Share

Cinta Datang Terlambat
Cinta Datang Terlambat
Author: Missia

Palsu

Author: Missia
last update Last Updated: 2024-04-01 16:39:32

“Bella, aku ambilkan ini khusus untuk kamu. Aku tahu kalau kamu itu suka banget sama sup udang. Nih, makan sampai habis, ya!” Sagar menatap wanita cantik yang tengah duduk menatapnya. Tangan Sagar menjulurkan semangkuk sup udang dengan kuahnya yang berwarna merah terang.

Sebuah senyum tercetak di wajah Bella. Kebahagiaan terpancar dengan jelas di mimik wajahnya.

Jemari-jemari lentiknya mengambil-alih mangkuk sup yang diberikan Sagar kepadanya. “Terima kasih banyak, Kak Sagar! Kak Sagar tahu banget kalau aku suka ini!”

Melihat bagaimana akur dan mesranya sepasang suami istri itu membuat keluarga Biruga ikut bahagia. Mereka menyangka jika perjodohan yang dilakukan Zoku pastilah sukses besar karena bisa memberikan kebahagiaan di wajah Sagar.

“Duh, pasutri baru ini mesra terus ya kerjaannya,” goda Hana, wanita paruh baya yang sejak kecil sudah mengurus Sagar selayaknya putra sendiri. “Melihat kalian rasanya Bibi jadi merasa muda lagi dan ingin merasakan hal yang sama.”

Sagar tersentuh akan ucapan wanita itu. “Bibi Hana seharusnya tidak usah memperdulikan aku. Sekarang, aku sudah dewasa dan bahagia, kuharap Bibi juga sama bahagianya denganku,” balas Sagar yang membuat Hana merasa terharu.

Di tengah kehangatan dan keharmonisan acara makan malam keluarga Biruga itu, sebenarnya ada sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh mereka sebelumnya. Kemesraan Sagar dan Bella sama sekali tidak berasal dari hati yang tulus. Sagar bahkan dengan asal menyebutkan makanan favorit Bella dan mengaku-ngaku seolah ia sudah mengenal Bella dengan baik.

Sagar pun merasa tenang karena Bella mengikuti aktingnya dengan baik.

***

Pernikahan Bella dan Sagar sudah berlangsung selama hampir 8 bulan lamanya, sebuah usia pernikahan yang tidak ada bedanya dengan benih seumur jagung. Orang-orang yang mengetahui pernikahan Bella dengan Sagar pasti akan berpikir jika pasangan ini sangatlah romantis, rupa keduanya pun tampan dan cantik. Keduanya seolah-olah memang diciptakan untuk melengkapi satu sama lain.

Akan tetapi pada kenyataannya, baik Sagar maupun Bella tidak ada yang saling mencintai. Pernikahan ini mereka lakukan semata-mata hanya karena tidak bisa menolak desakan perjodohan dari kakek-kakek mereka yang sudah lama berteman baik.

'Sudah jam segini, pasti Bella sudah pulang,' batin Sagar menatap arloji perak yang melingkari tangannya yang menunjukkan angka pukul tujuh malam.

Bella yang bekerja sebagai ahli gizi di sebuah rumah sakit ternama itu biasanya bekerja pada shiff pagi dan akan pulang saat malam hari. Sebenarnya tidak ada bedanya dengan pekerjaan Sagar sebagai CEO di perusahaan Biruga. Namun, berbeda dengan Bella yang selalu pulang tepat waktu, Sagar tidak seperti itu. Ia lebih suka mampir di beberapa tempat untuk bermain bersama dengan teman-temannya atau sekadar menuangkan rasa lelahnya dan akan pulang ketika ia mengantuk.

“Bukannya ini Tuan Sagar yang tampan?” seorang wanita datang mendekat ke arah Sagar dan dengan manja menempelkan badannya pada pria itu. Aroma menyengat dari parfum mahal tercium di hidung Sagar. “Jarang sekali aku lihat kamu ke sini lagi. Tumben, nih? Aku kangen banget jalan-jalan sama kamu.”

Sagar mendorong wanita itu agar melepaskannya. “Iya, sibuk sama kerjaan,” jawab Sagar seadanya.

“Nggak biasanya Tuan Sagar lebih memilih pekerjaan daripada bermain bersama wanita-wanita di sini,” komentar wanita itu. “Kamu tahu, nggak? Banyak banget perempuan yang cari kamu, lho!”

Dulu, Sagar memang sering bergonta-ganti wanita. Setiap kali ia datang kemari, ia selalu datang dengan wanita yang berbeda. Minggu ini wanita A, lalu minggu depan akan jadi wanita B. Sifatnya yang suka berganti-ganti wanita sama sekali tidak membuatnya terlihat sebagai orang yang dibenci. Hal itu justru semakin membuat banyak wanita mengantri untuk menjadi pasangannya.

Sayangnya, semenjak Sagar menikah dengan Bella, entah mengapa kebiasaan buruknya itu perlahan mulai berkurang. Sagar semakin jarang bermain dengan wanita-wanitanya, bahkan beberapa kali ia habiskan minggunya sendirian.

“Kalau lagi kosong, main sama aku, yuk!” wanita itu tampak tidak menyerah dan berusaha menarik perhatian Sagar dengan menyentuh dada bidang pria itu.

“Jangan sekarang, Laura.”

Penolakan Sagar membuat wanita itu cemberut. Wanita yang dipanggil Laura itu adalah seorang aktris terkenal yang sering datang ke tempat ini. Saat kemari, ia selalu berusaha untuk berada di dekat Sagar. Tidak jarang ia menggoda Sagar demi menarik perhatian pria itu.

“Jangan-jangan kamu lagi suka sama seseorang, ya?” tebak Laura yang membuat tatapan Sagar beralih kepadanya. “Emang dia secantik apa? Lebih cantik dari aku, ya?”

Sagar memperhatikan Laura dari atas sampai bawah. Rambutnya bergelombang panjang hingga menutupi punggungnya terlihat halus dan mengembang. Kulitnya terlihat sangat terawat dan bisa dipastikan ia menghabiskan jutaan uang untuk merawatnya tiap bulan. Badannya pun bagus dengan lekukan di tempat-tempat yang seharusnya. Wajahnya pun adalah tipe wajah yang bisa membuat mata pria dan wanita menatapnya tanpa berkedip.

Di tempat ini, tentu saja semua orang akan mengakui jika Laura Guan adalah yang tercantik. Belum lagi wanita itu juga seorang aktris papan atas yang membuatnya dikenal oleh siapa saja. Banyak laki-laki yang mengincarnya dan para wanita hanya bisa menatapnya dengan iri.

Sayangnya, mata Laura hanya tertuju pada Sagar. Berbagai cara akan Laura lakukan demi mendapatkan hati pria itu. Baginya, membuat pria playboy jatuh hati padanya adalah sebuah kemenangan besar. Belum lagi Sagar adalah pria kaya raya yang tampan dan matang.

Jika Sagar mau, hanya dengan sekali anggukan saja, maka Laura bisa menjadi pasangannya.

Tidak hanya Laura, seluruh wanita di sini pun pasti tidak keberatan untuk menjadi pacarnya. Akan tetapi, akhir-akhir ini Sagar seperti tidak tertarik dengan wanita manapun, tidak peduli seberapa cantik dan menggodanya mereka.

Sagar sendiri tidak paham mengapa ia berperilaku seperti itu. Rasanya, sejak menikah dengan Bella, sikapnya yang suka bergonta-ganti pasangan perlahan menghilang. Jika Sagar dibilang terpikat oleh kecantikan Bella, maka Sagar akan dengan senang hati menyanggahnya. Bella mungkin cantik, tetapi jika dibandingkan dengan Laura maka akan sangat berbeda.

'Apa mungkin karena kutukan pernikahan, ya?' batin Sagar yang larut dalam pikirannya sendiri itu. Dalam pernikahan mereka, Sagar sudah berjanji untuk hidup setia dan tetap berada di sisi Bella dikala susah maupun senang hingga nyawa memisahkan mereka berdua.

Di tengah kesibukan Sagar dengan pikirannya sendiri, Laura terus memperhatikan pria itu dari samping. Raut wajah Sagar tampak berubah ketika Laura mengatakan jika Sagar pasti sedang jatuh cinta dengan wanita lain. Kekesalan menyelimuti diri Laura. Perasaan kesal dan amarah membungkus hati wanita itu.

'Siapa wanita yang berhasil membuat Sagar jadi seperti ini?' batin Laura geram. Padahal Laura sudah bersusah payah agar bisa membuat Sagar jatuh ke dalam pelukannya. Ia sudah memakai lotion tubuh dan parfum mahal yang ia beli dari luar negeri demi menarik perhatian pria itu. Laura bahkan rela mengganti tatanan rambutnya setiap kali ia ingin menemui Sagar.

Akan tetapi, usahanya tidak pernah membuahkan hasil yang maksimal. Bahkan saat ini, Sagar hanya menatapnya beberapa kali. Pria itu terlihat sibuk dengan pikirannya yang entah melayang ke mana. Padahal jika itu pria lain, mereka pasti tidak akan membuang kesempatan untuk berada di dekat Laura dengan sia-sia.

Kapan lagi ada aktris papan atas yang terkenal akan kecantikan dan kemolekan tubuhnya duduk berhimpitan denganmu?

“Sagar, minumanmu sepertinya mau habis, tuh! Mau aku pesankan lagi?” tawar Laura dengan penuh perhatian.

Sagar tersentak seolah baru menyadari jika alkohol dalam gelas di tangannya hanya tinggal dua teguk saja. “Iya, pesankan yang seperti biasa saja.”

Senyum kemenangan tercetak jelas di wajah Laura. Ia dengan cepat memesankan dua minuman pada bartender yang ada di dekat mereka. Diam-diam, tangannya merogoh ke dalam tas kecil bermerknya, mengambil bungkusan kecil berisi butiran-butiran halus berwarna putih. Jika ia menuangkan ini ke dalam gelas milik Sagar, maka pria itu bisa menjadi miliknya dalam semalam.

Membayangkan malam panas yang akan ia dan Sagar lalui membuat Laura tersenyum tidak sabar. Ia segera menuangkan serbuk itu ke dalam minuman Sagar yang baru saja datang dan mendorong gelasnya ke arah pria itu.

“Nih, minumannya,” ucap Laura dengan suasana hati yang membaik. Sagar menerimanya tanpa pikir panjang. “Eh, gimana kalau kita cheers dulu?” tawar Laura dan menghentikan gerakan Sagar untuk meminum alkoholnya.

Sagar mengangkat gelasnya tanda menerima tawaran tersebut. Suara dentingan gelas yang beradu terdengar merdu di telinga Laura. “Cheers!”

Dalam hatinya, Laura menyeringai licik ke arah Sagar yang sedang meneguk minumannya itu. ‘Kena kau Sagar Biruga! Malam ini kau pasti akan menjadi milikku!’

Bersambung ....

Related chapters

  • Cinta Datang Terlambat   Dijebak

    Ada perasaan aneh tak lama setelah Sagar menghabiskan gelas alkohol keduanya. Tangan pria itu tanpa sadar bergerak menuju jantungnya yang berdebar dengan sangat cepat, seolah Sagar telah menggunakan treadmill di tempat gym. Kepalanya terasa sedikit pening, efek yang mirip seperti saat Sagar meminum terlalu banyak kafein pada satu malam.Sagar menatap gelasnya yang kosong, bertanya-tanya tentang apa yang baru saja ia minum. Alkohol itu bukanlah menu baru baginya, justru itu adalah menu yang selalu ia pesan tiap datang ke club malam ini. Namun, ia tidak pernah merasakan efek seperti ini sebelumnya.“Laura, apa yang—”“Sagar, kamu baik-baik saja?” Laura dengan cepat memotong kalimat Sagar yang bergumam tidak jelas.Aroma parfum yang menguar dari tubuh Laura terasa lebih menyengat dari sebelumnya. Saat Sagar menoleh, ia menyadari jika wanita itu duduk sangat dekat dengannya. Gaunnya yang terbuka itu menunjukkan bahu putih mulusnya.“Di sini agak panas, ya?” ucap Laura lagi dan bergerak me

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Terasa Dicampakkan

    “Nyonya Bella, airnya mendidih!” Teriakan Diana, pelayan yang sudah mengasuh Sagar sejak kecil. Saat ini, Bella bersama dengan Diana sedang menghabiskan waktunya untuk mencoba memasak menu baru.Sebenarnya bisa saja Diana memasaknya dengan para pelayan yang lain. Namun, Nyonya di rumah ini suka sekali memasak. Jadi, beberapa masakan dimasak sendiri oleh Bella dikala senggang.Seperti saat ini contohnya. Setelah istirahat sejenak setelah pulang dari pekerjaannya sebagai ahli gizi, Bella pun pergi ke dapur dan mengajak Diana untuk memasak bersama dengannya.“Ya ampun, untung airnya tidak sampai tumpah,” ucap Bella sembari mematikan kompor.Diana menggeleng-geleng saat melihat kelakuan Bella. Akhir-akhir ini, rasanya ada yang aneh dengan wanita itu. Diana sering mendapati Bella melamun sendirian di kursi, bahkan tadi ia juga melamun sampai tidak memperhatikan masakannya.Bella yang biasanya menonton televisi itu pun akhir-akhir ini seperti menjauhinya, seolah tidak ingin mendengar berita

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Luka Sagar

    Pria itu ingin sekali menepis tangan Bella seperti yang tadi ia lakukan. Namun, tenaganya sudah habis hanya untuk membuatnya tetap berdiri dan tidak kehilangan kesadarannya. Maka dari itu, Sagar membiarkan tangan sejuk Bella menyentuh kulitnya.“Kamu harus segera diobati. Ayo, kembali ke kamarmu!” ajak Bella. Wanita itu dengan sabar membawa Sagar yang menopang setengah berat tubuh pada dirinya.Meski keberatan, tetapi Bella tetap membawa Sagar kembali ke kasurnya.Tubuh berat Sagar sudah kembali berbaring di atas kasurnya. Ternyata, cukup lelah juga membopong badan pria kekar meski hanya beberapa meter saja. Atasan kaos Bella sudah basah dengan keringatnya.“Ha … us …,” lirih Sagar. Tujuan awalnya ke dapur adalah untuk minum, tetapi ia justru mendapatkan semburan air dingin di wajahnya.“Tunggu sebentar!” Bella segera berlari kecil ke dapur dan mengambil satu teko penuh berisi air hangat dengan madu dan lemon, juga segelas air putih jika Sagar membutuhkannya.Sagar meminumnya dibantu

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Hamil

    Wanita yang tengah memegang testpack itu dilanda kepanikan. Ia menggigit kukunya hingga tanpa sadar sudah merusaknya. Kepalanya terlalu pusing memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya.Sudah bisa dipastikan jika anak dalam rahimnya itu adalah buah hati dari Sagar. Bella tidak pernah tidur dengan pria lain selain suaminya, itu pun secara tak sengaja. Rasanya sangat kecil kemungkinan terjadi pembuahan pada hubungan badan yang baru sekali mereka lakukan.Namun, dua testpack yang Bella gunakan tetap menunjukkan hasil yang sama. Keduanya seolah menampar Bella agar tetap sadar dari kenyataan yang ada di hadapannya.Tidak, Bella bukannya tidak menginginkan anak dalam kandungannya. Ia terkejut, tetapi ia juga senang. Bagaimanapun juga, janin itu adalah darah dagingnya sendiri. Namun, apakah pria yang akan menjadi ayah itu akan senang dengan berita ini?Bella yakin seratus persen jika Sagar pasti akan murka jika mengetahuinya. Pria itu tidak mencintainya. Pria itu membencinya. dan pria itu

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Bertengkar

    Mulut wanita itu terbuka dan tertutup layaknya ikan di permukaan tanah. Bella tidak pernah menyangka jika dirinya akan bertemu dengan Sagar di tempat dan saat seperti ini. Kepanikan muncul tanpa diminta.“Itu … itu ....” Bella kelabakan untuk menjawab pertanyaan Sagar yang menanyakan apa yang sedang dia lakukan. “Aku … aku cuma mau pergi ke luar sebentar, ke minimarket.”“Malam-malam begini? Untuk apa?” interogasi Sagar sekali lagi. Bella heran, tidak biasanya Sagar mempedulikannya seperti sekarang.“Cuma mau beli … es … krim,” cicit Bella pelan.“Apa?” seru Sagar tidak dengar.“Cuma mau beli es krim!” jawab Bella dengan suara yang agak ia kencangkan. Ia menahan rasa malunya karena alasannya yang terdengar aneh.“Beli es krim malam-malam? Aku tidak percaya. Untuk apa makan es krim jam segini? Jangan-jangan kamu mau melakukan hal yang aneh-aneh, kan?” tuduh Sagar.Bella mengernyit. Ia mencoba membela diri, “Apa maksudmu melakukan aneh-aneh? Aku cuma mau beli es krim! Aku tidak bohong t

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Pergi

    Brak!Tanpa memedulikan keberadaan para pelayan yang bersiap untuk tidur maupun Sagar yang mungkin masih berada di ruang tengah, Bella membanting pintu kamarnya. Bella tidak peduli meski pintu itu rusak sekalipun dan membuatnya terkurung di kamar itu selamanya, Bella sama sekali tidak peduli.“Kesalahan apa sih yang aku perbuat sampai bisa punya suami seperti dia?!” seru Bella kesal. Dadanya naik turun karena tersulut amarah. Namun, perlahan-lahan napasnya mulai teratur dan tergantikan oleh isak tangis dan lelehan air mata.Bella menghapus jejak air mata yang ada di pipinya dengan kasar, tetapi air mata itu tidak kunjung berhenti, seperti air terjun di musim hujan. Wanita berusia 25 tahun itu menangis seperti anak berusia lima tahun saat mainannya diambil dengan paksa.“Aku hanya ingin hidup bahagia, Tuhan …,” doa Bella dengan memegangi dadanya yang sesak dan berat.“Jika tidak bisa, aku ingin pergi saja menyusul Kakek, Ayah, dan Ibu!”“Orang bilang, wanita hamil harus selalu bahagia!

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Kelabakan

    Pria itu memperhatikan sekitar, beberapa pelayan mondar-mandir membersihkan dan melakukan pekerjaan mereka.“Bella …,” bisik Sagar pelan saat menyadari apa yang kurang.Biasanya wanita itu ada di ruang tengah untuk menonton televisi atau sekadar berbincang dengan pelayan maupun Bibi Diana saat sedang tidak bekerja.“Bibi Diana,” panggil Sagar pada Bibi Diana yang duduk mengupas buah.“Tuan Sagar, selamat datang. Saya tidak tahu Anda sudah kembali.”“Iya, baru saja datang, kok. Hmm … apa Bella sedang pergi bekerja?” tanya Sagar. Entah mengapa ia sangat penasaran.Bibi Diana berpikir keras. “Saya kurang tahu, Tuan, tapi saya tidak melihat Nyonya Bella sejak tadi. Masakan untuk sarapan juga sepertinya masih utuh. Apa beliau tidur, ya?”Sagar merenung. Seingatnya, Bella tidak pernah tidur hingga larut siang. Wanita itu akan ada di ruang tengah saat pagi hari. “Ya sudah, Bi.”Sagar berbalik. Langkahnya bergerak menuju kamar yang bukan kamarnya, itu adalah kamar Bella. Ia berhenti di depan

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Kacau

    Untuk Tuan Sagar Biruga …Jika kamu membaca surat ini, kemungkinan besar aku telah pergi dari rumah. Selama tinggal di sini, aku sangat berterima kasih pada Anda atas semua kebaikan yang telah Anda berikan kepada saya.Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa saya memutuskan untuk pergi meninggalkan Anda. Ini semua saya lakukan karena saya tidak mau menjadi beban bagi Anda, Tuan Sagar. Saya juga takut fitnah yang Anda tuduhkan pada saya mengenai saya yang memiliki kekasih menjadi pikiran bagi Anda. Sekali lagi, itu semua tidak benar.Lalu, saya pikir saya jahat. Saya minta maaf karena pernikahan yang kita lakukan ini membuat Anda tidak bisa bersama dengan orang yang Anda cintai.Saya pun sadar jika saya sangat tidak cocok untuk berada di samping Anda. Saya hanyalah wanita biasa yang kebetulan kakek kita saling mengenal. Saya tidak berasal dari keluarga kaya raya dan terpandang. Saya pun tidak cantik seperti halnya wanita-wanita yang selalu berada di dekat Anda.Maka dari itu, saat Anda bil

    Last Updated : 2024-04-01

Latest chapter

  • Cinta Datang Terlambat   Happy Ending

    Bella tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya. Ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri agar ia percaya jika apa yang ada di depannya adalah kenyataan, bukan bagian dari bunga tidurnya.“Kak Sagar benar sudah sadar?” tanya Bella. Ia benar-benar tidak percaya meski sudah mencubit pipinya sendiri.Sagar yang ada di hadapan Bella terkekeh. Ia menyentuh pipi Bella dan menarik wajahnya untuk mendekat. Kecupan singkat di bibir Bella membuatnya bisa merasakan kehangatan dari bibir Sagar.“Apa masih belum percaya?” goda Sagar.“Kak Sagar,” panggil Bella sekali lagi. Kini dengan suara bergetar karena menahan tangis.Sagar tersenyum lembut. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Waktu awal menikah, aku ingat kamu memanggilku seperti itu. Oh, tunggu dulu … kalau tidak salah, ketika kamu kecil, kamu juga memanggilku begitu.”Mata Bella melebar. “Kak Sagar ingat?”“Tentu saja. Aku punya ingatan yang baik.” Sagar kembali tertawa saat melihat wajah Bella yang mendadak memerah.Bel

  • Cinta Datang Terlambat   Hukuman

    “Iya, Gabriel. Papamu masih istirahat. Doakan dia cepat sembuh, ya?” ucap Bella dengan suara bergetar. Ia bangkit dan membawa Gabriel menuju Sagar. Ia mendudukkan Gabriel di sisi sang Papa.Dengan polosnya, Gabriel merangkak mendekati wajah Sagar dan menepuk-nepuk pipinya pelan. Tingkahnya itu mau tidak mau membuat Bella menarik senyum.“Bilang pada Papa untuk cepat bangun, ya? Bilang kalau Gabriel mau bermain lagi dengan Papa,” bisik Bella di telinga Gabriel.Seolah mengerti, Gabriel kini menggeser tangannya untuk menyentuh dada Sagar. Ia menggoyangkan tubuh Sagar dengan kekuatannya yang sangat lemah itu. Sesekali Gabriel memanggil ‘papa’ dengan mulut kecilnya. Ia seperti ingin membangunkan Sagar. Entah lelah karena Sagar tidak kunjung bangun atau apa, Gabriel tampak cemberut. Ia memilih untuk membenamkan wajahnya di dada Sagar dan diam di situ.“Gabriel mau tidur dengan Papa, ya?” ucap Bella dengan sedikit menahan tawa.Sebenarnya, Bella ingin meletakkan Gabriel di sisi Sagar tetap

  • Cinta Datang Terlambat   Menunggu

    Bryan melompat dari tempat duduknya ketika mendengar bahaya menghampiri Sagar. “Tuan Sagar tertembak? Bagaimana bisa?”Sebenarnya, ini bukan kali pertama Sagar tertembak. Dulu, saat melawan musuh-musuhnya, beberapa kali Sagar terkena tembakan. Beruntungnya, Sagar masih selamat hingga saat ini.“Iya, Tuan Sagar tertembak oleh Stefany. Wanita gila itu awalnya ingin menembak Nyonya Bella, tetapi Tuan Sagar dengan cepat melindungi Nyonya Bella. Jadinya, Tuan Sagarlah yang tertembak,” jelas William.Bryan menghela napas panjang dan geleng-geleng kepala. “Sudah kuduga kalau wanita itu memang sama gilanya dengan Laura! Untung sekali dia sudah ditangkap. Biarkan dia mendekam dalam penjara bersama si jalang itu!”William yang mendengar omelan Bryan hanya bisa tertawa kaku. William tahu jika Bryan sangat membenci wanita-wanita yang mendekati Sagar. Kebanyakan dari mereka adalah penjilat yang hanya mengincar harta maupun fisik Sagar. Namun, entah mengapa Bella punya aura yang berbeda, jadi merek

  • Cinta Datang Terlambat   Pembuktian

    Mata Bella terpejam erat. Padahal ia hanya ingin menggapai Sagar dan merasa aman di sisinya. Namun, suara tembakan yang mengarah kepadanya, serta teriakan Sagar yang memanggil dirinya, membuat Bella meringkuk ketakutan. Ia sudah siap merasakan rasa sakit dari tembakan itu.Akan tetapi, setelah beberapa detik setelah tembakan terdengar, Bella tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Yang ia rasakan justru rasa hangat dari pelukan yang tidak asing baginya.“Kak … Sagar?” Bella mendongak. Wajah Sagar berada tepat di hadapannya. Melihat itu, Bella segera menyadari satu hal. Wajah Sagar terlihat pucat, suara erangan kecil terdengar dari mulutnya, dan keringat dingin membasahi dahinya.“Kak Sagar?!” Bella berusaha memanggil nama Sagar sekali lagi. “Ughh,” erangan kesakitan Sagar lebih keras dari sebelumnya. Mata Bella memindai tubuh Sagar. Ia pun melihat tangan Sagar berusaha menekan salah satu bagian tubuhnya. Ada cairan merah segar yang keluar melalui celah-celah jarinya. Ternyata, pelu

  • Cinta Datang Terlambat   Menyelamatkan Bella

    “A … apa? Tidak!” Bella mencoba untuk memberontak, ia memalingkan wajahnya agar bisa menjauh dari ujung pistol. Namun, Stefany tidak tinggal diam. Ia mencengkeram erat wajah Bella hingga membuat kulit wanita itu terluka karena ujung kuku-kukunya yang tajam.“Jangan memberontak, bodoh! Biarkan saja takdirmu ini berlalu!” Stefany tertawa sangat keras. Dia menyukai apa yang sedang ia lakukan saat ini.Sementara itu, Bella gemetar ketakutan. Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya tidak ada di dunia ini. Ia tidak memikirkan rasa sakit yang mungkin ia terima setelah mendapatkan tembakan di kepalanya. Yang ada dalam pikirannya saat ini dipenuhi oleh Gabriel, anaknya.‘Tidak … tidak … kalau aku mati … kalau aku mati … bagaimana dengan Gabriel?’ batin Bella berkelut. Bella tidak bisa membayangkan bagaimana Gabriel tumbuh besar seorang diri. Ia tahu rasa tidak enaknya saat tidak punya seorang ibu di sisinya. Tidak akan ada pelukan hangat dan kata-kata yang menenangkan lagi di dunia ini.‘Bag

  • Cinta Datang Terlambat   Di Ujung Kemarahan

    "Nona Stefany beberapa hari yang lalu memberi rumah di salah satu perumahan terpencil yang ada di kaki pegunungan, tidak jauh dari kota tempat Tuan Sagar tinggal saat ini. Kemungkinan besar dia membeli rumah itu agar bisa menyembunyikan Nyonya Bella di sana," jelas Bryan. "Akan segera saya kirimkan alamatnya."Tak lama setelah Bryan memutuskan hubungan teleponnya dengan Sagar, Bryan pun mengirimkan alamat beserta titik koordinat yang menjadi tempat kemungkinan Bella disembunyikan. Sagar segera membukanya. Meski Bryan mengatakan jika tempat itu cukup terpencil dan jauh dari pemukiman warga, tetapi rumah itu terlihat cukup mewah layaknya villa pribadi.Belum selesai menganalisa temuannya, lagi-lagi ponsel Sagar berdering. Pria itu segera mengangkatnya setelah melihat nama William tertera di sana."Tuan Sagar, saya sudah menemukan lokasi di mana Nyonya Bella dibawa pergi," jelas William. Sagar mendengarkan dalam diamnya. "Mobil yang membawa Nyonya Bella pergi ke sebuah daerah kaki gunun

  • Cinta Datang Terlambat   Memburu Stefany

    “Apa maksudmu?!” Bella berteriak tidak terima dengan pernyataan Stefany. “Kau mau membunuhku dan anakku?”Stefany menyeringai sangat lebar dan kembali menarik-narik rambut Bella. Wajah Bella memucat saat mendengar ucapan Stefany barusan. Ia tidak bisa membayangkan dirinya hidup tanpa Gabriel, malaikat kecil yang membawa kebahagiaan pada dirinya.“Iya, akan kubunuh Kau dan anak sialan itu! Tidak akan kubiarkan kalian hidup! Hanya akulah yang boleh memiliki Sagar. Tikus pengganggu sudah seharusnya untuk dimusnahkan!”Stefany menatap orang-orang berbadan besar yang dari tadi memperhatikan di belakangnya. “Awasi wanita ini! Besok pagi, aku akan kembali dengan membawa berita baik untuk didengarkan. Bella, kau mau melihat anakmu, kan? Akan kubawakan besok padamu dalam keadaan tidak bernyawa.” Stefany tertawa terbahak-bahak selayaknya iblis jahat. Ia lalu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Bella sendirian. Ia berbicara pada pengawalnya untuk tidak mempedulikan Bella meski dia meminta u

  • Cinta Datang Terlambat   Wanita Gila

    Napas Sagar tertahan setelah mendengar ucapan dari Bu Zalwa yang mengatakan bahwa Bella sudah pulang sejak tadi sore. Sagar mencoba berpikir positif, tetapi ia tetap tidak bisa melakukannya.“Baiklah, terima kasih banyak atas infonya, Bu Zalwa. Sayangnya, sepertinya saya tidak bisa datang malam ini. Bella sampai sekarang belum pulang juga, maka dari itu saya menelpon Bu Zalwa. Semisal Bu Zalwa tahu keberadaan Bella, tolong segera hubungi saya, ya. Sekarang saya mau mencari Bella dulu.”Setelah itu, panggilan pun dimatikan oleh Sagar. Sagar tidak langsung meletakkan ponselnya. Ia beralih menelpon orang lain. Kini, ia menelpon bawahannya, William.Tak butuh waktu lama bagi William untuk mengangkat telepon dari Sagar."Iya, Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya William. Ia merasa heran karena ia baru saja kembali dari apartemen Sagar beberapa saat yang lalu, tetapi kini atasannya itu sudah kembali menelponnya.“William, gawat! Sepertinya terjadi sesuatu pada Bella. Sampai sekarang d

  • Cinta Datang Terlambat   Dilema dan Rasa Bersalah

    Berita akan terbakarnya salah satu pabrik kerja sama perusahaan Sagar juga sampai di telinga Bella. Berkat itu pula ia jadi terus memikirkan hal itu selama ia bekerja di rumah sakit.‘Sagar pasti masih sangat sibuk sekarang,’ batin Bella sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor telepon Sagar dengan foto profil pria itu. ‘Pasti susah mengurus perusahaan dari tempat yang jauh.’‘Karena aku dan Gabriel, Sagar jadi kesusahan seperti ini. Jika bukan karena aku, mungkin Sagar sudah bisa langsung mengurus perusahaannya tanpa menyerahkan masalah ini pada bawahnnya,’ batin Bella dengan perasaan bersalah.Setelah Sagar mendapatkan telepon dari Bryan tadi, Sagar langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia pun mulai bekerja dengan melihat semua berkas yang dikirimkan Zoy. Sagar juga terlihat berbincang serius dengannya dan mendiskusikan banyak hal. Bella yang melihat betapa sibuknya Sagar tidak berani mendekati pria itu, bahkan untuk berpamitan ke tempat kerja.Beruntungnya, Sa

DMCA.com Protection Status