Beranda / Romansa / Cinta Kedua Kami / Bab. 14 Setelah Perceraian.

Share

Bab. 14 Setelah Perceraian.

Penulis: Ambar_rawa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-22 00:24:58

Semua telah berubah, memang hidup adalah pilihan, tapi dari setiap pilihan kita harus menerima konsekuensinya.

Seperti Ardi yang memilih melanjutka hidup dengan menikahi Dian dengan konsekuensi tidak mendapatkan restu dari sang ibu dan adiknya. Dia sekarang hidup bersama Dian dan anak sambungnya,Risa di rumahnya.

"Di, aku akan mengadaikan BPKB motorku untuk membayar pembagian harta gono gini ku bersama Ajeng, semua totalnya 13 juta. Karena harus menganti uang pembelian kulkas dan mesin cuci.

Karena itu semua dibeli oleh Ajeng dengan mengadaikan ATM-nya dulu. " Kata Ardi.

"Ya nggak segitulah Mas, dia bulan kemarin nggak bayar angsuran rumah, Mas tau sendirikan kemarin pas kita bayar angsuran pihak Bank bilang bulan kemarin ngga diangsur? dipotong itu donk! jadi 12 juta, enak aja.. Emang Mas Ardi mau gadaiin berapa?. " Tanya Dian.

"Mau Mas gadai ke Bank saja, 20 juta, selebihnya bisa kita pakai untuk keperluan yang lain.

Iya nanti aku bilang ke Ajeng soal angsuran itu. "

"25 jut
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 15 Tekanan

    Setelah sampai dirumah, Ardi masih terlihat kesal karena kata kata Ajeng, dia tidak menyangkal apa yang diucapkan Ajeng memang benar, tapi dirinya tidak bisa menerima kebenaran itu. Dian yang melihatnya sangat heran, tadi sebelum berangkat untuk menemui Ajeng, Ardi terlihat sangat bersemangat. 'Ada apa dengan Mas Ardi? kenapa kesal begitu, aku harus mencari tau, siapa tau bisa digunakan untuk membuat Mas Ardi membenci Ajeng. 'Ucap Dian didalam hati. "Kenapa Mas? pulang pulang kok mukanya lecek gitu, kayak cucian belum disetrika? nggak bertemu dengan Kaisar atau Kaisar nggak mengenali kamu lagi?. " Tanya Dian. "Buka, Kaisar sangat senang bertemu dengan aku, dia sangat merindukan aku. " Jawab Ardi. "lha terus, kenapa?. " Makin binggung Dian. "Ajeng meremehkan aku, dia mengatakan aku ini miskin, bukan orang kaya, bukan orang ahli Agama juga, jadi nggak pantes buat mikir mau poligami.. Kesel aku!. "Dian sangat terkejut dengan ucapan suaminya, siapa istri yang mau dipoligami? heran

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 16 Menyerang Mental Kaisar

    Sore itu, Ardi datang kerumah Ibunya bersama dengan Dian, dia mendapat kabar Ibunya sakit dari tetangganya. Tok.. Tok.. Tok. Terdengar suara pintu diketuk, Anita yang sedang bersama Ibunya didalam kamar segera keluar untuk melihat siapa yang datang. 'Kriieet.. 'Pintu terbuka, Anita kaget melihat Ardi dan Dian didepan pintu rumahnya. "Mas Ar-di, mau apa Mas kesini? " tanya Anita. "Kamu keterlaluan Nit, Ibu sakit kenapa kamu nggak ngabarin Mas?" sergah Ardi. "Untuk apa? Ibu sakit karena Mas, sekarang lebih baik Mas bawa istri baru Mas pulang, dengan datangnya kalian tidak membuat Ibu lebih baik, mungkin justru Ibu akan memburuk. ""Jangan sembarangan bicara Nit, beliau juga Ibukku, minggir, biarkan aku bertemu Ibu. "Setelah terdiam sedikit lama, akhirnya Anita mengijinkan Ardi bertemu Ibu mereka. "Baiklah, Mas Ardi bisa bertemu Ibu, tapi tidak dengan wanita murahan itu. ""Yang sopan Nit, bagaimanapun sekarang dia adalah istriku, kakak iparmu. " Ardi terlihat kesak karena ucapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 17 Kaisar Sakit

    Didepan pintu ruangan yang tertutup itu Ardi berjalan mondar mandir, dia mengkhawatirkan keadaan Dian yang terjatuh tadi, karena darah mengalir di pahanya, dia takut terjadi apa apa dengan anaknya. Tak berselang lama, pintu terbuka dan muncullah seorang wanita berpakaian putih, Ardi bergegas mendekat. "Bagaimana keadaan istri saya Dok?" tanya Ardi. "Anda suami pasien?" tanya Dokter dengan nametag Irma itu. "Iya Dok, saya suami pasien atas nama Dian Novitasari. ""Bisa kita bicara di ruangan saya Pak? istri anda sekarang sedang istirahat, bayinya masih bisa diselamatkan, tapi ada yang harus saya beritahukan kepada Anda" ucap Dokter Irma. Ardi mengikuti Dokter Irma masuk ke ruangannya, Dokter mempersilahkan Ardi untuk duduk. "Begini Pak Ardi, setelah kami USG ternyata ada benjolan di rahim istri anda, kami belum bisa memastikan benjolan tersebut apa,karena istri anda sedang hamil. Untuk memastikannya kami hanya bisa memantau lewat pemeriksaan rutin kehamilannya disetiap bulannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 18 Langkah yang diambil Ajeng

    Setelah mendapatkan penjelasan dari Dokter Fahri, Ajeng menghubungi Ardi untuk memberitahu bahwa Kaisar sakit. Sambungan diangkat pada dering pertama. "Hallo Mas Ardi? " "𝘏𝘢𝘭𝘭𝘰, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘬𝘶? 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘺𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢?. " Ternyata yang mengangkat telpon adalah Dian. Mereka masih dirumah sakit, dan Ardi sedang dikamar mandi. "Oh, jadi istri baru Mas Ardi yang jawab. Ardi kemana? ada hal penting yang harus aku katakan padanya. " "𝘏𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢? 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦𝘪𝘯. " 𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘋𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘯𝘥𝘪, 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘵 𝘮𝘰𝘥𝘦 𝘭𝘰𝘶𝘥𝘴𝘱𝘦𝘢𝘬𝘦𝘳 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘈𝘳𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘈𝘫𝘦𝘯𝘨. "Cck, perempuan ular sepertimu memang bisa dipercaya? tidak ada pelakor yang bisa dipercaya, kamu... " Belum sempat Ajeng melanjutkan kata katanya sudah terdengar suara yang menggelegar d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 19 Allard Harold Wycliffe

    Tak terasa sudah seminggu Ajeng dan Kaisar berasa di Bali. Ajeng juga sudah bekerja ditempat yang sama dengan Ayu. Rahayu Puspita, teman kecilnya yang bersamanya sampai Kelas tiga sekolah menengah pertama. Ayu pindah mengikuti orang tuanya yang mendapatkan pindah tugas keluar pulau. Setelah menyelesaikan pendidikannya Ayu bekerja di sebuah hotel internasional. Hotel and Resort HW, salah satu hotel terbaik di pulau dewata Bali. Hotel mewah yang berkelas internasional, yang terletak di pinggir pantai dan menyajikan pemandangan yang memukau. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan yang terdapat dua kamar, satu kamar mandi dengan sebuah dapur kecil dan ruang TV. Rumah itu dikontrak Ayu selama dua tahun. Ajeng baru bekerja selama tiga hari dan dia sedang menjalankan masa percobaan selama tiga bulan. Ajeng menyewa seorang wanita untuk menjaga Kaisar ketika dia harus bekerja di shif masuk pagi. Nama wanita itu Ibu Rukmi, rumah Bu Rukmi berada disebelah rumah kontrakan Ayu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 20 Telepon dari Rumah

    Nenek Umi membuat secangkir teh dan membawa beberapa camilan yang ditemukan di dapur. Karena tidak mungkinkan tidak menyuguhi apapun untuk tamu. lagipula Ajeng dan Ayu tidak melarangnya memakan apapun disana. Ajeng dan Ayu sudah menganggapnya seperti ibu mereka sendiri. "Ini silahkan diminum Mister. Pasti tadi Mister ketakutan, jadi biar lebih tenang sebaiknya Mister minum dulu. " Ucap Bu Rukmi. "Saya tidak ketakutan Nyonya, saya hanya sedikit syok. Ternyata disini banyak preman. " "Mister jangan panggil saya Nyonya, panggil nenek saja, kok berasa orang kaya dipanggil Nyonya. " "Nenek? oke, tapi jangan panggil saya Mister juga, panggil saja Allard. " "Susah Mister, lidah saya nggak bisa manggil begitu, jadinya nanti 'Alat' kan malah lucu. Masa ganteng begini dipanggil 'Alat'?. " Kaisar tertawa mendengar ucapan neneknya, memang nama uncle bule ini agak susah. Kalo tidak bisa jadinya memang 'Alat. " "Kita panggil Uncle bule saja Nek, bolehkan Uncle?. " "Tentu saja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Cinta Kedua Kami   Ban. 21 Pertemuan Pertama

    Seminggu sudah berlalu, selama seminggu ini Kaisar dan Allard sangat dekat. Ada semacam perasaan nyaman yang mengisi hati keduanya. Kaisar yang kehilangan sosok Ayah, seperti mendapat penggantinya. Ardi jarang sekali menemani ataupun mengajaknya bermain, tapi dengan Allard, Kaisar bisa bermain, bercanda bahkan bermanja padanya. Allard pun demikia, diusianya yang sudah sangat matang, tidak dipungkiri dia menginginkan seorang anak, tapi karena hal itu membuatnya berpisah dengan sang istri. Cassandra, adalah nama mantan istrinya, dia seorang model internasional. Demi menjaga bentuk tubuhnya agar tetap menarik, dia menentang suaminya yang menginginkan seorang anak. Kerinduannya pada seorang anak, Allard obati dengan adanya Kaisar. Bocah lucu mengemaskan dan tampan itu benar benar membuatnya bahagia, melupakan rasa kecewanya terhadap mantan Istrinya. Hari ini entah kenapa Nadia belum juga datang, padahal setiap pagi dia bertugas membersihkan kamar sang CEO dan mengantarkan sar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Kedua Kami   Bab. 22

    Hari ini Ajeng dan Ayu harus berangkat sedikit lebih pagi. Akan ada event besar di hotel, karena itu semua staf dan pegawai hotel harus sudah standby sejak pagi. Kaisar yang sudah membaik, segera dibawa Ajeng ke rumah Bu Rukmi. Kaisar masih terus menanyakan soal Uncle bule temannya itu. "Mah, nanti kalau Mama ketemu Uncle bule, bilangin kalau Kai kangen ya Mah, suruh kesini menemui Kai, ya Mah?. " "Iya sayang, hotel tempat Mama dan Tante Ayu kerja sedang ada acara penting, Nah uncle bule itu lagi sibuk disana juga, jadi nanti kalau sudah selesai pasti dia akan menemui Kai, ya?. " "Iya Mama. " "Nah, sekarang Kai sama Nenek Umi dulu, Mama harus kerja, ingat tidak boleh nakal, dan menyusahkan Nenek, Oke?. " "Oke Mama. " *** Hari ini akan menjadi hari yang sangat sibuk di hotel. Ada acara pertemuan dan makan siang seluruh pejabat pemerintah di Indonesia dengan Bapak Presiden. Karena itu seluruh karyawan hotel terlibat dalam mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Cinta Kedua Kami   Bab.61

    Allard dan Ajeng sudah meninggalkan rumah sakit, mereka jadinya tidak menuju apotek, tapi malah ke mobil, mereka meminta Theo untuk mengambil obat. Ajeng dan Allard menunggu di mobil dengan membawa makanan ringan dan minuman selama menunggu Theo. Setelah sampai dirumah, mereka disambut teriakan Kaisar yang tidak sabaran menunggu sejak tadi. "Mama, Papa!! bagaimana keadaan Mama? Mama sudah tidak sakit lagi kan?." Tanya Kaisar. " Hati hati Kai.. Jangan minta gendong Mama, sini biar Papa saja yang gendong, sekarang Kaisar harus bantuin Papa untuk menjaga Mama, karena didalam perut Mama ada adeknya Kaisar, bagaimana mau kan?." Tanya Allard pada Kaisar. "Benarkah Pah? ada adek Kai di perut Mama?." " Iya." " Yee.. Kai akan jagain Mama Pah, tenang saja." Ucap Kaisar. Para Maid yang mendengar pun segera mendekat dan memberi selamat untuk pasangan berbahagia itu. " Selamat Tuan, Herrin, semoga sehat ibu dan bayinya." Ucap Mereka serempak. " Terimakasih, untuk kalian semua, sekarang a

  • Cinta Kedua Kami   Bab.60 Hamil

    " Benarkah? kamu tidak bercanda kan Ray?." Tanya Allard." Ngapain bercanda Al, tapi sebaiknya segera kamu periksakan ke Dokter kandungan untuk lebih jelasnya, kamu tau kan kalau aku hanya Dokter umum?." Ucap Raymond.Allard menoleh pada Theo yang masih ada diruangan itu."Theo, segera siapkan mobil, kita kerumah sakit sekarang!." Ucap Allard pada Theo."Baik Tuan."Theo segera pergi ke garasi untuk melaksanakan perintah sang Tuan."Bu Mirna, tolong jaga Kaisar, saya akan bawa Ajeng kerumah sakit." Ucap Allard pada salah satu Maid kepercayaannya."Baik Tuan." Ucap Bu Mirna.Dua puluh menit kemudian, mobil yang ditumpangi Allard sudah sampai di UGD rumah sakit.Allard memang sengaja membeli rumah yang dekat dengan pusat perbelanjaan, sekolah dan rumah sakit, itu dia lakukan untuk memfasilitasi keluarganya.Sekitar setengah jam setelah Ajeng diperiksa oleh seorang Dokter, keluar lah Dokter wanita yang tadi memeriksa Ajeng.Allard yang melihat itu, segera berjalan mendekat."Bagaimana kea

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 59 Apa yang harus Aku lakukan?

    Siang itu, Rania segera dimakamkan. Kepergian Rania diantar oleh orang tua dan tetangga tetangga rumah Ardi. Setelah tujuh hari kepergian Rania, Ardi bersiap untuk pergi ke pabrik tempatnya bekerja dulu, dia berniat untuk melamar kerja disana lagi. "Mas, mau kemana kok sudah rapi?." Tanya Dian. " Ke pabrik, mau melamar kerja disana lagi." Ucap Ardi. "Kok ke pabrik lagi sih Mas, kan aku sudah bilang, lebih baik bantu aku membuat ide ide konten, dari ngonten kita bisa melunasi rumah, dan aku sedang menabung untuk bisa membeli mobil lho." Ucap Dian. Memang Dian sedang menabung untuk bisa membeli mobil, hasil ngonten memang se menjanjikan itu. "Mau ngonten apa lagi? sedangkan Rania sudah pergi?." Ucap Ardi. "Makanya bantu aku mikir Mas, aku juga lagi nyari nyari ide!." Ucap Dian. "Aku nggak pernah ngerti soal hal hal kayak gitu Di, yang aku tau hanya kerja. Jadi lebih baik aku nyari kerja saja." Ucap Ardi. Ardi pergi meninggalkan rumah, kemarin dia sudah menyiapkan berkas berkas

  • Cinta Kedua Kami   Bab 58 Tentang Rania

    Waktu berjalan dengan cepat, setelah video yang diposting Ajeng waktu itu, Dian tidak melakukan apa apa lagi.Dia sudah menyerah, dia hanya memposting dan membagikan video video tentang pengobatan Rania dan keseharian Rania.Begitu juga dengan Ajeng, dia juga membagikan video video kesehariannya dengan sang anak dan para pekerja dirumahnya.Meskipun banyak yang memintanya membagikan momen moment kebersamaan dengan sang suami, tapi Ajeng tidak melakukannya.Tiga bulan sudah berlalu, saat ini Rania, Dian dan Ardi berada di Jakarta, rencananya Rania akan segera menjalani operasi transplantasi hati beberapa hari lagi, setelah semua prosedur yang diperlukan selesai.Ardi harus resign dari tempat kerjanya karena dia yang akan menjadi pendonor bagi putrinya.Harusnya lima hari lagi, semua syarat syarat yang diperlukan selesai dan Rania akan dioperasi, tapi sayangnya dihari ke tiga, kondisi Rania drop. Dia harus dirawat inap di rumah sakit itu, dan mendapatkan penanganan yang cukup serius.R

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 57 Serangan Balasan Ajeng

    Seperti yang sudah disepakati dengan suaminya, Ajeng sedang bersiap untuk membuat video balasan untuk membungkam para netizen yang membela Dian. Disebuah gazebo yang cantik dihalaman rumahnya, Ajeng mempersiapkan kamera dan dirinya. "Assalamualaikum, hai sahabat online, aku Ajeng Wulandari, aku adalah mantan istri Mas Ardi yang sekarang menjadi suami Dian Novita Sari dan Ayah dari bayi malang Rania. Memang benar anak kami, Kaisar yang sekarang berusia Lima tahun adalah saudara kandung se Ayah dengan Rania. Sekarang saya ada di Jerman, mengikuti suami saya. Bagaimana kami bercerai? biarlah itu menjadi pengalaman hidup untuk kami, disini saya ingin mengatakan jika saya tidak akan mengijinkan anak saya Kaisar, untuk menjadi pendonor hati untuk Rania. Bukan bermaksud tega atau egois, saya hanya seorang ibu biasa, yang jika anak saya pilek saja saya sudah sangat panik, apalagi dia harus menjalani prosedur operasi besar, jujur saya tidak seantusias itu untuk melihat anak saya kesaki

  • Cinta Kedua Kami   Bab.56 Mencari Perhatian Nitizen

    Sesuai rencana, Dian mengunggah beberapa video tentang Rania. Para Fans ataupun simpatisan Rania berbondong bondong memberikan semangat untuk pengobatan Rania. Rencana Dian sejauh ini berjalan lancar, dengan membagikan Video video perjalanan Rania dalam berobat sangat menyentuh hati banyak penguna media sosial. Semua seakan mengikuti step by step perkembangan kesehatan Rania, hingga Dian mengunggah video soal donor hati. Dia menyebutkan jika hanya suaminya yang cocok untuk menjadi pendonor untuk Rania, tapi hal itu tidak mungkin dilakukan karena Ardi harus bekerja mencari nafkah. Dian kemudian mengunggah soal opsi lain selain Ardi, yaitu putra Ardi, yang artinya saudara sekandung Ayah dengan Rania, Kaisar. Banyak yang pro dan banyak juga yang kontra, karena masalah donor hati ini meskipun kata dokter tidak banyak berisiko, tapi tetap saja hal itu menjadi momok menakutkan di banyak kalangan, apalagi jika melibatkan anak kecil. Ajeng yang kesehariannya sekarang hanya diam dirumah

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 55 Pendonor Hati

    Lima hari kemudian, Para petugas Yayasan kembali datang membawa Rania dan Dian ke rumah sakit.Hari ini jadwalnya Rania untuk USG, untuk mengetahui seperti apa kondisi hati milik Rania.Rania juga akan menjalani rangkaian tes, mulai dari tes darah, tes urine, biopsi Hati dan lainnya,banyak sekali tes yang akan dilalui oleh Rania.Dan itu juga akan sangat melelahkan, bukan hanya untuk Dian, tapi juga untuk Rania. Sedangkan pendonor juga harus segera disiapkan.Setelah USG, maka di kontrol selanjutnya Dian dan Ardi wajib datang, mereka berdua akan menjalani tes kecocokan hati untuk Rania, dan nanti siapa yang cocok maka dia juga harus menjalani serangkaian tes juga.Maka hari ini, Ardi dan Dian menemani Rania untuk tes selanjutnya."Bapak dan Ibu silahkan mengikuti suster untuk menjalani tes. Nanti akan diketahui siapa yang lebih cocok untuk menjadi pendonor untuk putrinya." Ucap Dokter Budi. " Dok, untuk pendonor ini apakah bisa dilakukan oleh orang lain selain keluarga?." Tanya Dian.

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 54 Tak Ada Rotan, Akarpun Jadi

    Dian yang gagal menguasai uang donasi terus berusaha untuk membuat konten konten tentang anaknya, dan dari sana dia banyak mendapatkan saweran dari koin koin followers nya. Setelah kedatangan orang dari Yayasan itu membuat followers yang simpati terhadap Rania meningkat, tapi tidak ada endorse yang datang, karena mau di endorse apa? orang yang dijadikan konten anak kecil, bukannya mau ngasih endorse tapi jatuhnya malah kasihan. " Gimana? dapat uang donasinya?." Tanya Ardi. "Cck, enggak!." Ucap Dian. " Kan sudah aku bilang, uang dalam jumlah besar tentu tanggung jawabnya juga besar, apa lagi uang donasi, uang dari banyak orang, tentunya pengunaannya harus diawasi dan dipantau." Ucap Ardi. " Nggak masalah nggak dapat uang donasi, uang dari hasil live di Tok Tik juga lumayan, bisa buat beli skincare dan lainnya. Lagian juga mau aku tabung sedikit biar bisa beli perhiasan." Ucap Dian. " Terserah mu lah Di, terus kapan Rania akan dioperasi?." Tanya Ardi. "Nanti mau dikabari, O

  • Cinta Kedua Kami   Bab. 53 Rencana Dian

    Dian senang tak terkira, dia segera mengirimkan alamat rumahnya kepada Mbak Anisa, seorang yang berkerja di yayasan anak penyandang Atresia Billier. Yayasan itu digagas untuk membantu anak anak penyandang AB yang gagal dalam operasi Bypass dan membutuhkan dana yang besar untuk melakukan operasi transplantasi hati. Ada banyak donatur yang siap membantu, tapi juga tidak setiap anak akan mendapatkan dana, semua harus dicek dan disurvey terlebih dulu. Kemudian mereka akan dibawa ke rumah sakit besar di Semarang ataupun Jakarta. Saat Ardi pulang, Dian tidak sabar ingin segera bercerita kepada suaminya itu. Dia berharap Ardi bisa di ajak kerja sama. "Mas, mau makan atau mandi dulu?." Tanya Dian. Ardi mengkerutkan dahinya, tumben tumbenan Dian menawari sesuatu padanya, padahal biasanya Dian cuek saja saat dia pulang. " Tumben? ada apa? kamu menginginkan sesuatu?." Tanya Ardi. " Bukan, di baikin malah gitu..Ya sudah, Mandi sana!." Ucap Dian. Ardi tidak menghiraukan, mau marah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status