Share

Teka-Teki

Author: Missia
last update Last Updated: 2024-06-06 10:15:06

“Sebenarnya, garis merah satu ini agak tidak jelas Tuan, tapi Tuan sendiri juga melihatnya, kan?” ucap Diana menjelaskan makna dari testpack. Sagar mengangguk paham. “Ini sebabnya saya tidak berani memberitahukannya pada Tuan, saya takut salah sangka dan mengira jika Nyonya Bella sedang hamil. Kira-kira, apa benar Nyonya Bella sedang hamil?”

Sagar tidak tahu. Dia ingat jika ia tidak pernah tidur dengan Bella, ia bahkan tidak menyentuhnya sama sekali.

'Apa jangan-jangan Bella memang punya kekasih di luar sana?' tebak Sagar.

Akan tetapi, mendengar bagaimana sikap Bella yang sesungguhnya dari Zoku, rasanya tidak mungkin Bella melakukan hal itu.

Atau jangan-jangan ....

Pupil Sagar mengecil saat teringat akan sesuatu. Ia ingat pernah ada malam di mana ia sedang mabuk dan dalam kondisi nafsu yang menggebu-gebu. Itu adalah malam di mana Laura dengan lancang memberikan obat perangsang pada minumannya, tanpa ia tahu.

Sagar tanpa sadar menyentuh bibirnya. Mimpi di mana ia sedang mencium seorang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Datang Terlambat   Melahirkan

    “Kak Bella, Kak Bella tenang dulu, ya?” ucap Naura. “Aku telepon Ayah dan Ibu dulu.”Naura membawa Bella menepi dan duduk pada salah satu kursi taman. Ia tidak mungkin membiarkan Bella berada di atas tanah.Ia segera merogoh ponsel dalam sakunya dan menelpon Pak Handoko. Naura menjelaskan apa yang sedang terjadi pada mereka.Tak lama, Pak Handoko datang dengan membawa mobil. Mereka akan langsung membawa Bella menuju rumah sakit. Di dalam sana, ada Bu Zalwa dengan beberapa perlengkapan bersalin yang sudah disiapkan oleh Bella jauh-jauh hari.Sesampainya mereka di rumah sakit, Dokter Jason langsung memeriksa keadaan Bella. Namun, Bella tidak terlihat baik-baik saja. Beberapa dokter yang ikut menangani juga memikirkan hal yang sama.“Sepertinya ini karena Nyonya Bella terlalu gugup dan ketakutan,” jelas salah satu dari dokter itu pada keluarga Pak Handoko yang datang sebagai wali. “Jika terus seperti ini, maka akan berbahaya bagi ia dan bayinya.”“Ya ampun, Kak Bella …,” lirih Naura semba

    Last Updated : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Penyesalan

    “Tuan Sagar, Anda tidak terlihat baik-baik saja,” ucap Bryan yang berada di ruang kerja Sagar. Ia memperhatikan penampilan atasannya. Pakaiannya memang rapi, tetapi jika melihat wajah Sagar, maka orang-orang akan mengetahui alasan mengapa Bryan berkata seperti itu.Mata Bryan tidak berhenti memperhatikan Sagar. Kantong mata di bawah mata Sagar semakin hari semakin hitam dan membesar. Meski pria itu berusaha menutupinya dengan menggunakan kacamata, kantong mata itu tidak tersamarkan sepenuhnya. Mata Sagar pun tampak lebih sayu dan berat.Sagar melirik Bryan dan memperbaiki kacamata yang ia baru beli. Ia kembali fokus pada layar laptopnya. Namun, semakin lama ia menatap layar itu, ia semakin pusing dan jenuh. Tidak ada kalimat yang masuk ke otaknya dan butuh beberapa kali untuk membaca agar Sagar mengerti.“Anda masih tidak bisa tidur?” tanya Bryan yang tidak dijawab oleh Sagar. “Bagaimana kalau mencoba membeli obat penenang atau obat tidur seperti dulu?” saran Bryan. “Tapi tolong janga

    Last Updated : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Lelah

    Sagar dan Jason memulai rapat mereka untuk membahas lebih lanjut tentang kerja sama yang akan mereka lakukan. Sagar yang tahu jika Jason adalah pemilik dari puluhan rumah sakit yang tersebar di seluruh daerah itu pun tidak ingin menyia-nyiakannya, ia menawarkan kerja sama yang saling menguntungkan.Setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya sampai pada kesepakatan mereka. Jason menerima tawaran Sagar yang seterusnya akan menjadi penyokong dari obat-obatan dan alat-alat medis yang akan digunakan dalam rumah sakit milik Jason.Setelah menyelesaikan seluruh kegiatannya, Sagar memutuskan untuk kembali ke hotelnya. Namun, sebelum itu Sagar memilih untuk berjalan-jalan di sekitar kota yang tampak rindang dan asri itu. Berbeda dengan kotanya yang penuh dengan gedung bertingkat dan polusi udara, kota ini tampak lebih nyaman dan layak untuk ditinggali.“Rasanya sampai tidak ingin pulang,” gumam Sagar yang akhirnya menemukan ketenangan setelah semua masalah yang ia hadapi.Sagar duduk pada kurs

    Last Updated : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Jejak Bella

    'Aku harus menemuinya!'Itu adalah pikiran yang terbesit dalam benak Sagar ketika ia tersadar dari lamunannya. Sayangnya, tidak ada satupun dari sendinya yang mau bergerak mengikuti keinginan Sagar.Bergerak! Bergerak! Bergerak!“Tuan Sagar, mari kita lanjutkan turnya,” ucap Jason yang membuat Sagar tersadar jika saat ini ia tidak bisa meninggalkan pria itu karena pekerjaannya.“Ah, benar … ke mana kita harus pergi sekarang?”“Silakan lewat sini, Tuan Sagar.”Jason menunjuk jalan yang harus mereka lalui. Entah bagian mana lagi yang akan ditunjukkan oleh pria itu pada Sagar. Sagar hanya mengikuti langkah Jason pergi. Sebelum benar-benar beranjak dari tempatnya, Sagar menoleh ke belakang, ke arah tempat wanita yang mirip dengan Bella dipindahkan. Jika darah profesional tidak ada dalam dirinya, mungkin Sagar sudah berlari ke arah Bella, memegang tangannya, dan memastikan jika wanita itu baik-baik saja.***“Terima kasih sudah mau bekerja sama dengan rumah sakit kami, Tuan Sagar. Saya ber

    Last Updated : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Cinta Masa Lalu

    “Apa yang sedang kamu lakukan di sini?”Stefany, wanita yang datang menghampiri Sagar itu, memiringkan kepalanya dengan kebingungan. “Kamu bicara apa, sih? Perusahaan kita saling kerja sama, kan?”Sagar semakin tidak mengerti. Ia tidak ingat pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan milik Stefany. Pikirannya bertanya-tanya, apa mungkin Sagar tanpa sengaja menandatangani dokumen sebelum ia membacanya terlebih dahulu? Sebelumnya, karena kondisinya yang memang tidak sepenuhnya fit, Sagar hanya membaca sekilas dan beberapa dokumen pun langsung ia tanda tangani dengan bantuan nasihat Bryan.“Ah, Nona Stefany, ternyata Anda sudah datang!” Suara Bryan yang datang dari belakang membuat Sagar menoleh dengan cepat. “Padahal saya sedang dalam perjalanan menjemput Anda, ternyata Anda ada di sini.”Sebelum benar-benar berbincang dengan Stefany, Sagar menarik tangan Bryan menjauh. “Sebentar, Stefany, ada hal yang harus aku bicarakan dengan Bryan,” ucap Sagar tanpa sadar menghilangkan kalimat for

    Last Updated : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Pria Menyebalkan

    Saat pertama kali bertemu dengan malaikat kecil itu, Bella menitikkan air mata. Perjuangan selama sembilan bulan mengandung akhirnya terbayarkan dengan pertemuan itu. Seluruh rasa sakit yang Bella rasakan langsung menghilang entah ke mana.Sembari menggendong malaikat itu, Bella tidak berhenti menangis. Ia merasa bersalah karena tidak bisa memberikan kebahagiaan seutuhnya pada bayi itu. Sesaat setelah lahir, Bella justru tidak ada di sisinya dan tidak ada pula sosok ayah yang seharusnya menjadi pendamping bayi itu di kala Bella tidak ada.“Aku berjanji akan membahagianmu, Gabriel,” janji Bella pada malaikat kecilnya. Itu adalah satu-satunya nama yang terbesit dalam pikiran Bella. Untuk sementara, Bella akan menggunakan nama itu. Bella pun tidak mau repot-repot memberikan nama belakang pada anaknya.***Suasana hati wanita itu sedang tidak baik. Di tempat bekerjanya yang baru beberapa bulan ini, Naura memang senang dengan semua kegiatannya. Ia pun bekerja sepenuh hati. Namun, ada saja

    Last Updated : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Kebetulan yang Disengaja

    “Dari mana kamu dapat nomorku?” tanya Bryan dengan ketus. Mood-nya sangat buruk. Ia hanya ingin beristirahat dan melupakan pekerjaannya selama sehari. Namun, kini ia sedang berbicara dengan seorang yang ia kenal.“Itu tidak penting! Pokoknya aku mau protes sama kamu!” seru wanita yang ada di seberang telepon. Terdengar jika ia sedang menahan amarahnya. “Gara-gara kamu! Orang-orang yang ikut dalam survei lapangan menerima potongan gaji karena laporan yang kamu tulis itu!”Bryan terdiam dan berpikir tentang laporan yang sebelumnya ia berikan pada perusahaan itu. “Oh, tentang kinerja pegawai di perusahaan kamu yang buruk itu?”Wanita itu menggeram. Tebakan Bryan sepertinya memang benar. “Iya! Aku tidak paham mengapa kamu menulisnya seperti itu? Cepat tulis ulang laporanmu itu! Kamu menuduh yang tidak-tidak pada pegawai rendahan seperti kami ini!”Bryan menjawab, “Tidak mau. Aku hanya menulis apa yang benar-benar terjadi. Faktanya, pegawai yang ikut serta dalam survei memang berperilaku t

    Last Updated : 2024-06-06
  • Cinta Datang Terlambat   Rubah Licik

    Ada semburat merah tipis di pipi Stefany saat mendengar pujian Hana. “Anda bisa saja. Jika bukan karena Anda, saya mungkin tidak akan menjadi seorang desainer!”Hana menepuk bahu Stefany pelan. “Jarang sekali, lho, ada desainer muda seperti kamu yang juga merangkap sebagai CEO di perusahaan sendiri. Melihatmu, aku jadi ingat dengan keponakanku sendiri!”“Anda punya keponakan?” tanya Stefany pura-pura terkejut. Sebenarnya, ia tahu jika Hana berasal dari keluarga Biruga, seperti nama belakangnya dan nama rumah modenya. Nama Biruga sama dengan nama keluarga Sagar.“Benar!” Hana mengangguk bangga. Ia sangat membanggakan keponakannya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri itu. “Dia masih muda dan sangat tampan dan bekerja sebagai CEO di Perusahaan Biruga.” Hana mendekatkan dirinya pada Bella seolah ingin mengatakan hal yang serius. “Kamu pernah dengar rumor tentan Laura, aktris terkenal itu, yang berpacaran dengan Sagar Biruga? Sagar keponakanku dan rumor itu bohong seratus persen!”“Iy

    Last Updated : 2024-06-06

Latest chapter

  • Cinta Datang Terlambat   Happy Ending

    Bella tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya. Ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri agar ia percaya jika apa yang ada di depannya adalah kenyataan, bukan bagian dari bunga tidurnya.“Kak Sagar benar sudah sadar?” tanya Bella. Ia benar-benar tidak percaya meski sudah mencubit pipinya sendiri.Sagar yang ada di hadapan Bella terkekeh. Ia menyentuh pipi Bella dan menarik wajahnya untuk mendekat. Kecupan singkat di bibir Bella membuatnya bisa merasakan kehangatan dari bibir Sagar.“Apa masih belum percaya?” goda Sagar.“Kak Sagar,” panggil Bella sekali lagi. Kini dengan suara bergetar karena menahan tangis.Sagar tersenyum lembut. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Waktu awal menikah, aku ingat kamu memanggilku seperti itu. Oh, tunggu dulu … kalau tidak salah, ketika kamu kecil, kamu juga memanggilku begitu.”Mata Bella melebar. “Kak Sagar ingat?”“Tentu saja. Aku punya ingatan yang baik.” Sagar kembali tertawa saat melihat wajah Bella yang mendadak memerah.Bel

  • Cinta Datang Terlambat   Hukuman

    “Iya, Gabriel. Papamu masih istirahat. Doakan dia cepat sembuh, ya?” ucap Bella dengan suara bergetar. Ia bangkit dan membawa Gabriel menuju Sagar. Ia mendudukkan Gabriel di sisi sang Papa.Dengan polosnya, Gabriel merangkak mendekati wajah Sagar dan menepuk-nepuk pipinya pelan. Tingkahnya itu mau tidak mau membuat Bella menarik senyum.“Bilang pada Papa untuk cepat bangun, ya? Bilang kalau Gabriel mau bermain lagi dengan Papa,” bisik Bella di telinga Gabriel.Seolah mengerti, Gabriel kini menggeser tangannya untuk menyentuh dada Sagar. Ia menggoyangkan tubuh Sagar dengan kekuatannya yang sangat lemah itu. Sesekali Gabriel memanggil ‘papa’ dengan mulut kecilnya. Ia seperti ingin membangunkan Sagar. Entah lelah karena Sagar tidak kunjung bangun atau apa, Gabriel tampak cemberut. Ia memilih untuk membenamkan wajahnya di dada Sagar dan diam di situ.“Gabriel mau tidur dengan Papa, ya?” ucap Bella dengan sedikit menahan tawa.Sebenarnya, Bella ingin meletakkan Gabriel di sisi Sagar tetap

  • Cinta Datang Terlambat   Menunggu

    Bryan melompat dari tempat duduknya ketika mendengar bahaya menghampiri Sagar. “Tuan Sagar tertembak? Bagaimana bisa?”Sebenarnya, ini bukan kali pertama Sagar tertembak. Dulu, saat melawan musuh-musuhnya, beberapa kali Sagar terkena tembakan. Beruntungnya, Sagar masih selamat hingga saat ini.“Iya, Tuan Sagar tertembak oleh Stefany. Wanita gila itu awalnya ingin menembak Nyonya Bella, tetapi Tuan Sagar dengan cepat melindungi Nyonya Bella. Jadinya, Tuan Sagarlah yang tertembak,” jelas William.Bryan menghela napas panjang dan geleng-geleng kepala. “Sudah kuduga kalau wanita itu memang sama gilanya dengan Laura! Untung sekali dia sudah ditangkap. Biarkan dia mendekam dalam penjara bersama si jalang itu!”William yang mendengar omelan Bryan hanya bisa tertawa kaku. William tahu jika Bryan sangat membenci wanita-wanita yang mendekati Sagar. Kebanyakan dari mereka adalah penjilat yang hanya mengincar harta maupun fisik Sagar. Namun, entah mengapa Bella punya aura yang berbeda, jadi merek

  • Cinta Datang Terlambat   Pembuktian

    Mata Bella terpejam erat. Padahal ia hanya ingin menggapai Sagar dan merasa aman di sisinya. Namun, suara tembakan yang mengarah kepadanya, serta teriakan Sagar yang memanggil dirinya, membuat Bella meringkuk ketakutan. Ia sudah siap merasakan rasa sakit dari tembakan itu.Akan tetapi, setelah beberapa detik setelah tembakan terdengar, Bella tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Yang ia rasakan justru rasa hangat dari pelukan yang tidak asing baginya.“Kak … Sagar?” Bella mendongak. Wajah Sagar berada tepat di hadapannya. Melihat itu, Bella segera menyadari satu hal. Wajah Sagar terlihat pucat, suara erangan kecil terdengar dari mulutnya, dan keringat dingin membasahi dahinya.“Kak Sagar?!” Bella berusaha memanggil nama Sagar sekali lagi. “Ughh,” erangan kesakitan Sagar lebih keras dari sebelumnya. Mata Bella memindai tubuh Sagar. Ia pun melihat tangan Sagar berusaha menekan salah satu bagian tubuhnya. Ada cairan merah segar yang keluar melalui celah-celah jarinya. Ternyata, pelu

  • Cinta Datang Terlambat   Menyelamatkan Bella

    “A … apa? Tidak!” Bella mencoba untuk memberontak, ia memalingkan wajahnya agar bisa menjauh dari ujung pistol. Namun, Stefany tidak tinggal diam. Ia mencengkeram erat wajah Bella hingga membuat kulit wanita itu terluka karena ujung kuku-kukunya yang tajam.“Jangan memberontak, bodoh! Biarkan saja takdirmu ini berlalu!” Stefany tertawa sangat keras. Dia menyukai apa yang sedang ia lakukan saat ini.Sementara itu, Bella gemetar ketakutan. Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya tidak ada di dunia ini. Ia tidak memikirkan rasa sakit yang mungkin ia terima setelah mendapatkan tembakan di kepalanya. Yang ada dalam pikirannya saat ini dipenuhi oleh Gabriel, anaknya.‘Tidak … tidak … kalau aku mati … kalau aku mati … bagaimana dengan Gabriel?’ batin Bella berkelut. Bella tidak bisa membayangkan bagaimana Gabriel tumbuh besar seorang diri. Ia tahu rasa tidak enaknya saat tidak punya seorang ibu di sisinya. Tidak akan ada pelukan hangat dan kata-kata yang menenangkan lagi di dunia ini.‘Bag

  • Cinta Datang Terlambat   Di Ujung Kemarahan

    "Nona Stefany beberapa hari yang lalu memberi rumah di salah satu perumahan terpencil yang ada di kaki pegunungan, tidak jauh dari kota tempat Tuan Sagar tinggal saat ini. Kemungkinan besar dia membeli rumah itu agar bisa menyembunyikan Nyonya Bella di sana," jelas Bryan. "Akan segera saya kirimkan alamatnya."Tak lama setelah Bryan memutuskan hubungan teleponnya dengan Sagar, Bryan pun mengirimkan alamat beserta titik koordinat yang menjadi tempat kemungkinan Bella disembunyikan. Sagar segera membukanya. Meski Bryan mengatakan jika tempat itu cukup terpencil dan jauh dari pemukiman warga, tetapi rumah itu terlihat cukup mewah layaknya villa pribadi.Belum selesai menganalisa temuannya, lagi-lagi ponsel Sagar berdering. Pria itu segera mengangkatnya setelah melihat nama William tertera di sana."Tuan Sagar, saya sudah menemukan lokasi di mana Nyonya Bella dibawa pergi," jelas William. Sagar mendengarkan dalam diamnya. "Mobil yang membawa Nyonya Bella pergi ke sebuah daerah kaki gunun

  • Cinta Datang Terlambat   Memburu Stefany

    “Apa maksudmu?!” Bella berteriak tidak terima dengan pernyataan Stefany. “Kau mau membunuhku dan anakku?”Stefany menyeringai sangat lebar dan kembali menarik-narik rambut Bella. Wajah Bella memucat saat mendengar ucapan Stefany barusan. Ia tidak bisa membayangkan dirinya hidup tanpa Gabriel, malaikat kecil yang membawa kebahagiaan pada dirinya.“Iya, akan kubunuh Kau dan anak sialan itu! Tidak akan kubiarkan kalian hidup! Hanya akulah yang boleh memiliki Sagar. Tikus pengganggu sudah seharusnya untuk dimusnahkan!”Stefany menatap orang-orang berbadan besar yang dari tadi memperhatikan di belakangnya. “Awasi wanita ini! Besok pagi, aku akan kembali dengan membawa berita baik untuk didengarkan. Bella, kau mau melihat anakmu, kan? Akan kubawakan besok padamu dalam keadaan tidak bernyawa.” Stefany tertawa terbahak-bahak selayaknya iblis jahat. Ia lalu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Bella sendirian. Ia berbicara pada pengawalnya untuk tidak mempedulikan Bella meski dia meminta u

  • Cinta Datang Terlambat   Wanita Gila

    Napas Sagar tertahan setelah mendengar ucapan dari Bu Zalwa yang mengatakan bahwa Bella sudah pulang sejak tadi sore. Sagar mencoba berpikir positif, tetapi ia tetap tidak bisa melakukannya.“Baiklah, terima kasih banyak atas infonya, Bu Zalwa. Sayangnya, sepertinya saya tidak bisa datang malam ini. Bella sampai sekarang belum pulang juga, maka dari itu saya menelpon Bu Zalwa. Semisal Bu Zalwa tahu keberadaan Bella, tolong segera hubungi saya, ya. Sekarang saya mau mencari Bella dulu.”Setelah itu, panggilan pun dimatikan oleh Sagar. Sagar tidak langsung meletakkan ponselnya. Ia beralih menelpon orang lain. Kini, ia menelpon bawahannya, William.Tak butuh waktu lama bagi William untuk mengangkat telepon dari Sagar."Iya, Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya William. Ia merasa heran karena ia baru saja kembali dari apartemen Sagar beberapa saat yang lalu, tetapi kini atasannya itu sudah kembali menelponnya.“William, gawat! Sepertinya terjadi sesuatu pada Bella. Sampai sekarang d

  • Cinta Datang Terlambat   Dilema dan Rasa Bersalah

    Berita akan terbakarnya salah satu pabrik kerja sama perusahaan Sagar juga sampai di telinga Bella. Berkat itu pula ia jadi terus memikirkan hal itu selama ia bekerja di rumah sakit.‘Sagar pasti masih sangat sibuk sekarang,’ batin Bella sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor telepon Sagar dengan foto profil pria itu. ‘Pasti susah mengurus perusahaan dari tempat yang jauh.’‘Karena aku dan Gabriel, Sagar jadi kesusahan seperti ini. Jika bukan karena aku, mungkin Sagar sudah bisa langsung mengurus perusahaannya tanpa menyerahkan masalah ini pada bawahnnya,’ batin Bella dengan perasaan bersalah.Setelah Sagar mendapatkan telepon dari Bryan tadi, Sagar langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia pun mulai bekerja dengan melihat semua berkas yang dikirimkan Zoy. Sagar juga terlihat berbincang serius dengannya dan mendiskusikan banyak hal. Bella yang melihat betapa sibuknya Sagar tidak berani mendekati pria itu, bahkan untuk berpamitan ke tempat kerja.Beruntungnya, Sa

DMCA.com Protection Status