Share

88. Dibandingkan dengan Ayah

Siang berganti menjadi malam, dan hari pun berganti menjadi minggu, begitu pula dengan minggu yang kini sudah berganti menjadi bulan, hingga tibalah pada hari bulan kesatu di mana Reza pulang kembali, setelah melakukan operasi keduanya tujuh hari lalu.

“Bun, sebenarnya Nisa kemarin pengin aku pulang aja ke rumah dengannya di rumah Mawar,” celtuk Reza, laporan kepada sang ibu, yang saat ini sedang asyik memainkan ponsel pintarnya dengan dahi mengerut, seketika Eneng pun langsung menoleh ke arah Reza, yang baru saja minum obat yang diberikan oleh dokter.

“Kenapa masih ngotot aja sih pengin ngerawat kamu, padahal seharusnya istri kamu itu bersyukur karena ibu mertuanya ini mau merawat suaminya, dikasih enak malah gak tahu berterima kasih, ya!”

Sinar mata Eneng kembali bersinar, seolah ada rasa emosi dan dongkol padanya, jika berbicara mengenai menantunya itu, menantu yang sudah tak inginkan olehnya. Sementara Reza hanya mengangkat bahunya saja, tidak tahu.

“Me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status