Pengurus Aroon diberi perintah untuk menggali masa lalu Kamila, Jika Aroon tidak bisa mendapatkan keseluruhan informasi tentang Kamila, maka ia tidak diizinkan untuk pulang. Itulah kata Miko.
Kamila begitu dibuat bingung di saat Miko pulang dengan orang baru. Bukan lagi pengurus Aroon yang dulunya selalu setia mendorong kursi rodanya, melainkan orang lain.Beberapa hari menahan diri untuk bertanya kini Kamila akan bertanya sekarang, ia begitu penasaran.Ketika Miko hendak untuk pergi bekerja seperti biasa, untuk kedua kalinya ia menahan Miko. kalian tau yang pertama kan.Mereka berdua sangat jarang mengobrol satu sama lain. Tentu saja! Miko itu sangat malas meladeni wanita, lebih tepatnya gadis Kamila. sedangkan Kamila, ia juga tak kalah malasnya berdebat atau mengobrol dengan Miko. Kamila tak tahan melihat penampilan buruk rupa dari pria lumpuh itu.Namun Kamila lemah akan satu hal, entah kenapa ia sangat takut pada Miko suaminya, padahal dulunya ia tak segan-segan mengeluarkan kata-kata menyakitkan pada orang lain, Tapi untuk Miko berbeda. Kamila pikir pria itu memiliki aura khusus sehingga tidak dapat diganggu ataupun di ajak bercanda.Miko sedikit lagi akan sampai di teras, tetapi wanita itu masih sibuk berfikir untuk kata apa yang harus ia katakan agar Miko tidak tersinggung atau marah. Sebab dari tatapan nya dan sikapnya ia terlihat tidak senang akhir-akhir."Apa yang harus aku katakan untuk memanggilnya? Suami? si jelek? Tidak tidak! Mungkin lebih baik aku memanggilnya mas atau tuan? Argh!" Batin Kamila berdebat, ia terlihat sangat ling lungDan pada, akhirnya"Suamiku" panggil Kamila nada khas seolah-olah istri yang baik"Andre berhenti" Gumam Miko pada Asisten sementara nya.Kursi roda itu berbalik dan kini telah menghadap ke arah wanita itu."Panggil aku Tuan Miko" Ucap Miko nada menekan, menatap tajam Kamila dengan kedua mata elangnya, wanita itu seketika tak bergeming mendengar nada bicara Miko."Uhuhu menakutkan" ucap Kamila dalam hati"Ada urusan apa?""Itu... kemana pengurus Aroon?" Tanyanya dalam keadaan sedikit takut"Dia aku tugaskan untuk hal penting""Ohh, jadi dia akan kembali kan?"Salah satu sudut bibir Miko terangkat"Seleramu sangat buruk nona kamila" ucap Miko melantur, walau begitu, Kamila langsung mengerti apa maksud ucapan pria ini.Miko pasti mengira ia menyukai Pengurus Aroon. Tidak mungkin, mana mungkin Kamila menyukai om-om.Dari pada semua itu, yang membuat bingung ada apa dengan Miko sebenarnya sampai ia harus menghina Kamila seperti itu."Apa" kedua alis Kamila berkerut"Sudahlah, lupakan. kau hanya akan membuang waktu ku disini. Ayo pergi Andre" ucapnya acuh tak acuh"Baik tuan"Salah satu sudut hidung kamila berdegup sangat amat jengkel, ia serasa sangat ingin menjahit mulut pria itu agar tidak seenaknya bicara."JELEK! KAU MENJENGKELKAN! KALAU KAU TIDAK MENGIZINKAN UNTUK KELUAR, SETIDAKNYA BERSIKAP BAIKLAH PADAKU!"Kamila kelepasan.ia menarik nafas panjang-panjang baru kemudian melanjutkan teriakan nya."APA KAU PIKIR HIDUP DI KURUNG DALAM RUMAH ITU ENAK!!" lanjutnyaKamila mendengus kesal setelah berteriak. ia begitu lega sekarang. Kamila tidak tahan membendung perasaan kesal ini, karena itu ia kelepasan.Tapi! Tap! Terdengar langkah kaki seseorang mulai mendekat setelah semua teriakan Kamila. ia memiliki firasat buruk tentang ini.Dan untuk nya, itu adalah pengurus Aroon. Kamila tercengang melihat pengurus Aroon yang baik ada dihadapannya.Kamila semakin halusinasi. ia melihat sosok Aroon seakan bersinar seperti cahaya di lorong pintu."Apa dia malaikat?" Gumam Kamila kagum"Nona? anda baik-baik saja?" Sahut Pengurus Aroon yang tiba-tiba sudah ada di depan Kamila, itu sampai membuat Kamila terkejut setengah mati."Pengurus Aroon kau membuat ku kaget saja""Haha, Maaf nona"Kamila menghela nafas lega."Untung kau yang muncul""Padahal kukira Miko akan datang membunuhku setelah aku meneriaki semua itu""Nona, sepertinya anda sangat ketakutan sehingga membuat anda lupa bahwa Tuan Miko tidak bisa berjalan tanpa bantuan kursi roda""Oh iya!" Hebohnya sendiri"Tapi..... " Potong pengurus Aroon"Tapi apa?" tanya Kamila wajah terlihat kebingungan"Tapi sebenarnya saya diutus oleh Tuan Muda secara langsung untuk memberi anda hukuman.""Tuan menyuruh ku mengawasi setiap kegiatan anda hari ini, dan Tuan Muda juga mengatakan bahwa anda harus dihukum atas kelancangan anda lantaran telah berani berteriak tidak sopan seperti itu pada Tuan Muda" jelas Aroon kemudian ditutup dengan senyumanMendengar ucapan dari pengurus Aroon sempat membuat Kamila terdiam bingung sampai ketika ia pun akhirnya sadar.Kamila menunduk dengan loyo layaknya sudah kehilangan tujuan hidup."Huhuhu harusnya aku sadar, dia tidak akan melepaskan ku begitu saja" Ucap Kamila putus asa"Oh iya, jika Miko bilang begitu padamu, berarti kau bertemu dengannya di luar?""Iya nona. Tadi itu saya baru saja sampai. saya melihat tuan dan langsung menyapa Tuan Muda, tetapi secara tiba-tiba teriakan anda langsung terdengar begitu keras dari luar. itu membuat Tuan Muda marah""Sebenarnya Tuan sendiri lah yang ingin Menghukum anda, tapi karena Tuan tidak ingin membuang waktunya, dia pun menyerahkan tugas itu pada saya""Dan satu lagi nona, jika tidak salah tadi anda teriak dengan menyinggung tentang kebebasan anda yang dibatasi oleh Tuan?""Hm ya kau benar, aku memang mengatakan hal itu""Nona tidak tau alasan Tuan muda mengurangi anda dalam rumah?"Kamila menggeleng"Ah pantas saja anda terus saja bersikeras untuk keluar rumah" Pengurus Aroon menepuk jidat mengetahui ituKening Kamila berkerut penuh tanya"Hm? memangnya ada yang salah dengan itu?"Aroon menghela nafas berat baru kemudian mengajak Kamila duduk terlebih dulu."Mari nona, anda duduk lah dulu, saya akan membuatkan minum yang bisa meredakan rasa kesal anda" Arahnya menuju sofa"Ok"Kamila hanya patuh. dia begitu penasaran, ada apa sebenarnya dengan pria itu, kenapa dia harus mengurungnya dalam rumah bagaikan burung dalam sangkar seperti ini.Tak lama kemudian Pengurus Aroon pun kembali dengan segelas jus di tangannya. ia meletakkan jus di atas meja baru kemudian kembali pergi dengan meminta izin terlebih dulu pada Kamila.Ia pergi dan kembali dengan membawa selembar kertas yang terlihat seperti bukan kertas biasa. Setelah Kamila lihat dan baca, di sana tertulis 'perjanjian kontrak pernikahan'. Pengurus Aroon mulai memperlihatkan dan menjelaskan tentang perjanjian kontrak itu. Yah perjanjian kontrak yang sempat Kamila tandatangani sebelum pernikahan.Setelah membaca dan memahami isi kontrak, Kamila mulai mengerti. namun ia juga merasa agak kesal usai membaca pasal ke empat4). Dilarang naik ke ranjang pria walau seujung jari itu dilarang, apalagi melakukan hal mesum dengan pria itu. jika melanggar akan dihukum sesuai keinginan si pria."Apa dia itu anak kecil? apa dia pikir aku akan tertarik dengan tubuhnya yang cacat?" Gerutu Kamila dalam hati.Ting! Notifikasi pesan tiba-tiba masuk ditengah suasana hati yang buruk.Kamila mengambil ponsel dengan kasar dan emosional.Ternyata itu pesan dari Miko. benar-benar menambah suasana hati wanita itu semakin buruk.Pesan Miko tertulis:"Bersiap lah menerima hukuman dariku setelah aku pulang nanti! "Itulah pesannya.Membaca pesan itu sungguh menjengkelkan bagi Kamila. Begitu jengkel sampai membuat tangan nya terlihat bergetar menggenggam erat ponsel sebab marah. ia begitu tak tahan melihat sikap pria ini yang semakin semena-mena padanya.Aroon ragu bahwa Kamila akan mematuhi untuk diberi hukuman setelah melihat mimik wajah Kamila terlihat begitu marah usai membaca pesan dari Tuannya, Miko. "Aroon dengar, aku tidak akan melakukan apa-apa untuk arahan mu padaku, sekarang sampai pria itu pulang" Tekan Kamila"Nona, tapi kenapa? Jika anda menolak, anda akan mendapat hukuman dua kali lipat" Nasehat AroonKamila menjulurkan ponsel pada pengurus Aroon untuk Aroon lihat sendiri. Aroon menerima, dan melihat, sekarang ia jadi tahu alasan kenapa Kamila menolak hukuman dari Miko. "Nona, anda harus memberi tahu tuan tentang ini terlebih dulu""Masa bodoh" Ucapnya acuhAroon menghela berat, terpaksa ia yang harus menyelesaikan konflik ini."Permisi sebentar nona, saya akan menelpon tuan muda"Pengurus Aroon
Pengurus Aroon diperintahkan oleh miko agar tidak kembali ke vila. Oleh karena itu Pengurus Aroon hanya bisa memberi tahu hasilnya melalui telepon. namun yang kamila dengar dari Pengurus Aroon setelah menelepon bukanlah kabar yang ingin ia dengar.Aroon tak memberi kabar gembira untuk Kamila, melainkan sebaliknya. kamila benar-benar kecewa dan kembali tak bersemangat setelah tau ternyata Pengurus Aroon tidak bisa membujuk Miko untuknya. Gadis itu pun dengan terpaksa harus menerima hukuman dua kali.Setelah sebagian pekerjaan di kantor yang begitu melelahkan selesai, akhirnya Miko bisa istirahat sebentar. Miko tampak begitu lelah dan dibebani pikiran. Suasana begitu senyap, dimana hanya ada Pengurus Aroon dan Miko di dalam sana."Tuan, apa anda butuh minum atau makan? " Sahut Pengurus Aroon menawari sebab tau tuanya sedang kelelahan saat ini."Yah, bawakan aku makanan seperti biasa nya""Baik tuan, saya akan segera kembali"Untuk memilih makanan sesuai selera Miko, tentu harus Penguru
Karena sudah begitu lapar, Miko pun langsung menyantap makanan yang tersedia di atas meja. Miko nampak begitu santap memakannya. bahkan ia pun tidak bisa berhenti terus tambah dan tambah.Masakan kali ini begitu enak. entah karena rasa simpatinya yang membuatnya enak atau ini memang benar-benar enak. Terserah! yang Miko rasakan saat ini 'dia tidak bisa berhenti makan! '"T-tuan, makanannya sudah hampir habis, apa anda masih belum kenyang?" Sahut Pengurus Aroon khawatir.Dia cemas akan tubuh Miko. jika sampai Miko agak kegendutan karena makanan berlemak yang disajikan Kamila, Aroon akan sangat malu bertemu dengan Orang tua Miko.Semua kehidupan Miko ada pundak Pengurus Aroon. Orang tua Miko sudah mempercayakan hidup Miko padanya. Jika sampai ia melihat Miko makan makanan berlemak seperti ini, Sudah dipastikan Aroon akan dimarahi habis-habisan.Yah bisa dibilang Pengurus Aroon pengganti orang tua Miko di saat-saat tertentu, namun walau begitu, Miko tetap tidak mau terima untuk diatur-a
Wanita itu benar-benar merencanakan sesuatu, sehingga sepanjang hari dia terlihat sibuk, entah apa yang ia urus, kinan sampai bingung melihat nya.Sampai ketika malam kembali tiba, kamila sepertinya sudah siap melancarkan rencana. kamila turun dari lantai atas setelah mengganti pakaian yang baru saja ia pesan tadi pagi. Outfit yang tertutup, tampak seperti penampilan tomboy, namun agak feminim. dengan memakai sepatu putih, bukan hak tinggi.Kamila menuruni tangga terlihat begitu semangat. Namun ketika melihat kinan yang sedang bersih-bersih di ruang tak jauh darinya,membuat kamila merasa tak nyaman, takut rencananya tertunda jika kinan melihat.Kamila kemudian memanggil kinan secepatnya. kinan berbalik, dan dengan cepat langsung menghampiri Kamila."Ya Nyonya ada apa?""Tolong ambilkan aku buah apel di dapur" Perintah Kamila menunjuk pada dapur"Baik nyonya, saya akan segera kembali" kinan pun pergi tanpa mencurigai Kamila sedikitpun.Setelah kinan sudah cukup jauh di sana,ia mengamb
Brum! Derungan mobil sudah terdengar dari luar vila di saat Kinan masih sibuk bolak-balik di dalam rumah begitu berfikir keras. mendengar itu membuat wanita tersebut segera berlari keluar. Mobil tersebut ialah mobil milik Miko yang baru saja sampai. pria itu turun dari mobil dibantu dengan Pengurus Aroon, baru saja ia turun dari mobil ingin beranjak masuk, namun langkah terhenti ketika melihat salah satu pelayan yaitu Kinan kini berada di depan pintu. Setelah Miko perhatikan,wanita itu tampak gelisah. Kinan tidak menduga, bahwa Miko akan pulang secepat ini. dia tidak sempat berfikir suatu hal yang bisa tetap membuat rumah tangga Tuannya tetap harmonis, dia gagal total. walau Kamila berkata dia tidak akan lama, tapi itu semua sudah tidak ada artinya, Miko telah pulang, tidak ada yang bisa menolongnya sekarang. cepat atau lambat Kinan akan dipaksa untuk memberi tahu dimana Kamila berada. Miko segera menghampiri Kinan dengan kursi rodanya di dorong oleh Pengurus Aroon tentunya. Ia ke
"Tunggu apa lagi, ayo pulang" Ajak Miko yang saat ini menyamar sebagai Niko"Aaaaaaa, aku masih ingin minum" Rengek Kamila baru ingin melangkah masuk kembali ke dalam bar namun dengan cepat di tarik oleh Miko"Jangan menentang, Miko akan marah padaku jika aku tidak membawamu pulang" Ucapnya sembari menarik wanita tersebut sampai masuk ke dalam mobilAlhasil Kamila pun dibawa pulang. ia sesekali bergumam tak jelas di dalam mobil, bahkan muntah-muntah. Sungguh Miko tidak tahan, rasa nya dia juga ingin ikut muntah melihat wanita itu memuntahkan semua alkohol dalam perutnya.Saat ini Kamila sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.Pengurus Aroon, dia sebagai paman langsung memapah Kamila naik ke dalam kamar Miko."Eh eh, kau mau membawa nya kemana" Tanya Miko dengan nada menekan"Ke kamar tuan" Jawab Pengurus Aroon begitu polosnya, lupa akan rencana.Miko berdecak malas"Baringkan dia di atas sofa dulu, aku akan memanggil Miko" Ucap Miko seperti itu untuk tetap mengelabuhi KamilaPen
"Miko" Refleks Kamila tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Pengurus Aroon menunduk memijat kening tidak bisa menolong citra Miko lagi.Perlahan Kamila tersenyum puas, ia berjalan menghampiri Miko yang masih tertidur pulas."Aha. Dia benar-benar Miko. Pengurus Aroon dia Miko kan? Tuan yang sangat kau bangga banggakan " Ucapnya meledek menunjuk pada Miko"Ya nona, seperti yang anda lihat, dia adalah Tuan Miko " Jawab Pengurus Aroon tidak bisa menyangkal"Pfftttt" Kamila mencoba menahan tawa mendengar fakta bahwa pria yang selama ini selalu sombong memiliki harga diri tinggi , sekarang tidur dia atas sofa.Mendengar bising membuat Miko terbangun dari tidurnya. Kamila masih belum sadar akan kehadiran Miko. Dia masih saja terus meledek Miko dengan berbagai umpatan ke Pengurus Aroon. Pengurus Aroon hanya diam, dia sesekali menasihati Kamila agar diam, kalau tidak Miko akan bangun, dan itu benar-benar terjadi."Ada apa ini, pagi-pagi sudah berisik" Sahut Miko nada khas manusia bangun ti
Kehidupan dua kembar anak laki-laki yang sedari kecil memiliki perbedaan yang cukup besar. Sehingga sampai dewasa mereka terus dibeda-bedakan.Mereka adalah Niko dan Miko. Niko adalah kakak, dan Miko adalah adik.Mereka berdua adalah saudara kembar yang saling menyayangi. Namun dalam sekejap semua itu hilang di saat Ayahnya mulai membandingkan kemampuan Niko dengan Miko di saat mereka mulai dewasa. Ayahnya mengatakan bahwa Niko tidak lah pantas menjadi penerus dikarenakan kemampuan nya yang tidak begitu bagus dibandingkan Miko adiknya. Sangat pengecut, penakut,dan tidak kompeten dalam pekerjaan, sangat tidak pantas untuk menjadi pengganti ayahnya.Masalah kecil seperti itu kini menjadi masalah besar. Tentu Niko tersinggung,ia merasa dihina dalam keluarga ini, dia iri dan mulai dengki dengan Adiknya.Saat itu, mereka berdua masih menginjak usia 19 tahun. Namun pemikiran Miko sudah jauh lebih dewasa dibanding kakaknya.Muak akan semua itu, Niko memutuskan pergi dari rumah, memutuskan hu
"Miko" Refleks Kamila tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Pengurus Aroon menunduk memijat kening tidak bisa menolong citra Miko lagi.Perlahan Kamila tersenyum puas, ia berjalan menghampiri Miko yang masih tertidur pulas."Aha. Dia benar-benar Miko. Pengurus Aroon dia Miko kan? Tuan yang sangat kau bangga banggakan " Ucapnya meledek menunjuk pada Miko"Ya nona, seperti yang anda lihat, dia adalah Tuan Miko " Jawab Pengurus Aroon tidak bisa menyangkal"Pfftttt" Kamila mencoba menahan tawa mendengar fakta bahwa pria yang selama ini selalu sombong memiliki harga diri tinggi , sekarang tidur dia atas sofa.Mendengar bising membuat Miko terbangun dari tidurnya. Kamila masih belum sadar akan kehadiran Miko. Dia masih saja terus meledek Miko dengan berbagai umpatan ke Pengurus Aroon. Pengurus Aroon hanya diam, dia sesekali menasihati Kamila agar diam, kalau tidak Miko akan bangun, dan itu benar-benar terjadi."Ada apa ini, pagi-pagi sudah berisik" Sahut Miko nada khas manusia bangun ti
"Tunggu apa lagi, ayo pulang" Ajak Miko yang saat ini menyamar sebagai Niko"Aaaaaaa, aku masih ingin minum" Rengek Kamila baru ingin melangkah masuk kembali ke dalam bar namun dengan cepat di tarik oleh Miko"Jangan menentang, Miko akan marah padaku jika aku tidak membawamu pulang" Ucapnya sembari menarik wanita tersebut sampai masuk ke dalam mobilAlhasil Kamila pun dibawa pulang. ia sesekali bergumam tak jelas di dalam mobil, bahkan muntah-muntah. Sungguh Miko tidak tahan, rasa nya dia juga ingin ikut muntah melihat wanita itu memuntahkan semua alkohol dalam perutnya.Saat ini Kamila sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.Pengurus Aroon, dia sebagai paman langsung memapah Kamila naik ke dalam kamar Miko."Eh eh, kau mau membawa nya kemana" Tanya Miko dengan nada menekan"Ke kamar tuan" Jawab Pengurus Aroon begitu polosnya, lupa akan rencana.Miko berdecak malas"Baringkan dia di atas sofa dulu, aku akan memanggil Miko" Ucap Miko seperti itu untuk tetap mengelabuhi KamilaPen
Brum! Derungan mobil sudah terdengar dari luar vila di saat Kinan masih sibuk bolak-balik di dalam rumah begitu berfikir keras. mendengar itu membuat wanita tersebut segera berlari keluar. Mobil tersebut ialah mobil milik Miko yang baru saja sampai. pria itu turun dari mobil dibantu dengan Pengurus Aroon, baru saja ia turun dari mobil ingin beranjak masuk, namun langkah terhenti ketika melihat salah satu pelayan yaitu Kinan kini berada di depan pintu. Setelah Miko perhatikan,wanita itu tampak gelisah. Kinan tidak menduga, bahwa Miko akan pulang secepat ini. dia tidak sempat berfikir suatu hal yang bisa tetap membuat rumah tangga Tuannya tetap harmonis, dia gagal total. walau Kamila berkata dia tidak akan lama, tapi itu semua sudah tidak ada artinya, Miko telah pulang, tidak ada yang bisa menolongnya sekarang. cepat atau lambat Kinan akan dipaksa untuk memberi tahu dimana Kamila berada. Miko segera menghampiri Kinan dengan kursi rodanya di dorong oleh Pengurus Aroon tentunya. Ia ke
Wanita itu benar-benar merencanakan sesuatu, sehingga sepanjang hari dia terlihat sibuk, entah apa yang ia urus, kinan sampai bingung melihat nya.Sampai ketika malam kembali tiba, kamila sepertinya sudah siap melancarkan rencana. kamila turun dari lantai atas setelah mengganti pakaian yang baru saja ia pesan tadi pagi. Outfit yang tertutup, tampak seperti penampilan tomboy, namun agak feminim. dengan memakai sepatu putih, bukan hak tinggi.Kamila menuruni tangga terlihat begitu semangat. Namun ketika melihat kinan yang sedang bersih-bersih di ruang tak jauh darinya,membuat kamila merasa tak nyaman, takut rencananya tertunda jika kinan melihat.Kamila kemudian memanggil kinan secepatnya. kinan berbalik, dan dengan cepat langsung menghampiri Kamila."Ya Nyonya ada apa?""Tolong ambilkan aku buah apel di dapur" Perintah Kamila menunjuk pada dapur"Baik nyonya, saya akan segera kembali" kinan pun pergi tanpa mencurigai Kamila sedikitpun.Setelah kinan sudah cukup jauh di sana,ia mengamb
Karena sudah begitu lapar, Miko pun langsung menyantap makanan yang tersedia di atas meja. Miko nampak begitu santap memakannya. bahkan ia pun tidak bisa berhenti terus tambah dan tambah.Masakan kali ini begitu enak. entah karena rasa simpatinya yang membuatnya enak atau ini memang benar-benar enak. Terserah! yang Miko rasakan saat ini 'dia tidak bisa berhenti makan! '"T-tuan, makanannya sudah hampir habis, apa anda masih belum kenyang?" Sahut Pengurus Aroon khawatir.Dia cemas akan tubuh Miko. jika sampai Miko agak kegendutan karena makanan berlemak yang disajikan Kamila, Aroon akan sangat malu bertemu dengan Orang tua Miko.Semua kehidupan Miko ada pundak Pengurus Aroon. Orang tua Miko sudah mempercayakan hidup Miko padanya. Jika sampai ia melihat Miko makan makanan berlemak seperti ini, Sudah dipastikan Aroon akan dimarahi habis-habisan.Yah bisa dibilang Pengurus Aroon pengganti orang tua Miko di saat-saat tertentu, namun walau begitu, Miko tetap tidak mau terima untuk diatur-a
Pengurus Aroon diperintahkan oleh miko agar tidak kembali ke vila. Oleh karena itu Pengurus Aroon hanya bisa memberi tahu hasilnya melalui telepon. namun yang kamila dengar dari Pengurus Aroon setelah menelepon bukanlah kabar yang ingin ia dengar.Aroon tak memberi kabar gembira untuk Kamila, melainkan sebaliknya. kamila benar-benar kecewa dan kembali tak bersemangat setelah tau ternyata Pengurus Aroon tidak bisa membujuk Miko untuknya. Gadis itu pun dengan terpaksa harus menerima hukuman dua kali.Setelah sebagian pekerjaan di kantor yang begitu melelahkan selesai, akhirnya Miko bisa istirahat sebentar. Miko tampak begitu lelah dan dibebani pikiran. Suasana begitu senyap, dimana hanya ada Pengurus Aroon dan Miko di dalam sana."Tuan, apa anda butuh minum atau makan? " Sahut Pengurus Aroon menawari sebab tau tuanya sedang kelelahan saat ini."Yah, bawakan aku makanan seperti biasa nya""Baik tuan, saya akan segera kembali"Untuk memilih makanan sesuai selera Miko, tentu harus Penguru
Membaca pesan itu sungguh menjengkelkan bagi Kamila. Begitu jengkel sampai membuat tangan nya terlihat bergetar menggenggam erat ponsel sebab marah. ia begitu tak tahan melihat sikap pria ini yang semakin semena-mena padanya.Aroon ragu bahwa Kamila akan mematuhi untuk diberi hukuman setelah melihat mimik wajah Kamila terlihat begitu marah usai membaca pesan dari Tuannya, Miko. "Aroon dengar, aku tidak akan melakukan apa-apa untuk arahan mu padaku, sekarang sampai pria itu pulang" Tekan Kamila"Nona, tapi kenapa? Jika anda menolak, anda akan mendapat hukuman dua kali lipat" Nasehat AroonKamila menjulurkan ponsel pada pengurus Aroon untuk Aroon lihat sendiri. Aroon menerima, dan melihat, sekarang ia jadi tahu alasan kenapa Kamila menolak hukuman dari Miko. "Nona, anda harus memberi tahu tuan tentang ini terlebih dulu""Masa bodoh" Ucapnya acuhAroon menghela berat, terpaksa ia yang harus menyelesaikan konflik ini."Permisi sebentar nona, saya akan menelpon tuan muda"Pengurus Aroon
Pengurus Aroon diberi perintah untuk menggali masa lalu Kamila, Jika Aroon tidak bisa mendapatkan keseluruhan informasi tentang Kamila, maka ia tidak diizinkan untuk pulang. Itulah kata Miko.Kamila begitu dibuat bingung di saat Miko pulang dengan orang baru. Bukan lagi pengurus Aroon yang dulunya selalu setia mendorong kursi rodanya, melainkan orang lain.Beberapa hari menahan diri untuk bertanya kini Kamila akan bertanya sekarang, ia begitu penasaran. Ketika Miko hendak untuk pergi bekerja seperti biasa, untuk kedua kalinya ia menahan Miko. kalian tau yang pertama kan. Mereka berdua sangat jarang mengobrol satu sama lain. Tentu saja! Miko itu sangat malas meladeni wanita, lebih tepatnya gadis Kamila. sedangkan Kamila, ia juga tak kalah malasnya berdebat atau mengobrol dengan Miko. Kamila tak tahan melihat penampilan buruk rupa dari pria lumpuh itu. Namun Kamila lemah akan satu hal, entah kenapa ia sangat takut pada Miko suaminya, padahal dulunya ia tak segan-segan mengeluarkan ka
Miko keluar selepas membersihkan diri. Ia merasa begitu lega, seakan tubuhnya menjadi begitu ringan setelah mandi.ia kemudian naik di atas kasur setelah mengganti pakaian. ia menarik selimut lalu segera tidur. Miko benar-benar tidak memperhatikan apa yang menonjol di sebelahnya.Tepat pada jam 05.39 pagi. Dimana semua orang masih tertidur pulas sedangkan Miko sudah terbangun karena merasa tak nyaman.Ia bangkit dari tidur mengacak-acak rambut dengan perasaan tak karuan."Ahkk! kenapa aku tidak bisa tidur dengan nyenyak" Gumam MikoKetika hendak beranjak untuk membasuh wajah di kamar mandi, pria itu menoleh dan tanpa sengaja ia melihat sesuatu menonjol sampingnya. Kening Miko berkerut penuh tanya. dengan cepat ia pun menarik selimut.Dan swiss!! Selimut ditarik dan akhirnya jatuh tergeletak di atas lantai.Melihat sosok perempuan tertidur pulas memeluk guling di sampingnya membuat Miko tertegun. keningnya semakin berkerut kesal setelah melihat wanita ini tidur di atas tempat tidur yang