"Lain kali jangan dekat-dekat dengan mereka lagi! mereka bukan orang baik," ujar Mommy sambil minum air putih."Bibi sudah salah, kakak tampan dan paus jantan sangat baik," jawab Careless.Mendengar ucapan Careless Mommy lagi-lagi menyembur air ke wajah keponakannya itu.Byiur..."Uhuk...uhuk...uhuk...""Bibi, kenapa sembur aku lagi?" tanya Careless dengan kesal."Siapa yang kau katakan tadi?"tanya Mommy dengan penasaran."Kakak tampan dan paus jantan, bibikan sudah melihat mereka kemarin. jadi sudah kenal," jawab Careless dengan kesal."Hm...iya...iya...kalau bisa lain kali jangan dekat lagi dengan mereka!""Bibi, lagi pula mereka adalah orang baik.""Kejadian hari ini adalah karena mafia juga, walau kau tidak bersalah tetap terlibat. bukan setiap saat kau bisa bernasib baik seperti ini. jadi, jaga jaraklah dengan mereka!" "Iya...aku tahu, Bi."Malam hari.Terjadi perampokan di sebuah salah satu toko emas terbesar di kota swedia di malam itu. para pejalan kaki berlari ketakutan kare
"Pak, King Devil ini selalu saja muncul dan menghilang tiba-tiba, apa tujuan dia membunuh mereka semua, apakah hanya hobi membunuh ataupun dia bermusuhan dengan mereka?" tanya Jimmy."Kita tidak bisa menebak pikirannya, teruskan pencarian King Devil!" perintah Ronald."Siap Pak," jawab mereka dengan serentak.Mansion Christian.Christian berada di dalam ruangan rahasia dengan berkomunikasi dengan empat layar kaca televisi jumbo yang tergantung di dinding ruangan itu.Empat orang dari seberang sana sedang melaporkan sesuatu. mereka berada di tempat yang berbeda."Bos, transaksi kita lancar dan tanpa gangguan. semua barang kita telah habis di jual, dan untuk selanjutnya kami menunggu pemasukan barang," kata Dennis yang berada di kamboja."Bos, hari ini pemasukan barang dan hampir saja terjadi kericuhan, karena sekumpulan orang yang datang sengaja menimbulkan keributan," ujar Anto yang berada meksiko."Dari mana asal mereka?" tanya Christian."Mereka adalah sekumpulan preman, sarang mer
Pelayan itu membawa Careless menuju ke halaman samping rumahnya."Nona, silakan menunggu! saya akan memanggilnya!" ucapnya dengan sopan dan melangkah masuk ke dalam rumah."Rumahnya sangat luas, dalamnya pasti sangat nyaman," gumam Careless.Saat Careless sedang berdiri sambil memegang sebuket bunga Fionez yang berjalan ke halaman melihat gadis itu yang adalah musuhnya, ia pun langsung menghampirinya."Hei...kenapa kau berada di sini?" tanya Fionez dengan nada kesal."Kenapa kau berada di sini?"tanya Careless."Ini adalah rumahku! bagaimana, apakah kau berniat buruk sehingga datang ke sini dengan membawa bunga jelek ini," ketus Fionez yang merebut bunga itu dan kemudian melempar ke atas tanah dan sengaja menginjaknya."Kau sangat keterlaluan," bentak Careless dengan kesal dan mendorong wanita itu hingga terjungkal.Brugh.."Aargrhh..." jerit Fionez yang kesakitan."Kau berani sekali melawanku, apa kau tidak sadar ini tempat siapa," teriak Fionez dengan nada tinggi sehingga di dengar o
"Aku sudah melihat semua kejadian tadi, hanya sebuket bunga saja membuat mu menimbulkan masalah. seharusnya kau tahu hari ini adalah hari apa dan apa sebabnya kakek memesan bunga," ucap Christian yang sedang mengancam Fionez."Christian, kau sudah salah paham, dia yang merusakan bunga itu bukan aku," jawab Fionez."Pistol sudah menempel di kepala mu, tapi kau masih saja begitu keras kepala," kata Careless."Diam!" bentak Fionez dengan kesal."Nona, ini bayaran ku, maaf atas kejadian hari ini," ucap Girmanlo dengan memberikan lembaran uang."Terima kasih, Tuan. setidaknya di sini masih ada yang pengertian,"ucap Careless sambil menyindir."Girmanlo, jangan biarkan dia pergi dulu! dia melukai aku dan aku ingin memotong jarinya," perintah Fionez."Apa kau masih tidak cukup membuat keributan?" bentak Lion yang melangkah keluar dengan mengunakan tongkat berkepala singa yang di temani oleh Paul dan Giorge"Kakek, aku...""Diam! tidak perlu menjelaskan lagi! aku sudah melihat semuanya, nona i
Keesokan harinya Ronald bersama dengan anak buahnya mendatangi lokasi kejadian pembunuhan yang di lakukan oleh King Devil."Pembunuhan seperti apa ini?" Kata Jimmy yang melihat lokasi kejadian itu yang berserakan dengan jasad-jasad para penjudi tersebut."Kita akan di sibukkan dengan kasus baru!" ujar Ronald yang sedang memeriksa korban jiwa."Detektif, para warga sini mengatakan para korban selalu membuat keributan, di saat mereka mabukan sering saja melempar rumah warga sini dengan botol minuman. selain itu para penjudi ini juga sering merampas barang warga sini dan juga memukul mereka, sehingga membuat mereka terganggu dan ketakutan" lapor salah satu anak buah Ronald yang bernama Kelvin."Apakah mereka melihat siapa pelakunya?" tanya Ronald.yang berdiri di hadapan anak buahnya."Mereka tidak melihat siapa pun di sini semalam" jawab Kelvin."Pak Ronald, lihat ini!" teriak Jimmy."Ada apa?" tanya Ronald yang menghampiri anak buahnya itu yang sedang memerhatikan salah satu korban yan
Pria botak itu mengeluarkan senjata tajam dan berjalan menghampiri Careless dan bibinya yang sedang memilih sayur. di sore itu pasar masih di ramaikan sejumlah pembeli."Bibi, sayur ini masih segar," kata Careless yang sambil memilih sayur-sayuran."Iya, kita beli untuk stok beberapa hari agar tidak perlu setiap hari ke pasar," jawab Mommy yang juga sedang memilih sayur."Dua wanita ini sangat tepat untuk di jadikan sasaran, ambil dompetnya dan pergi dari sini," batin pria itu.Pria botak itu melangkah semakin mendekati Mommy, karena dompetnya di pegang oleh Mommy sehingga menarik perhatian preman itu.Pria botak itu lalu merebut dompet dari tangan Mommy di saat ia sedang memilih sayur-sayuran."Hei...kembalikan dompetku!" teriak Mommy dengan nada tinggi."Kurang ajar! berani sekali kau ingin merampok kami, aku akan memberi pelajaran untukmu," bentak Careless yang mengambil sendok panjang berbahan stainles yang di jual orang pasar itu."Paman, aku beli senjata ini denganmu untuk mengh
Saat Careless ingin melangkah pergi tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghampirinya. saat itu seorang pria yang menarik pinggang gadis itu ke pinggir jalan."Hei, kenapa bawa mobil tidak mengunakan mata," teriak Careless dengan kesal Careless masih tidak menyadari siapa pria yang menyelamatkan dirinya. Kemudian ia pun menoleh ke arah pria yang berada di belakangnya itu."kakak tampan, ternyata kamu lagi yang menyelamatkan aku," ucap Careless pada pria yang tak lain adalah Christian."Di mana ada kamu pasti ada kericuhan," ujar Christia yang melepaskan pelukannya."Dia merampas dompet bibiku, aku hanya memberi pelajaran padanya," jawab Careless.Christian lalu melangkah pergi dan meninggalkan gadis itu di sana."Kakak tampan ini dingin sekali seperti es batu," gumam Careless.Tidak lama kemudian Careless meninggalkan jalan besar itu. sementara pria botak masih di hajar oleh pejalan kaki di sana sehingga kepalanya benjol-benjol.Siang hari..Careless kembali ke toko bunga."Bibi, aku p
Terjadinya baku tembak di suatu tempat.Dua kelompok bersenjata saling membunuh sehingga mayat berserakan di mana-mana.DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...Tembakan yang di lakukan oleh dua kelompok yang saling menjatuhkan."Aargghh..." teriakan mereka dengan serentak karena sama-sama di tembus oleh peluru.Seorang pria bertubuh tinggi dengan berpenampilan serba hitam, kemeja yang berwarna hitam, jaket kulit berwarna hitam dan mengenakan sarung tangan. pria yang memiliki tubuh yang tegap dan kekar memiliki senjata dan menembak lawannya tanpa berhenti.DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...Tembakan beruntun di lakukan oleh pria itu sehingga berhasil menembus tubuh para lawannya."Aaggghh..." teriakan serentak mereka dan akhirnya tumbang satu-persatu."Bos, sebagian dari mereka sudah kabur ke arah lain!" kata salah satu anak buahnya."Kejar dan bunuh!" perintahnya dengan tegas."Baik Bos," jawab anak buahnya yang langsung mengejar lawannya itu.Pria