Didepan pintu ruangan yang tertutup itu Ardi berjalan mondar mandir, dia mengkhawatirkan keadaan Dian yang terjatuh tadi, karena darah mengalir di pahanya, dia takut terjadi apa apa dengan anaknya. Tak berselang lama, pintu terbuka dan muncullah seorang wanita berpakaian putih, Ardi bergegas mendekat. "Bagaimana keadaan istri saya Dok?" tanya Ardi. "Anda suami pasien?" tanya Dokter dengan nametag Irma itu. "Iya Dok, saya suami pasien atas nama Dian Novitasari. ""Bisa kita bicara di ruangan saya Pak? istri anda sekarang sedang istirahat, bayinya masih bisa diselamatkan, tapi ada yang harus saya beritahukan kepada Anda" ucap Dokter Irma. Ardi mengikuti Dokter Irma masuk ke ruangannya, Dokter mempersilahkan Ardi untuk duduk. "Begini Pak Ardi, setelah kami USG ternyata ada benjolan di rahim istri anda, kami belum bisa memastikan benjolan tersebut apa,karena istri anda sedang hamil. Untuk memastikannya kami hanya bisa memantau lewat pemeriksaan rutin kehamilannya disetiap bulannya
Setelah mendapatkan penjelasan dari Dokter Fahri, Ajeng menghubungi Ardi untuk memberitahu bahwa Kaisar sakit. Sambungan diangkat pada dering pertama. "Hallo Mas Ardi? " "𝘏𝘢𝘭𝘭𝘰, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘬𝘶? 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘺𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢?. " Ternyata yang mengangkat telpon adalah Dian. Mereka masih dirumah sakit, dan Ardi sedang dikamar mandi. "Oh, jadi istri baru Mas Ardi yang jawab. Ardi kemana? ada hal penting yang harus aku katakan padanya. " "𝘏𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢? 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦𝘪𝘯. " 𝘒𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘋𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘯𝘥𝘪, 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘵 𝘮𝘰𝘥𝘦 𝘭𝘰𝘶𝘥𝘴𝘱𝘦𝘢𝘬𝘦𝘳 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘈𝘳𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘈𝘫𝘦𝘯𝘨. "Cck, perempuan ular sepertimu memang bisa dipercaya? tidak ada pelakor yang bisa dipercaya, kamu... " Belum sempat Ajeng melanjutkan kata katanya sudah terdengar suara yang menggelegar d
Tak terasa sudah seminggu Ajeng dan Kaisar berasa di Bali. Ajeng juga sudah bekerja ditempat yang sama dengan Ayu. Rahayu Puspita, teman kecilnya yang bersamanya sampai Kelas tiga sekolah menengah pertama. Ayu pindah mengikuti orang tuanya yang mendapatkan pindah tugas keluar pulau. Setelah menyelesaikan pendidikannya Ayu bekerja di sebuah hotel internasional. Hotel and Resort HW, salah satu hotel terbaik di pulau dewata Bali. Hotel mewah yang berkelas internasional, yang terletak di pinggir pantai dan menyajikan pemandangan yang memukau. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan yang terdapat dua kamar, satu kamar mandi dengan sebuah dapur kecil dan ruang TV. Rumah itu dikontrak Ayu selama dua tahun. Ajeng baru bekerja selama tiga hari dan dia sedang menjalankan masa percobaan selama tiga bulan. Ajeng menyewa seorang wanita untuk menjaga Kaisar ketika dia harus bekerja di shif masuk pagi. Nama wanita itu Ibu Rukmi, rumah Bu Rukmi berada disebelah rumah kontrakan Ayu.
Nenek Umi membuat secangkir teh dan membawa beberapa camilan yang ditemukan di dapur. Karena tidak mungkinkan tidak menyuguhi apapun untuk tamu. lagipula Ajeng dan Ayu tidak melarangnya memakan apapun disana. Ajeng dan Ayu sudah menganggapnya seperti ibu mereka sendiri. "Ini silahkan diminum Mister. Pasti tadi Mister ketakutan, jadi biar lebih tenang sebaiknya Mister minum dulu. " Ucap Bu Rukmi. "Saya tidak ketakutan Nyonya, saya hanya sedikit syok. Ternyata disini banyak preman. " "Mister jangan panggil saya Nyonya, panggil nenek saja, kok berasa orang kaya dipanggil Nyonya. " "Nenek? oke, tapi jangan panggil saya Mister juga, panggil saja Allard. " "Susah Mister, lidah saya nggak bisa manggil begitu, jadinya nanti 'Alat' kan malah lucu. Masa ganteng begini dipanggil 'Alat'?. " Kaisar tertawa mendengar ucapan neneknya, memang nama uncle bule ini agak susah. Kalo tidak bisa jadinya memang 'Alat. " "Kita panggil Uncle bule saja Nek, bolehkan Uncle?. " "Tentu saja,
Seminggu sudah berlalu, selama seminggu ini Kaisar dan Allard sangat dekat. Ada semacam perasaan nyaman yang mengisi hati keduanya. Kaisar yang kehilangan sosok Ayah, seperti mendapat penggantinya. Ardi jarang sekali menemani ataupun mengajaknya bermain, tapi dengan Allard, Kaisar bisa bermain, bercanda bahkan bermanja padanya. Allard pun demikia, diusianya yang sudah sangat matang, tidak dipungkiri dia menginginkan seorang anak, tapi karena hal itu membuatnya berpisah dengan sang istri. Cassandra, adalah nama mantan istrinya, dia seorang model internasional. Demi menjaga bentuk tubuhnya agar tetap menarik, dia menentang suaminya yang menginginkan seorang anak. Kerinduannya pada seorang anak, Allard obati dengan adanya Kaisar. Bocah lucu mengemaskan dan tampan itu benar benar membuatnya bahagia, melupakan rasa kecewanya terhadap mantan Istrinya. Hari ini entah kenapa Nadia belum juga datang, padahal setiap pagi dia bertugas membersihkan kamar sang CEO dan mengantarkan sar
Hari ini Ajeng dan Ayu harus berangkat sedikit lebih pagi. Akan ada event besar di hotel, karena itu semua staf dan pegawai hotel harus sudah standby sejak pagi. Kaisar yang sudah membaik, segera dibawa Ajeng ke rumah Bu Rukmi. Kaisar masih terus menanyakan soal Uncle bule temannya itu. "Mah, nanti kalau Mama ketemu Uncle bule, bilangin kalau Kai kangen ya Mah, suruh kesini menemui Kai, ya Mah?. " "Iya sayang, hotel tempat Mama dan Tante Ayu kerja sedang ada acara penting, Nah uncle bule itu lagi sibuk disana juga, jadi nanti kalau sudah selesai pasti dia akan menemui Kai, ya?. " "Iya Mama. " "Nah, sekarang Kai sama Nenek Umi dulu, Mama harus kerja, ingat tidak boleh nakal, dan menyusahkan Nenek, Oke?. " "Oke Mama. " *** Hari ini akan menjadi hari yang sangat sibuk di hotel. Ada acara pertemuan dan makan siang seluruh pejabat pemerintah di Indonesia dengan Bapak Presiden. Karena itu seluruh karyawan hotel terlibat dalam mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik
Ajeng dan Ayu segera keluar dari kamar setelah membersihkan diri, ternyata Kaisar dan Allard sudah berpindah ke ruang TV. Allard menemani Kau bermain dengan semua mainannya. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. "Sutts.. lihat, mereka sudah kayak Bapak dan Anak saja." Bisik Ayu. Ajeng langsung memberikan tatapan tajam setajam silet kepada Ayu. "Kalau ngomong jangan ngacau,mereka cuma berteman karena suatu kejadian beberapa minggu yang lalu. Kamu ingat tidak kalau Kai dan Bu Rukmi menolong seorang Bule dari preman? nah.. itu orangnya. "Ajeng mengangkat dagunya kearah Allard, seolah menunjuk kalau yang dia maksud adalah Allard. "Yang bener? wah beruntung sekali kita, dengan begini semoga kita bisa naik jabatan.. Amin. " ucap Ayu. Ajeng sudah menoyor kepala Ayu dan bersiap membalas ucapan sahabatnya itu. "Ehemmm.. "Deheman dari Allard menghentikan bisik bisik kedua wanita dibelakangnya, Allard sebenarnya menyadari kehadiran mereka, hanya saja dia heran kenapa mereka tidak se
Tak terasa sudah lima bulan Ajeng dan Kaisar menetap di pulau kebanggaan Indonesia ini. Dan dalam waktu lima bulan ini semuanya berubah, dengan banyaknya endors dan promosi hotel, sekarang rekening Ajeng benar benar gendut. Hotel tempatnya bekerja semakin terkenal saja, dan toko toko yang bekerja sama dengannya juga semakin rame. Gaji dan bonus yang diterima Ajeng tak tangung tangung hingga sekarang dia tidak kesulitan soal ekonomi. Pagi itu sebelum berangkat kerja, HPnya tiba tiba berdering, ada panggilan dari nomor Ayahnya, gegas Ajeng Mengangkatnya. "Assalamu'alaikum Yah. " "𝘞𝘢'𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘶𝘮𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮, 𝘑𝘦𝘯𝘨, 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯?. " "Kami semua baik, bagaimana kabar Ayah dan Mama?. " "𝘈𝘺𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘕𝘢𝘬, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘔𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶, 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘭𝘦𝘱𝘰𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶, 𝘔𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘢𝘣𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶. 𝘔𝘢𝘮𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘢