Share

89. Ditegur si Bunda

“Nis, jadi Reza itunolak karena capek kerja, kamu jangan berpikir macam-macam sama dia, kamu harus faham juga kalau misalkan Reza gak bisa setiap malam nerima ajakan kamu untuk berhubungan badan,” celetuk Eneng kepada Nisa.

Yaa, ketika menantunya itu berkunjung ke rumah ibu mertuanya untuk menjenguk suaminya sendiri. Sementara itu, Reza seperti biasa malah tertidur, padahal awalnya ia ingin sekali pulang, akan tetapi ibu mertuanya tiba-tiba saja datang dan mengajaknya ngobrol.

“Tapi Reza lebih seringnya menolak, mungkin hanya hitungan jari saja kami melakukannya sepanjang pernikahan ini,” jawab Nisa tak ingin kalah, ia tetap mengutarakan bahwa memang Reza jarang sekali memberikan nafkah bathin, padahal nafkah lahirnya saja masih amat sangat kurang.

Eneng menghela nafasnya panjang, lelau diembuskannya seraya menyenderkan tubuhnya itu kea rah sofa yang ada di ruang tamu tersebut.

“Itu seharusnya pintar-pintar kamunya aja sebagai istri, Nis, bunda juga sama kok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status