Share

Dijebak

Author: Missia
last update Last Updated: 2024-04-01 16:41:23

Ada perasaan aneh tak lama setelah Sagar menghabiskan gelas alkohol keduanya. Tangan pria itu tanpa sadar bergerak menuju jantungnya yang berdebar dengan sangat cepat, seolah Sagar telah menggunakan treadmill di tempat gym. Kepalanya terasa sedikit pening, efek yang mirip seperti saat Sagar meminum terlalu banyak kafein pada satu malam.

Sagar menatap gelasnya yang kosong, bertanya-tanya tentang apa yang baru saja ia minum. Alkohol itu bukanlah menu baru baginya, justru itu adalah menu yang selalu ia pesan tiap datang ke club malam ini. Namun, ia tidak pernah merasakan efek seperti ini sebelumnya.

“Laura, apa yang—”

“Sagar, kamu baik-baik saja?” Laura dengan cepat memotong kalimat Sagar yang bergumam tidak jelas.

Aroma parfum yang menguar dari tubuh Laura terasa lebih menyengat dari sebelumnya. Saat Sagar menoleh, ia menyadari jika wanita itu duduk sangat dekat dengannya. Gaunnya yang terbuka itu menunjukkan bahu putih mulusnya.

“Di sini agak panas, ya?” ucap Laura lagi dan bergerak mengumpulkan rambutnya ke belakang, mencoba memperlihatkan lekukan leher jenjangnya. Tak berhenti sampai di situ, dia juga mengibaskan atasan gaunnya, membuat lebih banyak kulitnya menjadi terlihat. “Kamu sampai berkeringat begitu, lho!” Tangan Laura bergerak menyentuh dahi Sagar yang tanpa pria itu sadari sudah berkeringat.

Sentuhan jemari lentik Laura rasanya membuat Sagar merasa tersengat. Ia dengan refleks mendorong wanita itu. Napasnya naik turun dan terdengar berat. “Jangan dekati aku!” ancam Sagar yang berusaha menjauhkan dirinya dari Laura.

Laura bangkit dan tidak terima saat dirinya didorong seperti itu. Harga dirinya sebagai wanita cantik yang tidak pernah ditolak terluka. Namun, Laura tetap berusaha menahan amarahnya. Ia hanya perlu bersabar karena sebentar lagi Sagar akan menjadi miliknya. “Sagar, kamu kelihatannya sakit banget. Aku bantu kamu keluar dari sini, ya?” Masih dengan memakai topeng wanita lembut perhatiannya, Laura terus mendekati Sagar.

Sagar bangkit dengan cepat. “Tidak usah, aku pulang saja.”

Laura semakin terkejut dengan ucapan Sagar. Ia meraih lengan pria itu dan menariknya. Laura tidak bisa membayangkan rencananya akan gagal. Sagar tidak boleh ke mana-mana tanpa dirinya. Bisa-bisa obat perangsang yang Laura berikan pada Sagar justru digunakan pria itu dengan wanita lain.

“Sagar-”

“Lepaskan!” Sayangnya. Sagar dengan cepat menepis tangan Laura. “Jangan ikuti aku!” ancamnya lagi dan kali ini ia benar-benar meninggalkan Laura sendirian.

Tidak peduli seberapa keras Laura berteriak memanggil Sagar, pria itu tidak peduli. Sagar juga tidak menoleh dan berusaha keluar dari kerumunan orang-orang yang ada di club malam. Suara dentuman musik membuat jantungnya tidak nyaman. Pening di kepalanya berusaha membuyarkan pandangan Sagar. Rasa panas dalam dirinya mungkin salah satunya berasal dari nafsunya yang meningkat dengan cepat.

Sagar berusaha sekuat tenaga untuk tetap sadar dengan akal sehatnya. Meminum dua gelas alkohol untungnya tidak membuat Sagar mabuk. Ia pun berhasil sampai di rumahnya dengan selamat. Ia berjalan terhuyung-huyung menuju pintu masuk.

Cahaya samar-samar menyambut kedatangan Sagar di rumahnya. Biasanya, Bella selalu datang menyambut dirinya. Meski berulang kali Sagar bersikap dingin dan tidak peduli, Bella sama sekali tidak bersikap seperti itu padanya. Bella selalu menyambutnya meski ia seringkali tidak menjawab salam itu, memasakkan makanan meski kadang-kadang Sagar tidak memakannya, dan berbagai kebaikan lainnya.

Namun, kali ini tidak ada sosok Bella yang menyambut kedatangannya. Ini adalah kali pertama selama 8 bulan pernikahan mereka. Entah mengapa itu memberikan kekosongan di hati Sagar.

'Apa karena sudah malam?' batin Sagar. Nampaknya saat ini efek alkohol mulai terasa hingga membuat pikiran dan perasaannya kacau.

“Tuan Sagar?”

Suara lembut itu membuat Sagar mematung. Terlihat sosok wanita yang tengah duduk di sofa ruang tengah. Televisi menyala dengan suara sangat pelan. Bella terlihat baru saja terbangun, matanya sayu dan tangannya bergerak mengusap wajahnya, sedangkan tangannya yang lain memeluk bantal kecil.

Untuk pertama kalinya, Sagar merasakan hal aneh dalam dirinya. Ada perasaan yang belum pernah ia rasakan dan ia tidak tahu apa itu.

“Tuan Sagar?” Bella kembali bertanya. Kantuk sepertinya sudah hilang dari matanya yang melebar melihat Sagar yang kini berada sangat dekat dengannya. Tidak biasanya Sagar seperti ini, bahkan saat ia pulang larut malam setelah minum alkohol bersama teman-temannya.

“Bella …,” panggil Sagar yang membuat Bella tersentak. Tidak pernah Sagar memanggilnya dengan nada seperti itu kecuali saat mereka bersama dengan keluarga Biruga dan orang-orang yang mengetahui pernikahan mereka.

Bella ingin mengatakan sesuatu, tetapi suaranya tercekat di tenggorokannya. Mata Bella melebar dan napasnya tertahan saat badan Sagar semakin mendekat ke arahnya. Ia berusaha keras menelan ludah dan menjaga kewarasannya. Itu semua karena wajah tampan Sagar berada sangat dekat dengan Bella.

“Maaf.”

Satu kata diucapkan Sagar sebelum kedua bibir pasangan suami-istri itu bertemu.

***

Keluhan pelan terdengar bersamaan dengan gerakan lembut di atas ranjang. Perlahan, bulu mata lentik itu terbuka setelah sekian jam menyembunyikan iris kecokelatan Bella. Seketika, rasa pegal menjalar ke seluruh tubuh wanita itu.

'Apa yang terjadi?' batin Bella sembari memegangi kepalanya. Di situlah Bella tersadar jika ia hanya terbungkus oleh selimut tebal yang menutupi tubuh tanpa pakaiannya.

Bella terkesiap dan segera bangkit dari tidurnya. Kesadaran yang mulai mengambil alih membuat Bella yakin bahwa saat ini ia berada di kamar utama yang bukan kamarnya.

Dengan badan gemetar, ia menoleh ke samping.

Seorang pria tampan mendengkur lembut, terlihat sangat nyaman dengan tidurnya hingga tidak terbangun meski Bella bergerak di sampingnya. Hal itu berbanding terbalik dengan Bella yang melebarkan kedua bola matanya karena terkejut. Ingatan tentang bagaimana ia menghabiskan malam dengan Sagar memenuhi otaknya.

Malam pertama yang tidak pernah kedua pasangan suami-istri ini lakukan terjadi setelah sekian lama akad diucapkan. Tidur bersama dengan Sagar adalah hal yang tidak pernah terbayangkan oleh Bella sebelumnya. Pasalnya, Sagar tampak dingin dan tidak mencintainya.

“Aku harus segera pergi!” pekik Bella dengan suara pelan. Ia segera bangkit dan memungut pakaiannya yang tercecer, berusaha untuk tidak meninggalkan jejak-jejak kehidupannya di kamar itu.

***

“Se-selamat pagi, Kak Sagar,” sapa Bella sesaat setelah Sagar muncul di ruang makan. Tidak ada ‘Tuan’ dalam sapaannya karena ia takut akan ada pelayan yang lewat.

Sagar mengernyit melihat kejanggalan dalam perilaku Bella. Wanita itu tampak menunduk dalam, suaranya yang biasanya lembut kini justru terdengar sangat kecil seolah ia sedang ketakutan. Namun, Sagar tidak bisa mengalihkan tatapannya dari telinga Bella yang terlihat sangat merah.

“Hm,” balas Sagar singkat dan dingin seperti biasanya.

Mendengar hal itu, Bella kebingungan. Padahal semalam ia ingat bagaimana hangatnya perlakukan Sagar kepadanya, seolah saat itu bukanlah Sagar yang menghabiskan malam bersama dengannya.

Karena rasa penasarannya, Bella mencoba bertanya, “Kak Sagar, semalam ....”

“Kenapa dengan semalam?” tanya Sagar dengan tatapan datar dan dingin. Tidak ada reaksi di wajah tampan itu.

'Dia pasti lupa,' batin Bella dan merasakan nyeri di ujung hatinya. “Maaf, tidak jadi,” balas Bella.

Keduanya melanjutkan makan mereka dengan keheningan yang menyelimuti. Terkadang mereka akan berbincang kecil saat ada pelayan yang lewat. Selama itu pula Bella berusaha menahan dirinya untuk tidak menangis. Ia merasa seperti sampah yang tidak berharga di hadapan Sagar.

***

‘Berita terkini. Aktris papan atas, Laura Guan, dikabarkan tengah memiliki hubungan spesial dengan pemilik Perusahaan Biruga, Sagar Biruga. Keduanya terlihat semakin dekat sejak Laura menjadi model produk terbaru mereka. Dikabarkan mereka sudah kenal sejak lama ….’

Bella menghentikan kegiatannya memakan kukis buatan Diana, salah satu pelayan di rumahnya dan Sagar. Matanya memicing mendengar apa yang diucapkan oleh pembawa berita gosip itu.

Terlihat layar menampilkan headline berupa Laura yang digosipkan memiliki hubungan dengan Sagar. Lalu, muncul gambar beberapa orang yang diwawancarai mengenai hal itu. Mereka adalah orang-orang yang diundang sebagai tamu acara launching product Perusahaan Biruga.

‘Ya ampun, mereka benar-benar serasi!’

‘Laura nggak pisah sama Tuan Sagar, mereka terus ke mana-mana berdua.’

‘Aku pernah lihat Tuan Sagar dan Laura bertemu beberapa kali di Club Z. Sepertinya mereka sudah punya hubungan sejak itu ….’

Pzzzt!

Layar televisi berubah hitam tak lama setelah rekaman beserta foto-foto kedekatan Sagar dan Laura ditampilkan. Rahang Bella mengeras dan matanya terasa sangat panas. Ia tidak tahan mendengar gosip yang baru saja ia ketahui. Ditambah lagi kenyataan bahwa ia sendiri pun mengakui betapa cantiknya Laura dibandingkan dengan dirinya.

Bersambung ....

Related chapters

  • Cinta Datang Terlambat   Terasa Dicampakkan

    “Nyonya Bella, airnya mendidih!” Teriakan Diana, pelayan yang sudah mengasuh Sagar sejak kecil. Saat ini, Bella bersama dengan Diana sedang menghabiskan waktunya untuk mencoba memasak menu baru.Sebenarnya bisa saja Diana memasaknya dengan para pelayan yang lain. Namun, Nyonya di rumah ini suka sekali memasak. Jadi, beberapa masakan dimasak sendiri oleh Bella dikala senggang.Seperti saat ini contohnya. Setelah istirahat sejenak setelah pulang dari pekerjaannya sebagai ahli gizi, Bella pun pergi ke dapur dan mengajak Diana untuk memasak bersama dengannya.“Ya ampun, untung airnya tidak sampai tumpah,” ucap Bella sembari mematikan kompor.Diana menggeleng-geleng saat melihat kelakuan Bella. Akhir-akhir ini, rasanya ada yang aneh dengan wanita itu. Diana sering mendapati Bella melamun sendirian di kursi, bahkan tadi ia juga melamun sampai tidak memperhatikan masakannya.Bella yang biasanya menonton televisi itu pun akhir-akhir ini seperti menjauhinya, seolah tidak ingin mendengar berita

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Luka Sagar

    Pria itu ingin sekali menepis tangan Bella seperti yang tadi ia lakukan. Namun, tenaganya sudah habis hanya untuk membuatnya tetap berdiri dan tidak kehilangan kesadarannya. Maka dari itu, Sagar membiarkan tangan sejuk Bella menyentuh kulitnya.“Kamu harus segera diobati. Ayo, kembali ke kamarmu!” ajak Bella. Wanita itu dengan sabar membawa Sagar yang menopang setengah berat tubuh pada dirinya.Meski keberatan, tetapi Bella tetap membawa Sagar kembali ke kasurnya.Tubuh berat Sagar sudah kembali berbaring di atas kasurnya. Ternyata, cukup lelah juga membopong badan pria kekar meski hanya beberapa meter saja. Atasan kaos Bella sudah basah dengan keringatnya.“Ha … us …,” lirih Sagar. Tujuan awalnya ke dapur adalah untuk minum, tetapi ia justru mendapatkan semburan air dingin di wajahnya.“Tunggu sebentar!” Bella segera berlari kecil ke dapur dan mengambil satu teko penuh berisi air hangat dengan madu dan lemon, juga segelas air putih jika Sagar membutuhkannya.Sagar meminumnya dibantu

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Hamil

    Wanita yang tengah memegang testpack itu dilanda kepanikan. Ia menggigit kukunya hingga tanpa sadar sudah merusaknya. Kepalanya terlalu pusing memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya.Sudah bisa dipastikan jika anak dalam rahimnya itu adalah buah hati dari Sagar. Bella tidak pernah tidur dengan pria lain selain suaminya, itu pun secara tak sengaja. Rasanya sangat kecil kemungkinan terjadi pembuahan pada hubungan badan yang baru sekali mereka lakukan.Namun, dua testpack yang Bella gunakan tetap menunjukkan hasil yang sama. Keduanya seolah menampar Bella agar tetap sadar dari kenyataan yang ada di hadapannya.Tidak, Bella bukannya tidak menginginkan anak dalam kandungannya. Ia terkejut, tetapi ia juga senang. Bagaimanapun juga, janin itu adalah darah dagingnya sendiri. Namun, apakah pria yang akan menjadi ayah itu akan senang dengan berita ini?Bella yakin seratus persen jika Sagar pasti akan murka jika mengetahuinya. Pria itu tidak mencintainya. Pria itu membencinya. dan pria itu

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Bertengkar

    Mulut wanita itu terbuka dan tertutup layaknya ikan di permukaan tanah. Bella tidak pernah menyangka jika dirinya akan bertemu dengan Sagar di tempat dan saat seperti ini. Kepanikan muncul tanpa diminta.“Itu … itu ....” Bella kelabakan untuk menjawab pertanyaan Sagar yang menanyakan apa yang sedang dia lakukan. “Aku … aku cuma mau pergi ke luar sebentar, ke minimarket.”“Malam-malam begini? Untuk apa?” interogasi Sagar sekali lagi. Bella heran, tidak biasanya Sagar mempedulikannya seperti sekarang.“Cuma mau beli … es … krim,” cicit Bella pelan.“Apa?” seru Sagar tidak dengar.“Cuma mau beli es krim!” jawab Bella dengan suara yang agak ia kencangkan. Ia menahan rasa malunya karena alasannya yang terdengar aneh.“Beli es krim malam-malam? Aku tidak percaya. Untuk apa makan es krim jam segini? Jangan-jangan kamu mau melakukan hal yang aneh-aneh, kan?” tuduh Sagar.Bella mengernyit. Ia mencoba membela diri, “Apa maksudmu melakukan aneh-aneh? Aku cuma mau beli es krim! Aku tidak bohong t

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Pergi

    Brak!Tanpa memedulikan keberadaan para pelayan yang bersiap untuk tidur maupun Sagar yang mungkin masih berada di ruang tengah, Bella membanting pintu kamarnya. Bella tidak peduli meski pintu itu rusak sekalipun dan membuatnya terkurung di kamar itu selamanya, Bella sama sekali tidak peduli.“Kesalahan apa sih yang aku perbuat sampai bisa punya suami seperti dia?!” seru Bella kesal. Dadanya naik turun karena tersulut amarah. Namun, perlahan-lahan napasnya mulai teratur dan tergantikan oleh isak tangis dan lelehan air mata.Bella menghapus jejak air mata yang ada di pipinya dengan kasar, tetapi air mata itu tidak kunjung berhenti, seperti air terjun di musim hujan. Wanita berusia 25 tahun itu menangis seperti anak berusia lima tahun saat mainannya diambil dengan paksa.“Aku hanya ingin hidup bahagia, Tuhan …,” doa Bella dengan memegangi dadanya yang sesak dan berat.“Jika tidak bisa, aku ingin pergi saja menyusul Kakek, Ayah, dan Ibu!”“Orang bilang, wanita hamil harus selalu bahagia!

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Kelabakan

    Pria itu memperhatikan sekitar, beberapa pelayan mondar-mandir membersihkan dan melakukan pekerjaan mereka.“Bella …,” bisik Sagar pelan saat menyadari apa yang kurang.Biasanya wanita itu ada di ruang tengah untuk menonton televisi atau sekadar berbincang dengan pelayan maupun Bibi Diana saat sedang tidak bekerja.“Bibi Diana,” panggil Sagar pada Bibi Diana yang duduk mengupas buah.“Tuan Sagar, selamat datang. Saya tidak tahu Anda sudah kembali.”“Iya, baru saja datang, kok. Hmm … apa Bella sedang pergi bekerja?” tanya Sagar. Entah mengapa ia sangat penasaran.Bibi Diana berpikir keras. “Saya kurang tahu, Tuan, tapi saya tidak melihat Nyonya Bella sejak tadi. Masakan untuk sarapan juga sepertinya masih utuh. Apa beliau tidur, ya?”Sagar merenung. Seingatnya, Bella tidak pernah tidur hingga larut siang. Wanita itu akan ada di ruang tengah saat pagi hari. “Ya sudah, Bi.”Sagar berbalik. Langkahnya bergerak menuju kamar yang bukan kamarnya, itu adalah kamar Bella. Ia berhenti di depan

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Kacau

    Untuk Tuan Sagar Biruga …Jika kamu membaca surat ini, kemungkinan besar aku telah pergi dari rumah. Selama tinggal di sini, aku sangat berterima kasih pada Anda atas semua kebaikan yang telah Anda berikan kepada saya.Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa saya memutuskan untuk pergi meninggalkan Anda. Ini semua saya lakukan karena saya tidak mau menjadi beban bagi Anda, Tuan Sagar. Saya juga takut fitnah yang Anda tuduhkan pada saya mengenai saya yang memiliki kekasih menjadi pikiran bagi Anda. Sekali lagi, itu semua tidak benar.Lalu, saya pikir saya jahat. Saya minta maaf karena pernikahan yang kita lakukan ini membuat Anda tidak bisa bersama dengan orang yang Anda cintai.Saya pun sadar jika saya sangat tidak cocok untuk berada di samping Anda. Saya hanyalah wanita biasa yang kebetulan kakek kita saling mengenal. Saya tidak berasal dari keluarga kaya raya dan terpandang. Saya pun tidak cantik seperti halnya wanita-wanita yang selalu berada di dekat Anda.Maka dari itu, saat Anda bil

    Last Updated : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Pekerjaan Baru

    Secangkir teh hangat disesap oleh seorang wanita yang baru saja bangun dari tidurnya. Meski pemandangan di depan huniannya tidak jauh berbeda dengan kehidupan kota pada umumnya, setidaknya Bella, wanita yang meminum teh itu, merasa lebih tenang dari kehidupannya di rumah sebelumnya. Kontrakan tempat ia tinggal mungkin memang berisik karena banyaknya penghuni yang juga tinggal.Bella sengaja memilih tempat tinggal baru yang berada di luar kota dan jauh dari kotanya yang lama. Ini semua agar Sagar dan keluarga Biruga tidak dapat menemukannya.Meski tidak dikelilingi oleh kemewahan, makanan yang langsung siap santap, kemudahan untuk bepergian, dan harus hidup serba sederhana, Bella merasa sangat bersyukur. Malah sebenarnya, kehidupannya yang seperti ini adalah hal yang normal baginya. Ia sudah merasakan bagaimana hidup sederhana sebelum ia mengenal Sagar.Tidak ada lagi belenggu yang mengikat Bella. Tidak ada Sagar yang hanya membuat kepalanya terasa pusing karena perilaku kasar pria itu

    Last Updated : 2024-04-01

Latest chapter

  • Cinta Datang Terlambat   Happy Ending

    Bella tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya. Ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri agar ia percaya jika apa yang ada di depannya adalah kenyataan, bukan bagian dari bunga tidurnya.“Kak Sagar benar sudah sadar?” tanya Bella. Ia benar-benar tidak percaya meski sudah mencubit pipinya sendiri.Sagar yang ada di hadapan Bella terkekeh. Ia menyentuh pipi Bella dan menarik wajahnya untuk mendekat. Kecupan singkat di bibir Bella membuatnya bisa merasakan kehangatan dari bibir Sagar.“Apa masih belum percaya?” goda Sagar.“Kak Sagar,” panggil Bella sekali lagi. Kini dengan suara bergetar karena menahan tangis.Sagar tersenyum lembut. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Waktu awal menikah, aku ingat kamu memanggilku seperti itu. Oh, tunggu dulu … kalau tidak salah, ketika kamu kecil, kamu juga memanggilku begitu.”Mata Bella melebar. “Kak Sagar ingat?”“Tentu saja. Aku punya ingatan yang baik.” Sagar kembali tertawa saat melihat wajah Bella yang mendadak memerah.Bel

  • Cinta Datang Terlambat   Hukuman

    “Iya, Gabriel. Papamu masih istirahat. Doakan dia cepat sembuh, ya?” ucap Bella dengan suara bergetar. Ia bangkit dan membawa Gabriel menuju Sagar. Ia mendudukkan Gabriel di sisi sang Papa.Dengan polosnya, Gabriel merangkak mendekati wajah Sagar dan menepuk-nepuk pipinya pelan. Tingkahnya itu mau tidak mau membuat Bella menarik senyum.“Bilang pada Papa untuk cepat bangun, ya? Bilang kalau Gabriel mau bermain lagi dengan Papa,” bisik Bella di telinga Gabriel.Seolah mengerti, Gabriel kini menggeser tangannya untuk menyentuh dada Sagar. Ia menggoyangkan tubuh Sagar dengan kekuatannya yang sangat lemah itu. Sesekali Gabriel memanggil ‘papa’ dengan mulut kecilnya. Ia seperti ingin membangunkan Sagar. Entah lelah karena Sagar tidak kunjung bangun atau apa, Gabriel tampak cemberut. Ia memilih untuk membenamkan wajahnya di dada Sagar dan diam di situ.“Gabriel mau tidur dengan Papa, ya?” ucap Bella dengan sedikit menahan tawa.Sebenarnya, Bella ingin meletakkan Gabriel di sisi Sagar tetap

  • Cinta Datang Terlambat   Menunggu

    Bryan melompat dari tempat duduknya ketika mendengar bahaya menghampiri Sagar. “Tuan Sagar tertembak? Bagaimana bisa?”Sebenarnya, ini bukan kali pertama Sagar tertembak. Dulu, saat melawan musuh-musuhnya, beberapa kali Sagar terkena tembakan. Beruntungnya, Sagar masih selamat hingga saat ini.“Iya, Tuan Sagar tertembak oleh Stefany. Wanita gila itu awalnya ingin menembak Nyonya Bella, tetapi Tuan Sagar dengan cepat melindungi Nyonya Bella. Jadinya, Tuan Sagarlah yang tertembak,” jelas William.Bryan menghela napas panjang dan geleng-geleng kepala. “Sudah kuduga kalau wanita itu memang sama gilanya dengan Laura! Untung sekali dia sudah ditangkap. Biarkan dia mendekam dalam penjara bersama si jalang itu!”William yang mendengar omelan Bryan hanya bisa tertawa kaku. William tahu jika Bryan sangat membenci wanita-wanita yang mendekati Sagar. Kebanyakan dari mereka adalah penjilat yang hanya mengincar harta maupun fisik Sagar. Namun, entah mengapa Bella punya aura yang berbeda, jadi merek

  • Cinta Datang Terlambat   Pembuktian

    Mata Bella terpejam erat. Padahal ia hanya ingin menggapai Sagar dan merasa aman di sisinya. Namun, suara tembakan yang mengarah kepadanya, serta teriakan Sagar yang memanggil dirinya, membuat Bella meringkuk ketakutan. Ia sudah siap merasakan rasa sakit dari tembakan itu.Akan tetapi, setelah beberapa detik setelah tembakan terdengar, Bella tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Yang ia rasakan justru rasa hangat dari pelukan yang tidak asing baginya.“Kak … Sagar?” Bella mendongak. Wajah Sagar berada tepat di hadapannya. Melihat itu, Bella segera menyadari satu hal. Wajah Sagar terlihat pucat, suara erangan kecil terdengar dari mulutnya, dan keringat dingin membasahi dahinya.“Kak Sagar?!” Bella berusaha memanggil nama Sagar sekali lagi. “Ughh,” erangan kesakitan Sagar lebih keras dari sebelumnya. Mata Bella memindai tubuh Sagar. Ia pun melihat tangan Sagar berusaha menekan salah satu bagian tubuhnya. Ada cairan merah segar yang keluar melalui celah-celah jarinya. Ternyata, pelu

  • Cinta Datang Terlambat   Menyelamatkan Bella

    “A … apa? Tidak!” Bella mencoba untuk memberontak, ia memalingkan wajahnya agar bisa menjauh dari ujung pistol. Namun, Stefany tidak tinggal diam. Ia mencengkeram erat wajah Bella hingga membuat kulit wanita itu terluka karena ujung kuku-kukunya yang tajam.“Jangan memberontak, bodoh! Biarkan saja takdirmu ini berlalu!” Stefany tertawa sangat keras. Dia menyukai apa yang sedang ia lakukan saat ini.Sementara itu, Bella gemetar ketakutan. Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya tidak ada di dunia ini. Ia tidak memikirkan rasa sakit yang mungkin ia terima setelah mendapatkan tembakan di kepalanya. Yang ada dalam pikirannya saat ini dipenuhi oleh Gabriel, anaknya.‘Tidak … tidak … kalau aku mati … kalau aku mati … bagaimana dengan Gabriel?’ batin Bella berkelut. Bella tidak bisa membayangkan bagaimana Gabriel tumbuh besar seorang diri. Ia tahu rasa tidak enaknya saat tidak punya seorang ibu di sisinya. Tidak akan ada pelukan hangat dan kata-kata yang menenangkan lagi di dunia ini.‘Bag

  • Cinta Datang Terlambat   Di Ujung Kemarahan

    "Nona Stefany beberapa hari yang lalu memberi rumah di salah satu perumahan terpencil yang ada di kaki pegunungan, tidak jauh dari kota tempat Tuan Sagar tinggal saat ini. Kemungkinan besar dia membeli rumah itu agar bisa menyembunyikan Nyonya Bella di sana," jelas Bryan. "Akan segera saya kirimkan alamatnya."Tak lama setelah Bryan memutuskan hubungan teleponnya dengan Sagar, Bryan pun mengirimkan alamat beserta titik koordinat yang menjadi tempat kemungkinan Bella disembunyikan. Sagar segera membukanya. Meski Bryan mengatakan jika tempat itu cukup terpencil dan jauh dari pemukiman warga, tetapi rumah itu terlihat cukup mewah layaknya villa pribadi.Belum selesai menganalisa temuannya, lagi-lagi ponsel Sagar berdering. Pria itu segera mengangkatnya setelah melihat nama William tertera di sana."Tuan Sagar, saya sudah menemukan lokasi di mana Nyonya Bella dibawa pergi," jelas William. Sagar mendengarkan dalam diamnya. "Mobil yang membawa Nyonya Bella pergi ke sebuah daerah kaki gunun

  • Cinta Datang Terlambat   Memburu Stefany

    “Apa maksudmu?!” Bella berteriak tidak terima dengan pernyataan Stefany. “Kau mau membunuhku dan anakku?”Stefany menyeringai sangat lebar dan kembali menarik-narik rambut Bella. Wajah Bella memucat saat mendengar ucapan Stefany barusan. Ia tidak bisa membayangkan dirinya hidup tanpa Gabriel, malaikat kecil yang membawa kebahagiaan pada dirinya.“Iya, akan kubunuh Kau dan anak sialan itu! Tidak akan kubiarkan kalian hidup! Hanya akulah yang boleh memiliki Sagar. Tikus pengganggu sudah seharusnya untuk dimusnahkan!”Stefany menatap orang-orang berbadan besar yang dari tadi memperhatikan di belakangnya. “Awasi wanita ini! Besok pagi, aku akan kembali dengan membawa berita baik untuk didengarkan. Bella, kau mau melihat anakmu, kan? Akan kubawakan besok padamu dalam keadaan tidak bernyawa.” Stefany tertawa terbahak-bahak selayaknya iblis jahat. Ia lalu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Bella sendirian. Ia berbicara pada pengawalnya untuk tidak mempedulikan Bella meski dia meminta u

  • Cinta Datang Terlambat   Wanita Gila

    Napas Sagar tertahan setelah mendengar ucapan dari Bu Zalwa yang mengatakan bahwa Bella sudah pulang sejak tadi sore. Sagar mencoba berpikir positif, tetapi ia tetap tidak bisa melakukannya.“Baiklah, terima kasih banyak atas infonya, Bu Zalwa. Sayangnya, sepertinya saya tidak bisa datang malam ini. Bella sampai sekarang belum pulang juga, maka dari itu saya menelpon Bu Zalwa. Semisal Bu Zalwa tahu keberadaan Bella, tolong segera hubungi saya, ya. Sekarang saya mau mencari Bella dulu.”Setelah itu, panggilan pun dimatikan oleh Sagar. Sagar tidak langsung meletakkan ponselnya. Ia beralih menelpon orang lain. Kini, ia menelpon bawahannya, William.Tak butuh waktu lama bagi William untuk mengangkat telepon dari Sagar."Iya, Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya William. Ia merasa heran karena ia baru saja kembali dari apartemen Sagar beberapa saat yang lalu, tetapi kini atasannya itu sudah kembali menelponnya.“William, gawat! Sepertinya terjadi sesuatu pada Bella. Sampai sekarang d

  • Cinta Datang Terlambat   Dilema dan Rasa Bersalah

    Berita akan terbakarnya salah satu pabrik kerja sama perusahaan Sagar juga sampai di telinga Bella. Berkat itu pula ia jadi terus memikirkan hal itu selama ia bekerja di rumah sakit.‘Sagar pasti masih sangat sibuk sekarang,’ batin Bella sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor telepon Sagar dengan foto profil pria itu. ‘Pasti susah mengurus perusahaan dari tempat yang jauh.’‘Karena aku dan Gabriel, Sagar jadi kesusahan seperti ini. Jika bukan karena aku, mungkin Sagar sudah bisa langsung mengurus perusahaannya tanpa menyerahkan masalah ini pada bawahnnya,’ batin Bella dengan perasaan bersalah.Setelah Sagar mendapatkan telepon dari Bryan tadi, Sagar langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia pun mulai bekerja dengan melihat semua berkas yang dikirimkan Zoy. Sagar juga terlihat berbincang serius dengannya dan mendiskusikan banyak hal. Bella yang melihat betapa sibuknya Sagar tidak berani mendekati pria itu, bahkan untuk berpamitan ke tempat kerja.Beruntungnya, Sa

DMCA.com Protection Status