sesuai dengan apa yang Marcella bayangkan. Hati Marcella bersorak dan tertawa karena kemenangan.

Jemari lentik Marcella mendarat di dada Bayu. Dia bisa merasakan di balik kaus putih basah, ada otot yang keras di atas dada bidang itu. Dorongan ringan tangan Marcella membuat bayu melepaskan tangannya dari kursi dan berdiri tegak lagi.

Marcella melakukan hal yang sama, dan berjalan sedikit menjauh. Dia bersandar di jendela. Matanya melihat kerlip lampu kota yang ada di bawah sana. Tubuhnya butuh pembebasan dari sesak yang Bayu alirkan akibat kedekatan mereka barusan. Tiba-tiba, sebuah ide melintas di kepala Marcella.

“Katakan, kenapa kau berubah pikirkan dan membutuhan uang itu? Kau terjerat pinjaman online? Atau dikejar debt kolektor karena terlalu banyak bersenang-senang dengan kartu kredit? Atau kekasihmu yang tiba-tiba minta uang banyak padamu?” Nada suaranya ‘menjatuhkan’ hati Bayu ke lantai.

“Itu bukan urusanmu. Jika kau setuju, kita bisa mulai dengan sebuah kesepakatan. Bebaskan aku dari ganti rugi dan berikan aku seratus juta malam ini.”

“Baik. Kau benar, hidupmu dan urusanmu bukan hal penting untukku. Kalau begitu, kita akan mulai dengan kesepakatan. Kau akan bersandiwara untuk menjadi suamiku.”

“Sampai kapan?” tanya Bayu.

“Aku tidak bisa menentukan. Kondisi ayahku sedang tidak baik. Jantungnya semakin melemah. Membuatnya bahagia dan tenang adalah tujuan sandiwara ini.”

“Ok. Aku mengerti maksudmu.”

“Dengar, ini adalah sebuah sandiwara. Untuk kita berdua. Tapi, untuk orang lain, ini adalah hal nyata. Kau perlu melakukan dengan baik. Kau juga harus tinggal di rumahku.” Marcella mengajukan syarat yang harus Bayu setujui.

Malam ini, Bayu akan mengiyakan semua keinginan Marcella. Demi Aryani, dia akan sanggup jika harus menggadaikan nyawa. Sejak Dokter Diana mengatakan tentang amputasi, Bayu sudah siap membuang harga dirinya ke lautan.

“Aku setuju. Lalu tentang seratus juta itu… hmm… maksudku.”

“Berikan aku nomor rekeningmu. Aku akan mengirimkannya sekarang.” Marcella menyodorkan ponselnya. Meminta Bayu untuk menuliskan apa yang dia minta.

Bayu menatap Marcella untuk mencari tahu sesuatu yang tidak ingin dia temukan yaitu ‘rasa hina’. Sama sekali tidak ada di wajah Marcella. Itu hanya tentang kata-kata pedas yang harus dia dengar. Bayu mengetikkan digit nomor rekening, lalu mengembalikan ponsel itu pada Marcella.

“Aku sudah mengirimkan uang itu ke rekeningmu.” ucap Marcella sembari menunjukkan layar ponselnya pada pria di depannya.

Malam itu, Bayu resmi menjual dirinya pada Marcella. Rasa sakit mencengkeram hatinya. Hanya dalam beberapa tahun, hidup telah membuat Bayu terpaksa bertarung dengan badai. Dia yang semula adalah Tuan Muda yang terbiasa dihormati banyak orang, seketika menjadi sampah.

Setidaknya, sampai beberapa menit lalu, masih ada hal yang Bayu banggakan dalam dirinya, yaitu harga diri dan tanggung jawab. Dua hal yang membuat Bayu selalu merasa dirinya dalam martabat yang sama. Sekarang, semua itu hanya menjadi milik Marcella. Dia telah resmi menukar kebanggaannya dengan uang.

“Baiklah.”

“Kau tidak ingin mengucapkan terima kasih?” Marcella membawa kesinisan berjalan bersamanya mendekati Bayu.

“Ini bukan sebuah budi. Kita sedang bertransaksi. Aku tidak perlu mengucapkan terima kasih untuk hal itu.”

“Luar biasa! Aku harus mengagumi kesombonganmu. Sayangnya, semua itu sekarang ada di bawah kakiku.”

Bagi Marcella sekarang ini, Bayu hanyalah sebuah barang yang sudah dia beli. Tidak ada lagi rasa hormat yang tertinggal di dalam pikirannya untuk Bayu. Saat Bayu menolaknya sore tadi, Marcella yakin Bayu adalah pria dengan harga diri tinggi. Namun malam ini, Bayu justru kembali dan meminta tambahan uang dari apa yang Marcella tawarkan. Bagi Marcella itu adalah kemenangan yang mengecewakan.

Panas dalam diri Bayu telah membakar habis rasa hormatnya pada Marcella. Wanita kaya yang mempergunakan uang untuk membawa dunia pada keinginannya. Saat ini, Bayu adalah bagian yang dia ikat tanpa tolerasi. Namun dia telah sepakat untuk itu demi Aryani. Satu-satunya yang bisa Bayu pikirkan saat ini adalah kapan semua akan berakhir.

Dalam satu langkah, Marcella dipastikan menabrak tubuh Bayu. Ketika tangannya mendorong tubuh Bayu ke sofa putih yang ada di tengah ruangan. Biasanya itu adalah tempat Marcella menerima tamu dan klien.

Malam ini semua fungsi itu akan sedikit berbeda. Bayu terduduk tanpa ampun di sofa, menyusul Marcella yang mendarat di pangkuannya.

“Uang selalu bisa membuat harga diri menjadi debu. Bukan begitu, Bayu?” Jemari Marcella bermain di tshirt putih Bayu.

Baju Bayu yang basah, dengan cepat merembes ke gaun yang Marcella kenakan. Itu sama sekali tidak memberi pengaruh. AC di ruangan mendadak tidak memiliki arti. Percikan api dalam diri keduanya nyaris terbang. Aroma tubuh Marcella dari parfum mewah yang dia kenakan memenuhi rongga nafas Bayu.

“Bukankah… bukankah kau bilang ini hanya pernikahan sandiwara? Semuanya tidak memiliki arti di antara kita. Lalu kenapa ka-“

“Kenapa? Kau takut? Untuk pria yang biasa bersenang-senang bahkan menghabiskan banyak uang hingga kau terlilit hutang, wanita pasti bukan hal baru bagimu bukan?”

“Nyoya, Nona… ah, maksudku, ini tidak sesuai perjanjian.” Keberanian dan intensitas Marcella membuat Bayu gugup.

“Dengar! Jika kau tidak melakukan apa yang aku inginkan. Maka dengan senang hati aku akan menyeretmu ke penjara. Tuntutan ganti rugi itu masih berlaku. Sampai kau resmi menjadi suamiku!”

Bab terkait

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0003

    “Kau memang wanita yang licik, Marcella!” Bayu menggeram di antara kabut panas kental yang telah menguasai tubuhnya. “Sebutlah aku sesuai maumu. Jangan lupa menyebutkan namaku dalam euforiamu.” Marcella berbisik tepat di dekat daun telinga bayu. Bibirnya menyentuh telinga Bayu dan membuat pria muda

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0004

    “Apakah kau tak ingin menghabiskan malam denganku, Marcella?” Bisikan dan juga napas hangat pria yang baru dikenalnya itu membuat Marcella merasa benar-benar jijik. Ketika tangan Antony mulai menjalar ke bahunya, Marcella dengan tegas berdiri. “Berhenti!” Marcella membalikkan badan dan melotot pada

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0005

    “Marcella Hadiwijaya, apakah kau bersedia menjadi istri Bayu Tjandra. Mencintai dan menerima dalam suka dan duka?” Ini adalah hari di mana Marcella mengikat hubungannya dengan pria yang baru dikenalnya beberapa hari yang lalu. Wanita yang dibalut gaun putih panjang nan indah itu tak kuasa dengan ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0006

    Kening Bayu mengerut. “Putri?” Dia memastikan bahwa telinganya tidak salah mendengar. Entah siapa yang salah dalam menghitung usia, tapi Marcella dan Bianca terlihat hanya berjarak beberapa tahun saja. Orang akan percaya jika mereka kakak dan adik. Kenyataan yang Bayu dengar jika Bianca ternyata ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0007

    Marcella yakin, Andara tidak datang untuk sekedar memberi ucapan selamat. Tantenya itu pasti datang untuk membuktikan apakah suami Marcella lebih baik dari Antony Si Pria Botak yang pernah dijodohkan dengannya. Dengan panik Marcella keluar dari kamarnya sambil tetap berbicara dengan suara pada ibun

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0008

    “Katakan lebih jelas,” Bayu berbisik tepat di belakang telinga Marcella. Kali ini Marcella merasa keberaniannya sungguh tidak berguna. Sementara Bayu sepertinya enggan untuk melepaskan tubuh Marcella. Mereka nyaris tenggelam dalam kekacauan perasaan ketika ponsel Marcella berbunyi dan mengejutkan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0009

    “Apa memangnya?” Keterkejutan Sarah membuat Marcella sama terkejutnya. Sarah memutar bola matanya tidak percaya. Di usia yang ketiga puluh lima, Marcella masih saja berpikir sederhana seperti yang pernah dikenalnya bertahun-tahun lalu ketika mereka sama-sama masih memakai seragam SMA. Marcella bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0010

    “Anda kenal Marcella?” tanya Sarah pada pria yang berdiri di depan mereka. Pria dengan tampilan botak dan tubuh tambun berusia lebih dari setengah abad itu melihat Marcella dengan mata liar. Tatapan matanya Sarah mulai mengantisipasi. Sekilas dia melihat dua pria lain yang berbadan kekar di belaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25

Bab terbaru

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0128

    “Dan dia jatuh cinta padamu.” Bayu menyimpulkan. Marcella tersenyum sedih. “Katakanlah begitu. Tapi, Avan bukanlah alasan aku memutuskan untuk tidak kembali padamu. Itu adalah dia hal yang berbeda.” “Apakah dia lebih baik dariku?” tanya Bayu. Marcella mengerling. “Kenapa aku harus membandingkan k

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0127

    Bayu meraih tangan Marcella. Hatinya bergetar. Semula dia memang berniat untuk tetap memberikan investasi itu pada Naomi Company. Jika itu berarti kemenangan Marcella dan membalaskan sakit hatinya pada Bayu, maka dia akan dengan senang hati memberikan kemenangan itu pada Marcella. Namun ternyata, j

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0126

    Pria yang sejak tadi memilih diam itu pun melihat ke arah Nirina. “Apa kau sedang mengancamku?” tanya Bayu. “Tentu saja tidak, Bayu. Ini bukan ancaman, ini adalah hal yang akan tampil menjadi kenyataan. Video pelecehan yang pernah kau lakukan pada Marcella, ada di tangaku.” Nirina menoleh ke salah

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0125

    Kamera wartawan berkilatan di depan mereka. Itu sama sekali tidak mengganggu bagi Nirina. Dia tersenyum bangga dan bahagia dengan para pewarta yang ada bersama mereka. Marcella duduk tenang dan anggun di sebelahnya sementara Bayu duduk di sisi yang lain. Itu adalah ruang pertemuan di dalah satu hot

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0124

    Marcella duduk diam sambil memutar-mutar gelas berisi air yang ada di depannya. Kata-kata Nindia mengandung banyak kekhawatiran. Dalam hati Marcella selalu bersyukur karena ibu yang dia miliki adalah Nindia. Wanita yang tegar dan tidak terpengaruh oleh keadaan. Kebijakannya dalam menentukan banyak h

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0123

    Sesaat semua orang memejamkan mata. Beberapa dari mereka adalah orang yang belum pernah melihat kekejaman Bayu yang hanya terdengar dari telinga. Ketika akhirnya mereka melihat dengan mata kepala sendiri dengan siapa mereka sedang bekerja, tak urung mereka pun berubah menjadi jeli. “Berterima kasih

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0122

    Bayu berdiri cepat. Dia membuka salah satu laci yang ada di belakangnya. Sepucuk senjata dengan segera berada di tangannya. Bayu dengan cekatan memasang beberapa peluru dan melepaskan pengaman pelatuknya. Manu berdiri. “Tidak, Bayu. Bukankah kiat sudah sepakat untuk tidak menggunakan cara ini lagi

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0121

    Tidak ada satu jawaban pun yang diterima Bayu. Sepanjang malam, ratusan kali dia menyentuh ponselnya hanya untuk melihat bahwa Marcella tidak sama sekali menanggapi pesan yang dia kirimkan. Pertanyaan bergelayutan di benak Bayu. Apakah istrinya belum membaca pesannya? Atau Marcella memang sudah tida

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0120

    “Tidak mungkin Marcella melakukan itu, Kak. Dia bukan wanita yang bisa membalas dendam dengan cara yang kejam.” Aryani menyangkal. “Bukankah itu menurutmu. Kenyataannya tidak seperti itu. Orang paling baik sekali pun bisa melakukan hal kejam ketika mereka melewati batas rasa sakitnya.” Bayu memijat

DMCA.com Protection Status