Keesokan harinya Ronald bersama dengan anak buahnya mendatangi lokasi kejadian pembunuhan yang di lakukan oleh King Devil."Pembunuhan seperti apa ini?" Kata Jimmy yang melihat lokasi kejadian itu yang berserakan dengan jasad-jasad para penjudi tersebut."Kita akan di sibukkan dengan kasus baru!" ujar Ronald yang sedang memeriksa korban jiwa."Detektif, para warga sini mengatakan para korban selalu membuat keributan, di saat mereka mabukan sering saja melempar rumah warga sini dengan botol minuman. selain itu para penjudi ini juga sering merampas barang warga sini dan juga memukul mereka, sehingga membuat mereka terganggu dan ketakutan" lapor salah satu anak buah Ronald yang bernama Kelvin."Apakah mereka melihat siapa pelakunya?" tanya Ronald.yang berdiri di hadapan anak buahnya."Mereka tidak melihat siapa pun di sini semalam" jawab Kelvin."Pak Ronald, lihat ini!" teriak Jimmy."Ada apa?" tanya Ronald yang menghampiri anak buahnya itu yang sedang memerhatikan salah satu korban yan
Pria botak itu mengeluarkan senjata tajam dan berjalan menghampiri Careless dan bibinya yang sedang memilih sayur. di sore itu pasar masih di ramaikan sejumlah pembeli."Bibi, sayur ini masih segar," kata Careless yang sambil memilih sayur-sayuran."Iya, kita beli untuk stok beberapa hari agar tidak perlu setiap hari ke pasar," jawab Mommy yang juga sedang memilih sayur."Dua wanita ini sangat tepat untuk di jadikan sasaran, ambil dompetnya dan pergi dari sini," batin pria itu.Pria botak itu melangkah semakin mendekati Mommy, karena dompetnya di pegang oleh Mommy sehingga menarik perhatian preman itu.Pria botak itu lalu merebut dompet dari tangan Mommy di saat ia sedang memilih sayur-sayuran."Hei...kembalikan dompetku!" teriak Mommy dengan nada tinggi."Kurang ajar! berani sekali kau ingin merampok kami, aku akan memberi pelajaran untukmu," bentak Careless yang mengambil sendok panjang berbahan stainles yang di jual orang pasar itu."Paman, aku beli senjata ini denganmu untuk mengh
Saat Careless ingin melangkah pergi tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampirinya. saat itu seorang pria yang menarik pinggang gadis itu ke pinggir jalan."Hei, kenapa bawa mobil tidak mengunakan mata," teriak Careless dengan kesal Careless masih tidak menyadari siapa pria yang menyelamatkan dirinya. Kemudian ia pun menoleh ke arah pria yang berada di belakangnya itu."kakak tampan, ternyata kamu lagi yang menyelamatkan aku," ucap Careless pada pria yang tak lain adalah Christian."Di mana ada kamu pasti ada kericuhan," ujar Christia yang melepaskan pelukannya."Dia merampas dompet bibiku, aku hanya memberi pelajaran padanya," jawab Careless.Christian lalu melangkah pergi dan meninggalkan gadis itu di sana."Kakak tampan ini dingin sekali seperti es batu," gumam Careless.Tidak lama kemudian Careless meninggalkan jalan besar itu. sementara pria botak masih di hajar oleh pejalan kaki di sana sehingga kepalanya benjol-benjol.Siang hari..Careless kembali ke toko bunga."Bibi, aku p
Terjadinya baku tembak di suatu tempat.Dua kelompok bersenjata saling membunuh sehingga mayat berserakan di mana-mana.DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...Tembakan yang di lakukan oleh dua kelompok yang saling menjatuhkan."Aargghh..." teriakan mereka dengan serentak karena sama-sama di tembus oleh peluru.Seorang pria bertubuh tinggi dengan berpenampilan serba hitam, kemeja yang berwarna hitam, jaket kulit berwarna hitam dan mengenakan sarung tangan. pria yang memiliki tubuh yang tegap dan kekar memiliki senjata dan menembak lawannya tanpa berhenti.DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...Tembakan beruntun di lakukan oleh pria itu sehingga berhasil menembus tubuh para lawannya."Aaggghh..." teriakan serentak mereka dan akhirnya tumbang satu-persatu."Bos, sebagian dari mereka sudah kabur ke arah lain!" kata salah satu anak buahnya."Kejar dan bunuh!" perintahnya dengan tegas."Baik Bos," jawab anak buahnya yang langsung mengejar lawannya itu.Pria
"Ikut saja mobil kami dan turun di tepi jalan besar sana," ujar Christian yang sedang berjalan."Terima kasih!" ucap Careless."Kakak, apa aku bisa bertanya?" tanyaCereless."Ada apa?""Apa kakak seorang polisi?""Bukan.""Apakah pembunuh?""Bisa di katakan iya.""Dan apakah kakak melakukan perdagangan manusia?""Tidak.""Apakah jual organ manusia?""Tidak.""Apakah jual narkoba?""Tidak.""Dan kakak berasal dari kutub mana?""Kumpulan Dragon fire.""Dragon fire dari kutub mana?""Nama kumpulan dan bukan kutub.""Kakak, aku ingin bertanya.""Ada apa lagi?""Apakah kakak adalah manusia normal?""Apa maksudmu?" tanya Christian yang mulai risih"Apakah wajah kakak telah di operasi?""Tidak.""Kenapa bisa begitu tampan? apakah kakak adalah hantu?" tanya Careless dengan terus terang."Apa kamu bisa berhenti bertanya!""Aku hanya penasaran. Kakak, apakah aku boleh mencobanya?""Mencoba apa?" tanya Christian yang menghentikan langkahnya."Aku ingin mencoba menyentuh wajahmu," kata Careless
"Maaf, aku tidak sengaja!" ucap Careless sambil memejamkan mata dan berdiri dengan ingin memberikan handuk kepada Paul.Setelah Paul terima handuknya, Carelles yang sedang memejamkan matanya ingin melangkah ke arah pintu, akan tetapi dengan kecerobohan gadis itu lagi-lagi ia terjatuh dan menimpa Paul sehingga mereka sama-sama terjatuh karena licinnya lantai itu.BRUK..."Aargh..." jeritan mereka dengan serentak."Apa yang kalian lakukan?" tanya Christian dengan tiba-tiba muncul di sana.Mendengar suara pria itu mereka lalu memandang ke arah suara itu berada."Bos.""Kakak tampan.""Apa kalian begitu tidak sabar sehingga melakukannya di sini?" tanya Christian dengan menahan emosi."Kami tidak melakukan apa-apa," jawab Careless yang tidak sadar jika dirinya sedang menindih Paul yang tanpa sehelai benang."Hah...kenapa kau menindihku?" teriak Paul yang sedang merasa kaget."Ma-maaf!" ucap Careless yang ingin bangkit akan tetapi lututnya menekan bagian pusaka Paul sehingga pria berteriak
Di saat Careless menampar Fionez tiba-tiba lengannya di tarik oleh Christian dari belakang. "Kakak, dia mencari masalah dulu denganku!" kata Careless yang di tarik hingga berdiri. "Christian, wajahku sakit," erang Fionez yang sambil menangis. "Paul, bawa dia ke rumah sakit!" perintah Christian. "Baik!" jawab Paul dengan menurut. "Christian, siapa dia?" tanya Fionez yang berusaha untuk berdiri. "Fionez, aku tidak perlu memberi penjelasan, kenapa kau menimbulkan keributan di sini?" jawab Christian dengan kesal. "Dasar Fiono tidak masuk akal!" ketus Carelees. "Namaku adalah Fionez Andrianez Casolino, bukan Fiono!" ketusnya dengan kesal. "Sama saja, Nono!" balas Careless yang tidak mau kalah. "Kau...." ketus Fionez yang ingin melayangkan tangannya dan langsung di tahan oleh Christian. "Apa kau sudah puas menimbulkan masalah," bentak Christian yang melepaskan tangan wanita itu. "Christian, aku adalah tunanganmu, kau jangan lupa janjimu pada kakekku!" ujar Fionez. "Jika aku ing
"Fionez, seharusnya kau menjaga sikapmu! kau tahu kalau Christian beda dengan pria lain. dia tidak suka di paksa. apa lagi kau menimbulkan masalah di rumahnya. jadi, dia mana mungkin akan memaafkan mu!" ujar Lion yang duduk di kursi sambil memegang tongkatnya."Kakek, aku...""Jangan katakan apa-apa lagi! Christian sudah tegaskan tidak ingin bertunangan denganmu," kata Lion."Apa, tidak bisa! aku tidak setuju!""Fionez, sejak awal dia memang tidak berniat untuk menikahimu. hanya dirimu yang mengejarnya selama ini.""Dia adalah milikku! semua ini karena wanita sialan itu, makanya dia membatalkan pertunangan ini," ketus Fionez."Walau tidak ada wanita itu, Christian juga tidak akan menikah denganmu. jadi, kemunculan wanita itu tidak mempengaruhi semua ini," jelas Lion."Kakek, aku tidak puas!" gerutu Fionez."Tidak puas kau tetap harus menerimanya! kau tidak bisa membuka pintu hatinya yang selama ini tertutup rapat. tidak ada wanita yang mampu masuk ke dalam hatinya.""Aku tidak percaya