Share

71. Menantu yang tak diinginkan

Eneng menoleh ke arah Nisa ketika menatunya itu mengatakan permintaan maaf kepadanya, ya seperti asing saja di telinganya, padahal pada beberapa moment yang memang menurut Nisa genting, ia selalu minta maaf juga.

Seperti kali ini, di saat suaminya sedang berada di rumah sakit, tentunya ia hanya ingin yang terbaik saja untuk suaminya itu, meski sementara harus mengesampingkan ego dan harga dirinya di depan ibu mertuanya itu.

Toni masih membelai lembut pundak istrinya itu, lebih lembut dan lebih sering lagi gerakannya, seolah ingin membuyarkan lamunan Eneng dari ucapan maaf Nisa, dan agar segera ditanggapi olehnya.

“Reza itu adalah anak yang baik, soleh banget, makanya Bunda selama ini selalu marah-marah sama kamu hanya karena ingin agar Reza dilayani dengan baik oleh istrinya saja, Nis,” ucap Eneng setelah menghela nafasnya panjang.

Begitu pula dengan Nisa, yang mengaduh di dalam hatinya, tetap saja ibu mertuanya itu tidak ubah pendiriannya, ia tetap masih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status