Home / Romansa / Cinta Kedua Kami / Bab. 20 Telepon dari Rumah

Share

Bab. 20 Telepon dari Rumah

Author: Ambar_rawa
last update Last Updated: 2024-10-27 22:28:41

Nenek Umi membuat secangkir teh dan membawa beberapa camilan yang ditemukan di dapur. Karena tidak mungkinkan tidak menyuguhi apapun untuk tamu.

lagipula Ajeng dan Ayu tidak melarangnya memakan apapun disana. Ajeng dan Ayu sudah menganggapnya seperti ibu mereka sendiri.

"Ini silahkan diminum Mister. Pasti tadi Mister ketakutan, jadi biar lebih tenang sebaiknya Mister minum dulu. " Ucap Bu Rukmi.

"Saya tidak ketakutan Nyonya, saya hanya sedikit syok. Ternyata disini banyak preman. "

"Mister jangan panggil saya Nyonya, panggil nenek saja, kok berasa orang kaya dipanggil Nyonya. "

"Nenek? oke, tapi jangan panggil saya Mister juga, panggil saja Allard. "

"Susah Mister, lidah saya nggak bisa manggil begitu, jadinya nanti 'Alat' kan malah lucu. Masa ganteng begini dipanggil 'Alat'?. "

Kaisar tertawa mendengar ucapan neneknya, memang nama uncle bule ini agak susah. Kalo tidak bisa jadinya memang 'Alat. "

"Kita panggil Uncle bule saja Nek, bolehkan Uncle?. "

"Tentu saja,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Kedua Kami   Ban. 21 Pertemuan Pertama

    Seminggu sudah berlalu, selama seminggu ini Kaisar dan Allard sangat dekat. Ada semacam perasaan nyaman yang mengisi hati keduanya. Kaisar yang kehilangan sosok Ayah, seperti mendapat penggantinya. Ardi jarang sekali menemani ataupun mengajaknya bermain, tapi dengan Allard, Kaisar bisa bermain, bercanda bahkan bermanja padanya. Allard pun demikia, diusianya yang sudah sangat matang, tidak dipungkiri dia menginginkan seorang anak, tapi karena hal itu membuatnya berpisah dengan sang istri. Cassandra, adalah nama mantan istrinya, dia seorang model internasional. Demi menjaga bentuk tubuhnya agar tetap menarik, dia menentang suaminya yang menginginkan seorang anak. Kerinduannya pada seorang anak, Allard obati dengan adanya Kaisar. Bocah lucu mengemaskan dan tampan itu benar benar membuatnya bahagia, melupakan rasa kecewanya terhadap mantan Istrinya. Hari ini entah kenapa Nadia belum juga datang, padahal setiap pagi dia bertugas membersihkan kamar sang CEO dan mengantarkan sar

    Last Updated : 2024-10-29
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 22

    Hari ini Ajeng dan Ayu harus berangkat sedikit lebih pagi. Akan ada event besar di hotel, karena itu semua staf dan pegawai hotel harus sudah standby sejak pagi. Kaisar yang sudah membaik, segera dibawa Ajeng ke rumah Bu Rukmi. Kaisar masih terus menanyakan soal Uncle bule temannya itu. "Mah, nanti kalau Mama ketemu Uncle bule, bilangin kalau Kai kangen ya Mah, suruh kesini menemui Kai, ya Mah?. " "Iya sayang, hotel tempat Mama dan Tante Ayu kerja sedang ada acara penting, Nah uncle bule itu lagi sibuk disana juga, jadi nanti kalau sudah selesai pasti dia akan menemui Kai, ya?. " "Iya Mama. " "Nah, sekarang Kai sama Nenek Umi dulu, Mama harus kerja, ingat tidak boleh nakal, dan menyusahkan Nenek, Oke?. " "Oke Mama. " *** Hari ini akan menjadi hari yang sangat sibuk di hotel. Ada acara pertemuan dan makan siang seluruh pejabat pemerintah di Indonesia dengan Bapak Presiden. Karena itu seluruh karyawan hotel terlibat dalam mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik

    Last Updated : 2024-10-29
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 23 Followers Meningkat

    Ajeng dan Ayu segera keluar dari kamar setelah membersihkan diri, ternyata Kaisar dan Allard sudah berpindah ke ruang TV. Allard menemani Kau bermain dengan semua mainannya. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. "Sutts.. lihat, mereka sudah kayak Bapak dan Anak saja." Bisik Ayu. Ajeng langsung memberikan tatapan tajam setajam silet kepada Ayu. "Kalau ngomong jangan ngacau,mereka cuma berteman karena suatu kejadian beberapa minggu yang lalu. Kamu ingat tidak kalau Kai dan Bu Rukmi menolong seorang Bule dari preman? nah.. itu orangnya. "Ajeng mengangkat dagunya kearah Allard, seolah menunjuk kalau yang dia maksud adalah Allard. "Yang bener? wah beruntung sekali kita, dengan begini semoga kita bisa naik jabatan.. Amin. " ucap Ayu. Ajeng sudah menoyor kepala Ayu dan bersiap membalas ucapan sahabatnya itu. "Ehemmm.. "Deheman dari Allard menghentikan bisik bisik kedua wanita dibelakangnya, Allard sebenarnya menyadari kehadiran mereka, hanya saja dia heran kenapa mereka tidak se

    Last Updated : 2024-10-30
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 24 Pulang Ke rumah

    Tak terasa sudah lima bulan Ajeng dan Kaisar menetap di pulau kebanggaan Indonesia ini. Dan dalam waktu lima bulan ini semuanya berubah, dengan banyaknya endors dan promosi hotel, sekarang rekening Ajeng benar benar gendut. Hotel tempatnya bekerja semakin terkenal saja, dan toko toko yang bekerja sama dengannya juga semakin rame. Gaji dan bonus yang diterima Ajeng tak tangung tangung hingga sekarang dia tidak kesulitan soal ekonomi. Pagi itu sebelum berangkat kerja, HPnya tiba tiba berdering, ada panggilan dari nomor Ayahnya, gegas Ajeng Mengangkatnya. "Assalamu'alaikum Yah. " "𝘞𝘢'𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘶𝘮𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮, 𝘑𝘦𝘯𝘨, 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯?. " "Kami semua baik, bagaimana kabar Ayah dan Mama?. " "𝘈𝘺𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘕𝘢𝘬, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘔𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶, 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘭𝘦𝘱𝘰𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶, 𝘔𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘢𝘣𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶. 𝘔𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘢

    Last Updated : 2024-11-01
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 25 Ketemu Mantan

    Hari ini Dian rencananya akan melakukan pemeriksaan rutin kerumah sakit, karena ada indikasi kista atau tumor di rahimnya, jadi Dian harus melakukan Cek setiap seminggu sekali. "Mas, kamu nggak lupakan? hari ini jadwal ku cek kandungan ke rumah sakit. " tanya Dian. "Iya Di, Mas ingat, tapi nanti agak siangan, soalnya banyak mesin yang trouble jadi Mas banyak kerjaan, nggak bisa ijin pagi pagi. ""Baiklah, nanti kalau Mas pulang kita segera berangkat."Ardi meninggalkan Dian di rumah, dia harus segera berangkat kerja. Risa, anak sambung Ardi untungnya anak yang mandiri. Ditinggal oleh ibunya kerja dikota dan diasuh oleh neneknya dikampung membuat gadis kecil itu terbiasa melakukan apapun sendiri. Jadi jika meninggalkan bocah itu sendirian di rumah, itu tidak membuat cemas hanya yang penting ada makanan, maka dia akan mencari sendiri jika lapar. Siang sekitar jam setengah 1,Ardi dan Dian berangkat kerumah sakit, rumah sakit yang sama dengan Bu Maya dirawat. Saat mereka sedang du

    Last Updated : 2024-11-03
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 26 Rencana Ardi

    Hari ini karena Bu Maya semakin membaik, maka dia diperbolehkan pulang. Mereka pulang dengan naik Taksi onlen, karena tidak mungkin meminta Ayah untuk menjemput, sedangkan Pak Teguh sendiri sedang menjaga cucunya di rumah. Mereka tiba di rumah sekitar jam 5 sore, dan ternyata semua teman teman Ajeng sudah berkumpul di rumah. Pak Teguh yang memberitahu Yuli, karena memang semua teman Ajeng sudah sangat merindukan Ajeng. Kaisar yang terlihat tidak bersemangat, karena dia merindukan Uncle bule-nya, dia bahkan tidak bisa menelpon karena Mama-nya tidak di rumah, tapi di rumah sakit menunggu Neneknya. "Hei, ponakan Tante yang ganteng maksimal, kenapa cemberut begitu?" tanya Ayu, dia heran karena melihat Kai hanya diam dan manyun. Semua atensi berpindah kepada Kai, setelah mendengar pertanyaan Ayu. Ayu sudah berkenalan dengan teman teman Ajeng yang lainnya. Ajeng kemudian berjalan mendekati anaknya, duduk didekat Kai. "Kenapa sayang? kok mukanya masam begitu?." tanya Ajeng.

    Last Updated : 2024-11-04
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 27 Ancaman Ardi

    Setelah menyelesaikan makan malamnya, Ajeng pergi keruang tamu untuk menemui mantan suaminya itu. "Mau kita temenin Jeng?. " tanya Yuli. "Nggak perlu Yul, nanti kalau aku sudah nggak kuat, aku lambaiin tangan di kamera deh. " ucap Ajeng. "Cck, bercandanya nggak lucu!. "Ajeng berjalan menuju ruang tamu, dibawah tatapan semua orang. Mereka semua duduk diruang keluarga sambil bermain bersama Kaisar dan memantau keadaan Ajeng diruang tamu sana. "Ada apa Mas? kata Ayah kamu mencariku?. " tanya Ajeng. "Iya, ini soal yang kemarin aku bicarakan waktu dirumah sakit, soal uang hasil endorse Kaisar. ""Mas, apa kamu nggak punya malu? itu uang Kaisar, bahkan aku tidak memakainya untuk kebutuhan kami, semua aku simpan untuk masa depan Kaisar. Kenapa Mas tega mengusiknya?. ""Aku tidak bisa membuktikan kebenaran dari ucapan mu, bisa saja itu hanya alasan mu, sudahlah sebaiknya berikan yang menjadi hak ku sebagai Ayah Kaisar. "Gemuruh didalam hati Ajeng seakan membuatnya ingin melempar Ardi

    Last Updated : 2024-11-06
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 24 Keterpurukan Ajeng

    Hari telah berganti, sore harinya Ardi pergi ke rumah sakit bersama Dian, karena hari ini Dian harus menjalani rawat inap, ada serangkaian tes yang harus dia lakukan sebelum menjalani prosedur operasi cesar. Orang tua Dian sudah tiba di rumah Ardi sejak tadi pagi, mereka akan menginap di sana, Bapaknya Dian besok menyusul Ardi dan Dian ke rumah sakit, sedangkan Ibunya Dian di rumah menjaga Risa. Keesokan harinya sekitar jam 9 pagi, Dian dibawa ke ruang operasi untuk mengeluarkan anak didalam kandungannya. Ardi dan Bapaknya Dian menunggu dikursi tunggu didepan ruang operasi. Entah apa yang terjadi, tapi Ardi melihat suster berlari larian membawa berbagai macam alat dan kantong darah, entah siapa yang memerlukan semua itu, Ardi hanya berharap anak dan istrinya selamat. Setelah tiga jam menunggu akhirnya seorang dokter yang selama ini memeriksa Dian keluar. "Bapak Ardi, bisakah anda ikut keruangan saya? untuk anggota keluarga yang lain nanti bisa mengikuti suster yang membaw

    Last Updated : 2024-11-06

Latest chapter

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 41 Mahar dan Pernikahan

    Selama dua minggu ini, Ajeng disibukkan dengan persiapan pernikahannya, meskipun semua sudah diatur oleh calon suaminya tapi tetap saja ada hal hal yang membutuhkan dirinya untuk terjun langsung, seperti gaun pernikahan. Entah konsep pernikahan seperti apa yang disiapkan oleh Allard hingga Ajeng mendapatkan banyak sekali model gaun pengantinnya, tak tanggung tanggung total ada enam gaun termasuk baju yang akan dia pakai saat akad nikah. Ajeng harus melakukan fitting ke enam baju itu agar nanti muat saat dia kenakan di moment sakral itu. Dan bisa dilihat dimana butik yang membuat gaun itu, pasti semua gaun itu berharga mahal. Semua pernak perniknya sangat detail disiapkan, bahkan ada sebuah tiara yang akan dia pakai nantinya. Ajeng sudah pernah mengatakan jika hanya ingin mengadakan pernikahan yang sederhana, tapi tentu saja Allard menolaknya, karena Allard yang seorang pembisnis, maka dia pasti ingin mengenalkan istrinya kepada semua rekan bisnisnya. Allard juga mengatakan aka

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 40 Kejutan

    Sudah dua minggu berlalu setelah hari lamaran, dan Ajeng sekarang sudah libur dari segala aktifitas kerjaannya, Allard yang memintanya. Saat ini, mereka sedang berkumpul dirumah Ajeng, tapi orang tua Allard tidak hadir. Mereka sedang berada di Solo, menyiapkan sesuatu untuk resepsi pernikahan. "Ajeng, apa yang kamu inginkan sebagai mahar?. " tanya Allard. "Apapun akan aku terima Mister, selama tidak memberatkan Mister. " ucap Ajeng. "Jeng, kenapa panggilannya masih Mister, diganti dong, apa kek. " ucap Ayu. "Apa dong Yu?. " ucap Ajeng. "Ya nggak tau, kok tanya saya!. " ucap Ayu mengikuti ucapan Pak Presiden. "Cck..!" "Jeng, Ayu benar. Ganti panggilannya, Masa sama calon suami manggilnya masih Mister. 'Mas' gitu, atau yang lainnya. " ucap Bu Maya. "Em, Mister maunya dipanggil apa?. " tanya Ajeng. "Untuk sekarang 'Mas' juga tidak masalah, tapi nanti setelah menikah saya mau dipanggil 'Papa', Kaisar sudah saya ajari agar tidak memanggil uncle bule lagi, tapi l

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 39 Persiapan Pernikahan

    Setelah diterimanya lamaran Allard, mereka melanjutkan dengan pemasangan tanda lamaran, bukan cincin yang didapat Ajeng, tapi sebuah gelang dan kalung berhiaskan berlian asli. Setelah itu mereka menikmati makan malam, hasil masakan Bu Maya, Ajeng dan Ayu. Masakan sederhana dan untungnya keluarga Allard bisa menikmatinya, yang penting tidak pedas, jika ingin pedas tinggal tambahkan sambal saja. Pernikahan Allard dan Ajeng rencananya akan diadakan satu bulan lagi dihitung dari hari lamaran ini. Dan Allard meminta keluarga Ajeng untuk tidak repot repot melakukan apapun, karena semua dia yang akan menyiapkannya. Mulai dari akad nikah sampai resepsi semua Allard yang akan menyiapkan, jika ditanya akan dilakukan akad dan resepsi dimana, maka Allard akan menjawab, nanti juga tau. Ajeng hanya menyiapkan dokumen dokumen untuk mengesahkan pernikahan mereka baik secara agama maupun negara saja. "Allard, dalam agamamu saat akan menikah bukannya harus ada mahar? kenapa kamu tidak bertany

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 38 Ketemu Camer

    Dan setelah ditentukan jika seminggu lagi acara lamaran resmi untuk Ajeng, Allard sudah memberitahu keluarganya, dan hari ini seluruh keluarga Allard tiba di Indonesia. Ada Daddy, Mommy, adiknya Allard dan Neneknya. Allard memberitahu keluarga tentang rencana pernikahannya dengan wanita Indonesia, dan wanita yang sama dengan Agama yang baru saja dia yakini. Tuan William Harold Wycliffe adalah Daddy dari Allard, Nyonya Julia adalah Mommynya sedangkan adik perempuannya bernama Sydney Harold Wycliffe. Grany nya bernama Maria Belleza. Mereka sangat antusias dalam menyambut kabar gembira dari Allard yang sudah bisa move on dari mantan istrinya. Dan sore ini, rencananya acara lamaran resmi itu akan dilakukan, baik dari keluarga Allar maupun Ajeng saat ini sedang sibuk dengan berbagai macam persiapannya. Seperti yang terjadi di rumah Ajeng, perbedaan kulture dan kebiasaan serta selera makan, membuat Ibu Maya heboh sendiri. "Ini kira kira sudah sesuai belum dengan selera mereka ya

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 37 Surat Perjanjian Pra Nikah

    "Surat Perjanjian Pra Nikah?? memangnya harus banget ya pakai begituan?. " tanya Ayu. "Nak Allard, apa harus pakai seperti itu? memang apa yang harus diperjanjikan?" tanya Pak Teguh. "Surat itu hanya untuk pengukuhan hak dan kewajiban antaran suami dan istri, saya akan membuatnya, nanti kita sah kan surat itu disini, dibawah saksi kuasa hukum saya, jadi surat itu ada perlindungan hukumnya. " ucap Allard. "Nggak perlu Mister, saya percaya dengan anda kok. Jadi kita tidak memerlukan surat itu. " ucap Ajeng. "Sudah saya putuskan, kita akan membuat surat Perjanjian Pra Nikah. Nanti kamu tinggal menambah Poin poin yang lain jika dirasa tidak sesuai dengan keinginanmu. Apakah masih ada yang ingin kamu tanyakan lagi? tanyakan saja semuanya, jadi tidak ada beban yang akan mengganjal dihatimu. "ucap Allard. " Baiklah, terserah Mister saja. Pertanyaan terakhir saya, Mister tidak akan merubah keyakinan Mister kan, setelah kita menikah?. "tanya Ajeng. " InsyaAllah tidak akan, karena

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 36 Jawaban Ajeng

    Selama seminggu ini, baik Ajeng dan Allard tidak pernah saling bertemu, Allard akan datang menemui Kaisar saat Ajeng bekerja, dan saat jam pulang kerja, Allard akan kembali ke hotel. Bukan karena mereka saling menghindar, tapi memang mereka sedang memantapkan hati, dan mendalami perasaan masing masing jika lama tidak bertemu apakah sudah tumbuh rindu. Dan memang benar, Allard sudah merasakan perasaan ingin menemui Ajeng, tapi tidak dia lakukan karena dia benar benar ingin agar Ajeng juga memahami perasaannya sendiri. Ajeng pun juga mulai merasakan hal yang sama, tapi dia masih ingin lebih memahami keinginan hatinya, karena dia merasa jika ingin bersama Allard rintangan yang harus dia hadapi akan semakin lebih besar. Allard, pria sejuta pesona, tampan dan kaya. Serta perbedaan karakter dan kebudayaan negara, semua itu juga menjadi bahan pertimbangan Ajeng. Apalagi dia sama sekali tidak mengetahui bagaimana tanggapan keluarga Allard mengenai dirinya dan Kaisar, sanggup kan dia be

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 35 Mencoba Membuka Hati

    Ajeng dan Ayu ikut bergabung dengan keluarga dan Allard. Ada sedikit rasa canggung yang Ajeng rasakan setelah mendengar pengakuan Allard, dan Allard menyadarinya. Mereka sedang berbincang santai dan bermain dengan Kaisar sambil menunggu waktu Maghrib tiba. "Ajeng, apa tadi kamu sudah mendengar percakapan ku dengan orang tuamu?. " tanya Allard. Ajeng yang ditanya seperti itu mendadak diam, dia bingung ingin menjawab apa. Ayu yang mengerti situasi Ajeng dengan jahilnya menjawab. "Ya, kami berdua mendengar dengan sangat jelas Mister. " ucap Ayu. Ajeng menoleh dan menatap Ayu dengan melotot, seakan bola matanya ingin melompat keluar, berharap temannya ini diam dan tidak membuatnya lebih malu lagi. "Bagus kalau kalian sudah mendengar, jadi aku bisa mengatakan tujuanku dengan jelas. " ucap Allard. "Memang Mister punya tujuan apa?. " ucap Ayu. "Ayu udah deh, kamu ini apa apaan sih. " ucap Ajeng. "Lohh, ya harus ditanya dong, kita ngga mau kalau ternyata si Mister punya maksud dan tu

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 34 Kembali Ke Indonesia

    Sudah hampir tiga bulan Allard meninggalkan Indonesia, meskipun begitu berita tentang Kaisar dan keluarga semua diketahui olehnya. Ajeng dan keluarganya sudah resmi pindah kerumah Bu Rahmi, karena pembangunannya sudah selesai, rumah dua tingkat dengan empat buah kamar. Uang penjualan rumah di Solo sudah sangat cukup untuk mereka membeli dan membangun rumah di Bali. Dan untungnya Bu Rahmi memberikan harga yang murah untuk Ajeng. Meskipun tiga bulan tidak berada di Indonesia, Allard selalu berkomunikasi dengan Kaisar, hanya seminggu waktu dia dirawat Paul saja, Allard tidak menghubungi Kaisar. Hari ini, Allard sudah mendarat kembali ke Indonesia, dia sudah sangat merindukan bocah ganteng itu. Dan dia sudah menyiapkan semua hal yang dia butuhkan nanti untuk memulai misinya. Allard tiba dihotel sekitar jam 2 siang, saat ini dia sedang beristirahat sebentar karena rencananya nanti sore akan berkunjung kerumah baru Kaisar. Sore hari sekitar jam 4, Allard tiba didepan rumah baru Ajeng,

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 33 Hidayah Untuk Allard

    Dan nun jauh disana, di negara Jerman seorang pria sedang belajar Agama yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehnya akan mempelajarinya. Disela sela kesibukannya mengurus bisnisnya, dia selalu menyempatkan diri membaca sebuah buku yang mengupas tentang Agama Islam, entah kenapa dia melakukannya. Apakah ucapannya waktu itu terhadap Ajeng memang sebenar benarnya keluar dari dalam hatinya sehingga dia melakukan hal sampai sejauh ini. "Bos, bos yakin ingin belajar agama itu?. " ucap Eddie. "Kenapa?. " ucap Allard. "Agama itu susah lho, banyak sekali larangannya, dan semua hal yang dilarang adalah kegemaran Bos semua. " ucap Eddie. "Kan baru belajar, tidak semua harus diikuti kan?. " ucap Allard. "Bos salah, karena dalam Agama itu tidak ada yang namanya setengah setengah. Jika memang yakin mau mengikuti Agama itu ya harus mau meninggalkan semua kebiasaan Bos yang bertentangan dengan ajaran dalam Agama itu. " ucap Eddie. "Benarkah harus begitu? tidak bisa sedikit

DMCA.com Protection Status