Miko keluar selepas membersihkan diri. Ia merasa begitu lega, seakan tubuhnya menjadi begitu ringan setelah mandi.
ia kemudian naik di atas kasur setelah mengganti pakaian. ia menarik selimut lalu segera tidur. Miko benar-benar tidak memperhatikan apa yang menonjol di sebelahnya.Tepat pada jam 05.39 pagi. Dimana semua orang masih tertidur pulas sedangkan Miko sudah terbangun karena merasa tak nyaman.Ia bangkit dari tidur mengacak-acak rambut dengan perasaan tak karuan."Ahkk! kenapa aku tidak bisa tidur dengan nyenyak" Gumam MikoKetika hendak beranjak untuk membasuh wajah di kamar mandi, pria itu menoleh dan tanpa sengaja ia melihat sesuatu menonjol sampingnya. Kening Miko berkerut penuh tanya. dengan cepat ia pun menarik selimut.Dan swiss!! Selimut ditarik dan akhirnya jatuh tergeletak di atas lantai.Melihat sosok perempuan tertidur pulas memeluk guling di sampingnya membuat Miko tertegun. keningnya semakin berkerut kesal setelah melihat wanita ini tidur di atas tempat tidur yang sama dengannya.Tak Terima akan itu, dengan rasa kesal Miko serasa ingin menendangnya, tapi hati nurani masih menghentikan nya melakukan hal semacam itu, walau niatnya memang ingin menyiksa agar dendamnya bisa terbalas. Yah, Miko memang akan melakukan itu, tetapi tidak sekarang.Miko turun dari atas sana. Ia menarik kedua lengan panjang piyamanya sampai atas siku kemudian mengambil ancang-ancang dari samping tempat tidur. Apa yang akan Miko lakukan, tentu ia akan mengangkat dan menjungkal kan tempat tidur untuk memberi pelajaran pada kamela lantaran sudah berani naik ke atas tempat tidurnya.Brukhh!! Alhasil kamila terjatuh menggelinding sampai mentok ke dinding."Aaa gempa bumi! gempa bumi!"Teriaknya kaget, lucunya ia masih saja memeluk bantal guling dengan erat walau sedang Se-Syok itu.Mata kamila yang seharusnya masih sayup sekarang kini menjadi begitu segar. Melihat reaksi kamila sesuai ekspektasi Miko benar-benar membuatnya puas.Pria itu bercekak pinggang merasa puas.di saat nyawa Kamila sudah terkumpul sempurna Iya sekarang bisa melihat seseorang berdiri tak jauh darinya, namun Kamila belum bisa begitu melihat dengan jelas lantaran sangat gelap disini.Kamila memicing kan mata, perlahan ia bisa melihat jelas wajah pria yang berdiri di sana. Tadinya sekilas kamila pikir itu ialah suami lumpuhnya, Namun ternyata perkiraan kamila salah, Setelah dilihat lebih teliti, Wajah pria itu sangatlah tampan dan putih glow up, jadi sangat tidak mungkin itu ialah suaminya."Arghh!" Teriak kamila kedua kalinya sehingga membuat Miko terlonjak kaget."Kenapa kau berteriak seperti itu!" Tanya Miko panik"Kau siapa!?"Kening Miko berkerut kebingungan dengan pertanyaan wanita ini."Dasar wanita gila, apa kau amnesia, aku ini suamimu"Miko sepertinya belum sadar bahwa ia sedang dalam tampilan aslinya, bukan penyamaran."Kau yang gila, Mengaku-ngaku sebagai suami ku, asal kau tau saja, suamiku itu jelek, hitam, lumpuh, sangat bertolak belakang denganmu, jadi tidak usah berbohong"Ucapan wanita ini membuat nya sadar."Oh tidak, aku lupa memakai penyamaran ku" Ucap Miko dalam hati cemasMelihat pria itu langsung gugup, membuat Kamila serasa ingin langsung menjahili nya. Kamila perlahan mendekat, mendekati Miko dengan langkah perlahan dan tatapan curiga.Miko terlihat semakin gugup, sampai berkeringat dingin ketika Kamila sudah semakin dekat. masih memeluk guling tentunya.Kamila menatap Miko dari ujung kaki sampai ujung kepala yang juga semakin membuat Miko gugup."Kenapa kau menatapku seperti itu" Sahut Miko mencoba menghilangkan rasa gugup nya dengan sok tenang."Kau siapa?" tanya balik Kamila memicing kan mata"Aku? A-aku....."Cklek! Pintu tiba-tiba terbuka membuat keduanya menoleh ke arah pintu."Tuan Niko" Sahut Pengurus Aroon tiba-tiba masukIa datang tentu untuk membantu Tuannya yang sedang dalam masalah."Ni.... ko?" Gumam Kamila penuh tanya"Tunggu, Pengurus Aroon, Niko!?bukannya Nama tuanmu Miko?" Kamila benar-benar bingung"Nona, maaf, Saya tidak ada waktu untuk menjelaskan nya pada Anda sekarang, Saya buru-buru""Tuan Niko maaf sudah menggangu anda, Tapi anda harus segera ke kantor, Tuan Miko, adik anda membutuhkan anda" Ucap Aroon terlihat begitu serius."Baiklah, maaf adik ipar, aku harus segera pergi, lain kali kita bertemu lagi" Sambung Miko hanya mengikuti rencana Aroon yang ia tau betul bahwa pengurus Aroon hanya datang untuk membantunya."Apa? Adik ipar? Eh tunggu, apa kau akan pergi dengan piyama itu" Ucapnya menunjuk"Oh iya, aku akan mandi dan berganti pakaian secepat mungkin, jadi bisakah kau keluar sebentar" pinta MikoSebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin Kamila tanyakan, tetapi sepertinya keadaan tidak mendukungnya sekarang."Ok baik" Ucapnya Mengalah kemudian keluar dengan keadaan begitu bingung atas masalah saat ini.Akhirnya Miko bisa pergi tanpa harus mendengar banyak pernyataan dari wanita itu. ia tau betul bahwa wanita itu pasti ingin menanyakan banyak hal dengan nya, secara kejadian pagi ini begitu membingungkan."Terima kasih sudah membantuku" Ucap Miko ketika hendak masuk ke dalam mobilPengurus Aroon membukakan pintu mobil dan menjawab"Sudah tugas ku Tuan" Jawabnya.Begitu singkat pertengkaran mereka berdua yang pada akhirnya kamila lah yang terbebani berbagai pertanyaan dalam pikiran nya."Tapi Aroon, bagaimana kita akan mengatasi ini setelah kita pulang, aku yakin wanita itu pasti akan memojokkan kita dengan berbagai pernyataan nya, jujur aku tidak bisa berhadapan dengan wanita itu" tanya Miko"Tuan tenang saja, saya akan mengatasinya untuk anda"Miko sempat terdiam, ia sedikit ragu bahwa pengurus bisa mengatasinya sendiri."Ok, aku percayakan padamu" jawabnya walau sempat agak linglungDan tentu saja, setelah pulang, sesuai perkiraan Miko, kamila benar-benar meminta jawaban klarifikasi atas semua kejadian tadi pagi. semua pertanyaan dari kamila bisa dijawab dengan lancar oleh pengurus Aroon. walau ia sedang mengarang ia tetap terlihat tenang dan meyakinkan, karena sebab itulah kamila bisa percaya semua ucapan pengurus Aroon sang pria paruh baya yang cerdas dan pintar dengan mudahnya.Seminggu kemudian. setelah tinggal selama seminggu bersama Kamila, Miko baru tahu akan kebenaran dari wanita itu. dia baru tahu bahwa ternyata wanita yang ia nikahi ini bukanlah wanita yang ingin ia balaskan dendam untuk kakaknya, melainkan wanita lain yang bahkan sama sekali tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga nya, lebih tepatnya keluarga angkatnya.Di saat mengetahui semua itu, Miko sangat marah, sebab jika ia salah menikahi wanita, maka bagaimana bisa ia akan membalaskan dendam kakaknya.Bruk! Tukk! brak!Di dalam kantor nampak pria itu tak berhenti menjatuhkan, melemparkan barang-barang dalam kantor, ruangan pribadinya. ia hilang kendali."Sial, kenapa kau baru mengatakan nya padaku!" Bentak Milo benar-benar marah pada pengurus Aroon.Memang patut Aroon dimarahi, sebab karena dia yang kurang informasi semuanya jadi berantakan seperti ini, rencana yang Miko rancang selama ini rusak begitu saja.Pengurus Aroon menunduk, se tunduk tunduk nya. ia sangat merasa bersalah akan hal ini."Maaf tuan, maafkan saya!" Ucapnya agak lantangMiko melirik sinis Aroon dengan ekor matanya."Ck!" gumamnya kesal kemudian kembali duduk ke tempat duduk dengan kasar."Aku tidak akan menerima permintaan maaf mu hanya dengan ucapan maaf seperti itu, kau harus membayar atas kesalahan besar yang telah kau lakukan" Tatapnya sinisAroon kembali mengangkat kepala nya."Baik tuan, saya siap menerima hukuman" Ucapnya suka relaPengurus Aroon diberi perintah untuk menggali masa lalu Kamila, Jika Aroon tidak bisa mendapatkan keseluruhan informasi tentang Kamila, maka ia tidak diizinkan untuk pulang. Itulah kata Miko.Kamila begitu dibuat bingung di saat Miko pulang dengan orang baru. Bukan lagi pengurus Aroon yang dulunya selalu setia mendorong kursi rodanya, melainkan orang lain.Beberapa hari menahan diri untuk bertanya kini Kamila akan bertanya sekarang, ia begitu penasaran. Ketika Miko hendak untuk pergi bekerja seperti biasa, untuk kedua kalinya ia menahan Miko. kalian tau yang pertama kan. Mereka berdua sangat jarang mengobrol satu sama lain. Tentu saja! Miko itu sangat malas meladeni wanita, lebih tepatnya gadis Kamila. sedangkan Kamila, ia juga tak kalah malasnya berdebat atau mengobrol dengan Miko. Kamila tak tahan melihat penampilan buruk rupa dari pria lumpuh itu. Namun Kamila lemah akan satu hal, entah kenapa ia sangat takut pada Miko suaminya, padahal dulunya ia tak segan-segan mengeluarkan ka
Membaca pesan itu sungguh menjengkelkan bagi Kamila. Begitu jengkel sampai membuat tangan nya terlihat bergetar menggenggam erat ponsel sebab marah. ia begitu tak tahan melihat sikap pria ini yang semakin semena-mena padanya.Aroon ragu bahwa Kamila akan mematuhi untuk diberi hukuman setelah melihat mimik wajah Kamila terlihat begitu marah usai membaca pesan dari Tuannya, Miko. "Aroon dengar, aku tidak akan melakukan apa-apa untuk arahan mu padaku, sekarang sampai pria itu pulang" Tekan Kamila"Nona, tapi kenapa? Jika anda menolak, anda akan mendapat hukuman dua kali lipat" Nasehat AroonKamila menjulurkan ponsel pada pengurus Aroon untuk Aroon lihat sendiri. Aroon menerima, dan melihat, sekarang ia jadi tahu alasan kenapa Kamila menolak hukuman dari Miko. "Nona, anda harus memberi tahu tuan tentang ini terlebih dulu""Masa bodoh" Ucapnya acuhAroon menghela berat, terpaksa ia yang harus menyelesaikan konflik ini."Permisi sebentar nona, saya akan menelpon tuan muda"Pengurus Aroon
Pengurus Aroon diperintahkan oleh miko agar tidak kembali ke vila. Oleh karena itu Pengurus Aroon hanya bisa memberi tahu hasilnya melalui telepon. namun yang kamila dengar dari Pengurus Aroon setelah menelepon bukanlah kabar yang ingin ia dengar.Aroon tak memberi kabar gembira untuk Kamila, melainkan sebaliknya. kamila benar-benar kecewa dan kembali tak bersemangat setelah tau ternyata Pengurus Aroon tidak bisa membujuk Miko untuknya. Gadis itu pun dengan terpaksa harus menerima hukuman dua kali.Setelah sebagian pekerjaan di kantor yang begitu melelahkan selesai, akhirnya Miko bisa istirahat sebentar. Miko tampak begitu lelah dan dibebani pikiran. Suasana begitu senyap, dimana hanya ada Pengurus Aroon dan Miko di dalam sana."Tuan, apa anda butuh minum atau makan? " Sahut Pengurus Aroon menawari sebab tau tuanya sedang kelelahan saat ini."Yah, bawakan aku makanan seperti biasa nya""Baik tuan, saya akan segera kembali"Untuk memilih makanan sesuai selera Miko, tentu harus Penguru
Karena sudah begitu lapar, Miko pun langsung menyantap makanan yang tersedia di atas meja. Miko nampak begitu santap memakannya. bahkan ia pun tidak bisa berhenti terus tambah dan tambah.Masakan kali ini begitu enak. entah karena rasa simpatinya yang membuatnya enak atau ini memang benar-benar enak. Terserah! yang Miko rasakan saat ini 'dia tidak bisa berhenti makan! '"T-tuan, makanannya sudah hampir habis, apa anda masih belum kenyang?" Sahut Pengurus Aroon khawatir.Dia cemas akan tubuh Miko. jika sampai Miko agak kegendutan karena makanan berlemak yang disajikan Kamila, Aroon akan sangat malu bertemu dengan Orang tua Miko.Semua kehidupan Miko ada pundak Pengurus Aroon. Orang tua Miko sudah mempercayakan hidup Miko padanya. Jika sampai ia melihat Miko makan makanan berlemak seperti ini, Sudah dipastikan Aroon akan dimarahi habis-habisan.Yah bisa dibilang Pengurus Aroon pengganti orang tua Miko di saat-saat tertentu, namun walau begitu, Miko tetap tidak mau terima untuk diatur-a
Wanita itu benar-benar merencanakan sesuatu, sehingga sepanjang hari dia terlihat sibuk, entah apa yang ia urus, kinan sampai bingung melihat nya.Sampai ketika malam kembali tiba, kamila sepertinya sudah siap melancarkan rencana. kamila turun dari lantai atas setelah mengganti pakaian yang baru saja ia pesan tadi pagi. Outfit yang tertutup, tampak seperti penampilan tomboy, namun agak feminim. dengan memakai sepatu putih, bukan hak tinggi.Kamila menuruni tangga terlihat begitu semangat. Namun ketika melihat kinan yang sedang bersih-bersih di ruang tak jauh darinya,membuat kamila merasa tak nyaman, takut rencananya tertunda jika kinan melihat.Kamila kemudian memanggil kinan secepatnya. kinan berbalik, dan dengan cepat langsung menghampiri Kamila."Ya Nyonya ada apa?""Tolong ambilkan aku buah apel di dapur" Perintah Kamila menunjuk pada dapur"Baik nyonya, saya akan segera kembali" kinan pun pergi tanpa mencurigai Kamila sedikitpun.Setelah kinan sudah cukup jauh di sana,ia mengamb
Brum! Derungan mobil sudah terdengar dari luar vila di saat Kinan masih sibuk bolak-balik di dalam rumah begitu berfikir keras. mendengar itu membuat wanita tersebut segera berlari keluar. Mobil tersebut ialah mobil milik Miko yang baru saja sampai. pria itu turun dari mobil dibantu dengan Pengurus Aroon, baru saja ia turun dari mobil ingin beranjak masuk, namun langkah terhenti ketika melihat salah satu pelayan yaitu Kinan kini berada di depan pintu. Setelah Miko perhatikan,wanita itu tampak gelisah. Kinan tidak menduga, bahwa Miko akan pulang secepat ini. dia tidak sempat berfikir suatu hal yang bisa tetap membuat rumah tangga Tuannya tetap harmonis, dia gagal total. walau Kamila berkata dia tidak akan lama, tapi itu semua sudah tidak ada artinya, Miko telah pulang, tidak ada yang bisa menolongnya sekarang. cepat atau lambat Kinan akan dipaksa untuk memberi tahu dimana Kamila berada. Miko segera menghampiri Kinan dengan kursi rodanya di dorong oleh Pengurus Aroon tentunya. Ia ke
"Tunggu apa lagi, ayo pulang" Ajak Miko yang saat ini menyamar sebagai Niko"Aaaaaaa, aku masih ingin minum" Rengek Kamila baru ingin melangkah masuk kembali ke dalam bar namun dengan cepat di tarik oleh Miko"Jangan menentang, Miko akan marah padaku jika aku tidak membawamu pulang" Ucapnya sembari menarik wanita tersebut sampai masuk ke dalam mobilAlhasil Kamila pun dibawa pulang. ia sesekali bergumam tak jelas di dalam mobil, bahkan muntah-muntah. Sungguh Miko tidak tahan, rasa nya dia juga ingin ikut muntah melihat wanita itu memuntahkan semua alkohol dalam perutnya.Saat ini Kamila sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.Pengurus Aroon, dia sebagai paman langsung memapah Kamila naik ke dalam kamar Miko."Eh eh, kau mau membawa nya kemana" Tanya Miko dengan nada menekan"Ke kamar tuan" Jawab Pengurus Aroon begitu polosnya, lupa akan rencana.Miko berdecak malas"Baringkan dia di atas sofa dulu, aku akan memanggil Miko" Ucap Miko seperti itu untuk tetap mengelabuhi KamilaPen
"Miko" Refleks Kamila tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Pengurus Aroon menunduk memijat kening tidak bisa menolong citra Miko lagi.Perlahan Kamila tersenyum puas, ia berjalan menghampiri Miko yang masih tertidur pulas."Aha. Dia benar-benar Miko. Pengurus Aroon dia Miko kan? Tuan yang sangat kau bangga banggakan " Ucapnya meledek menunjuk pada Miko"Ya nona, seperti yang anda lihat, dia adalah Tuan Miko " Jawab Pengurus Aroon tidak bisa menyangkal"Pfftttt" Kamila mencoba menahan tawa mendengar fakta bahwa pria yang selama ini selalu sombong memiliki harga diri tinggi , sekarang tidur dia atas sofa.Mendengar bising membuat Miko terbangun dari tidurnya. Kamila masih belum sadar akan kehadiran Miko. Dia masih saja terus meledek Miko dengan berbagai umpatan ke Pengurus Aroon. Pengurus Aroon hanya diam, dia sesekali menasihati Kamila agar diam, kalau tidak Miko akan bangun, dan itu benar-benar terjadi."Ada apa ini, pagi-pagi sudah berisik" Sahut Miko nada khas manusia bangun ti
"Miko" Refleks Kamila tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Pengurus Aroon menunduk memijat kening tidak bisa menolong citra Miko lagi.Perlahan Kamila tersenyum puas, ia berjalan menghampiri Miko yang masih tertidur pulas."Aha. Dia benar-benar Miko. Pengurus Aroon dia Miko kan? Tuan yang sangat kau bangga banggakan " Ucapnya meledek menunjuk pada Miko"Ya nona, seperti yang anda lihat, dia adalah Tuan Miko " Jawab Pengurus Aroon tidak bisa menyangkal"Pfftttt" Kamila mencoba menahan tawa mendengar fakta bahwa pria yang selama ini selalu sombong memiliki harga diri tinggi , sekarang tidur dia atas sofa.Mendengar bising membuat Miko terbangun dari tidurnya. Kamila masih belum sadar akan kehadiran Miko. Dia masih saja terus meledek Miko dengan berbagai umpatan ke Pengurus Aroon. Pengurus Aroon hanya diam, dia sesekali menasihati Kamila agar diam, kalau tidak Miko akan bangun, dan itu benar-benar terjadi."Ada apa ini, pagi-pagi sudah berisik" Sahut Miko nada khas manusia bangun ti
"Tunggu apa lagi, ayo pulang" Ajak Miko yang saat ini menyamar sebagai Niko"Aaaaaaa, aku masih ingin minum" Rengek Kamila baru ingin melangkah masuk kembali ke dalam bar namun dengan cepat di tarik oleh Miko"Jangan menentang, Miko akan marah padaku jika aku tidak membawamu pulang" Ucapnya sembari menarik wanita tersebut sampai masuk ke dalam mobilAlhasil Kamila pun dibawa pulang. ia sesekali bergumam tak jelas di dalam mobil, bahkan muntah-muntah. Sungguh Miko tidak tahan, rasa nya dia juga ingin ikut muntah melihat wanita itu memuntahkan semua alkohol dalam perutnya.Saat ini Kamila sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.Pengurus Aroon, dia sebagai paman langsung memapah Kamila naik ke dalam kamar Miko."Eh eh, kau mau membawa nya kemana" Tanya Miko dengan nada menekan"Ke kamar tuan" Jawab Pengurus Aroon begitu polosnya, lupa akan rencana.Miko berdecak malas"Baringkan dia di atas sofa dulu, aku akan memanggil Miko" Ucap Miko seperti itu untuk tetap mengelabuhi KamilaPen
Brum! Derungan mobil sudah terdengar dari luar vila di saat Kinan masih sibuk bolak-balik di dalam rumah begitu berfikir keras. mendengar itu membuat wanita tersebut segera berlari keluar. Mobil tersebut ialah mobil milik Miko yang baru saja sampai. pria itu turun dari mobil dibantu dengan Pengurus Aroon, baru saja ia turun dari mobil ingin beranjak masuk, namun langkah terhenti ketika melihat salah satu pelayan yaitu Kinan kini berada di depan pintu. Setelah Miko perhatikan,wanita itu tampak gelisah. Kinan tidak menduga, bahwa Miko akan pulang secepat ini. dia tidak sempat berfikir suatu hal yang bisa tetap membuat rumah tangga Tuannya tetap harmonis, dia gagal total. walau Kamila berkata dia tidak akan lama, tapi itu semua sudah tidak ada artinya, Miko telah pulang, tidak ada yang bisa menolongnya sekarang. cepat atau lambat Kinan akan dipaksa untuk memberi tahu dimana Kamila berada. Miko segera menghampiri Kinan dengan kursi rodanya di dorong oleh Pengurus Aroon tentunya. Ia ke
Wanita itu benar-benar merencanakan sesuatu, sehingga sepanjang hari dia terlihat sibuk, entah apa yang ia urus, kinan sampai bingung melihat nya.Sampai ketika malam kembali tiba, kamila sepertinya sudah siap melancarkan rencana. kamila turun dari lantai atas setelah mengganti pakaian yang baru saja ia pesan tadi pagi. Outfit yang tertutup, tampak seperti penampilan tomboy, namun agak feminim. dengan memakai sepatu putih, bukan hak tinggi.Kamila menuruni tangga terlihat begitu semangat. Namun ketika melihat kinan yang sedang bersih-bersih di ruang tak jauh darinya,membuat kamila merasa tak nyaman, takut rencananya tertunda jika kinan melihat.Kamila kemudian memanggil kinan secepatnya. kinan berbalik, dan dengan cepat langsung menghampiri Kamila."Ya Nyonya ada apa?""Tolong ambilkan aku buah apel di dapur" Perintah Kamila menunjuk pada dapur"Baik nyonya, saya akan segera kembali" kinan pun pergi tanpa mencurigai Kamila sedikitpun.Setelah kinan sudah cukup jauh di sana,ia mengamb
Karena sudah begitu lapar, Miko pun langsung menyantap makanan yang tersedia di atas meja. Miko nampak begitu santap memakannya. bahkan ia pun tidak bisa berhenti terus tambah dan tambah.Masakan kali ini begitu enak. entah karena rasa simpatinya yang membuatnya enak atau ini memang benar-benar enak. Terserah! yang Miko rasakan saat ini 'dia tidak bisa berhenti makan! '"T-tuan, makanannya sudah hampir habis, apa anda masih belum kenyang?" Sahut Pengurus Aroon khawatir.Dia cemas akan tubuh Miko. jika sampai Miko agak kegendutan karena makanan berlemak yang disajikan Kamila, Aroon akan sangat malu bertemu dengan Orang tua Miko.Semua kehidupan Miko ada pundak Pengurus Aroon. Orang tua Miko sudah mempercayakan hidup Miko padanya. Jika sampai ia melihat Miko makan makanan berlemak seperti ini, Sudah dipastikan Aroon akan dimarahi habis-habisan.Yah bisa dibilang Pengurus Aroon pengganti orang tua Miko di saat-saat tertentu, namun walau begitu, Miko tetap tidak mau terima untuk diatur-a
Pengurus Aroon diperintahkan oleh miko agar tidak kembali ke vila. Oleh karena itu Pengurus Aroon hanya bisa memberi tahu hasilnya melalui telepon. namun yang kamila dengar dari Pengurus Aroon setelah menelepon bukanlah kabar yang ingin ia dengar.Aroon tak memberi kabar gembira untuk Kamila, melainkan sebaliknya. kamila benar-benar kecewa dan kembali tak bersemangat setelah tau ternyata Pengurus Aroon tidak bisa membujuk Miko untuknya. Gadis itu pun dengan terpaksa harus menerima hukuman dua kali.Setelah sebagian pekerjaan di kantor yang begitu melelahkan selesai, akhirnya Miko bisa istirahat sebentar. Miko tampak begitu lelah dan dibebani pikiran. Suasana begitu senyap, dimana hanya ada Pengurus Aroon dan Miko di dalam sana."Tuan, apa anda butuh minum atau makan? " Sahut Pengurus Aroon menawari sebab tau tuanya sedang kelelahan saat ini."Yah, bawakan aku makanan seperti biasa nya""Baik tuan, saya akan segera kembali"Untuk memilih makanan sesuai selera Miko, tentu harus Penguru
Membaca pesan itu sungguh menjengkelkan bagi Kamila. Begitu jengkel sampai membuat tangan nya terlihat bergetar menggenggam erat ponsel sebab marah. ia begitu tak tahan melihat sikap pria ini yang semakin semena-mena padanya.Aroon ragu bahwa Kamila akan mematuhi untuk diberi hukuman setelah melihat mimik wajah Kamila terlihat begitu marah usai membaca pesan dari Tuannya, Miko. "Aroon dengar, aku tidak akan melakukan apa-apa untuk arahan mu padaku, sekarang sampai pria itu pulang" Tekan Kamila"Nona, tapi kenapa? Jika anda menolak, anda akan mendapat hukuman dua kali lipat" Nasehat AroonKamila menjulurkan ponsel pada pengurus Aroon untuk Aroon lihat sendiri. Aroon menerima, dan melihat, sekarang ia jadi tahu alasan kenapa Kamila menolak hukuman dari Miko. "Nona, anda harus memberi tahu tuan tentang ini terlebih dulu""Masa bodoh" Ucapnya acuhAroon menghela berat, terpaksa ia yang harus menyelesaikan konflik ini."Permisi sebentar nona, saya akan menelpon tuan muda"Pengurus Aroon
Pengurus Aroon diberi perintah untuk menggali masa lalu Kamila, Jika Aroon tidak bisa mendapatkan keseluruhan informasi tentang Kamila, maka ia tidak diizinkan untuk pulang. Itulah kata Miko.Kamila begitu dibuat bingung di saat Miko pulang dengan orang baru. Bukan lagi pengurus Aroon yang dulunya selalu setia mendorong kursi rodanya, melainkan orang lain.Beberapa hari menahan diri untuk bertanya kini Kamila akan bertanya sekarang, ia begitu penasaran. Ketika Miko hendak untuk pergi bekerja seperti biasa, untuk kedua kalinya ia menahan Miko. kalian tau yang pertama kan. Mereka berdua sangat jarang mengobrol satu sama lain. Tentu saja! Miko itu sangat malas meladeni wanita, lebih tepatnya gadis Kamila. sedangkan Kamila, ia juga tak kalah malasnya berdebat atau mengobrol dengan Miko. Kamila tak tahan melihat penampilan buruk rupa dari pria lumpuh itu. Namun Kamila lemah akan satu hal, entah kenapa ia sangat takut pada Miko suaminya, padahal dulunya ia tak segan-segan mengeluarkan ka
Miko keluar selepas membersihkan diri. Ia merasa begitu lega, seakan tubuhnya menjadi begitu ringan setelah mandi.ia kemudian naik di atas kasur setelah mengganti pakaian. ia menarik selimut lalu segera tidur. Miko benar-benar tidak memperhatikan apa yang menonjol di sebelahnya.Tepat pada jam 05.39 pagi. Dimana semua orang masih tertidur pulas sedangkan Miko sudah terbangun karena merasa tak nyaman.Ia bangkit dari tidur mengacak-acak rambut dengan perasaan tak karuan."Ahkk! kenapa aku tidak bisa tidur dengan nyenyak" Gumam MikoKetika hendak beranjak untuk membasuh wajah di kamar mandi, pria itu menoleh dan tanpa sengaja ia melihat sesuatu menonjol sampingnya. Kening Miko berkerut penuh tanya. dengan cepat ia pun menarik selimut.Dan swiss!! Selimut ditarik dan akhirnya jatuh tergeletak di atas lantai.Melihat sosok perempuan tertidur pulas memeluk guling di sampingnya membuat Miko tertegun. keningnya semakin berkerut kesal setelah melihat wanita ini tidur di atas tempat tidur yang