Kamila benar-benar malas-malasan, camilan yang habis dibuang berserakan begitu saja di atas lantai. Ia tidak peduli apa kata Miko nantinya, menurutnya ini salah dia,pria itu, Miko. Mana ada suami yang mengurung istrinya di rumah, melarangnya keluar walau hanya sebatas keluar selangkah di teras rumah.
Yah ini memang terdengar begitu kekanak-kanakan, tapi Kamila tetap akan marah pada Miko, ia tidak akan memaafkan nya,tidak sampai Miko yang minta maaf langsung padanya.Beberapa saat yang lalu, di saat Kamila mencoba untuk keluar rumah, banyak pelayan yang menghalangi jalannya, dengan alasan ini perintah langsung dari Tuan Miko untuk melarang Kamila keluar walau hanya sebatas keluar di teras rumah, apalagi lebih dari itu, Kamila benar-benar dibatasi sekarang.Jiwa bar-bar Kamila meronta-ronta ketika hanya menghabiskan waktunya seharian di dalam rumah saja. ia yang lebih suka keluar rumah dibanding tinggal di rumah kini malah dikurung di dalam rumah bagaikan sangkar.Ia bisa-bisa menjadi gila dengan aturan Miko padanya, ini baru sehari semalam loh sejak mereka menikah,tapi sudah membuat gadis itu setengah gila, apalagi jika sampai bertahun-tahun, entah apa yang akan terjadi."DASAR PRIA EGOIS!" teriak Kamila kelepasan sembari melempari plastik camilan yang baru saja ia habiskan di lantai."PELAYAN!" Lanjutnya dengan teriakan menggelegarPara pelayan berkumpul setelah mendengar panggilan Nyonya baru mereka,yang baru kemarin diangkat menjadi nyonya."Kenapa kalian berkumpul,apa kalian pikir ini kampanye! bubar sana" Perintah Kamila kesal"Baik Nyonya" Ucap mereka serentak serta pergi dengan serentak jugaBingung nya Kamila, kenapa mereka malah pergi semua. Bukankah harus nya tinggal satu orang,namun para pelayan juga bingung serta serba salah, mereka tau betul hanya dengan melihat Kamila, mereka menilai pasti dia adalah gadis pemarah dan tak sabaran, karena itu mereka memiliki menghindar dari gadis itu."Aduh, Setidaknya tinggallah satu orang" Keluh Kamila benar-benar sudah muakSemua kembali berbalik."Aku bilang hanya satu orang,apa kalian tidak mengerti bahasa!" Bentak nyaLagi-lagi semua berbalik pergi. Namun Kamila tidak tahan lagi, jika hanya berteriak terus seperti itu mereka tidak akan mengerti dan hanya akan menghabiskan energinya,karena itu dia pun akan bertindak dengan memilih sendiri pelayan untuk nya.Kamila menarik asal satu orang untuk tinggal. Dan siapa sangka ia malah menarik gadis pemalu. Ia tampak begitu gugup dan grogi di saat Kamila terus memegang tangan nya."Ih, apa kau lesbi" Tuduh Kamila tiba-tiba padahal dia yang salah, tidak melepas tangan pelayan itu sehingga membuat nya malu."T-tidak nyonya""Lah terus, maksud dari ekspresi mu itu apa?" Marah-marah tak jelas"Eeeee, maaf" tidak tau ingin menjawab apa akhirnya hanya mengatakan maaf."Sudahlah, lupakan. Mulai hari ini kau akan jadi pelayan pribadi ku. Titik" Paksa Kamila seperti ucapan nya adalah mutlak saja.Pelayan hanya mengangguk patuh dengan grogi nya. Jujur dari lubuk hati sang pelayan, dia sebenarnya ingin menolak, tapi karena takut dengan Kamila serta takut dipecat,ia terpaksa menerima dengan suka rela."Oh ya siapa namamu?" Tanya Kamila"Kinanti nyonya""Ok Kinan, mulai hari ini kau harus patuh hanya pada perintah ku ya"Kinan terdiam sejenak dan dengan ragu ia pun menjawab "B-baik"Dalam kegiatan santai dan malas-malasan nya Kamila, secara tiba-tiba ia terganggu di saat pesan dari Miko sampai pada ponselnya. Padahal ia sedang asik menonton video lucu di media sosial.Dengan cepat ia membaca pesannya."Buang nasi goreng itu sebelum aku pulang, jika sampai aku masih melihat nya di atas meja makan, kau tau apa yang akan terjadi kan" Ancam miko lewat pesan.Kamila sempat ketar-ketir,namun kembali normal di saat ia pikir mungkin itu hanya candaan belaka."Memang apa yang akan terjadi?" Ejek Kamila"Lakukan sesukamu,aku tidak peduli dengan nasi goreng" Gumamnya kembali memainkan ponsel dan mengabaikan pesan dari Miko.Walau sudah berusaha tak peduli, tapi tetap saja pesan itu seperti menghantui pikirannya, ia tidak bisa tenang."Tidak tidak Mila, kau jangan panik, itu mungkin hanya candaan darinya. Itu pasti" yakinnya"Tapi.... bagaimana jika dia benar-benar serius akan itu?" Kembali cemas, Kalian tau, mengenai nasi goreng itu loh.Tanpa pikir panjang lagi, demi menghindari konflik, dia pun berlari dari ruang tamu menuju dapur untuk membuang nasi goreng gosong itu sesegera mungkin.Siang pun kini berganti malam, namun Miko belum pulang juga. Kamila bukannya cemas ia hanya menunggu pria itu pulang untuk memberinya pelajaran atas ucapan tidak sopannya di telepon tadi pagi.Seperti semalam, Kamila akan tidur di sofa, ia duduk sembari memainkan ponselnya menunggu kedatangan Miko, namun rasa ngantuk sudah membebani matanya.Kamila menguap menutup mulut. Dia sudah sangat mengantuk. Dia menatap jam pada ponsel, tampak jam ponsel menunjukkan pukul 00:58 AM.Kamila menatap pintu yang begitu jauh dari ruang tamu dengan mata sayup."Sepertinya dia tidak akan pulang, kalau begitu aku akan tidur di atas saja" Ucapnya kemudian beranjak menuju lantai atas, yaitu kamar dia dan Miko seharusnya.Jam 01:30 AM Miko pulang dengan mobil mewahnya, di dampingi pelayan setianya yaitu pengurus Aroon.Ia tidak lagi didorong di atas kursi roda, melainkan jalan dengan kedua kakinya. Ia terus berjalan menaiki tangga tidak peduli dengan sekitar.Miko begitu lelah sampai melupakan bahwa ia sudah memiliki seorang istri sekarang. Namun beda dengan Aroon, tentu ia sadar. Dengan melihat Kamila tidak ada di sofa sana, membuat nya ragu dan cemas, dia berfikir mungkin Kamila sedang tidur di kamar atas, tepat di kamar Miko.Ia ingin memberi tahu Tuan nya, namun di sisi lain ia juga tak berani mengusik tuannya yang sudah cukup lelah. dengan itu Aroon hanya bisa melihat tuannya terus menaiki tangga tanpa memberi tahu pendapat nya tentang dimana Kamila sekarang.Miko sangatlah lelah dan ingin segera sampai ke dalam kamar untuk segera membersihkan tubuhnya dengan mandi. Badannya terasa lengket tak pernah istirahat sehari semalam di kantor, padahal baru ditinggal sehari kemarin disebabkan Miko memiliki urusan penting lainnya yaitu melamar salah satu putri Marina untuk balas dendam nya, tapi pekerjaan sudah begitu menumpuk sampai membuat Miko harus pulang larut seperti ini.Sampainya di dalam kamar ia langsung mengunci pintu. Ia membuka pakaian terang-terangan di dalam kamar yang gelap.Kulit rusak yang ia pakai untuk penyamaran kini ia buka ,dan kini membuat pria yang tadinya buruk rupa kini menjadi tampan rupawan hanya dengan melepaskan penyamaran.Miko kemudian meraih Piyama mandi dan memakainya sehingga kembali menutupi seluruh anggota tubuhnya. Dengan tak sabaran ia pun masuk ke kamar mandi yang tepatnya terletak di dalam kamar itu.Miko keluar selepas membersihkan diri. Ia merasa begitu lega, seakan tubuhnya menjadi begitu ringan setelah mandi.ia kemudian naik di atas kasur setelah mengganti pakaian. ia menarik selimut lalu segera tidur. Miko benar-benar tidak memperhatikan apa yang menonjol di sebelahnya.Tepat pada jam 05.39 pagi. Dimana semua orang masih tertidur pulas sedangkan Miko sudah terbangun karena merasa tak nyaman.Ia bangkit dari tidur mengacak-acak rambut dengan perasaan tak karuan."Ahkk! kenapa aku tidak bisa tidur dengan nyenyak" Gumam MikoKetika hendak beranjak untuk membasuh wajah di kamar mandi, pria itu menoleh dan tanpa sengaja ia melihat sesuatu menonjol sampingnya. Kening Miko berkerut penuh tanya. dengan cepat ia pun menarik selimut.Dan swiss!! Selimut ditarik dan akhirnya jatuh tergeletak di atas lantai.Melihat sosok perempuan tertidur pulas memeluk guling di sampingnya membuat Miko tertegun. keningnya semakin berkerut kesal setelah melihat wanita ini tidur di atas tempat tidur yang
Pengurus Aroon diberi perintah untuk menggali masa lalu Kamila, Jika Aroon tidak bisa mendapatkan keseluruhan informasi tentang Kamila, maka ia tidak diizinkan untuk pulang. Itulah kata Miko.Kamila begitu dibuat bingung di saat Miko pulang dengan orang baru. Bukan lagi pengurus Aroon yang dulunya selalu setia mendorong kursi rodanya, melainkan orang lain.Beberapa hari menahan diri untuk bertanya kini Kamila akan bertanya sekarang, ia begitu penasaran. Ketika Miko hendak untuk pergi bekerja seperti biasa, untuk kedua kalinya ia menahan Miko. kalian tau yang pertama kan. Mereka berdua sangat jarang mengobrol satu sama lain. Tentu saja! Miko itu sangat malas meladeni wanita, lebih tepatnya gadis Kamila. sedangkan Kamila, ia juga tak kalah malasnya berdebat atau mengobrol dengan Miko. Kamila tak tahan melihat penampilan buruk rupa dari pria lumpuh itu. Namun Kamila lemah akan satu hal, entah kenapa ia sangat takut pada Miko suaminya, padahal dulunya ia tak segan-segan mengeluarkan ka
Membaca pesan itu sungguh menjengkelkan bagi Kamila. Begitu jengkel sampai membuat tangan nya terlihat bergetar menggenggam erat ponsel sebab marah. ia begitu tak tahan melihat sikap pria ini yang semakin semena-mena padanya.Aroon ragu bahwa Kamila akan mematuhi untuk diberi hukuman setelah melihat mimik wajah Kamila terlihat begitu marah usai membaca pesan dari Tuannya, Miko. "Aroon dengar, aku tidak akan melakukan apa-apa untuk arahan mu padaku, sekarang sampai pria itu pulang" Tekan Kamila"Nona, tapi kenapa? Jika anda menolak, anda akan mendapat hukuman dua kali lipat" Nasehat AroonKamila menjulurkan ponsel pada pengurus Aroon untuk Aroon lihat sendiri. Aroon menerima, dan melihat, sekarang ia jadi tahu alasan kenapa Kamila menolak hukuman dari Miko. "Nona, anda harus memberi tahu tuan tentang ini terlebih dulu""Masa bodoh" Ucapnya acuhAroon menghela berat, terpaksa ia yang harus menyelesaikan konflik ini."Permisi sebentar nona, saya akan menelpon tuan muda"Pengurus Aroon
Pengurus Aroon diperintahkan oleh miko agar tidak kembali ke vila. Oleh karena itu Pengurus Aroon hanya bisa memberi tahu hasilnya melalui telepon. namun yang kamila dengar dari Pengurus Aroon setelah menelepon bukanlah kabar yang ingin ia dengar.Aroon tak memberi kabar gembira untuk Kamila, melainkan sebaliknya. kamila benar-benar kecewa dan kembali tak bersemangat setelah tau ternyata Pengurus Aroon tidak bisa membujuk Miko untuknya. Gadis itu pun dengan terpaksa harus menerima hukuman dua kali.Setelah sebagian pekerjaan di kantor yang begitu melelahkan selesai, akhirnya Miko bisa istirahat sebentar. Miko tampak begitu lelah dan dibebani pikiran. Suasana begitu senyap, dimana hanya ada Pengurus Aroon dan Miko di dalam sana."Tuan, apa anda butuh minum atau makan? " Sahut Pengurus Aroon menawari sebab tau tuanya sedang kelelahan saat ini."Yah, bawakan aku makanan seperti biasa nya""Baik tuan, saya akan segera kembali"Untuk memilih makanan sesuai selera Miko, tentu harus Penguru
Karena sudah begitu lapar, Miko pun langsung menyantap makanan yang tersedia di atas meja. Miko nampak begitu santap memakannya. bahkan ia pun tidak bisa berhenti terus tambah dan tambah.Masakan kali ini begitu enak. entah karena rasa simpatinya yang membuatnya enak atau ini memang benar-benar enak. Terserah! yang Miko rasakan saat ini 'dia tidak bisa berhenti makan! '"T-tuan, makanannya sudah hampir habis, apa anda masih belum kenyang?" Sahut Pengurus Aroon khawatir.Dia cemas akan tubuh Miko. jika sampai Miko agak kegendutan karena makanan berlemak yang disajikan Kamila, Aroon akan sangat malu bertemu dengan Orang tua Miko.Semua kehidupan Miko ada pundak Pengurus Aroon. Orang tua Miko sudah mempercayakan hidup Miko padanya. Jika sampai ia melihat Miko makan makanan berlemak seperti ini, Sudah dipastikan Aroon akan dimarahi habis-habisan.Yah bisa dibilang Pengurus Aroon pengganti orang tua Miko di saat-saat tertentu, namun walau begitu, Miko tetap tidak mau terima untuk diatur-a
Wanita itu benar-benar merencanakan sesuatu, sehingga sepanjang hari dia terlihat sibuk, entah apa yang ia urus, kinan sampai bingung melihat nya.Sampai ketika malam kembali tiba, kamila sepertinya sudah siap melancarkan rencana. kamila turun dari lantai atas setelah mengganti pakaian yang baru saja ia pesan tadi pagi. Outfit yang tertutup, tampak seperti penampilan tomboy, namun agak feminim. dengan memakai sepatu putih, bukan hak tinggi.Kamila menuruni tangga terlihat begitu semangat. Namun ketika melihat kinan yang sedang bersih-bersih di ruang tak jauh darinya,membuat kamila merasa tak nyaman, takut rencananya tertunda jika kinan melihat.Kamila kemudian memanggil kinan secepatnya. kinan berbalik, dan dengan cepat langsung menghampiri Kamila."Ya Nyonya ada apa?""Tolong ambilkan aku buah apel di dapur" Perintah Kamila menunjuk pada dapur"Baik nyonya, saya akan segera kembali" kinan pun pergi tanpa mencurigai Kamila sedikitpun.Setelah kinan sudah cukup jauh di sana,ia mengamb
Brum! Derungan mobil sudah terdengar dari luar vila di saat Kinan masih sibuk bolak-balik di dalam rumah begitu berfikir keras. mendengar itu membuat wanita tersebut segera berlari keluar. Mobil tersebut ialah mobil milik Miko yang baru saja sampai. pria itu turun dari mobil dibantu dengan Pengurus Aroon, baru saja ia turun dari mobil ingin beranjak masuk, namun langkah terhenti ketika melihat salah satu pelayan yaitu Kinan kini berada di depan pintu. Setelah Miko perhatikan,wanita itu tampak gelisah. Kinan tidak menduga, bahwa Miko akan pulang secepat ini. dia tidak sempat berfikir suatu hal yang bisa tetap membuat rumah tangga Tuannya tetap harmonis, dia gagal total. walau Kamila berkata dia tidak akan lama, tapi itu semua sudah tidak ada artinya, Miko telah pulang, tidak ada yang bisa menolongnya sekarang. cepat atau lambat Kinan akan dipaksa untuk memberi tahu dimana Kamila berada. Miko segera menghampiri Kinan dengan kursi rodanya di dorong oleh Pengurus Aroon tentunya. Ia ke
"Tunggu apa lagi, ayo pulang" Ajak Miko yang saat ini menyamar sebagai Niko"Aaaaaaa, aku masih ingin minum" Rengek Kamila baru ingin melangkah masuk kembali ke dalam bar namun dengan cepat di tarik oleh Miko"Jangan menentang, Miko akan marah padaku jika aku tidak membawamu pulang" Ucapnya sembari menarik wanita tersebut sampai masuk ke dalam mobilAlhasil Kamila pun dibawa pulang. ia sesekali bergumam tak jelas di dalam mobil, bahkan muntah-muntah. Sungguh Miko tidak tahan, rasa nya dia juga ingin ikut muntah melihat wanita itu memuntahkan semua alkohol dalam perutnya.Saat ini Kamila sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.Pengurus Aroon, dia sebagai paman langsung memapah Kamila naik ke dalam kamar Miko."Eh eh, kau mau membawa nya kemana" Tanya Miko dengan nada menekan"Ke kamar tuan" Jawab Pengurus Aroon begitu polosnya, lupa akan rencana.Miko berdecak malas"Baringkan dia di atas sofa dulu, aku akan memanggil Miko" Ucap Miko seperti itu untuk tetap mengelabuhi KamilaPen
"Miko" Refleks Kamila tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Pengurus Aroon menunduk memijat kening tidak bisa menolong citra Miko lagi.Perlahan Kamila tersenyum puas, ia berjalan menghampiri Miko yang masih tertidur pulas."Aha. Dia benar-benar Miko. Pengurus Aroon dia Miko kan? Tuan yang sangat kau bangga banggakan " Ucapnya meledek menunjuk pada Miko"Ya nona, seperti yang anda lihat, dia adalah Tuan Miko " Jawab Pengurus Aroon tidak bisa menyangkal"Pfftttt" Kamila mencoba menahan tawa mendengar fakta bahwa pria yang selama ini selalu sombong memiliki harga diri tinggi , sekarang tidur dia atas sofa.Mendengar bising membuat Miko terbangun dari tidurnya. Kamila masih belum sadar akan kehadiran Miko. Dia masih saja terus meledek Miko dengan berbagai umpatan ke Pengurus Aroon. Pengurus Aroon hanya diam, dia sesekali menasihati Kamila agar diam, kalau tidak Miko akan bangun, dan itu benar-benar terjadi."Ada apa ini, pagi-pagi sudah berisik" Sahut Miko nada khas manusia bangun ti
"Tunggu apa lagi, ayo pulang" Ajak Miko yang saat ini menyamar sebagai Niko"Aaaaaaa, aku masih ingin minum" Rengek Kamila baru ingin melangkah masuk kembali ke dalam bar namun dengan cepat di tarik oleh Miko"Jangan menentang, Miko akan marah padaku jika aku tidak membawamu pulang" Ucapnya sembari menarik wanita tersebut sampai masuk ke dalam mobilAlhasil Kamila pun dibawa pulang. ia sesekali bergumam tak jelas di dalam mobil, bahkan muntah-muntah. Sungguh Miko tidak tahan, rasa nya dia juga ingin ikut muntah melihat wanita itu memuntahkan semua alkohol dalam perutnya.Saat ini Kamila sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.Pengurus Aroon, dia sebagai paman langsung memapah Kamila naik ke dalam kamar Miko."Eh eh, kau mau membawa nya kemana" Tanya Miko dengan nada menekan"Ke kamar tuan" Jawab Pengurus Aroon begitu polosnya, lupa akan rencana.Miko berdecak malas"Baringkan dia di atas sofa dulu, aku akan memanggil Miko" Ucap Miko seperti itu untuk tetap mengelabuhi KamilaPen
Brum! Derungan mobil sudah terdengar dari luar vila di saat Kinan masih sibuk bolak-balik di dalam rumah begitu berfikir keras. mendengar itu membuat wanita tersebut segera berlari keluar. Mobil tersebut ialah mobil milik Miko yang baru saja sampai. pria itu turun dari mobil dibantu dengan Pengurus Aroon, baru saja ia turun dari mobil ingin beranjak masuk, namun langkah terhenti ketika melihat salah satu pelayan yaitu Kinan kini berada di depan pintu. Setelah Miko perhatikan,wanita itu tampak gelisah. Kinan tidak menduga, bahwa Miko akan pulang secepat ini. dia tidak sempat berfikir suatu hal yang bisa tetap membuat rumah tangga Tuannya tetap harmonis, dia gagal total. walau Kamila berkata dia tidak akan lama, tapi itu semua sudah tidak ada artinya, Miko telah pulang, tidak ada yang bisa menolongnya sekarang. cepat atau lambat Kinan akan dipaksa untuk memberi tahu dimana Kamila berada. Miko segera menghampiri Kinan dengan kursi rodanya di dorong oleh Pengurus Aroon tentunya. Ia ke
Wanita itu benar-benar merencanakan sesuatu, sehingga sepanjang hari dia terlihat sibuk, entah apa yang ia urus, kinan sampai bingung melihat nya.Sampai ketika malam kembali tiba, kamila sepertinya sudah siap melancarkan rencana. kamila turun dari lantai atas setelah mengganti pakaian yang baru saja ia pesan tadi pagi. Outfit yang tertutup, tampak seperti penampilan tomboy, namun agak feminim. dengan memakai sepatu putih, bukan hak tinggi.Kamila menuruni tangga terlihat begitu semangat. Namun ketika melihat kinan yang sedang bersih-bersih di ruang tak jauh darinya,membuat kamila merasa tak nyaman, takut rencananya tertunda jika kinan melihat.Kamila kemudian memanggil kinan secepatnya. kinan berbalik, dan dengan cepat langsung menghampiri Kamila."Ya Nyonya ada apa?""Tolong ambilkan aku buah apel di dapur" Perintah Kamila menunjuk pada dapur"Baik nyonya, saya akan segera kembali" kinan pun pergi tanpa mencurigai Kamila sedikitpun.Setelah kinan sudah cukup jauh di sana,ia mengamb
Karena sudah begitu lapar, Miko pun langsung menyantap makanan yang tersedia di atas meja. Miko nampak begitu santap memakannya. bahkan ia pun tidak bisa berhenti terus tambah dan tambah.Masakan kali ini begitu enak. entah karena rasa simpatinya yang membuatnya enak atau ini memang benar-benar enak. Terserah! yang Miko rasakan saat ini 'dia tidak bisa berhenti makan! '"T-tuan, makanannya sudah hampir habis, apa anda masih belum kenyang?" Sahut Pengurus Aroon khawatir.Dia cemas akan tubuh Miko. jika sampai Miko agak kegendutan karena makanan berlemak yang disajikan Kamila, Aroon akan sangat malu bertemu dengan Orang tua Miko.Semua kehidupan Miko ada pundak Pengurus Aroon. Orang tua Miko sudah mempercayakan hidup Miko padanya. Jika sampai ia melihat Miko makan makanan berlemak seperti ini, Sudah dipastikan Aroon akan dimarahi habis-habisan.Yah bisa dibilang Pengurus Aroon pengganti orang tua Miko di saat-saat tertentu, namun walau begitu, Miko tetap tidak mau terima untuk diatur-a
Pengurus Aroon diperintahkan oleh miko agar tidak kembali ke vila. Oleh karena itu Pengurus Aroon hanya bisa memberi tahu hasilnya melalui telepon. namun yang kamila dengar dari Pengurus Aroon setelah menelepon bukanlah kabar yang ingin ia dengar.Aroon tak memberi kabar gembira untuk Kamila, melainkan sebaliknya. kamila benar-benar kecewa dan kembali tak bersemangat setelah tau ternyata Pengurus Aroon tidak bisa membujuk Miko untuknya. Gadis itu pun dengan terpaksa harus menerima hukuman dua kali.Setelah sebagian pekerjaan di kantor yang begitu melelahkan selesai, akhirnya Miko bisa istirahat sebentar. Miko tampak begitu lelah dan dibebani pikiran. Suasana begitu senyap, dimana hanya ada Pengurus Aroon dan Miko di dalam sana."Tuan, apa anda butuh minum atau makan? " Sahut Pengurus Aroon menawari sebab tau tuanya sedang kelelahan saat ini."Yah, bawakan aku makanan seperti biasa nya""Baik tuan, saya akan segera kembali"Untuk memilih makanan sesuai selera Miko, tentu harus Penguru
Membaca pesan itu sungguh menjengkelkan bagi Kamila. Begitu jengkel sampai membuat tangan nya terlihat bergetar menggenggam erat ponsel sebab marah. ia begitu tak tahan melihat sikap pria ini yang semakin semena-mena padanya.Aroon ragu bahwa Kamila akan mematuhi untuk diberi hukuman setelah melihat mimik wajah Kamila terlihat begitu marah usai membaca pesan dari Tuannya, Miko. "Aroon dengar, aku tidak akan melakukan apa-apa untuk arahan mu padaku, sekarang sampai pria itu pulang" Tekan Kamila"Nona, tapi kenapa? Jika anda menolak, anda akan mendapat hukuman dua kali lipat" Nasehat AroonKamila menjulurkan ponsel pada pengurus Aroon untuk Aroon lihat sendiri. Aroon menerima, dan melihat, sekarang ia jadi tahu alasan kenapa Kamila menolak hukuman dari Miko. "Nona, anda harus memberi tahu tuan tentang ini terlebih dulu""Masa bodoh" Ucapnya acuhAroon menghela berat, terpaksa ia yang harus menyelesaikan konflik ini."Permisi sebentar nona, saya akan menelpon tuan muda"Pengurus Aroon
Pengurus Aroon diberi perintah untuk menggali masa lalu Kamila, Jika Aroon tidak bisa mendapatkan keseluruhan informasi tentang Kamila, maka ia tidak diizinkan untuk pulang. Itulah kata Miko.Kamila begitu dibuat bingung di saat Miko pulang dengan orang baru. Bukan lagi pengurus Aroon yang dulunya selalu setia mendorong kursi rodanya, melainkan orang lain.Beberapa hari menahan diri untuk bertanya kini Kamila akan bertanya sekarang, ia begitu penasaran. Ketika Miko hendak untuk pergi bekerja seperti biasa, untuk kedua kalinya ia menahan Miko. kalian tau yang pertama kan. Mereka berdua sangat jarang mengobrol satu sama lain. Tentu saja! Miko itu sangat malas meladeni wanita, lebih tepatnya gadis Kamila. sedangkan Kamila, ia juga tak kalah malasnya berdebat atau mengobrol dengan Miko. Kamila tak tahan melihat penampilan buruk rupa dari pria lumpuh itu. Namun Kamila lemah akan satu hal, entah kenapa ia sangat takut pada Miko suaminya, padahal dulunya ia tak segan-segan mengeluarkan ka
Miko keluar selepas membersihkan diri. Ia merasa begitu lega, seakan tubuhnya menjadi begitu ringan setelah mandi.ia kemudian naik di atas kasur setelah mengganti pakaian. ia menarik selimut lalu segera tidur. Miko benar-benar tidak memperhatikan apa yang menonjol di sebelahnya.Tepat pada jam 05.39 pagi. Dimana semua orang masih tertidur pulas sedangkan Miko sudah terbangun karena merasa tak nyaman.Ia bangkit dari tidur mengacak-acak rambut dengan perasaan tak karuan."Ahkk! kenapa aku tidak bisa tidur dengan nyenyak" Gumam MikoKetika hendak beranjak untuk membasuh wajah di kamar mandi, pria itu menoleh dan tanpa sengaja ia melihat sesuatu menonjol sampingnya. Kening Miko berkerut penuh tanya. dengan cepat ia pun menarik selimut.Dan swiss!! Selimut ditarik dan akhirnya jatuh tergeletak di atas lantai.Melihat sosok perempuan tertidur pulas memeluk guling di sampingnya membuat Miko tertegun. keningnya semakin berkerut kesal setelah melihat wanita ini tidur di atas tempat tidur yang