“Hmmm…betah amat kerja mulu, baru juga datang malah kembali ke ruang kerja!” kata Brigitta dalam hati, diapun kemudian menyusul suaminya ini.
Setelah mengetuk, Brigitta pun masuk. “Kapan datang sayang…?” tanya Salman.
“Barusan…kok ke ruang kerja lagi…ga bosan yaa kerja mulu!” Brigitta langsung duduk di kursi tamu yang ada di ruangan kerja itu.
Brigitta yang agak tomboy jarang pake rok kalau ke kantor, dia lebih suka pake celana panjang, tapi hari ini beda, dia pake rok selutut, dengan baju kerja yang cukup mewah dan terlihat seksi. Salman sampai menatap kaki jenjang istri keduanya ini, sambil mendekati Brigitta.
Salman lalu jongkok, sambil meletakan kepalanya di bahu istrinya yang sedang duduk.
“Sudah hampir dua minggu menikah…abang belum juga belah duren?” bisik Salman, sampai Brigitta merasa geli sendiri dan bulu kuduknya meremang, karena dengusan nafas Salman mene
Sejak saat itulah, Salman jadi kecanduan dilayani kedua istrinya sekaligus dan tidak akan mau melayani bergantian, kalau tidak bersama-sama. Diam-diam Salman bersyukur dalam hati, mampu bersikap adil dan dia menikmati nyamannya berpoligami.Di sisi lain, diam-diam Rey sering bertanya-tanya dengan Salman, mantan fuckboy ini rupanya iri dengan kehidupan adiknya yang mampu memiliki dua istri yang jelita dan hebatnya sangat kompak di satu atap.“Emank kamu niat ya Bang punya dua istri?” Salman sengaja memancing Rey. Rey pun akhirnya bercerita yang sangat rahasia ke Salman, hingga pria ini terdiam dan geleng-geleng kepala mengetahui ada masalah menggantung yang bakal bikin rumit persoalan rumah tangga kakaknya ini.“Bakalan meledak suatu saat nanti rumah tangga Rey dan Viola…moga saja mereka jangan sampai cerai!” batin Salman.Apakah itu…???”*****Vanya melakukan cek rutin k
Pertemuan dengan Jaka Darminto membuat Vanya terus kepikiran, dia sengaja tidak cerita dengan Salman perihal pertemuannya dengan Jaka Darminto.Namun Brigitta, istri kedua suaminya yang kini mulai muntah-muntah tanda ngidam muda, tentu saja memperhatikan perubahan madunya ini. “Kamu kenapa Ka…aku lihat dua hari ini selalu termenung, kayak ada yang dipikirkan, ceritalah kalau kaka tak keberatan?” tanya Brigitta, saat mereka berduaan di rumah, Brigitta sejak positif hamil memutuskan istirahat sejenak dari pekerjaannya dan dia lebih banyak di rumah bersama Vanya.Vanya menatap Brigitta, seakan menaksir apakah Brigitta bisa jaga rahasia, karena ini menyangkut musuh mertua mereka sekaligus rahasia masa lalunya. Brigitta yang di tatap makin bingung dan dia seakan makin tak enak.“Kalau Brigitta ada salah, Brigitta minta maaf ya Ka…?” perasaan wanita memang halus, sehingga Brigitta buru-buru minta maaf.“Bukan Brigitta…ini bukan masalah kamu…tapiiii…ini masalah kaka!” sahut Vanya cepat, seh
Salman dan Vanya tidak buru-buru menuju alamat Indra Sukarman, mereka nginap satu malam di salah satu hotel berbintang di Balikpapan.Mobil berikut sopir sudah stanby sejak menjemput mereka di Bandara Internasional Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan.Di Balikpapan Salman mempunyai tiga cabang usaha, sehingga saat dia menelpon pimpinan cabang yang juga anak buahnya di Balikpapan tersebut, mobil jenis SUV mewah 4x4 sudah disediakan berikut sopirnya.Panorama hotel yang menghadap ke pantai membuat pemandangan sangat indah, Vanya menatap dari jendela, dan Salman memeluk tubuh berbau harum lembut serta sangat indah milik Vanya ini.“Pi…jangan-jangan aku bakalan isi lagi kalau gini…aku ga pake kontrasepsi lohh!” bisik Vanya saat suaminya ini mulai nakal menciumi lehernya.Sejak sering melayani suami mereka bersama Brigitta, Vanya selalu meminta Salman menyalurkan klimaksnya ke rahim Brigitta, karena Vanya memang tak mau lagi pasang kontrasepi setelah operasi kista.Ini juga sesuai anjuran dok
Pria yang tadi di temui Argo mempersilahkan Salman dan Vanya menunggu di teras yang terlihat asri dan agaknya sengaja di buat untuk tempat santai dan menerima tamu, di halaman itu terparkir 3 buah mobil yang masuk kategori mewah.Satu jenis SUV, satunya jenis sedan yang biasa di pakai para pejabat daerah dan satunya lagi mobil double cabin keluaran terbaru.Pria itu langsung masuk ke dalam rumah, untuk melaporkan pada tuannya kalau ada tamu dari Jakarta.“Kayaknya orang yang bernama Indra Sukarman ini kaya raya juga yaa di kampung sini!” bisik Vanya dikit kepo, biasalah namanya perempuan.Salman hanya mengangguk, bagi pria yang merupakan Dirut RC Group ini, harta yang disebutkan Vanya belum ada apa-apanya dibandingkan harta mereka sendiri, perbedaannya bak langit dan bumi.Soalnya di garasi rumah mewah mereka, mobil-mobil milik Salman bak show room kendaraan mewah, saking banyaknya kendaraan miliknya.Tak lama kemudian keluar seo
“Baiklah…aku akan menceritakan semuanya…agar kamu tidak penasaran lagi, agaknya memang sudah saatnya kamu tahu siapa aku dan kenapa sampai berpisah dengan Celine yang lebih memilih Jaka Darminto sebagai suaminya dan mau jadi istri ke 4!” cetusnya lagi.Lucunya, dia tetap tak mengaku sebagai Indra Sukarman, dia justru bercerita seolah-olah Indra Sukarman itu orang lain.Diapun mulai bercerita…Indra Sukarman saat muda pernah bekerja di perusahaan milik Jaka Darminto, pria asli Kutai ini merantau ke Surabaya lalu Bali, setelah lulus kuliah dan melamar kerja di perusahaan milik Jaka Darminto, yang dulu seorang pengusaha sukses.Sebagai anak muda perantauan, Indra benar-benar bekerja dengan kemampuan yang dia miliki, dan prestasinya ini ternyata disukai Jaka Darminto. Indra juga kadang nyambi sebagai model lokal, karena dia memiliki wajah tampan dan tinggi badannya yang cukup menjulang yakni mencapai 177 centimeteran, ta
“Om juga tak paham…apa tujuan si Jaka Darminto...jangan-jangan dia ingin adu domba Om dengan pria bernama Radin Durangga…yang kabarnya…maaf Vanya…jadi selingkuhan mendiang Celine, ibu kamu, duluu…saat mereka masih sama-sama muda?” kata Dedy pelan sambil menatap wajah Vanya.Vanya tak terkejut, wajahnya biasa-biasa saja, karena dia sudah tahu kisah ini, sehingga dua tak begitu kaget lagi.“Om…Salman ini, yang merupakan suamiku…dia adalah anak Radin Durangga, orang yang Om sebut tadi kini menjadi mertuaku!” sahut Vanya kalem, seakan tak ada yang perlu di tutupi lagi atau rasa tak enak lainnya.“Aapaaa…!” kali ni Dedy Sukarman lah kaget bukan main, kenapa kini jadi serba kebetulan, dulu ibunya Vanya selingkuhan Radin Durangga, kini malah Vanya jadi istri dari Salman Durangga, pikirnya.Dia langsung merasa tak enak hati, tak dia kira Radin yang diduga selingkuhan Celine itu justru kini jadi mertua Vanya.“Kenapa semua jadi serba kebetulan dan kait mengait begini,” guman Dedy terhenyak dan
Dedy kemudian mengisahkan kenapa mata Deasy buta, setelah ibunya meninggal dunia, secara tak terduga Deasy terserang penyakit di matanya, kesedihan ditinggal ibunya justru memperburuk kondisi mata Deasy, sudah tak terhitung dokter mata yang Dedy datangi untuk mengobati mata anaknya yang cantik ini.“Mata Deasy sudah tak bisa diperbaiki lagi, untuk kembali pulih solusinya hanya satu, Deasy harus menerima donor mata, tapi siapa yang mau mendonorkan matanya, inilah yang membuat Om akhirnya pasrah dan Deasy juga bilang menerima matanya tak melihat lagi,” Dedy membelai kepala anak gadisnya yang terlihat menunduk saja, saat Dedy mengisahkan penyebab matanya tak bisa melihat. Deasy dan ibu sambungnya kini masuk ke dalam rumah, Dedy lalu mengajak Vanya dan juga Salman ziarah ke makam Indra Sukarman, yang jaraknya 15 menitan dari rumah Dedy di pemakaman umum.Usai ziarah, Dedy meminta Vanya dan Salman nginap di rumah mereka dan jangan buru-buru pulang ke Jakarta, karena sangat banyak yang ing
“Julian, kasih salam buat bapak kandung kamu…!” Rey benar-benar shock mendengar Amanda berkata seperti itu, dia langsung menatap Amanda dan anak yang dipanggil Julian itu bergantian.“A-amanda…apa maksudmu?” Rey sampai tergagap bicara.Amanda malah menarik tangan Julian dan bocah yang umurnya sekitar 6 tahunan ini langsung mencium tangan Rey.Sikap yang aneh, mengingat di dunia barat mencium tangan bukan hal yang wajib bagi anak. Inilah didikan terhebat dari Rukayah pada Julian, yakni budi pekerti.Siapakah Rukayah? (ada kisahnya, tentang wanita yang jadi penolong Amanda di bab ini juga).Sikap masa bodoh yang selalu dilakukan Amanda sebelum dia hijrah dan sudah jadi hal keseharian di Paris, perlahan mulai terkikis.Rey yang masih terkaget-kaget kini di tarik Amanda untuk duduk di kursi yang agak di pojokan, Julian malah aseek menonton TV dengan cueknya di ruangan itu, anak kecil ini seakan paham, ibunya dan pria yang dikatakan sebagai ayah kandungnya ini pasti akan berbicara serius b