Share

Bab 11

Penulis: Prameswari
Hudson mengurung diri di kamar selama dua hari, bahkan tidak menjawab telepon yang berdering. Dia mengunci pintu kamar dan saat pekerja rumah tangga datang untuk membersihkan, dia juga tidak membukakan pintu.

Di dalam kamar, dia menemukan buku harianku. Sejak sekolah menengah, aku memang sering menulis diari untuk mencurahkan perasaanku padanya. Aku tidak ingin Hudson membaca betapa bodohnya diriku dulu, tapi aku hanya bisa menyaksikan dengan tak berdaya saat dia membuka lembarannya.

Perasaanku pada Hudson tidak dipicu oleh kisah heroik atau pengorbanan. Aku menyukainya hanya karena dia tampan dan pintar. Gadis remaja memang mudah jatuh cinta pada sosok yang lebih unggul dari dirinya, tidak terkecuali juga diriku.

Di bawah lampu yang remang, tulisan polosku di usia belasan tahun terlihat jelas.

[ Aku suka sama Hudson. Dia bukan cuma tampan dan pintar, tapi juga baik hati. Aku pernah melihatnya menyumbang untuk anak-anak kurang mampu. Sayangnya, keluargaku biasa saja, sedangkan dia adal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 12

    Lantaran tidak bisa menghubungi Hudson selama dua hari, Sarah pun datang langsung ke rumahnya. Begitu pintu terbuka, Sarah langsung memeluk Hudson "Hudson, tahu nggak seberapa khawatirnya aku karena dua hari ini kamu nggak bisa dihubungi?"Tangisnya pun pecah dan Hudson hanya diam, membiarkan Sarah menangis dalam pelukannya. Setelah cukup lama, Sarah menghentikan tangisannya.Dengan mata yang masih memerah, dia berkata, "Hudson, aku tahu kepergian Kak Tasya membuatmu sedih, tapi semua sudah terjadi. Jangan terlalu dipikirkan. Lagi pula, bukannya kamu memang berencana untuk menceraikannya? Ke depannya, biar aku saja yang merawatmu, ya?"Sambil berbicara, dia mulai membuka kancing baju Hudson. Namun, Hudson segera menahan tangannya. Sarah menatapnya dengan bingung, wajahnya tampak polos dan tak bersalah.Hudson mendorongnya menjauh dengan dingin. "Tasya nggak pernah melukaimu. Supaya dia menderita di Keluarga Ludwig, kamu sengaja menjatuhkan dirimu dari tangga, bukan?"Ekspresi Sarah ber

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 13

    Tubuhku telah diautopsi dan polisi tengah bekerja keras menyelidiki kebenaran di balik kematianku.Kebenaran yang kejam adalah bahwa penculikan ini diatur oleh Sarah. Saat Sarah meminta pertolongan dari Hudson, dia meminta Hudson untuk tidak melibatkan polisi. Hudson benar-benar menuruti perintahnya dan datang dengan uang tebusan tanpa melaporkan kejadian itu.Hal itu memberi cukup waktu bagi para penculik untuk melarikan diri. Dengan banyaknya bukti yang dihilangkan oleh Sarah, penyelidikan menjadi lebih rumit.Hudson, setiap keputusanmu justru menjerumuskanku ke dalam penderitaan yang lebih dalam.Laporan forensik telah selesai dan keluargaku memutuskan untuk mengkremasiku. Mereka merasa tidak perlu memberi tahu Hudson. Namun, Hudson akhirnya mendengar kabar tersebut. Dia datang mengenakan pakaian bersih dan wajahnya tampak rapi setelah bercukur.Di depan ruang duka, dia memandang tubuhku dan berkata, "Tasya, aku benar-benar menyukaimu. Aku pikir selama ini orang yang kucintai adalah

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 14

    Semua orang di ruangan tampak kebingungan dan bertanya-tanya mengapa polisi datang ke ruang persemayamanku. Namun, Sarah tampak paling panik."Siapa di antara kalian yang bernama Sarah?" tanya polisi dengan nada serius."Pak polisi, apa yang terjadi?" tanya ibuku dengan cemas saat mendengar polisi mencari Sarah. Ibuku yang membesarkan Sarah sejak kecil bahkan lebih menyayanginya daripada aku, anak kandungnya sendiri."Setelah penyelidikan menyeluruh, telah dipastikan bahwa pelaku di balik penculikan Tasya adalah Sarah. Kami perlu membawanya."Ibuku langsung terkulai lemas mendengar berita itu.Hudson memandangi polisi dengan tatapan kosong, lalu menggelengkan kepalanya sambil mundur beberapa langkah. "Nggak mungkin, mana mungkin Sarah yang menculik Tasya? Aku sendiri yang membayar tebusan, aku yang menyelamatkannya ...."Hudson tidak lagi melanjutkan ucapannya, tetapi wajahnya menunjukkan penyesalan yang mendalam, seolah-olah mulai menyadari kebenarannya. Tatapannya berubah beringas sa

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 15

    "Kenapa?" Sarah tertawa getir menatap kedua orang tuaku yang kini berwajah pucat dengan mata sembap."Kalian menjodohkanku dengan orang itu. Selama bertahun-tahun di luar negeri, aku harus menghadapi kekerasan darinya setiap hari. Dia sama sekali nggak memandangku sebagai manusia. Dia memaksaku menemani klien dan pada akhirnya membuatku kehilangan kemampuan untuk hamil.""Kehidupan yang hancur ini semua adalah ulah kalian, jadi aku mau menghancurkan putri kandung kalian. Kalau hidupku berantakan, dia juga nggak pantas hidup bahagia." Tatapan Sarah penuh kebencian, wajahnya tampak kehilangan akal sehat.Aku hanya bisa menggeleng dan memperhatikan bahwa kedua orang tuaku tampaknya tidak begitu sedih. Di dalam hati mereka, Sarah sudah lama menjadi "putri" mereka yang sebenarnya.Gavin mengepalkan tangan penuh kemarahan. Dia menunjuk ke arah Sarah dan berkata lantang, "Setelah tahu kamu bukan anak kandung, kami nggak pernah jahat sama kamu. Kamu sendiri yang menginginkan pernikahan itu! Se

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 16

    Suatu hari, tiba-tiba Hudson tampak sadar kembali dan tatapannya tak lagi kosong. Dia pergi ke salon untuk memotong rambut, lalu mengenakan setelan jas hitam. Setelah membeli seikat bunga, dia mengemudi menuju makamku.Sinar matahari begitu terang hingga membuatku sulit membuka mata. Sambil berdiri di depan nisanku, Hudson mulai mengutarakan penyesalannya."Tasya, aku selalu menyesali bahwa aku nggak memahami perasaanku sendiri lebih awal. Meskipun aku nggak mencintaimu, setidaknya aku seharusnya menolongmu waktu itu.""Seandainya aku nggak sekejam itu dan percaya pada Sarah begitu saja, kamu dan anak kita akan sehat dan masih bersamaku sekarang. Aku yang menghancurkan kebahagiaanku sendiri dan juga menghancurkanmu dan anak kita."Hudson yang sekarang penuh penyesalan ini hanyalah sebuah lelucon bagiku. Aku tidak merasa terharu."Tasya, aku akan memberimu keadilan," ucapnya dengan penuh tekad.Sarah kini juga sudah meninggal, keadilan apa lagi yang dimaksudnya?Aku duduk di kursi belak

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 1

    Aku yang selalu mencintai kecantikan, tak pernah menyangka akan mati dengan begitu mengenaskan.Setelah diculik dan disiksa tanpa ampun, tubuhku yang babak belur dilemparkan ke tepi pantai dan dibiarkan terombang-ambing dalam air laut yang dingin berkali-kali membasuh tubuhku. Darah mengalir deras dari lukaku, menyebar dan mewarnai air laut di sekitarku menjadi merah.Di saat bersamaan, Hudson hanya peduli pada Sarah. Dia tidak memperhatikan keadaanku sama sekali. Ketika akhirnya sampai di rumah sakit, tubuhku telah kehabisan darah dan kedua kakiku telah remuk.Para dokter dan perawat seolah-olah terkejut melihat kondisi pasien yang begitu mengenaskan. Mereka tampak bingung harus memulai dari mana untuk menolongku.Seorang perawat berbisik pelan, "Mungkin kita bisa minta bantuan Pak Hudson. Dia kan dokter hebat, mungkin pasien ini masih bisa diselamatkan."Belum selesai bicara, perawat lain langsung memotong, "Pak Hudson lagi sibuk nolong kekasih masa kecilnya. Mana mungkin dia ninggal

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 2

    Begitu tersadar dari komanya, Sarah yang mengalami trauma langsung memanggil-manggil Hudson dengan cemas. Dia menolak didekati oleh perawat dan terus meringkuk dalam pelukan Hudson. Air matanya mengalir deras tanpa henti.Hudson menenangkan Sarah dengan lembut, seolah-olah menemukan kembali harta yang telah hampir hilang.Dia menepuk punggung Sarah berulang kali dengan hati-hati, sambil berkata, "Syukurlah kalau kamu selamat. Tahu nggak seberapa khawatirnya aku? Aku benar-benar takut kehilangan kamu lagi."Bagaikan kelinci kecil yang ketakutan, wajah Sarah tampak pucat pasi. Dia mencengkeram erat pakaian Hudson dan berkata dengan suaranya yang tercekat karena tangisannya, "Hudson, aku sempat berpikir aku bakal mati dan nggak bisa ketemu kamu lagi.""Semua ini berkat kamu. Kalau bukan karena kamu, aku pasti sudah meninggal."Sarah mendongakkan wajahnya menatap Hudson dengan penuh perasaan dan mata berkaca-kaca. "Hudson, aku selalu khawatir kehadiranku membuat hubunganmu dengan Kak Tasya

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 3

    Aku menunduk dan tersenyum getir.Namun, sebenarnya yang menjadi akar masalah dan menyebabkan mereka tidak bisa bersatu sejak awal adalah Sarah, bukan aku.Hudson dan Sarah adalah teman masa kecil yang awalnya dijodohkan untuk menikah ketika mereka dewasa. Saat berusia 16 tahun, aku baru tahu bahwa aku adalah putri kandung Keluarga Ludwig. Pengasuh Keluarga Ludwig menukarku dengan anaknya sendiri.Ketika aku kembali ke rumah Keluarga Ludwig bersama orang tua kandungku, Ayah dan Ibu tidak tega mengusir Sarah yang telah mereka besarkan dengan penuh kasih sayang. Sejak saat itu, aku menjadi putri sulung Keluarga Ludwig, sedangkan Sarah adalah putri kedua.Pada ulang tahunku yang pertama setelah kembali ke Keluarga Ludwig, Ayah dan Ibu mengundang keluarga Hudson untuk hadir. Ibu Hudson memujiku habis-habisan, mengatakan aku anak yang manis dan cantik, bahkan menggenggam tanganku sepanjang percakapan kami. Namun, tak kusangka hal itu mengundang kebencian dari Sarah.Saat para orang tua asyi

Bab terbaru

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 16

    Suatu hari, tiba-tiba Hudson tampak sadar kembali dan tatapannya tak lagi kosong. Dia pergi ke salon untuk memotong rambut, lalu mengenakan setelan jas hitam. Setelah membeli seikat bunga, dia mengemudi menuju makamku.Sinar matahari begitu terang hingga membuatku sulit membuka mata. Sambil berdiri di depan nisanku, Hudson mulai mengutarakan penyesalannya."Tasya, aku selalu menyesali bahwa aku nggak memahami perasaanku sendiri lebih awal. Meskipun aku nggak mencintaimu, setidaknya aku seharusnya menolongmu waktu itu.""Seandainya aku nggak sekejam itu dan percaya pada Sarah begitu saja, kamu dan anak kita akan sehat dan masih bersamaku sekarang. Aku yang menghancurkan kebahagiaanku sendiri dan juga menghancurkanmu dan anak kita."Hudson yang sekarang penuh penyesalan ini hanyalah sebuah lelucon bagiku. Aku tidak merasa terharu."Tasya, aku akan memberimu keadilan," ucapnya dengan penuh tekad.Sarah kini juga sudah meninggal, keadilan apa lagi yang dimaksudnya?Aku duduk di kursi belak

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 15

    "Kenapa?" Sarah tertawa getir menatap kedua orang tuaku yang kini berwajah pucat dengan mata sembap."Kalian menjodohkanku dengan orang itu. Selama bertahun-tahun di luar negeri, aku harus menghadapi kekerasan darinya setiap hari. Dia sama sekali nggak memandangku sebagai manusia. Dia memaksaku menemani klien dan pada akhirnya membuatku kehilangan kemampuan untuk hamil.""Kehidupan yang hancur ini semua adalah ulah kalian, jadi aku mau menghancurkan putri kandung kalian. Kalau hidupku berantakan, dia juga nggak pantas hidup bahagia." Tatapan Sarah penuh kebencian, wajahnya tampak kehilangan akal sehat.Aku hanya bisa menggeleng dan memperhatikan bahwa kedua orang tuaku tampaknya tidak begitu sedih. Di dalam hati mereka, Sarah sudah lama menjadi "putri" mereka yang sebenarnya.Gavin mengepalkan tangan penuh kemarahan. Dia menunjuk ke arah Sarah dan berkata lantang, "Setelah tahu kamu bukan anak kandung, kami nggak pernah jahat sama kamu. Kamu sendiri yang menginginkan pernikahan itu! Se

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 14

    Semua orang di ruangan tampak kebingungan dan bertanya-tanya mengapa polisi datang ke ruang persemayamanku. Namun, Sarah tampak paling panik."Siapa di antara kalian yang bernama Sarah?" tanya polisi dengan nada serius."Pak polisi, apa yang terjadi?" tanya ibuku dengan cemas saat mendengar polisi mencari Sarah. Ibuku yang membesarkan Sarah sejak kecil bahkan lebih menyayanginya daripada aku, anak kandungnya sendiri."Setelah penyelidikan menyeluruh, telah dipastikan bahwa pelaku di balik penculikan Tasya adalah Sarah. Kami perlu membawanya."Ibuku langsung terkulai lemas mendengar berita itu.Hudson memandangi polisi dengan tatapan kosong, lalu menggelengkan kepalanya sambil mundur beberapa langkah. "Nggak mungkin, mana mungkin Sarah yang menculik Tasya? Aku sendiri yang membayar tebusan, aku yang menyelamatkannya ...."Hudson tidak lagi melanjutkan ucapannya, tetapi wajahnya menunjukkan penyesalan yang mendalam, seolah-olah mulai menyadari kebenarannya. Tatapannya berubah beringas sa

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 13

    Tubuhku telah diautopsi dan polisi tengah bekerja keras menyelidiki kebenaran di balik kematianku.Kebenaran yang kejam adalah bahwa penculikan ini diatur oleh Sarah. Saat Sarah meminta pertolongan dari Hudson, dia meminta Hudson untuk tidak melibatkan polisi. Hudson benar-benar menuruti perintahnya dan datang dengan uang tebusan tanpa melaporkan kejadian itu.Hal itu memberi cukup waktu bagi para penculik untuk melarikan diri. Dengan banyaknya bukti yang dihilangkan oleh Sarah, penyelidikan menjadi lebih rumit.Hudson, setiap keputusanmu justru menjerumuskanku ke dalam penderitaan yang lebih dalam.Laporan forensik telah selesai dan keluargaku memutuskan untuk mengkremasiku. Mereka merasa tidak perlu memberi tahu Hudson. Namun, Hudson akhirnya mendengar kabar tersebut. Dia datang mengenakan pakaian bersih dan wajahnya tampak rapi setelah bercukur.Di depan ruang duka, dia memandang tubuhku dan berkata, "Tasya, aku benar-benar menyukaimu. Aku pikir selama ini orang yang kucintai adalah

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 12

    Lantaran tidak bisa menghubungi Hudson selama dua hari, Sarah pun datang langsung ke rumahnya. Begitu pintu terbuka, Sarah langsung memeluk Hudson "Hudson, tahu nggak seberapa khawatirnya aku karena dua hari ini kamu nggak bisa dihubungi?"Tangisnya pun pecah dan Hudson hanya diam, membiarkan Sarah menangis dalam pelukannya. Setelah cukup lama, Sarah menghentikan tangisannya.Dengan mata yang masih memerah, dia berkata, "Hudson, aku tahu kepergian Kak Tasya membuatmu sedih, tapi semua sudah terjadi. Jangan terlalu dipikirkan. Lagi pula, bukannya kamu memang berencana untuk menceraikannya? Ke depannya, biar aku saja yang merawatmu, ya?"Sambil berbicara, dia mulai membuka kancing baju Hudson. Namun, Hudson segera menahan tangannya. Sarah menatapnya dengan bingung, wajahnya tampak polos dan tak bersalah.Hudson mendorongnya menjauh dengan dingin. "Tasya nggak pernah melukaimu. Supaya dia menderita di Keluarga Ludwig, kamu sengaja menjatuhkan dirimu dari tangga, bukan?"Ekspresi Sarah ber

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 11

    Hudson mengurung diri di kamar selama dua hari, bahkan tidak menjawab telepon yang berdering. Dia mengunci pintu kamar dan saat pekerja rumah tangga datang untuk membersihkan, dia juga tidak membukakan pintu.Di dalam kamar, dia menemukan buku harianku. Sejak sekolah menengah, aku memang sering menulis diari untuk mencurahkan perasaanku padanya. Aku tidak ingin Hudson membaca betapa bodohnya diriku dulu, tapi aku hanya bisa menyaksikan dengan tak berdaya saat dia membuka lembarannya.Perasaanku pada Hudson tidak dipicu oleh kisah heroik atau pengorbanan. Aku menyukainya hanya karena dia tampan dan pintar. Gadis remaja memang mudah jatuh cinta pada sosok yang lebih unggul dari dirinya, tidak terkecuali juga diriku.Di bawah lampu yang remang, tulisan polosku di usia belasan tahun terlihat jelas.[ Aku suka sama Hudson. Dia bukan cuma tampan dan pintar, tapi juga baik hati. Aku pernah melihatnya menyumbang untuk anak-anak kurang mampu. Sayangnya, keluargaku biasa saja, sedangkan dia adal

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 10

    Hudson mengambil kertas itu dan membacanya. Setelah beberapa saat, dia tertawa keras. Bahunya bergetar dan air mata mengalir dari sudut matanya. Kerta situ adalah hasil pemeriksaan kehamilanku.Selama pernikahan, aku dan Hudson pernah mengalami momen-momen manis bersama. Suatu kali, dia pergi untuk misi penyelamatan di lokasi gempa dan mengalami patah tulang kaki akibat jatuh dari ketinggian.Hudson harus berbaring selama tiga bulan dan selama waktu itu, aku yang merawatnya dengan penuh perhatian. Berhubung dia tidak suka sayuran, aku menyiapkan makanan sehat yang cocok dengan seleranya. Lama kelamaan, dia jadi terbiasa dengan masakanku.Tahun lalu di hari ulang tahunku, dia menyiapkan pertunjukan kembang api untukku. Kembang api itu menghiasi langit malam dan menjadi saksi bagi momen terindah dalam hubungan kami. Saat itu, aku terpikat oleh wajah Hudson yang tampak sempurnaAku menghimpun keberanian untuk menciumnya. Tubuhku sedikit gemetaran, tetapi dia tidak menolakku, malah menarik

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 9

    "Hudson, semua ini salahku. Seandainya saja aku menyuruh ambulans untuk menyelamatkan Kak Tasya terlebih dahulu, mungkin dia nggak akan meninggal. Aku ini pendosa. Aku rela kalau yang mati itu aku."Hudson menurunkan tangannya perlahan. Tatapannya kelam dan urat di dahinya menegang. "Keluar. Aku mau sendirian sama Tasya."Hm? Biasanya nada bicaranya tidak selembut ini.Sarah yang tidak ingin Hudson tetap berada di sini, menekan dadanya dan mengerang, "Ugh, sakit!"Namun Hudson tak bereaksi, bahkan tak menoleh padanya. Sarah menatap jenazahku sebelum pergi. Wajahnya dihiasi senyuman penuh kemenangan ... sebuah senyuman yang tampak mengerikan dan jahat.Hudson akhirnya mengumpulkan keberanian untuk menggenggam tanganku yang dingin dengan penuh kesedihan. Namun melihat hal itu, aku merasa jijik. "Jangan sentuh aku. Kamu membuatku merasa kotor." Namun sia-sia, dia tidak bisa mendengarnya.Saat Hudson menarik tanganku, gelang yang melingkar di pergelanganku terlepas dan jatuh ke lantai. Dia

  • Cinta Pertama yang Merebut Suamiku   Bab 8

    Begitu mendengar ancaman dari Gavin, tubuh Sarah gemetaran. Dia langsung menundukkan kepala, berusaha menutupi kepanikan yang muncul di matanya.Anehnya, Gavin dan Sarah dibesarkan bersama, tetapi Gavin tidak pernah menyukainya. Ayah angkatku adalah sopir Keluarga Ludwig, sedangkan ibuku adalah pengasuh Sarah. Saat Gavin mengetahui aku adalah adik kandungnya, dia sangat gembira."Aku selalu merasa ada perasaan hangat saat melihatmu, ternyata kamu adalah adikku. Mulai sekarang, aku akan melindungimu."Sejak hari pertama aku bergabung dengan Keluarga Ludwig, Gavin sudah berjanji untuk selalu bersikap baik padak dan dia benar-benar membuktikannya. Di setiap hari istimewa, dia selalu mengirimiku hadiah.Ketika Ayah dan Ibu jarang memberiku uang saku, Gavin selalu mengirimkan uang ke rekeningku karena khawatir aku hidup kekurangan dan tidak bisa memenuhi kebutuhanku. Seperti saat ini ketika aku sudah meninggal, hanya Gavin yang benar-benar berduka untukku dan berusaha mencari keadilan.Gavi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status