Beranda / Romansa / Cinta Pertama Uncle Will / 71. desakan ibu William

Share

71. desakan ibu William

Penulis: Intan SR
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-22 22:53:18

Sebelum ke perusahaan ibu William memintanya untuk menemaninya di restoran hotel tempatnya menginap. Mau tak mau William pun datang karena itu adalah permintaan ibunya. Apalagi tidak setiap hari dia dapat bertemu ibunya seperti sekarang.

William memeluk ibunya sebelum duduk di kursi sebelah ibunya. Ia tahu jika ibunya menagih janji William yang katanya akan bersedia bertunangan perempuan yang akan dikenalkan ibunya.

“Lihat ini, dia cantik kan?” tanya ibunya sambil menunjukkan sebuah foto di ponselnya.

“Cantik, dia kan wanita. Ibu juga cantik.”

“William… “

“Iya ibu aku tahu.”

“Jadi kapan kalian mau bertemu? Seminggu lagi ibu harus kembali.”

“Ibu saja yang atur.”

“Kalau begitu besok malam. Di restoran ini, ibu akan pesankan tempatnya. Ibu akan awasi kamu dari kejauhan, kalau sampai kamu pergi dari restoran sebelum satu jam. Ibu akan muncul dan menyeretmu.”

William menatap ngeri ibunya.

“Bu …”

“Aku mau melihat kamu menikah.”

“Bisakah kalau aku saja yang memilih? Maksudku, bagaimana biark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 72. dipaksa menjauh

    Jujur saja, Alexandra tidak begitu senang bertemu dengan neneknya. Maksudnya, dia lebih baik tidak bertemu dengan neneknya daripada tanpa sengaja melakukan kesalahan dan membuatnya menjadi buruk di mata neneknya itu.Selain karena masalah neneknya yang tidak menyukai ibunya bahkan sejak ayah dan ibunya belum menikah. Membuat Alexandra tidak nyaman untuk mengingatnya.Neneknya saat itu sedang menunggu Alexandra pulang sekolah. Karena dia ada jam tambahan pada hari itu.Alhasil neneknya harus menunggu cucunya itu satu jam duduk di ruang tamu.Alexandra tak ke kamarnya, dia langsung menemui neneknya di ruang tamu.“Nenek mau minum apa?” tanya Alexandra. Dia akan berlari ke kantin untuk mendapatkan minum untuk neneknya.“Nggak perlu, nenek nggak akan lama kok.”Alexandra duduk di sofa dengan canggung. Dia tidak akan memulai pembicaraannya karena tahu jika neneknya ingin menemuinya karena ada alasan tertentu.“Besok om mu William akan makan malam dengan calonnya,” kata neneknya dengan tena

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 73. wanita pilihan ibu

    Besok malamnya William benar benar menuruti apa yang diinginkan oleh ibunya untuk menemui wanita yang akan dijodohkan dengannya.Karena ada ibunya di restoran tersebut mau tak mau William bertahan selama satu jam dan tidak meninggalkan perempuan tersebut dalam waktu sepuluh menit seperti yang sudah sudah.Tiap kali William menoleh ke arah kejauhan, dia akan melihat ibunya yang seakan sedang memonitor pergerakan dirinya.“Tante Anna sudah memberitahuku,” kata wanita tiba tiba. “Beritahu apa?”“Masalah batalnya pernikahanmu dengan mantanmu kemarin,” jawabnya.“Oh itu …”“Aku nggak masalah, orangtuaku juga nggak mempermasalahkannya karena tante Anna nggak setuju pasti karena ada alasan tersentu.”William meneguk air putih untuk membasahi tenggorokannya yang kering. Dia benar benar tidak fokus dengan apa yang dikatakan oleh Lisa, wanita yang usianya masih dua puluh lima tahun itu.Lisa cantik, dia menarik dan tubuhnya seksi. Sebenarnya semua tipe yang William inginkan ada pada Lisa. Akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 74. Alexandra menghilang

    “Nanti malam jangan sampai nggak datang,” kata Anna pada William yang siang itu mengajak makan siang anaknya.“Kan kemarin udah makan malam sama Lisa, Bu?”“Malam ini makan malam keluarga. Orangtua Lisa mau melihatmu langsung. Mumpung ibu ada di sini, jadi jangan lepasin kesempatan ini, mengerti.”“Tapi …”“Kamu ada acara?”William tercenung, dia kepikiran dengan telepon Emily tadi pagi di mana dia mencari Alexandra padanya. Padahal seharusnya gadis itu sedang di sekolah tapi mengapa Emily bertanya padanya?Karena menganggu pikirannya akhirnya William mengirimkan pesan pada Emily dan bertanya ada apa dengan ALexandra.Namun balasan dari Emily membuatnya langsung kalang kabut.Dia sontak berdiri karena terkejut.“Kenapa William?” tanya Anna.“Bu… “ William memandang ibunya. “Aku pergi dulu, nanti malam … Will nggak janji bisa datang.”“Kamu mau ke mana?”“Ada urusan mendesak.”“Kalau kamu nggak datang, aku bawa Alexandra bersama ibu. Suka nggak suka, ibu bawa dia.”William menghela na

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 75. making love

    “Kenapa kamu lama sekali?” tanya Anna ketika dia melihat anaknya itu baru datang ke kediaman rumah orangtua Lisa.“Cuma telat setengah jam. Di jalan macet.”“Kenapa nggak angkat telepon ibu?”“Ponsel tadi ada di jok belakang jadi nggak tau kalau ibu telpon.”“Ya sudah kalau begitu, cepat masuk mereka sudah menunggu.”William berjalan dengan Anna masuk ke dalam rumah orangtua Lisa. William yang berdandan ala kadarnya membuat Anna sedikit kesal karena anak itu seakan tidak ada niat untuk menemui orangtua Lisa.Mereka pun makan malam bersama sambil membahas masalah perusahaan masing masih. William lebih banyak ditanya daripada bertanya karena dia sama sekali tidak tertarik dengan Lisa.Sampai akhirnya topik mengenai pernikahan pun dibahas dan William mulai malas untuk menanggapi.“Mungkin sebaiknya pertunangan dipercepat. Lagi pula kabar kemarin sudah dijelaskan jika mantan tunangan William memang bukan wanita baik baik,” kata Anna.“Kami sih setuju, tapi bagaimana dengan kamu Lisa?”Lis

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 76. after making love

    William terbangun ketika merasakan udara dingin menyentuh kulit tubuhnya. Dia merasa seperti tak mengenakan pakaian pada waktu itu hingga harus menarik selimut.Namun, ketika dia menarik selimutnya, ia terkejut saat mendapati bayangan seorang gadis ada di sampingnya sedang meringkuk memunggunginya.William menajamkan penglihatannya, memastikannya berkali-kali jika apa yang dia lihat adalah salah. Namun, ketika dia menyentuh bahu gadis itu, William yakin jika gadis itu adalah Alexandra.William terkejut setengah mati, kemudian dia melihat dirinya sendiri yang tidak mengenakan pakaian apapun, demikian pula Alexandra. Kesadaran William langsung terkumpul begitu mengetahui kenyataan bahwa tadi malam dia tidur dengan Alexandra. Saat dia menyelimuti keponakannya itu, dia melihat bercak merah di spreinya yang berwarna putih.Seketika William mencoba mengingat apa yang tengah terjadi tadi malam. Dia kesulitan mengingatnya, apalagi semalam dia banyak minum hingga membuatnya mabuk.“Tunggu dul

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 77. masalah besar

    “Kenapa om jahat padaku,” kata Alexandra dengan airmata yang berurai.William terkejut melihat Alexandra tiba tiba menangis di depannya. Gadis itu menangis sampai bahunya berguncang, william tak pernah melihat hal itu sebelumnya.“Alex, kamu kenapa?” tanya William. Dia memeluk Alexandra, tapi didorongnya dada William sampai lelaki itu kaget.“Alex?”“Om.. om mau menikah? Om serius mau menikah?”William menggeleng. “Kamu salah dengar Alex, siapa yang mau menikah. Kamu tau sendiri nenek kamu memang suka menjodohkan aku dengan wanita.”“Tadi malam, om ingat kan? Pasti om tahu kan om Will sudah melakukan apa padaku?”William menelan ludah keringnya. Tentu saja dia tahu, sampai sprei bekas Alexandra pun menjadi bukti betapa bejatnya dia karena meniduri Alexandra.“Aku tau, aku tau Alex.”“Lalu? Om melakukannya karena mabuk, kan? Karena om.. karena om menganggapku sebagai pelampiasan.”Mata William membulat sempurna. Tak menyangka kalimat itu keluar dari mulut Alexandra.“Daripada aku mengg

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 78. pilihan yang sulit

    William terkejut ketika mendapati bayangan Lisa muncul bersama dengan ayahnya siang itu. Ia tidak menyangka jika pemilik saham yang berpengaruh adalah Lisa.Ketegangan pun terjadi di antara keduanya. Lisa dengan percaya diri mengatakan bahwa dia akan menanam saham di perusahaan kembali jika William mau bertanggungjawab padanya.“Tunggu dulu, bertanggungjawab atas apa?” tanya William tak mengerti. Pun dengan seluruh orang yang ada di dalam ruangan rapat tersebut.Hingga Lisa pun meminta asistennya untuk menyalakan layar yang ada di belakangnya kemudian muncul foto yang memperlihatkan bahwa William hendak melakukan hal tidak senonoh padanya.Seluruh orang yang ada di sana saling berbisik dan penuh tanda tanya. Mereka juga mulai meragukan kepemimpinan William yang akhir akhir ini membuat skandal yang merugikan perusahaan.“Ini bisa menjadi pengaruh buruk, dan jalan satu satunya adalah pernikahan,” kata Lisa.“Mana mungkin aku menikah denganmu?” William bertanya frustrasi. Ternyata undang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28
  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 79. pernyataan cinta

    Lima tahun kemudian …“Panggil suamiku sekarang juga, aku mau dia yang membawaku pulang.” Lisa meletakkan gelas kosong di atas meja, tak sampai lima detik kepalanya sudah terjatuh menimbulkan suara DUG yang lumayan keras.Bartender yang di depan Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya seolah sudah terbiasa dengan sikap pelanggan di depannya malam itu.Setelah setengah jam menunggu seorang lelaki dengan kemeja biru pucat menghampiri meja Lisa. Dia memapah Lisa membantunya untuk pergi dari sana.“William?”“William nggak akan datang, Lisa. Sadarlah,” katanya sambil memapah Lisa menuju mobilnya.“Kenapa kamu yang datang? Bukan William?”“Karena William nggak akan datang. Dia berada di luar kota sekarang.”Lisa mendecakkan lidahnya. “Luar kota lagi, aku benci dengan kata kata keluar kota. Dia pergi ke luar kota hanya untuk menghindariku.”Lisa dimasukkan ke dalam mobil, sementara lelaki itu di kursi kemudi dan bersiap meninggalkan area parkir.“Kenapa tiap malam harus minum? Aku tahu kamu sed

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28

Bab terbaru

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 157. tinggal kenangan

    Tiga puluh lima tahun kemudian, rumah tepi pantai itu masih berdiri megah dan menawan, dikelilingi oleh pemandangan yang sama indahnya seperti saat Alexandra dan William pertama kali menempatinya. Namun, kini Alexandra telah berusia 65 tahun dan William telah tiada. Di sore hari yang cerah itu, Alexandra duduk di balkon rumahnya, ditemani oleh anak-anak dan cucu-cucunya. Angin laut yang sepoi-sepoi membawa aroma asin yang familiar, membawa kenangan indah bersama William. "Ini benar-benar tempat yang indah, Bu," kata Michael, anak sulung Alexandra. Ia berdiri di sampingnya, memandang laut yang luas. "Aku bisa mengerti mengapa Ayah dan Ibu memilih tinggal di sini." "Ya, Ayahmu dan aku selalu merasa damai di sini," jawab Alexandra sambil tersenyum. "Setiap hari yang kita habiskan di sini adalah anugerah." Cucu-cucunya berlari-larian di pasir putih, tertawa riang. Sarah, cucu tertuanya, mendekati Alexandra dan memeluknya dengan erat. "Nenek, ceritakan lagi tentang kakek. Apa yang palin

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 156. akhir yang bahagia

    William dan Alexandra kini telah menetap di rumah impian mereka yang terletak di pinggir pantai yang indah. Setiap sore, mereka bersama anak mereka menikmati pemandangan matahari terbenam yang mempesona dari balkon rumah mereka. Angin laut yang sepoi-sepoi menerpa wajah mereka, menambah kenyamanan suasana kebersamaan keluarga kecil ini.Keduanya telah bekerja keras untuk mencapai impian ini, membangun rumah sederhana namun hangat, di mana mereka dapat menjalani kehidupan yang berkualitas bersama anak mereka. William, seorang pengusaha sukses, selalu meluangkan waktu untuk Alexandra dan anak mereka, sementara Alexandra, seorang penulis handal, selalu memastikan bahwa rumah mereka terjaga dan nyaman untuk ditinggali."Indah sekali sore ini," ujar Alexandra sambil memandang matahari yang perlahan-lahan tenggelam di cakrawala."Ya, benar-benar menakjubkan," jawab William. Ia merangkul Alexandra dengan hangat. "Setiap kali melihat pemandangan ini, aku merasa semua kerja keras kita terbayar

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 155. adegan yang hilang 3

    Satu minggu kemudian, Alexandra dan William pergi ke taman bermain setelah Alexandra mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Mereka berdua berjalan-jalan di taman yang ramai, menikmati suasana yang ceria."Lex, om sangat bangga padamu. Kamu sudah berusaha keras dan akhirnya mendapatkan nilai yang bagus," ucap William sambil tersenyum pada Alexandra."Terima kasih, Om. Aku senang bisa membuatmu bangga," jawab Alexandra sambil tersenyum cerah.Mereka berdua berjalan-jalan di sekitar taman bermain, melihat anak-anak yang sedang bermain dengan riang. Alexandra merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama William di tempat yang menyenangkan seperti itu.Mereka berdua naik perosotan, bermain ayunan, dan menikmati berbagai permainan di taman bermain. Alexandra merasa sangat bahagia bisa berada di sana bersama William, orang yang sangat ia sayangi.Setelah puas bermain, mereka duduk di bangku taman sambil menikmati pemandangan sekitar. "Terima kasih sudah membawaku ke sini, Om. Aku benar-b

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 155. adegan yang hilang

    "Lex aku akan pergi ke tempat Sarah. Kamu baik-baik saja kan di sini sendiri?" "Kapan om pulang?" "Mungkin besok pagi.""Hmm baiklah."Saat William hendak pergi dan hendak membuka pintu, tiba-tiba Alexandra merasa pusing yang sangat hebat. Dia mencoba berdiri tetapi kakinya lemas, lalu pingsan di pelukan William."Lex! Lex, bangun!" seru William panik sambil mencoba membangunkan Alexandra. Dia memegang wajah Alexandra dengan lembut, mencari tanda-tanda kesadaran.Karena khawatir terjadi apa-apa pada Alexandra akhirnya William membawanya ke rumah sakit. **Sementara itu, seorang perawat datang untuk membantu. Mereka bersama-sama mengangkat Alexandra ke tempat tidur yang tersedia di ruang gawat darurat.William duduk di samping tempat tidur, wajahnya penuh kekhawatiran. Dia menggenggam tangan Alexandra dengan erat, berharap gadis itu segera sadar.Setelah beberapa saat yang terasa seperti selamanya, Alexandra akhirnya membuka mata. Dia memandang sekeliling dengan bingung, tidak tahu

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 154. adegan yang hilang (Alexandra dan William) part 1

    William tiba di apartemennya setelah seharian kerja. Saat ia memasuki ruang tamu, ia melihat Alexandra tertidur pulas di balkon. Bulan purnama menerangi wajah muda Alexandra yang tenang. William menghampirinya dengan langkah hati-hati agar tidak membangunkannya. "Dingin sekali di sini," gumam William sambil menyelimuti Alexandra dengan lembut. Gadis itu merasa hangat dan sedikit menggeliat, tetapi tetap tertidur.Setelah meyakinkan diri bahwa Alexandra nyaman dengan selimutnya, William memutuskan untuk membopongnya ke dalam kamar. Tubuh Alexandra yang ringan membuatnya mudah diangkat. Langkahnya pelan, tidak ingin mengganggu tidur Alexandra yang lelap. Sampai di dalam kamar, William meletakkan Alexandra dengan lembut di atas tempat tidur. Ia memandang wajah gadis itu dengan penuh perhatian sejenak, lalu menutup pintu kamar perlahan ketika meninggalkannya untuk tidur dengan tenang.--Malam itu, Alexandra terbangun dari tidurnya dengan napas tersengal-sengal. Ia tampak gelisah, terli

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 153. kasus ditutup

    Evan duduk gelisah di ruang tamu rumahnya, memikirkan nasib Arini yang belum diketahui keberadaannya. Hatinya penuh kekhawatiran dan rasa bersalah karena tidak bisa melindungi Arini. Ponselnya tiba-tiba berdering, mengagetkannya. Dia buru-buru mengambilnya dan melihat panggilan masuk dari nomor polisi.Evan mengangkat telepon, "Halo, ini Evan.""Halo, Pak Evan. Kami dari kepolisian ingin memberitahukan bahwa Arini telah ditemukan. Dia sedang dirawat di rumah sakit setelah mengalami kejadian yang traumatis. Anda bisa menjemputnya di sana."Evan merasa lega, "Oh, syukurlah. Terima kasih banyak atas informasinya. Saya akan segera ke sana."Evan segera mengambil kunci mobilnya dan bergegas ke rumah sakit. Saat tiba di sana, dia langsung menuju ruang perawatan tempat Arini berada. Dia melihat Arini terbaring di tempat tidur, tampak lemah dan pucat, tetapi dia merasa lega melihat Arini selamat.Evan duduk di samping tempat tidur Arini. "Arini. Bagaimana kabarmu?"Arini dengan suara lemah. "

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 152. gila dan obsesi

    Polisi setelah menerima laporan penculikan dari Evan, segera melakukan penyelidikan dan menemukan keberadaan rumah Edward. Dengan sigap, mereka menggerebek rumah tersebut dengan harapan menemukan Arini.Saat polisi memasuki rumah, mereka menemukan Edward sedang berusaha untuk melarikan diri melalui pintu belakang. Dengan cepat, polisi mengejar dan berusaha menghentikannya. Namun, Edward menolak untuk menyerah dan terus berlari.Dalam keputusasaan, salah satu polisi memutuskan untuk menembak ke arah kaki Edward untuk menghentikannya. Peluru tersebut mengenai kakinya, membuat Edward jatuh tersungkur ke tanah dengan rasa sakit yang luar biasa.Polisi segera menangkap Edward dan memeriksanya untuk memastikan dia tidak membawa senjata atau bahaya lainnya. Setelah yakin aman, mereka membawanya ke mobil patroli dan membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.Sementara itu, Arini telah dibawa pulang oleh pria yang menolongnya di hutan. Dia merasa lega karena telah sela

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 151. kabur

    Arini duduk tegak di dalam kamar yang gelap dan hening. Dia merasa terjebak dalam situasi yang mencekam dan tidak tahu bagaimana cara untuk keluar dari situasi tersebut. Mendadak, pintu terbuka dan Edward masuk membawa sebuah piring makanan."Dengar, Arini. Aku tidak akan membiarkanmu kelaparan. Silakan makan," ucap Edward dengan suara yang tenang, lalu dia duduk di depan Arini.Arini menatap piring makanan itu dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa menolak akan membuat situasinya semakin buruk, tetapi dia juga tidak ingin bergantung pada Edward.Tanpa kata, Arini menerima piring makanan itu dari tangan Edward. Dia mencoba untuk memakannya dengan lambat, tetapi perasaannya yang campur aduk membuatnya kesulitan menelan makanan. Akhirnya, rasa mual yang teramat sangat membuatnya tidak tahan lagi, dan dia memuntahkan semua makanan yang sudah dimakan ke piring di hadapannya.Edward terkejut melihat tindakan Arini. "Kenapa kau melakukan itu, Arini? Aku mencoba untuk memperlakukanmu de

  • Cinta Pertama Uncle Will   bab 150. posesif

    Arini merasa panik ketika mobil yang dikemudikan oleh Edward semakin menjauh dari tempat pesta pernikahan. Dia mencoba untuk tetap tenang, tetapi kekhawatirannya semakin memuncak ketika dia menyadari bahwa dia sedang dibawa ke suatu tempat yang tidak diketahuinya.Edward tidak mengucapkan sepatah kata pun selama perjalanan. Arini mencoba mencari peluang untuk melarikan diri, tetapi dia sadar bahwa dia tidak bisa melawan sendirian. Dia merasa semakin terjebak dalam situasi yang mencekam.Setelah beberapa saat, mobil akhirnya berhenti di depan sebuah rumah yang besar dan mewah. Edward membawa Arini masuk ke dalam rumah tersebut tanpa berkata apa-apa. Arini mencoba untuk tetap tenang, tetapi ketakutan yang dirasakannya membuatnya gemetar.Di dalam rumah, Arini dibawa ke sebuah ruangan yang gelap. Edward menutup pintu dan duduk di depan Arini dengan tatapan dingin. "Kau tahu mengapa aku membawamu ke sini, kan?" ucap Edward dengan suara yang dingin.Arini menelan ludahnya. "Apa yang kau in

DMCA.com Protection Status