Cinta Pertama yang Merebut Suamiku

Cinta Pertama yang Merebut Suamiku

By:   Prameswari  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
16Chapters
0views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Suamiku dan gadis kaya palsu itu adalah teman masa kecil. Aku dan gadis itu diculik bersama. Saat suamiku yang merupakan seorang dokter tiba di lokasi bersama ambulans, dia memilih untuk menyelamatkannya terlebih dahulu. Dia meninggalkanku yang terbaring sekarat di air laut dengan kedua kaki yang patah. Dalam kondisi sekarat, aku memohon padanya untuk menyelamatkanku dan anak yang ada di dalam perutku. Namun, dia hanya melirikku sekilas. Sebelum pergi, dia berkata dengan nada sinis, "Kamu bahkan ngarang cerita punya anak demi bertahan hidup. Sungguh menjijikkan." "Jasa yang kuberikan untuk menyelamatkan hidupmu sudah selesai. Nanti kita ketemu di rumah sakit untuk tanda tangan surat cerai." Setelah mendengar hal itu, aku melepas alat bantu dengar di telinga kananku dengan tangan yang gemetaran.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Aku yang selalu mencintai kecantikan, tak pernah menyangka akan mati dengan begitu mengenaskan.Setelah diculik dan disiksa tanpa ampun, tubuhku yang babak belur dilemparkan ke tepi pantai dan dibiarkan terombang-ambing dalam air laut yang dingin berkali-kali membasuh tubuhku. Darah mengalir deras dari lukaku, menyebar dan mewarnai air laut di sekitarku menjadi merah.Di saat bersamaan, Hudson hanya peduli pada Sarah. Dia tidak memperhatikan keadaanku sama sekali. Ketika akhirnya sampai di rumah sakit, tubuhku telah kehabisan darah dan kedua kakiku telah remuk.Para dokter dan perawat seolah-olah terkejut melihat kondisi pasien yang begitu mengenaskan. Mereka tampak bingung harus memulai dari mana untuk menolongku.Seorang perawat berbisik pelan, "Mungkin kita bisa minta bantuan Pak Hudson. Dia kan dokter hebat, mungkin pasien ini masih bisa diselamatkan."Belum selesai bicara, perawat lain langsung memotong, "Pak Hudson lagi sibuk nolong kekasih masa kecilnya. Mana mungkin dia ninggal...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
16 Chapters
Bab 1
Aku yang selalu mencintai kecantikan, tak pernah menyangka akan mati dengan begitu mengenaskan.Setelah diculik dan disiksa tanpa ampun, tubuhku yang babak belur dilemparkan ke tepi pantai dan dibiarkan terombang-ambing dalam air laut yang dingin berkali-kali membasuh tubuhku. Darah mengalir deras dari lukaku, menyebar dan mewarnai air laut di sekitarku menjadi merah.Di saat bersamaan, Hudson hanya peduli pada Sarah. Dia tidak memperhatikan keadaanku sama sekali. Ketika akhirnya sampai di rumah sakit, tubuhku telah kehabisan darah dan kedua kakiku telah remuk.Para dokter dan perawat seolah-olah terkejut melihat kondisi pasien yang begitu mengenaskan. Mereka tampak bingung harus memulai dari mana untuk menolongku.Seorang perawat berbisik pelan, "Mungkin kita bisa minta bantuan Pak Hudson. Dia kan dokter hebat, mungkin pasien ini masih bisa diselamatkan."Belum selesai bicara, perawat lain langsung memotong, "Pak Hudson lagi sibuk nolong kekasih masa kecilnya. Mana mungkin dia ninggal
Read more
Bab 2
Begitu tersadar dari komanya, Sarah yang mengalami trauma langsung memanggil-manggil Hudson dengan cemas. Dia menolak didekati oleh perawat dan terus meringkuk dalam pelukan Hudson. Air matanya mengalir deras tanpa henti.Hudson menenangkan Sarah dengan lembut, seolah-olah menemukan kembali harta yang telah hampir hilang.Dia menepuk punggung Sarah berulang kali dengan hati-hati, sambil berkata, "Syukurlah kalau kamu selamat. Tahu nggak seberapa khawatirnya aku? Aku benar-benar takut kehilangan kamu lagi."Bagaikan kelinci kecil yang ketakutan, wajah Sarah tampak pucat pasi. Dia mencengkeram erat pakaian Hudson dan berkata dengan suaranya yang tercekat karena tangisannya, "Hudson, aku sempat berpikir aku bakal mati dan nggak bisa ketemu kamu lagi.""Semua ini berkat kamu. Kalau bukan karena kamu, aku pasti sudah meninggal."Sarah mendongakkan wajahnya menatap Hudson dengan penuh perasaan dan mata berkaca-kaca. "Hudson, aku selalu khawatir kehadiranku membuat hubunganmu dengan Kak Tasya
Read more
Bab 3
Aku menunduk dan tersenyum getir.Namun, sebenarnya yang menjadi akar masalah dan menyebabkan mereka tidak bisa bersatu sejak awal adalah Sarah, bukan aku.Hudson dan Sarah adalah teman masa kecil yang awalnya dijodohkan untuk menikah ketika mereka dewasa. Saat berusia 16 tahun, aku baru tahu bahwa aku adalah putri kandung Keluarga Ludwig. Pengasuh Keluarga Ludwig menukarku dengan anaknya sendiri.Ketika aku kembali ke rumah Keluarga Ludwig bersama orang tua kandungku, Ayah dan Ibu tidak tega mengusir Sarah yang telah mereka besarkan dengan penuh kasih sayang. Sejak saat itu, aku menjadi putri sulung Keluarga Ludwig, sedangkan Sarah adalah putri kedua.Pada ulang tahunku yang pertama setelah kembali ke Keluarga Ludwig, Ayah dan Ibu mengundang keluarga Hudson untuk hadir. Ibu Hudson memujiku habis-habisan, mengatakan aku anak yang manis dan cantik, bahkan menggenggam tanganku sepanjang percakapan kami. Namun, tak kusangka hal itu mengundang kebencian dari Sarah.Saat para orang tua asyi
Read more
Bab 4
Sepertinya Hudson baru ingat bahwa aku juga dirawat di rumah sakit ini.Setelah mengurus semua keperluan Sarah, dia akhirnya ingat untuk mencariku. Namun, bukan untuk memastikan keadaanku, melainkan untuk melampiaskan kemarahannya dan menuntutku menandatangani surat cerai agar Sarah bisa menggantikan posisiku.Sayangnya, surat cerai itu takkan bisa kutandatangani lagi.Di lorong rumah sakit, dua orang perawat berjalan melewati Hudson. Salah satu dari mereka memegangi dadanya dengan wajah yang masih dihiasi rasa takut."Kamu nggak tahu seberapa mengenaskannya wanita itu meninggal. Kedua tangannya patah, rahimnya robek sampai menimbulkan perdarahan hebat. Dia sudah hamil lebih dari dua bulan. Waktu tiba di rumah sakit, darahnya sudah hampir habis. Dia hanya bertahan dengan sisa napas terakhirnya.""Kasihan sekali, entah siapa yang menjadi anak dan suaminya. Keluarganya pasti sangat terpukul kalau mereka tahu.""Iya nih, seandainya saja pertolongan datang lebih cepat, mungkin nyawanya mas
Read more
Bab 5
Aku memandangnya dengan tertegun saat dia mengerutkan kening. Ekspresi kesal di wajah Hudson tampaknya karena merasa aku menghambat penandatanganan surat cerai.Selama dua tahun pernikahan kami, meskipun rumah sakit adalah milik keluarganya, Hudson tidak pernah membiarkanku datang ke sini. Setiap kali aku merasa tidak enak badan atau perlu pemeriksaan, bahkan ketika mengetahui kehamilanku, aku selalu pergi ke rumah sakit lain.Perawat itu mengangguk paham, lalu berkata dengan nada penuh belas kasihan, "Karena luka yang terlalu parah, pasien itu gagal diselamatkan. Kami tadinya berharap Anda yang merawatnya, tapi ....""Kalau dia keluarga teman Anda, tolong bantu hubungi mereka. Kami nggak menemukan ponselnya, jadi sudah melaporkannya ke polisi. Pasien itu meninggal dalam kondisi tragis. Mungkin teman Anda perlu mempersiapkan mental ...""Kamu lupa sama pekerjaanmu ya?" potong Hudson sambil melempar pandangan tajam."Cuma cedera ringan yang bisa ditangani dokter biasa, kamu malah ikut-i
Read more
Bab 6
Kata-kata kejam Hudson menghujam hatiku. Aku melihat sekilas bahwa tangan Sarah agak kaku mendengar ucapan itu. Sorot matanya menunjukkan kilatan yang aneh, tetapi dia buru-buru tersenyum kembali.Sarah menatap Hudson dengan penuh kasih. Wajahnya yang anggun sedikit terangkat sambil berkata, "Hudson, kali ini kita harus berani. Nggak boleh ada lagi yang memisahkan kita."Sinar matahari menyelinap melalui jendela dan menyinari ruang perawatan saat Sarah berdiri perlahan-lahan dan mendekatkan bibirnya ke arah Hudson. Tepat saat aku pikir semuanya akan berjalan mulus, Hudson tiba-tiba mendorongnya.Aku terkejut. Hudson yang selalu mengikuti kemauan Sarah, jarang sekali menolaknya. Kilatan kekecewaan terlintas di mata Sarah, tetapi segera tersamar di balik wajah manisnya.Hudson berkata dengan gugup, "Aku dan Tasya masih belum cerai. Aku khawatir hal ini akan mencoreng reputasimu."Oh, jadi yang dia khawatirkan adalah citra Sarah. Dia takut publik akan menuduh Sarah sebagai perusak rumah t
Read more
Bab 7
Pada sore hari setelah ujian akhir, aku dan Hudson keluar dari ruang ujian bersama-sama.Hudson ingin berpesta dengan teman-temannya, jadi dia tidak memanggil sopir keluarga untuk menjemputnya. Begitu dia melangkah ke jalanan kecil yang sepi, beberapa orang berwajah beringas mengepungnya. Tanpa banyak bicara, mereka langsung mengayunkan tongkat ke arah Hudson.Karena panik, aku tidak sempat menelepon polisi. Aku hanya refleks melindungi Hudson dengan tubuhku dan punggungku menerima beberapa pukulan keras. Sampai ketika sebuah pukulan mendarat di kepalaku, aku merasakan cairan hangat yang mengalir keluar dari telingaku. Mereka baru berhenti setelah itu.Saat tersadar kembali, aku sudah berada di rumah sakit. Keluarga Hudson dan orang tuaku duduk di ruang rawat sambil membicarakan sesuatu yang tak terlalu jelas kudengar.Belakangan, aku baru tahu bahwa pukulan di kepalaku itu menyebabkan telinga kananku kehilangan pendengaran secara permanen. Setelah kejadian itu, sikap Hudson padaku ber
Read more
Bab 8
Begitu mendengar ancaman dari Gavin, tubuh Sarah gemetaran. Dia langsung menundukkan kepala, berusaha menutupi kepanikan yang muncul di matanya.Anehnya, Gavin dan Sarah dibesarkan bersama, tetapi Gavin tidak pernah menyukainya. Ayah angkatku adalah sopir Keluarga Ludwig, sedangkan ibuku adalah pengasuh Sarah. Saat Gavin mengetahui aku adalah adik kandungnya, dia sangat gembira."Aku selalu merasa ada perasaan hangat saat melihatmu, ternyata kamu adalah adikku. Mulai sekarang, aku akan melindungimu."Sejak hari pertama aku bergabung dengan Keluarga Ludwig, Gavin sudah berjanji untuk selalu bersikap baik padak dan dia benar-benar membuktikannya. Di setiap hari istimewa, dia selalu mengirimiku hadiah.Ketika Ayah dan Ibu jarang memberiku uang saku, Gavin selalu mengirimkan uang ke rekeningku karena khawatir aku hidup kekurangan dan tidak bisa memenuhi kebutuhanku. Seperti saat ini ketika aku sudah meninggal, hanya Gavin yang benar-benar berduka untukku dan berusaha mencari keadilan.Gavi
Read more
Bab 9
"Hudson, semua ini salahku. Seandainya saja aku menyuruh ambulans untuk menyelamatkan Kak Tasya terlebih dahulu, mungkin dia nggak akan meninggal. Aku ini pendosa. Aku rela kalau yang mati itu aku."Hudson menurunkan tangannya perlahan. Tatapannya kelam dan urat di dahinya menegang. "Keluar. Aku mau sendirian sama Tasya."Hm? Biasanya nada bicaranya tidak selembut ini.Sarah yang tidak ingin Hudson tetap berada di sini, menekan dadanya dan mengerang, "Ugh, sakit!"Namun Hudson tak bereaksi, bahkan tak menoleh padanya. Sarah menatap jenazahku sebelum pergi. Wajahnya dihiasi senyuman penuh kemenangan ... sebuah senyuman yang tampak mengerikan dan jahat.Hudson akhirnya mengumpulkan keberanian untuk menggenggam tanganku yang dingin dengan penuh kesedihan. Namun melihat hal itu, aku merasa jijik. "Jangan sentuh aku. Kamu membuatku merasa kotor." Namun sia-sia, dia tidak bisa mendengarnya.Saat Hudson menarik tanganku, gelang yang melingkar di pergelanganku terlepas dan jatuh ke lantai. Dia
Read more
Bab 10
Hudson mengambil kertas itu dan membacanya. Setelah beberapa saat, dia tertawa keras. Bahunya bergetar dan air mata mengalir dari sudut matanya. Kerta situ adalah hasil pemeriksaan kehamilanku.Selama pernikahan, aku dan Hudson pernah mengalami momen-momen manis bersama. Suatu kali, dia pergi untuk misi penyelamatan di lokasi gempa dan mengalami patah tulang kaki akibat jatuh dari ketinggian.Hudson harus berbaring selama tiga bulan dan selama waktu itu, aku yang merawatnya dengan penuh perhatian. Berhubung dia tidak suka sayuran, aku menyiapkan makanan sehat yang cocok dengan seleranya. Lama kelamaan, dia jadi terbiasa dengan masakanku.Tahun lalu di hari ulang tahunku, dia menyiapkan pertunjukan kembang api untukku. Kembang api itu menghiasi langit malam dan menjadi saksi bagi momen terindah dalam hubungan kami. Saat itu, aku terpikat oleh wajah Hudson yang tampak sempurnaAku menghimpun keberanian untuk menciumnya. Tubuhku sedikit gemetaran, tetapi dia tidak menolakku, malah menarik
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status