Short
Cinta Romantis Bagaikan Buih

Cinta Romantis Bagaikan Buih

By:  FazlunaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
21Chapters
684views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Nona Chinta, anda benaran mau ganti nama? Kalau sudah diganti, nanti ijazah, kartu identitas dan paspor, semuanya juga harus diganti.” Chinta Luna mengangguk kepalanya: “Iya benar.” Staffnya masih menasehatinya: “Orang dewasa ganti nama sangat ribet, namamu yang sekarang juga enak didengar, mau nggak dipertimbangkan lagi?” “Enggak lagi.” Chinta menandatangani formulir penggantian nama: “Terimakasih.” “Baik, namanya mau diganti jadi Cahya Arjuna, benar?” “Iya benar.” Cahya Arjuna, adanya cahaya dalam perjalanan jauh.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

“Nona Chinta, anda benaran mau ganti nama? Kalau sudah diganti, nanti ijazah, kartu identitas dan paspor, semuanya juga harus diganti.”Chinta Luna mengangguk kepalanya: “Iya benar.”Staffnya masih menasehatinya: “Orang dewasa ganti nama sangat ribet, namamu yang sekarang juga enak didengar, mau nggak dipertimbangkan lagi?”“Enggak lagi.”Chinta menandatangani formulir penggantian nama: “Terimakasih.”“Baik, namanya mau diganti jadi Cahya Arjuna, benar?”“Iya benar.”Cahya Arjuna, adanya cahaya dalam perjalanan jauh.Seperti rencana masa depan yang dibuatin buat dirinya sendiri.Dia mau meninggalin sini.Chinta bertanya: “Permisi, apakah aku sekarang bisa pergi ganti nama paspor?”“Bisa, ini bukti penggantian nama, kamu ambil ini ke lantai bawah sudah bisa ganti nama di paspor.”Chinta dengan gerakan cepat menggantikan namanya di paspor.Tetapi yang lainnya, ijazah dan kartu keluarga tidak digantinya.Satu minggu lagi dia akan menggunakan paspor dan pergi, identitas sebelumnya ditingga...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
21 Chapters
Bab 1
“Nona Chinta, anda benaran mau ganti nama? Kalau sudah diganti, nanti ijazah, kartu identitas dan paspor, semuanya juga harus diganti.”Chinta Luna mengangguk kepalanya: “Iya benar.”Staffnya masih menasehatinya: “Orang dewasa ganti nama sangat ribet, namamu yang sekarang juga enak didengar, mau nggak dipertimbangkan lagi?”“Enggak lagi.”Chinta menandatangani formulir penggantian nama: “Terimakasih.”“Baik, namanya mau diganti jadi Cahya Arjuna, benar?”“Iya benar.”Cahya Arjuna, adanya cahaya dalam perjalanan jauh.Seperti rencana masa depan yang dibuatin buat dirinya sendiri.Dia mau meninggalin sini.Chinta bertanya: “Permisi, apakah aku sekarang bisa pergi ganti nama paspor?”“Bisa, ini bukti penggantian nama, kamu ambil ini ke lantai bawah sudah bisa ganti nama di paspor.”Chinta dengan gerakan cepat menggantikan namanya di paspor.Tetapi yang lainnya, ijazah dan kartu keluarga tidak digantinya.Satu minggu lagi dia akan menggunakan paspor dan pergi, identitas sebelumnya ditingga
Read more
Bab 2
“Sudah kulepas.”“Itu buatanku sendiri, bukti cinta kita, kenapa dilepas?”Chinta dengan tidak serius berkata: “Belakangan ini gendutan, ukurannya sudah tidak cocok.”Muka Ravi baru baikan dan kembali senyum: “Kalau gitu, lain hari aku bawain ke toko perhiasan untuk perbaiki ukuran.”“Nanti lihat lagi aja.”“Oh iya, atas meja itu apa?”Ravi menunjuk ke kotak perhiasan yang di atas meja, sedikit terkejut: “Chinta, ini kado yang kamu kasih ke aku?”Chinta mengangguk kepalanya: “Iya.”Dalam itu adalah perak kecil.Chinta meleburkan cincin nikah mereka dan meletakkannya di sana.Ravi malah sangat senang: “Hari ini hari apa? Chinta menyiapkan hadiah untukku?”Hati Chinta makin dingin.“Hari ini...adalah hari anniversary pernikahan kita.”Muka Ravi seketika muram.Dia membujuknya untuk senang: “Maaf Chinta, belakangan ini terlalu sibuk kerja, gimana kalau malam ini kita keluar makan? Aku sekarang langsung pesan resto...”“Nggak perlu, aku sudah makan.”“Kalau gitu, aku bawa kamu lihat pemada
Read more
Bab 3
Ravi sangat khawatir, buruan mendekati: “Chinta, kamu kenapa?”Chinta muntah sampai pusing, sudah beberapa saat pun masih belum pulih.Dia nggak ngerti.Kenapa Ravi yang begitu mencintainya bisa selingkuh.Apakah nggak takut ketahuan sama dia?Atau Ravi ngerasa dia sudah sangat menutupi, bisa selamanya menyembunyikannya?Angin malam menghembus, Chinta jadi lumayan sadar.Ravi menanyainya: “Nggak papakan Chinta? Kalau tidak enak badan aku bawa ke rumah sakit.”“Nggak perlu, mungkin tadi malam salah makan.”“Kalau gitu, besok kamu ke perusahaan cari aku, kita makan bareng.”Chinta senyum dingin.Ke perusahaan lihat pertempuran kamu dan Nanda?Chinta tiba-tiba mau isengin mereka.“Ok, kalau gitu besok pagi aku ikut kamu ke perusahaan nemanin kamu kerja, baru makan bareng, malamnya pulang sama-sama.”Ravi nggak sangka dia bisa setuju, mukanya jadi sedikit terpaksa: “Tapi belakangan ini kerjaku sibuk, mungkin tidak bisa temanin kamu terus.”“Nggak papa, aku nunggu kamu di kantor.”“...Baikl
Read more
Bab 4
Habis sarapan, mereka berdua barengan ke perusahaan.Tapi Chinta benaran sebal dengan kursi di depan, jadi dia bertahan mau duduk belakang.“Aku mabuk mobil, duduk belakang lebih nyaman bisa kena angin.”Ravi juga tidak memaksanya lagi: “Baiklah, aku usahakan nyetir lebih hati-hati.”Sampai di depan perusahaan, Ravi lari sedikit untuk bantuin buka pintu mobil.Saat Chinta turun, dilihat lagi sama karyawan yang baru masuk kerja.Ada beberapa eksekutif datang dan mencari muka bilang: “Nyonya sudah datang? Pak Ravi tiap hari bilang anda suka minum milktea, aku beliin sekarang.”Satunya lagi juga bilang: “Aku pergi beli cemilan, Nyonya suka kue.”Ravi dengan senyum memarahi: “Jangan kalian suapin lagi, Chinta sekarang sedikit gendutan, cincin nikah aja sudah tidak bisa dipakainya.”“Ucapanmu nggak benar Pak Ravi, Nyonya kelihatan kurus, kalau cincinnya nggak bisa dipakai pasti bermasalah di cincinnya, menyusut!”“Ngasal aja kamu, caramu mencari muka terlalu jelas nggak sih? perak mana bisa
Read more
Bab 5
Chinta bilang: “Temanku, paspornya hilang, tanya aku cara mengajukan penggantian.”Ravi berjalan cepat dengan erat memeluknya: “Takutin aku aja, aku kira kamu mau ke luar negeri dan ridak membawaku.”Chinta miringkan kepalanya dan muntah lagi.Tubuhnya bau amis manis.Ada juga bau parfum wanita.Ravi dengan sakit hati mengusap punggungnya: “Apa lagi yang mereka kasih? Aku sudah kasih tahu 2 hari ini kamu ada gangguan pencernaan harus jaga kamu baik-baik......kamu tunggu, aku langsung pecatin mereka!”Chinta kali ini menggunakan seluruh tenaganya untuk mendorongnya.“Siapa yang mau kamu pecat, pecatin saja, bisa nggak jangan menggunakan aku sebagai alasannya?”Ravi jadi bingung saat Chinta tiba-tiba emosi: “Chinta, kamu marah padaku? Karena aku sibuk seharian dan tidak menemanimu?Dia bilang: “Kalau gitu, besok aku tolak semua pekerjaan, hanya temanin kamu, ok?Chinta tertawa kesal.“Hanya temanin aku?”“Iya, hanya temanin kamu.”Chinta tarik nafasnya dalam-dalam, perlahan-lahan mengata
Read more
Bab 6
Notifikasi dari Nanda masih masuk terus.[Nanda: Oh iya, kasih kamu lihat ini. ‘Foto’, ini hasil pemeriksaan USG, aku sudah hamil.]Chinta memperbesar fotonya, baru melihat jelas kalimat di hasil pemeriksaan.[Embrio 8 Minggu, tanda-tanda keguguran.][Nanda: Kemarin kami melakukan di atap gedung berkali-kali. semua gaya sudah dicoba. Kemungkinan karena terlalu kuat, bayinya ada sedikit tanda-tanda keguguran, ah semua salahnya. Dia bilang di rumah, kamu seperti ikan mati nggak ada nafsu, main samaku baru lebih seru.][Nanda: Dokter bilang, mau kuatkan kandungan ataupun gugurin perlu tanda tangan ayah, jadi aku cuman bisa suruh dia turun. Gimanapun, dibandingin radang saluran pencernaan dan anaknya, anak lebih penting, benar nggak?]Chinta memesan mobil untuk meninggalkan rumah sakit.Dia pergi ke kantor pengacara.“Halo, aku mau minta bantuan kalian untuk buatin perjanjian cerai.”Dia tidak mau apapun dan pengacaranya juga bisa diandalkan.Setengah jam kemudian, dia sudah mendapat perja
Read more
Bab 7
Masih ada 3 hari untuk penerbangan pesawat.Nanda mengirim lagi foto Ravi lagi memanggang di tepi pantai.[Nanda: Untuk merayakan aku hamilin anak dia, dia hadiahkan aku liburan di Maldives...Dia bilang hamil itu sangat susah, suruh aku tiduran tunggu makan saja.]Chinta tidak membalasnya, hanya mengajak beberapa teman baiknnya untuk terakhir kali berkumpul.Soalnya kedepannya kemungkinan tidak ada kesempatan untuk bertemu lagi.Pertemuan ini, Chinta sangat senang.Masih ada 2 hari untuk penerbangan pesawat.Nanda mengirim lagi satu foto Ravi sedang membaca buku, tapi nama bukunya “Pendidikan Dini Untuk Bayi”.[Nanda: Pertama jadi ayah sangat perhatian sama pendidikan bayi, dia di dalam perutku masih kacang kecil, ayah sudah tiap hari ngobrol dengan dia lewat perut.]Chinta masih tetap tidak balas. Dia pergi ke bank dan menggantikan semua uangnya ke Euro dan cash, lalu menutup semua kartu banknya.Masih ada 1 hari untuk penerbangan pesawat.Kali ini, Nanda mengirim satu video.Di dalam
Read more
Bab 8
Setelah Ravi menutup teleponnya, dia tidak merasakan ada yang aneh.Nanda yang daritadi tidak senang: “Waktu kamu hanya milikku begitu cepat sudah habis, nanti harus sembunyi-sembunyi lagi.”Mendengarnya, Ravi dengan ucapan peringatan mengingatinya: “Jangan sampai Chinta merasa ada yang aneh, kalau nggak kamu tahu akibatnya.”Nanda hampir menangis: “Iya iya, aku tahu, kamu sudah bilang seribu kali.”Ravi melihat dia sepertinya mau nangis, menundukkan kepala dan membujuknya: “Hamil jangan nangis, nggak baik buat anak.”“Kamu galak samaku.”“Aku minta maaf, kubeliin tas, kamu suka tas yang model apa?”Nanda mengangkat kepalanya: “Kita balik perusahaan, sebelum kamu pulang kita main lagi sekali.”Ravi sedikit tidak setuju: “Aku sudah bilang sama Chinta, dua jam lagi sampai di rumah, nggak sempat.”“Kamu bilang saja macet, lagian tol bandara benaran sering macet......”Ravi melihat jamnya, masih sedikit ragu.Nanda langsung memeluk lehernya dan mencium bibirnya.Awalnya Ravi mau mendorongn
Read more
Bab 9
Nanda kesal nggak bicara.Status Nyonya Kaden dan uang Ravi Kaden akan jadi miliknya, tidak bisa buru-buru, kali ini dia tahan saja dulu.Ravi sudah lama tidak pulang di pagi hari. Dia berdiri di villa yang familiar, sekian lama muncul rasa asing dan baru. Pada bilang perpisahan jadi makin rindu seperti baru nikah, mungkin inilah alasannya.“Chinta, aku sudah pulang.” Ravi memanggil namanya, dengan gerakan kaki yang ceria masuk ke ruang tamu.Di dalam halaman, bunga dan rumput dipotong sangat rapi, dekorasi di dalam masih sama, tidak ada debu di manapun, kelihatan selera dan gaya tuan rumah.Ini semua hasil dari Chinta.Ravi mau memeluknya dan bilang “Terimakasih istriku, kamu sudah bekerja keras”, tapi dia sama sekali tidak menemukan Chinta. Ravi mencari pekerja paruh waktu dan tanya: “Mana Nyonya? Keluar kah?”Di jam segini, harusnya Chinta ada di rumah.Para pembantu melihat sesama, semuanya nggak bisa bilang dia ke mana: “Nggak tahu, pagi ini kami sudah tidak melihatnya.”Ravi sedi
Read more
Bab 10
Ravi makin panik saat memikirkankan, dia takut Chinta hanya impulsif, di luar nginap hotel akan tahu kekurangan barang, takut juga dia ceroboh dalam kehidupan, saat jalan-jalan tidak ada uang, jadi duduk di lantai samping ayunan, masuk ke akun bank mau transfer uang ke dia.Ravi bahkan tidak melihat jelas nominal yang dia tekan, hanya tau banyak tekan 0, benaran takut Chinta kesulitan di luar, tak di sangkanya sebenarnya Chinta tidak perlu dia hidupi.Nggak lama, orang bank menelepon: “Pak Riva, transaksi anda tadi semuanya gagal.”Ravi sekarang seperti berjalan di tepi kehancuran, tidak ada lagi logika dan nalar seperti biasanya, dia langsung bertanya: “Apakah nominalnya dan frekuensinya bermasalah? Aku buktikan aku sendiri yang melakukannya, bisa kuberikan kode verifikasi dan tanda tangan, aku mau transfer ke istriku.”Ravi sudah tidak ingat terakhir kali transfer uang ke Chinta itu kapan, sepertinya semenjak saat keuangan dan statusnya makin naik membuatnya tidak peduli lagi dengan
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status