Home / Romansa / Cinta Kedua Kami / Bab. 24 Keterpurukan Ajeng

Share

Bab. 24 Keterpurukan Ajeng

Author: Ambar_rawa
last update Last Updated: 2024-11-06 22:28:37

Hari telah berganti, sore harinya Ardi pergi ke rumah sakit bersama Dian, karena hari ini Dian harus menjalani rawat inap, ada serangkaian tes yang harus dia lakukan sebelum menjalani prosedur operasi cesar.

Orang tua Dian sudah tiba di rumah Ardi sejak tadi pagi, mereka akan menginap di sana, Bapaknya Dian besok menyusul Ardi dan Dian ke rumah sakit, sedangkan Ibunya Dian di rumah menjaga Risa.

Keesokan harinya sekitar jam 9 pagi, Dian dibawa ke ruang operasi untuk mengeluarkan anak didalam kandungannya. Ardi dan Bapaknya Dian menunggu dikursi tunggu didepan ruang operasi.

Entah apa yang terjadi, tapi Ardi melihat suster berlari larian membawa berbagai macam alat dan kantong darah, entah siapa yang memerlukan semua itu, Ardi hanya berharap anak dan istrinya selamat.

Setelah tiga jam menunggu akhirnya seorang dokter yang selama ini memeriksa Dian keluar.

"Bapak Ardi, bisakah anda ikut keruangan saya? untuk anggota keluarga yang lain nanti bisa mengikuti suster yang membaw
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 25 Kedatangan Uncle Bule

    Sekitar jam 7 malam, Allard mendarat di bandara Adi Sumarmo Solo, dia bergegas menuju sebuah hotel yang sudah dipesan oleh asisten pribadinya, karena tidak mungkin dia bertamu malam malam begini. Saat ini, Allard dan Eddie sang asisten sedang menikmati makan malam di restoran hotel, Eddie selain menjadi asisten juga merupakan sahabat Allard waktu kuliah dulu. "Ed, bantu saya menyelidiki tentang Daddynya Kaisar. " ucap Allard. "Jangan ikut campur urusan orang Al, nanti kamu malah kena masalah. " Kata Eddie. "Tapi aku sudah sayang terhadap Kaisar, dan saat ini mereka sedang dalam masalah. " "Baiklah, besok akan aku selidiki, sepertinya kamu sudah menemukan penganti Casey?. " "Apa maksudmu?. " "Bukankah Mommynya Kaisar itu janda? apa kamu tidak tertarik padanya?. " "Jangan bicara sembarangan, aku memang sayang pada Kaisar, tapi tidak berarti menjalin hubungan dengan Mommynya. Lakukan saja perintahku, dan jangan berpikir yang tidak tidak!. " "Ok, baiklah. " Pagi

    Last Updated : 2024-11-08
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 26 Kesepakatan

    'Apa maksudnya coba. ' ujar Ajeng didalam hati. "Mister, maaf saya tidak mau menerima uang yang Anda kirim, saya masih sanggup kalau hanya membayar Mas Ardi. Cukup anda siapkan pengacara saja, saya sudah sangat berterimakasih. " Ucap Ajeng. "Tapi uang itu bukan untukmu, saya memberi untuk Kaisar, kamu bisa gunakan uang itu untuk diberikan pada mantan suamimu. " ucapa Allard. "Uang apa sih Jeng?. " tanya Mama Maya. "Ini Mah, Mister Allard mengirimkan sejumlah uang ke rekening Ajeng. " ucap Ajeng sambil memperlihatkan isi rekening di M-Banking miliknya. Bu Maya melotot melihat nominalnya, bahkan Beliau sampai tidak berkedip, ini jumlah yang sangat besar, apa tujuan orang bule itu memberikan uang yang begitu banyak. Pak Teguh yang melihat istrinya seperti orang syok, segera menghampiri untuk ikut melihat. 500.000.000 itu yang dia lihat di HP Ajeng, timbul rasa curiga dihatinya, tidak mungkin seorang pria memberikan uang sebanyak itu tanpa ada niat apa apa. Setelah melihat Pak Te

    Last Updated : 2024-11-09
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 27 Surat Perjanjian

    Setelah kepergian Allard dan pengacaranya, keluarga Ajeng masih duduk diruang tamu, mereka masih binggung dengan situasi yang terjadi tadi. "Jeng, beneran kalian tidak ada hubungan apapun?. " tanya Pak Teguh. "Ya Allah, Ayah, beneran kami nggak ada apa apa, pertemanan itu terjadi antara Kaisar dan Allard Yah, bukan dengan Ajeng. " "Tapi aneh lho, seorang pria sampai rela memberikan uang sebanyak itu kepada wanita tanpa ada ikatan apapun. " "Nggak tau Yah, itu urusan Mister Allard sendiri. " "Baiklah, lupakan dulu soal itu, sekarang lebih baik kamu telpon Ardi untuk kesini, kita segera selesaikan hal ini biar kamu hidup dengan tenang kembali. " Setelah mendapat saran dari sang Ayah, Ajeng segera menghubungi Ardi, sedangkan Ardi saat ini sedang berkonsultasi dengan seorang pengacara untuk melaporkan Ajeng ke kantor polisi. "Gimana Pak? kira kira saya bisa memenangkan kasus ini tidak, dengan semua bukti yang ada? saya ingin mengambil hak asuh anak saya, saya tidak terima

    Last Updated : 2024-11-11
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 28 Persyaratan Ardi

    "Kalau saya setuju, berapa yang bisa saya dapatkan?. " tanya Ardi. "Kurang dari 90 juta, sekitar 89,4 juta. " ucap Joseph. "Saya minta 100 juta, dengan begitu saya tidak akan membawa kasus ini keranah hukum, bagaimana?. " tanya Ardi. Pak Joseph melihat ke arah Ajeng, seakan mengerti arti tatapan itu, Ajeng setuju. Joseph mengeluarkan surat yang tadi sudah diperiksa oleh Ajeng. "Baiklah, kami akan berikan tapi anda harus menandatangani surat ini dulu. " ucap Joseph sambil memberikan surat itu kepada Ardi. Ardi menerimanya, dan membaca tulisan yang ada disana. "Apa apaan ini, kenapa ada poin jika saya tidak boleh menganggu Kaisar lagi, sampai Kaisar berumur 17 tahun, kalian mau memisahkan Ayah dan Anak?. " ucap Ardi. "Hallah, sekarang aku tanya, apa kontribusimu sebagai Ayah Kaisar? bahkan saat Kaisar sakit kamu lebih memilih menjaga istrimu daripada menjenguk anakmu, padahal kalian ada di rumah sakit yang sama. Tapi kamu tidak mau meluangkan waktumu sedikit saja!. " ucap Ajeng.

    Last Updated : 2024-11-11
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 29 Menjual Rumah

    "Tapi saya tidak keberatan, saya bayar sekarang, saya tranfer kemana uangnya?. " ucap Allard. "Ya jangan sekaranglah Mister, kita belum ada surat jual beli kok main tranfer aja uangnya. " ucap Pak Teguh. "Tidak masalah, kalian masih bisa tinggal disini selama yang kalian mau. " ucap Allard. "Eh, kalau gitu namanya bukan dibeli dong, nanti saja ya Mister kalau semuanya sudah siap, kami hubungi Mister. " ucap Pak Teguh. "Tidak perlu, saya sudah tranfer uangnya ke rekening Ajeng, 2 Milyar, nanti kalau semua siap, saya hanya tinggal tanda tangan saja. " ucap Allard. Semua orang terkejut dengan ucapan Allard, Ajeng bergegas melihat notifikasi diHPnya, dan benar saja ada uang masuk senilai 2 milyar kerekeningnya. "Yah, Ayah sudah tidak bisa mundur lagi, uang sudah ditransfer, jadi mau tidak mau Ayah harus menjual rumah ini. " ucap Ajeng. "Apa? wah, padahal tadi Ayah hanya bercanda, ya sudah berarti kamu harus segera mencari rumah di Bali untuk kita tinggal, karena kita s

    Last Updated : 2024-11-13
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 30 Kembali Ke Bali

    Hari minggu siang, Ajeng, Kaisar dan Ayu kembali ke Bali. Karena seninnya mereka harus kembali bekerja. Mereka tiba di bandara sekitar pukul satu siang, dan bergegas mencari taksi yang bisa mengantar mereka pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Kaisar ternyata tertidur, untung mereka sempat makan siang dulu tadi.Setelah meletakkan Kaisar di dalam kamar, Ajeng keluar berniat untuk membuat minuman dingin, ternyata Ayu juga kedapur. " Kirain langsung istirahat Yu. "ucap Ajeng. " Panas Jeng, pengen yang seger seger. " ucap Ayu. "Sama, ya udah kamu duduk saja, sekalian aku buatin jus jambu, mau kan?. " ucap Ajeng. "Ya mau lah, dibuatin kok nggak mau. " ucap Ayu. Dua gelas jus jambu sudah terhidang dimeja, dihadapan mereka. "Yu, kira kira ada rumah dijual nggak ya?. " tanya Ajeng. "Nggak tau, nanti aku bantu tanya tanya ke teman temanku deh. " ucap Ayu. "Iya, thanks ya Yu. " ucap Ajeng. "Nggak usah buru buru lah Jeng, lagian kata Mister Allard, rumah itu boleh

    Last Updated : 2024-11-14
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 31 Membeli Rumah Bu Rukmi

    "Benarkah? wah selamat ya Mita, semoga sakinah, mawaddah, warohmah. Langeng hingga kakek nenek. " ucap Ayu. "Selamat ya Mbak Jani, kalau nikahnya disana, kami nggak bisa datang dong Bu. " ucap Ajeng. "Nggak apa apa Mbak Ayu, Mbak Ajeng, cukup doakan saja saya sudah sangat berterimakasih. " ucap Anjani. "Oh ya Bu, kalau rumah Ibu mau dijual, biar saya yang beli, kebetulan saya lagi nyari rumah, karena orang tua saya ingin pindah kemari, biar dekat dengan anak cucu. Kan pas banget, jadi saya tidak perlu susah nyari orang yang bisa jagain Kaisar. " ucap Ajeng. "Benarkah Mbak, sebenarnya Ibu juga berat ninggalin Kaisar, dia sudah saya anggap sebagai cucu sendiri. Tapi kalau nanti diasuh Neneknya malah Alhamdulillah ya Mbak. " ucap Bu Rukmi. "Nah, karena itu, biar rumah Ibu saya yang beli saja. " ucap Ajeng. "Oh iya Mbak, iya saya setuju, lagian kalau saya kangen Kaisar saya bisa nginep disini, jadi ngga sungkan. Eh, tapi bolehkan Mbak saya suatu saat nginep disini?. "

    Last Updated : 2024-11-15
  • Cinta Kedua Kami    Bab. 32 Kedatangan Orang Tua Ajeng

    "Kai, sayang, em, Uncle bule-nya sudah pulang ke nengara-nya karena sedang ada kerjaan disana. " Ucap Ajeng mencoba memberi pengertian kepada Kaisar. "Terus uncle tidak kembali kesini lagi?. " tanya Kaisar. "Em, untuk hal itu Mama tidak tau sayang. " ucap Kaisar. "Kalau gitu Mama telpon aja, biar Kai yang tanya langsung. " ucap Kaisar. "Eh.. " Ajeng terkejut dengan permintaan Kaisar. Ayu hanya tertawa saja, melihat interaksi Ibu dan Anak itu. "Biar tante yang telponin, mau?. " ucap Ayu. "Mau tante, mau. " ucap Kaisar. Ajeng merasa lega setelah mendengar ucapan Ayu, dia tidak berani menghubungi Allard karena entah kenapa dia merasa sungkan. Tak berapa lama, panggilan yang dilakukan Ayu terhubung. Dan Ayu menyalakan mode loudspeaker. "Hallo Mister, ini Kaisar mencari anda. " "𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳? 𝘰𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘔𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘣𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳?. ""sebentar.. "Dan telepon sudah berpindah ke tangan Kaisar, entah apa yang mereka bicarakan karena Kaisar

    Last Updated : 2024-11-16

Latest chapter

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 63

    Akhir pekan sudah tiba, saat ini Allard dan Ajeng sedang bersiap untuk mengunjungi Mansion mereka, hadiah dari sang nenek. Mereka akan berkumpul disana nantinya, dan kesempatan itu akan dipergunakan Allard untuk memberikan berita bahagia itu untuk keluarganya. Hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai disana. Allard segera menyiapkan pesta kejutan untuk keluarganya, mumpung semua keluarganya belum sampai. Dibantu beberapa Maid dan Kaisar, Allard menyiapkan pesta barbeque di halaman Mansion yang cukup luas. Satu jam kemudian Daddy, Mommy, Grany dan adiknya sudah tiba di Mansion. "Wah Al, kamu menyiapkan barbeque? spesial sekali?." Tanya Daddy William. "Yes Dad, kita akan berkumpul disini malam nanti." Ucap Allard. "Ayo Daddy bantu kalau begitu." Ucap Daddy William. " Opa, bantu Kai saja, Kai capek dari tadi nggak berhenti berhenti." Ucap Kaisar. " Memangnya Kai ngapain harus dibantu Opa?." "Ini, potong potongi kertas." "Kertas? untuk apa?." " Membuat tulis

  • Cinta Kedua Kami   Bab 62

    Perbedaan waktu antara Indonesia dan Jerman membuat Ajeng harus bisa melihat sekiranya dia bisa menghubungi keluarganya.Ajeng segera mengambil ponselnya saat dirasa orang tuanya sedang memiliki waktu luang.Tut..Tut..Tut..["Hallo, Asalamualaikum."] Ucap Bu Maya, mamanya Ajeng diujung telpon sana." Wa'alaikumsalam, Mama." Ucap Ajeng.["Ajeng sayang, ada apa nak, kalian baik baik saja kan?."] Bu Maya."Alhamdulillah kami semua baik Mah, Mama dan Ayah apa kabar?." Tanya Ajeng.["Mama dan Ayah baik sayang, kalian kapan ke Indonesia?"] Bu Maya." Mas Al, sibuk Mah, banyak hal yang harus beliau lakukan, jadi mungkin agak lama kami bisa ke Indonesia. Oh ya Mah, Ajeng mau ngasih kabar, saat ini Ajeng sedang hamil, minta doanya Mama dan Ayah, semoga Ajeng dan dedek utun diberi kesehatan, dan nanti bisa lahir dengan selamat dan sehat ya Mah." Ucap Ajeng.[" Massa Allah, Alhamdulillah, selamat sayang, tentu Mama dan Ayah doakan yang terbaik untuk anak dan calon cucu Mama. Dijaga ya sayang kan

  • Cinta Kedua Kami   Bab.61

    Allard dan Ajeng sudah meninggalkan rumah sakit, mereka jadinya tidak menuju apotek, tapi malah ke mobil, mereka meminta Theo untuk mengambil obat. Ajeng dan Allard menunggu di mobil dengan membawa makanan ringan dan minuman selama menunggu Theo. Setelah sampai dirumah, mereka disambut teriakan Kaisar yang tidak sabaran menunggu sejak tadi. "Mama, Papa!! bagaimana keadaan Mama? Mama sudah tidak sakit lagi kan?." Tanya Kaisar. " Hati hati Kai.. Jangan minta gendong Mama, sini biar Papa saja yang gendong, sekarang Kaisar harus bantuin Papa untuk menjaga Mama, karena didalam perut Mama ada adeknya Kaisar, bagaimana mau kan?." Tanya Allard pada Kaisar. "Benarkah Pah? ada adek Kai di perut Mama?." " Iya." " Yee.. Kai akan jagain Mama Pah, tenang saja." Ucap Kaisar. Para Maid yang mendengar pun segera mendekat dan memberi selamat untuk pasangan berbahagia itu. " Selamat Tuan, Herrin, semoga sehat ibu dan bayinya." Ucap Mereka serempak. " Terimakasih, untuk kalian semua, s

  • Cinta Kedua Kami   Bab.60 Hamil

    " Benarkah? kamu tidak bercanda kan Ray?." Tanya Allard." Ngapain bercanda Al, tapi sebaiknya segera kamu periksakan ke Dokter kandungan untuk lebih jelasnya, kamu tau kan kalau aku hanya Dokter umum?." Ucap Raymond.Allard menoleh pada Theo yang masih ada diruangan itu."Theo, segera siapkan mobil, kita kerumah sakit sekarang!." Ucap Allard pada Theo."Baik Tuan."Theo segera pergi ke garasi untuk melaksanakan perintah sang Tuan."Bu Mirna, tolong jaga Kaisar, saya akan bawa Ajeng kerumah sakit." Ucap Allard pada salah satu Maid kepercayaannya."Baik Tuan." Ucap Bu Mirna.Dua puluh menit kemudian, mobil yang ditumpangi Allard sudah sampai di UGD rumah sakit.Allard memang sengaja membeli rumah yang dekat dengan pusat perbelanjaan, sekolah dan rumah sakit, itu dia lakukan untuk memfasilitasi keluarganya.Sekitar setengah jam setelah Ajeng diperiksa oleh seorang Dokter, keluar lah Dokter wanita yang tadi memeriksa Ajeng.Allard yang melihat itu, segera berjalan mendekat."Bagaimana kea

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 59 Apa yang harus Aku lakukan?

    Siang itu, Rania segera dimakamkan. Kepergian Rania diantar oleh orang tua dan tetangga tetangga rumah Ardi. Setelah tujuh hari kepergian Rania, Ardi bersiap untuk pergi ke pabrik tempatnya bekerja dulu, dia berniat untuk melamar kerja disana lagi. "Mas, mau kemana kok sudah rapi?." Tanya Dian. " Ke pabrik, mau melamar kerja disana lagi." Ucap Ardi. "Kok ke pabrik lagi sih Mas, kan aku sudah bilang, lebih baik bantu aku membuat ide ide konten, dari ngonten kita bisa melunasi rumah, dan aku sedang menabung untuk bisa membeli mobil lho." Ucap Dian. Memang Dian sedang menabung untuk bisa membeli mobil, hasil ngonten memang se menjanjikan itu. "Mau ngonten apa lagi? sedangkan Rania sudah pergi?." Ucap Ardi. "Makanya bantu aku mikir Mas, aku juga lagi nyari nyari ide!." Ucap Dian. "Aku nggak pernah ngerti soal hal hal kayak gitu Di, yang aku tau hanya kerja. Jadi lebih baik aku nyari kerja saja." Ucap Ardi. Ardi pergi meninggalkan rumah, kemarin dia sudah menyiapkan berkas berkas

  • Cinta Kedua Kami   Bab 58 Tentang Rania

    Waktu berjalan dengan cepat, setelah video yang diposting Ajeng waktu itu, Dian tidak melakukan apa apa lagi.Dia sudah menyerah, dia hanya memposting dan membagikan video video tentang pengobatan Rania dan keseharian Rania.Begitu juga dengan Ajeng, dia juga membagikan video video kesehariannya dengan sang anak dan para pekerja dirumahnya.Meskipun banyak yang memintanya membagikan momen moment kebersamaan dengan sang suami, tapi Ajeng tidak melakukannya.Tiga bulan sudah berlalu, saat ini Rania, Dian dan Ardi berada di Jakarta, rencananya Rania akan segera menjalani operasi transplantasi hati beberapa hari lagi, setelah semua prosedur yang diperlukan selesai.Ardi harus resign dari tempat kerjanya karena dia yang akan menjadi pendonor bagi putrinya.Harusnya lima hari lagi, semua syarat syarat yang diperlukan selesai dan Rania akan dioperasi, tapi sayangnya dihari ke tiga, kondisi Rania drop. Dia harus dirawat inap di rumah sakit itu, dan mendapatkan penanganan yang cukup serius.R

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 57 Serangan Balasan Ajeng

    Seperti yang sudah disepakati dengan suaminya, Ajeng sedang bersiap untuk membuat video balasan untuk membungkam para netizen yang membela Dian. Disebuah gazebo yang cantik dihalaman rumahnya, Ajeng mempersiapkan kamera dan dirinya. "Assalamualaikum, hai sahabat online, aku Ajeng Wulandari, aku adalah mantan istri Mas Ardi yang sekarang menjadi suami Dian Novita Sari dan Ayah dari bayi malang Rania. Memang benar anak kami, Kaisar yang sekarang berusia Lima tahun adalah saudara kandung se Ayah dengan Rania. Sekarang saya ada di Jerman, mengikuti suami saya. Bagaimana kami bercerai? biarlah itu menjadi pengalaman hidup untuk kami, disini saya ingin mengatakan jika saya tidak akan mengijinkan anak saya Kaisar, untuk menjadi pendonor hati untuk Rania. Bukan bermaksud tega atau egois, saya hanya seorang ibu biasa, yang jika anak saya pilek saja saya sudah sangat panik, apalagi dia harus menjalani prosedur operasi besar, jujur saya tidak seantusias itu untuk melihat anak saya kesaki

  • Cinta Kedua Kami   Bab.56 Mencari Perhatian Nitizen

    Sesuai rencana, Dian mengunggah beberapa video tentang Rania. Para Fans ataupun simpatisan Rania berbondong bondong memberikan semangat untuk pengobatan Rania. Rencana Dian sejauh ini berjalan lancar, dengan membagikan Video video perjalanan Rania dalam berobat sangat menyentuh hati banyak penguna media sosial. Semua seakan mengikuti step by step perkembangan kesehatan Rania, hingga Dian mengunggah video soal donor hati. Dia menyebutkan jika hanya suaminya yang cocok untuk menjadi pendonor untuk Rania, tapi hal itu tidak mungkin dilakukan karena Ardi harus bekerja mencari nafkah. Dian kemudian mengunggah soal opsi lain selain Ardi, yaitu putra Ardi, yang artinya saudara sekandung Ayah dengan Rania, Kaisar. Banyak yang pro dan banyak juga yang kontra, karena masalah donor hati ini meskipun kata dokter tidak banyak berisiko, tapi tetap saja hal itu menjadi momok menakutkan di banyak kalangan, apalagi jika melibatkan anak kecil. Ajeng yang kesehariannya sekarang hanya diam dirumah

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 55 Pendonor Hati

    Lima hari kemudian, Para petugas Yayasan kembali datang membawa Rania dan Dian ke rumah sakit.Hari ini jadwalnya Rania untuk USG, untuk mengetahui seperti apa kondisi hati milik Rania.Rania juga akan menjalani rangkaian tes, mulai dari tes darah, tes urine, biopsi Hati dan lainnya,banyak sekali tes yang akan dilalui oleh Rania.Dan itu juga akan sangat melelahkan, bukan hanya untuk Dian, tapi juga untuk Rania. Sedangkan pendonor juga harus segera disiapkan.Setelah USG, maka di kontrol selanjutnya Dian dan Ardi wajib datang, mereka berdua akan menjalani tes kecocokan hati untuk Rania, dan nanti siapa yang cocok maka dia juga harus menjalani serangkaian tes juga.Maka hari ini, Ardi dan Dian menemani Rania untuk tes selanjutnya."Bapak dan Ibu silahkan mengikuti suster untuk menjalani tes. Nanti akan diketahui siapa yang lebih cocok untuk menjadi pendonor untuk putrinya." Ucap Dokter Budi. " Dok, untuk pendonor ini apakah bisa dilakukan oleh orang lain selain keluarga?." Tanya Dian.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status