Share

Pekerjaan Baru

Penulis: Missia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-01 16:50:52

Secangkir teh hangat disesap oleh seorang wanita yang baru saja bangun dari tidurnya. Meski pemandangan di depan huniannya tidak jauh berbeda dengan kehidupan kota pada umumnya, setidaknya Bella, wanita yang meminum teh itu, merasa lebih tenang dari kehidupannya di rumah sebelumnya. Kontrakan tempat ia tinggal mungkin memang berisik karena banyaknya penghuni yang juga tinggal.

Bella sengaja memilih tempat tinggal baru yang berada di luar kota dan jauh dari kotanya yang lama. Ini semua agar Sagar dan keluarga Biruga tidak dapat menemukannya.

Meski tidak dikelilingi oleh kemewahan, makanan yang langsung siap santap, kemudahan untuk bepergian, dan harus hidup serba sederhana, Bella merasa sangat bersyukur. Malah sebenarnya, kehidupannya yang seperti ini adalah hal yang normal baginya. Ia sudah merasakan bagaimana hidup sederhana sebelum ia mengenal Sagar.

Tidak ada lagi belenggu yang mengikat Bella. Tidak ada Sagar yang hanya membuat kepalanya terasa pusing karena perilaku kasar pria itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Datang Terlambat   Menderita

    “Terima kasih atas pesanannya. Silahkan dinikmati,” ucap Bella pada pelanggan yang datang setelah menyerahkan pesanan mereka.Bella segera kembali ke dapur dan mengambil pesanan-pesanan lain yang sudah mengantri minta dibagikan. Diam-diam, Bu Zalwa memperhatikan Bella dari kejauhan. Akhir-akhir ini aura dalam diri Bella berbeda dari biasanya. Ia terlihat lebih murung dan tidak bersemangat. Senyum yang ia bagikan terlihat kecil dan palsu.Padahal sebelumnya, Bella selalu menjadi yang pertama menyambut tamu, memberikan pesanan dengan senyum lebar, dan selalu terlihat semangat tidak peduli dengan beban berat dalam perutnya.Setelah kedai sepi, Bu Zalwa yang sudah tidak tahan itu pun memanggil Bella untuk duduk di dalam. Ia meminta Naura untuk menggantikan Bella sejenak. Keduanya duduk berhadapan. Bu Zalwa tahu jika Bella terlihat kaku karena ia memang tidak biasa dipanggil di saat seperti ini.“Nak Bella, apa terjadi sesuatu denganmu akhir-akhir ini?” tanya Bu Zalwa dengan ramah dan lemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Pencarian Bella

    Tidak ada cahaya dalam tatapan Bella. Tidak biasanya ia merasa penasaran dengan majalah yang baru saja datang di kedai ramen Pak Handoko. Kini, ia merasa menyesal sudah membuka-buka majalah itu.Sejak mendengarkan berita yang menggosipkan hubungan asmara antara Sagar dan Laura, Bella hampir tidak pernah melihat maupun mendengar gosip tentang para artis.Bella melempar majalah itu ke atas meja. Sudah berbulan-bulan sejak kepergiannya, tetapi nampaknya Sagar benar-benar baik-baik saja. Hubungan Laura dan Sagar pun sepertinya semakin jelas dari hari ke hari seperti yang dijelaskan dalam majalah itu.“Dia sama sekali tidak terlihat sedih,” geram Bella. “Dia terlihat bahagia, sedangkan aku di sini membesarkan anaknya dengan susah payah!”Perasaan kesal yang menyesakkan muncul dalam diri Bella. Namun, tak lama kemudian, rasa sakit itu tiba-tiba berpindah ke perutnya.“Aw, aduh … kenapa ini?” tanya Bella bertanya-tanya saat merasakan nyeri di perutnya. Saat ia mengira nyeri itu hanya sebenta

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Rumor

    “Sepertinya ada yang sengaja membuat rumor tentang Anda, Tuan Sagar. Setelah saya lacak, ternyata rumor ini sudah ada sejak kita menandatangani perjanjian kerja dengan Nona Laura. Anda ingat tentang proyek yang sukses besar itu, kan?”Sagar menghela napas dan mengangguk. Saat itu, karena proyeknya yang berhasil, ia dan laura jadi sering bersama untuk bertemu dengan para klien dan promotor.“Ini buruk, Tuan, rumor seperti ini jika tidak bisa diterima oleh masyarakat akan membuat saham kita menurun,” sambung Bryan.Sagar bukannya tidak paham akan hal itu. Namun, hal yang lebih memusingkan dirinya adalah jika Kakek Zoku sampai mendengar rumor ini. Kakek Zoku sudah marah besar saat mendengar kepergian Bella. Jika Kakek Zoku tahu, mungkin Sagar akan dihapuskan dari daftar keluarga Biruga.“Bryan, urus tuntas masalah ini dengan cara apapun! Jangan sampai kakekku tahu tentang rumor ini!” perintah Sagar dengan segera. “Aku ingin berita ini lenyap dalam waktu satu jam ke depan!”'Jangan sampai

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Bimbang

    “Apa kamu tidak dengar? Urusi perceraian kalian! Aku jadi kasihan pada Bella karena harus terpaksa menikah denganmu!” bela Zoku.“Tapi …,” ucapan Zoku melayang di udara. Ada sedikit rasa nyeri yang menyesakkan.'Apa aku benar-benar harus merelakan pernikahan ini?' batin Sagar bertanya-tanya.Semakin ia berpikir, semakin sesak dadanya.“... Baiklah, tapi aku minta waktu untuk memikirkannya terlebih dahulu,” ucap Sagar dengan suara rendah, seolah tidak rela untuk melakukan hal itu.“Tidak masalah. Selesaikan semuanya dengan baik dan jangan lari dari tanggung jawabmu itu,” nasihat Zoku yang hanya dibalas dengan anggukan kecil dari Sagar. “Sudah, kamu bisa pergi sekarang. Aku tahu kamu sedang banyak pekerjaan,” sambung Zoku tanpa bermaksud mengusir.Lagi-lagi Sagar mengangguk dengan diam. Ia pun bangkit dan segera pergi dari mansion Biruga tanpa merasa keberatan. Diam-diam, Zoku yang memperhatikan cucunya itu menyeringai. Entah mengapa ia merasa tertarik dengan sikap Sagar yang tampak ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Cinta Datang Terlambat   Teka-Teki

    “Sebenarnya, garis merah satu ini agak tidak jelas Tuan, tapi Tuan sendiri juga melihatnya, kan?” ucap Diana menjelaskan makna dari testpack. Sagar mengangguk paham. “Ini sebabnya saya tidak berani memberitahukannya pada Tuan, saya takut salah sangka dan mengira jika Nyonya Bella sedang hamil. Kira-kira, apa benar Nyonya Bella sedang hamil?”Sagar tidak tahu. Dia ingat jika ia tidak pernah tidur dengan Bella, ia bahkan tidak menyentuhnya sama sekali.'Apa jangan-jangan Bella memang punya kekasih di luar sana?' tebak Sagar.Akan tetapi, mendengar bagaimana sikap Bella yang sesungguhnya dari Zoku, rasanya tidak mungkin Bella melakukan hal itu.Atau jangan-jangan ....Pupil Sagar mengecil saat teringat akan sesuatu. Ia ingat pernah ada malam di mana ia sedang mabuk dan dalam kondisi nafsu yang menggebu-gebu. Itu adalah malam di mana Laura dengan lancang memberikan obat perangsang pada minumannya, tanpa ia tahu.Sagar tanpa sadar menyentuh bibirnya. Mimpi di mana ia sedang mencium seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Melahirkan

    “Kak Bella, Kak Bella tenang dulu, ya?” ucap Naura. “Aku telepon Ayah dan Ibu dulu.”Naura membawa Bella menepi dan duduk pada salah satu kursi taman. Ia tidak mungkin membiarkan Bella berada di atas tanah.Ia segera merogoh ponsel dalam sakunya dan menelpon Pak Handoko. Naura menjelaskan apa yang sedang terjadi pada mereka.Tak lama, Pak Handoko datang dengan membawa mobil. Mereka akan langsung membawa Bella menuju rumah sakit. Di dalam sana, ada Bu Zalwa dengan beberapa perlengkapan bersalin yang sudah disiapkan oleh Bella jauh-jauh hari.Sesampainya mereka di rumah sakit, Dokter Jason langsung memeriksa keadaan Bella. Namun, Bella tidak terlihat baik-baik saja. Beberapa dokter yang ikut menangani juga memikirkan hal yang sama.“Sepertinya ini karena Nyonya Bella terlalu gugup dan ketakutan,” jelas salah satu dari dokter itu pada keluarga Pak Handoko yang datang sebagai wali. “Jika terus seperti ini, maka akan berbahaya bagi ia dan bayinya.”“Ya ampun, Kak Bella …,” lirih Naura semba

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Penyesalan

    “Tuan Sagar, Anda tidak terlihat baik-baik saja,” ucap Bryan yang berada di ruang kerja Sagar. Ia memperhatikan penampilan atasannya. Pakaiannya memang rapi, tetapi jika melihat wajah Sagar, maka orang-orang akan mengetahui alasan mengapa Bryan berkata seperti itu.Mata Bryan tidak berhenti memperhatikan Sagar. Kantong mata di bawah mata Sagar semakin hari semakin hitam dan membesar. Meski pria itu berusaha menutupinya dengan menggunakan kacamata, kantong mata itu tidak tersamarkan sepenuhnya. Mata Sagar pun tampak lebih sayu dan berat.Sagar melirik Bryan dan memperbaiki kacamata yang ia baru beli. Ia kembali fokus pada layar laptopnya. Namun, semakin lama ia menatap layar itu, ia semakin pusing dan jenuh. Tidak ada kalimat yang masuk ke otaknya dan butuh beberapa kali untuk membaca agar Sagar mengerti.“Anda masih tidak bisa tidur?” tanya Bryan yang tidak dijawab oleh Sagar. “Bagaimana kalau mencoba membeli obat penenang atau obat tidur seperti dulu?” saran Bryan. “Tapi tolong janga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Lelah

    Sagar dan Jason memulai rapat mereka untuk membahas lebih lanjut tentang kerja sama yang akan mereka lakukan. Sagar yang tahu jika Jason adalah pemilik dari puluhan rumah sakit yang tersebar di seluruh daerah itu pun tidak ingin menyia-nyiakannya, ia menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan.Setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya sampai pada kesepakatan mereka. Jason menerima tawaran Sagar yang seterusnya akan menjadi penyokong dari obat-obatan dan alat-alat medis yang akan digunakan dalam rumah sakit milik Jason.Setelah menyelesaikan seluruh kegiatannya, Sagar memutuskan untuk kembali ke hotelnya. Namun, sebelum itu Sagar memilih untuk berjalan-jalan di sekitar kota yang tampak rindang dan asri itu. Berbeda dengan kotanya yang penuh dengan gedung bertingkat dan polusi udara, kota ini tampak lebih nyaman dan layak untuk ditinggali.“Rasanya sampai tidak ingin pulang,” gumam Sagar yang akhirnya menemukan ketenangan setelah semua masalah yang ia hadapi.Sagar duduk pada kurs

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06

Bab terbaru

  • Cinta Datang Terlambat   Happy Ending

    Bella tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya. Ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri agar ia percaya jika apa yang ada di depannya adalah kenyataan, bukan bagian dari bunga tidurnya.“Kak Sagar benar sudah sadar?” tanya Bella. Ia benar-benar tidak percaya meski sudah mencubit pipinya sendiri.Sagar yang ada di hadapan Bella terkekeh. Ia menyentuh pipi Bella dan menarik wajahnya untuk mendekat. Kecupan singkat di bibir Bella membuatnya bisa merasakan kehangatan dari bibir Sagar.“Apa masih belum percaya?” goda Sagar.“Kak Sagar,” panggil Bella sekali lagi. Kini dengan suara bergetar karena menahan tangis.Sagar tersenyum lembut. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Waktu awal menikah, aku ingat kamu memanggilku seperti itu. Oh, tunggu dulu … kalau tidak salah, ketika kamu kecil, kamu juga memanggilku begitu.”Mata Bella melebar. “Kak Sagar ingat?”“Tentu saja. Aku punya ingatan yang baik.” Sagar kembali tertawa saat melihat wajah Bella yang mendadak memerah.Bel

  • Cinta Datang Terlambat   Hukuman

    “Iya, Gabriel. Papamu masih istirahat. Doakan dia cepat sembuh, ya?” ucap Bella dengan suara bergetar. Ia bangkit dan membawa Gabriel menuju Sagar. Ia mendudukkan Gabriel di sisi sang Papa.Dengan polosnya, Gabriel merangkak mendekati wajah Sagar dan menepuk-nepuk pipinya pelan. Tingkahnya itu mau tidak mau membuat Bella menarik senyum.“Bilang pada Papa untuk cepat bangun, ya? Bilang kalau Gabriel mau bermain lagi dengan Papa,” bisik Bella di telinga Gabriel.Seolah mengerti, Gabriel kini menggeser tangannya untuk menyentuh dada Sagar. Ia menggoyangkan tubuh Sagar dengan kekuatannya yang sangat lemah itu. Sesekali Gabriel memanggil ‘papa’ dengan mulut kecilnya. Ia seperti ingin membangunkan Sagar. Entah lelah karena Sagar tidak kunjung bangun atau apa, Gabriel tampak cemberut. Ia memilih untuk membenamkan wajahnya di dada Sagar dan diam di situ.“Gabriel mau tidur dengan Papa, ya?” ucap Bella dengan sedikit menahan tawa.Sebenarnya, Bella ingin meletakkan Gabriel di sisi Sagar tetap

  • Cinta Datang Terlambat   Menunggu

    Bryan melompat dari tempat duduknya ketika mendengar bahaya menghampiri Sagar. “Tuan Sagar tertembak? Bagaimana bisa?”Sebenarnya, ini bukan kali pertama Sagar tertembak. Dulu, saat melawan musuh-musuhnya, beberapa kali Sagar terkena tembakan. Beruntungnya, Sagar masih selamat hingga saat ini.“Iya, Tuan Sagar tertembak oleh Stefany. Wanita gila itu awalnya ingin menembak Nyonya Bella, tetapi Tuan Sagar dengan cepat melindungi Nyonya Bella. Jadinya, Tuan Sagarlah yang tertembak,” jelas William.Bryan menghela napas panjang dan geleng-geleng kepala. “Sudah kuduga kalau wanita itu memang sama gilanya dengan Laura! Untung sekali dia sudah ditangkap. Biarkan dia mendekam dalam penjara bersama si jalang itu!”William yang mendengar omelan Bryan hanya bisa tertawa kaku. William tahu jika Bryan sangat membenci wanita-wanita yang mendekati Sagar. Kebanyakan dari mereka adalah penjilat yang hanya mengincar harta maupun fisik Sagar. Namun, entah mengapa Bella punya aura yang berbeda, jadi merek

  • Cinta Datang Terlambat   Pembuktian

    Mata Bella terpejam erat. Padahal ia hanya ingin menggapai Sagar dan merasa aman di sisinya. Namun, suara tembakan yang mengarah kepadanya, serta teriakan Sagar yang memanggil dirinya, membuat Bella meringkuk ketakutan. Ia sudah siap merasakan rasa sakit dari tembakan itu.Akan tetapi, setelah beberapa detik setelah tembakan terdengar, Bella tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Yang ia rasakan justru rasa hangat dari pelukan yang tidak asing baginya.“Kak … Sagar?” Bella mendongak. Wajah Sagar berada tepat di hadapannya. Melihat itu, Bella segera menyadari satu hal. Wajah Sagar terlihat pucat, suara erangan kecil terdengar dari mulutnya, dan keringat dingin membasahi dahinya.“Kak Sagar?!” Bella berusaha memanggil nama Sagar sekali lagi. “Ughh,” erangan kesakitan Sagar lebih keras dari sebelumnya. Mata Bella memindai tubuh Sagar. Ia pun melihat tangan Sagar berusaha menekan salah satu bagian tubuhnya. Ada cairan merah segar yang keluar melalui celah-celah jarinya. Ternyata, pelu

  • Cinta Datang Terlambat   Menyelamatkan Bella

    “A … apa? Tidak!” Bella mencoba untuk memberontak, ia memalingkan wajahnya agar bisa menjauh dari ujung pistol. Namun, Stefany tidak tinggal diam. Ia mencengkeram erat wajah Bella hingga membuat kulit wanita itu terluka karena ujung kuku-kukunya yang tajam.“Jangan memberontak, bodoh! Biarkan saja takdirmu ini berlalu!” Stefany tertawa sangat keras. Dia menyukai apa yang sedang ia lakukan saat ini.Sementara itu, Bella gemetar ketakutan. Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya tidak ada di dunia ini. Ia tidak memikirkan rasa sakit yang mungkin ia terima setelah mendapatkan tembakan di kepalanya. Yang ada dalam pikirannya saat ini dipenuhi oleh Gabriel, anaknya.‘Tidak … tidak … kalau aku mati … kalau aku mati … bagaimana dengan Gabriel?’ batin Bella berkelut. Bella tidak bisa membayangkan bagaimana Gabriel tumbuh besar seorang diri. Ia tahu rasa tidak enaknya saat tidak punya seorang ibu di sisinya. Tidak akan ada pelukan hangat dan kata-kata yang menenangkan lagi di dunia ini.‘Bag

  • Cinta Datang Terlambat   Di Ujung Kemarahan

    "Nona Stefany beberapa hari yang lalu memberi rumah di salah satu perumahan terpencil yang ada di kaki pegunungan, tidak jauh dari kota tempat Tuan Sagar tinggal saat ini. Kemungkinan besar dia membeli rumah itu agar bisa menyembunyikan Nyonya Bella di sana," jelas Bryan. "Akan segera saya kirimkan alamatnya."Tak lama setelah Bryan memutuskan hubungan teleponnya dengan Sagar, Bryan pun mengirimkan alamat beserta titik koordinat yang menjadi tempat kemungkinan Bella disembunyikan. Sagar segera membukanya. Meski Bryan mengatakan jika tempat itu cukup terpencil dan jauh dari pemukiman warga, tetapi rumah itu terlihat cukup mewah layaknya villa pribadi.Belum selesai menganalisa temuannya, lagi-lagi ponsel Sagar berdering. Pria itu segera mengangkatnya setelah melihat nama William tertera di sana."Tuan Sagar, saya sudah menemukan lokasi di mana Nyonya Bella dibawa pergi," jelas William. Sagar mendengarkan dalam diamnya. "Mobil yang membawa Nyonya Bella pergi ke sebuah daerah kaki gunun

  • Cinta Datang Terlambat   Memburu Stefany

    “Apa maksudmu?!” Bella berteriak tidak terima dengan pernyataan Stefany. “Kau mau membunuhku dan anakku?”Stefany menyeringai sangat lebar dan kembali menarik-narik rambut Bella. Wajah Bella memucat saat mendengar ucapan Stefany barusan. Ia tidak bisa membayangkan dirinya hidup tanpa Gabriel, malaikat kecil yang membawa kebahagiaan pada dirinya.“Iya, akan kubunuh Kau dan anak sialan itu! Tidak akan kubiarkan kalian hidup! Hanya akulah yang boleh memiliki Sagar. Tikus pengganggu sudah seharusnya untuk dimusnahkan!”Stefany menatap orang-orang berbadan besar yang dari tadi memperhatikan di belakangnya. “Awasi wanita ini! Besok pagi, aku akan kembali dengan membawa berita baik untuk didengarkan. Bella, kau mau melihat anakmu, kan? Akan kubawakan besok padamu dalam keadaan tidak bernyawa.” Stefany tertawa terbahak-bahak selayaknya iblis jahat. Ia lalu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Bella sendirian. Ia berbicara pada pengawalnya untuk tidak mempedulikan Bella meski dia meminta u

  • Cinta Datang Terlambat   Wanita Gila

    Napas Sagar tertahan setelah mendengar ucapan dari Bu Zalwa yang mengatakan bahwa Bella sudah pulang sejak tadi sore. Sagar mencoba berpikir positif, tetapi ia tetap tidak bisa melakukannya.“Baiklah, terima kasih banyak atas infonya, Bu Zalwa. Sayangnya, sepertinya saya tidak bisa datang malam ini. Bella sampai sekarang belum pulang juga, maka dari itu saya menelpon Bu Zalwa. Semisal Bu Zalwa tahu keberadaan Bella, tolong segera hubungi saya, ya. Sekarang saya mau mencari Bella dulu.”Setelah itu, panggilan pun dimatikan oleh Sagar. Sagar tidak langsung meletakkan ponselnya. Ia beralih menelpon orang lain. Kini, ia menelpon bawahannya, William.Tak butuh waktu lama bagi William untuk mengangkat telepon dari Sagar."Iya, Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya William. Ia merasa heran karena ia baru saja kembali dari apartemen Sagar beberapa saat yang lalu, tetapi kini atasannya itu sudah kembali menelponnya.“William, gawat! Sepertinya terjadi sesuatu pada Bella. Sampai sekarang d

  • Cinta Datang Terlambat   Dilema dan Rasa Bersalah

    Berita akan terbakarnya salah satu pabrik kerja sama perusahaan Sagar juga sampai di telinga Bella. Berkat itu pula ia jadi terus memikirkan hal itu selama ia bekerja di rumah sakit.‘Sagar pasti masih sangat sibuk sekarang,’ batin Bella sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor telepon Sagar dengan foto profil pria itu. ‘Pasti susah mengurus perusahaan dari tempat yang jauh.’‘Karena aku dan Gabriel, Sagar jadi kesusahan seperti ini. Jika bukan karena aku, mungkin Sagar sudah bisa langsung mengurus perusahaannya tanpa menyerahkan masalah ini pada bawahnnya,’ batin Bella dengan perasaan bersalah.Setelah Sagar mendapatkan telepon dari Bryan tadi, Sagar langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia pun mulai bekerja dengan melihat semua berkas yang dikirimkan Zoy. Sagar juga terlihat berbincang serius dengannya dan mendiskusikan banyak hal. Bella yang melihat betapa sibuknya Sagar tidak berani mendekati pria itu, bahkan untuk berpamitan ke tempat kerja.Beruntungnya, Sa

DMCA.com Protection Status