“Viola…dia ternyata anaknya mendiang Tom Atmajaja, orang yang dulu menculik dan hampir memperkosa Mami, aku tak sudi punya calon mantu yang orang tuanya sudah berbuat jahat padaku dulu!”
Radin yang sedari tadi siang sudah terguncang batinnya, hanya bisa terdiam dan geleng-geleng kepala. Kenapa semuanya serba kebetulan, tadi siang jatidiri Madam Glasy terbongkar dan Kirana ternyata anak biologisnya, kini istrinya cerita kalau Viola anaknya Tom Atmajaja, pikir Radin.
Cynthia pun bercerita, siang tadi dia sudah bertanya tentang siapa Viola sesungguhnya, alangkah kagetnya Cynthia saat tahu kalau orang tua Viola adalah mendiang Tom Atmajaja.
Untung Cynthia bisa menguasai diri dan tidak terbawa emosi, karena dipikirnya Viola tak tahu apa-apa tentang masalalu orang tuanya.
Setelah Viola selesai bercerita, Cynthia yang awalnya sudah suka dengan Viola berubah dingin, hingga gadis cantik itu heran sendiri.
Karena sudah sore, Viola pu
Dua hari kemudian, Kirana akhirnya memutuskan ikut pulang ke Jakarta bersama Rey, Radin dan Cynthia.Rey benar-benar tak dibolehkan Mami Cynthia untuk bertemu Viola kembali, Kirana terus menghibur saudaranya ini dan bilang santai saja, kalau jodoh tak kemana.“Lama-lama Mami Cynthia juga akan luluh,” ucap Kirana membesarkan hati Rey yang terlihat terpukul hingga dua kali.Pukulan pertama dia gagal bersanding dengan Kirana, pukulan batin yang kedua, hubungannya dengan Viola di tolak mentah-mentah Maminya, dan kalau sudah Mami Cynthia yang bicara tak ada lagi kata menolak, atau kena murka sang bunda ini.Radin dan Cynthia yang melihat keakraban keduanya memandang lega dan diam-diam bersyukur dalam hati.“Baguslah….dari cinta seorang laki-laki dan wanita, kini berubah jadi cinta antar saudara!” bisik Cynthia pada Radin.Viola sendiri kini juga patah hati, pertama kali jatuh cinta dengan seorang lelaki, kini dia ha
Tepukan yang Rey lakukan agak keras di pipinya membuat bule ini mulai ketakutan, apalagi saat menatap wajah Rey yang bengap-bengap dan pake plester, dipikirnya Rey ini preman.“Ngamuk lagi loee, gua permak wajah bule loe itu sampai hancur!” desis Rey, si bule ini langsung pucat dan bilang ampun, bule wanita ini malah kaget saat melihat Rey.“Rey…kamu kan Rey?” Rey langsung menoleh dan melepaskan cekalannya di krah bule laki-laki ini, dia menatap bule wanita ini.“Iya…saya Rey…how are you?” sahut Rey.“I am Amanda... kita pernah bertemu di pesawat dulu, saat kamu terbang dari Jakarta ke Paris, masih ingat!” sahut bule wanita ini.“Ooo…iya…Amanda…!” Rey pun tersenyum. Keduanya kini bersalaman dan mencueki si bule pria yang tadi ketakutan.Melihat Amanda bersalaman akrab dengan Rey, si bule ini ternyata cemburu dan kembali marah-marah, Rey yang
“Rey aku ikut numpang mandi yaa!” kata Amanda, setelah selesai mengganti plester luka di wajah Rey.“Silahkan Amanda!” Rey pun menunjukan kamar mandi satunya dan Amanda pun langsung mengangguk. Rey kini memanaskan air, dia bermaksud minum kopi panas untuk meredakan pengaruh alcohol.Semenjak balik ke Jakarta dan ditunjuk sebagai salah satu Dirut di sebuah perusahaan yang masih di bawah kendali RC Group oleh Papinya, Rey kini lebih banyak tinggal di apartemen.Jarang-jarang dia kembali ke rumah, selain sering dia dapat omelin, terutama dari Mami Cynthia, yang jengkel dengan kelakuan Rey ini, jengkel karena Rey mulai di kenal sebagai fuckboy. Tentu saja melihat kelakuannya yang makin menjadi-jadi, sudah 2 orang anak gadis teman sosialita Mami Cynthia yang pernah Rey kencani lalu di putus begitu saja setelah Rey bosan.Rey kadang masa bodoh saja setiap kali di marahin, di depan ibunya, dia iya-iya saja, tak pernah membantah, tap
Keduanya bak botol ketemu tutup, cocok sekali, semenjak berkencan dengan Kirana yang merupakan saudara kandungnya sendiri, Rey mengakui dalam hati, dengan Amanda lah dia menemukan sosok wanita sesuai kriterianya dalam hal bercinta.Amanda tak sungkan-sungkan meminta Rey melakukan gaya seperti di film-film dewasa, dia bilang kecanduan dengan size Rey yang sangat mengagumkan ini, di tambah sikap Rey yang romantis dan kadang liar.Paginya setelah sarapan, keduanya terus mengulang percintaan itu sampai siang dan setelah merasa lapar barulah keduanya keluar apartemen dan membeli makanan.Rey juga mengajak Amanda ke gerai pakaian untuk membelikan gadis bule ini pakaian baru hingga 5 stell sekaligus.Tiga hari kemudian, ditemani Rey, Amanda kembali ke apartemen John bermaksud mengambil pakaiannya yang tertinggal di sana, sampai di lobby apartemen Amanda kaget, ketika penjaga lobby bilang ada tas yang dititipkan John buat Amanda.Tas itu ternyata berisi se
John pun akhirnya pergi dengan cepat setelah bajunya di lepas Rey, caranya jalannya yang kayak perempuan membuat Salman tertawa kecil.“Kok bisa sih kamu dulu suka lelaki kayak gitu Amanda?” tanya Salman setelah tawanya reda.“Dulu ga kayak gitu…ga tahu kok sekarang berubah, aku pun berasa aneh!” sahut Amanda. Rey kini sudah tenang lagi dan duduk di samping Amanda.Tak jauh dari sana, ada mata seorang wanita cantik yang sudah berumur memperhatikan ketiganya, wanita ini lalu mendekat dan menyapa Rey serta Salman.Kedua pemuda ini kaget, karena dia itu Mami mereka sendiri, yakni Mami Cynthia.“Hmmm baguss yaaa…lama ga pulang ke rumah, ternyata aseek dengan pacar bulenya…!” Mami Cyntia langsung saja menegur anak sulungnya ini.Dia tetap berdiri sambil menatap Rey dan Amanda bergantian. Salman hanya senyum-senyum saja sambil meneruskan makannya, dia sudah tak aneh, di antara tiga mami mere
Awalnya tentu saja Kirana kaget mengetahui ada nama orang tua Viola di dalam masalah Maminya ini, Radin pun secara gamblang mengisahkan semuanya.Kini Kirana yang semula tak respek dengan Radin, berbalik menyayangkan sikap maminya selama ini. Dia bahkan kini sangat kasian dengan nasib Viola, yang terimbas persoalan orang tuanya.“Andai dulu Mami kamu terus terang sejak awal…Papi pasti akan bertanggung jawab dan kalian tidak akan ke sana kemari melalang buana ke beberapa negara, papi bukan tipikal manusia pengecut…kamu liatkan keluarga Papi, semuanya papi nikahin…apapun kata orang papi itu kemaruk atau sebutan jelek lainnya, selama istri-istri papi merasa nyaman, tidak masalah bukan?” Kirana sependapat dengan ucapan Papinya, yang menjalani papinya dan istri-istrinya, tak penting nyinyiran orang lain.Kirana yang memiliki kehidupan bebas di Eropa tidak mempermasalahkan Papinya beristri tiga. Justru di mata Kirana, papinya sangat ge
“Hmmm bagusss yaa…pulang ga bilang-bilang…jangan-jangan kamu sudah lama ada di Jakarta dan gulang-galing dengan Vanya!” cetus Mami Priscilla. Sambil memandang putranya yang duduk berhadapan dengan dia.Salman seperti biasa hanya diam kalau Maminya yang tetap cantik dan fashionable ini bicara soal asmaranya.“Tapi Mi…apa salahnya hubungan Salman dengan Vanya…Mami sendiri…kan jannn..?” Salman terdiam meliat Maminya langsung melotot mendengar jawaban dia yang seakan menampar Maminya ini, karena Priscilla sendiri juga janda sebelum menikah dengan Radin.“Dengar…ini keputusan Mami, walaupun Papi kamu merestui, termasuk Mami Cynthia dan Mami Sherin juga, Mami tetap menolak…kamu akan Mami jodohkan dengan anak Jenderal Andre dan Tante Margareta, namanya Brigitta, dia baru lulus SMU dan bentar lagi akan kuliah luar negeri…tiga hari lagi dia Mami undang ke sini bersama orang tuanya!” Mami Priscilla lalu pergi dari hadapan Salman.Kirana yang kebetulan lewat dan mendengar ucapan Mami sambungnya
“Ga-papa Bang Radin, kita ga usah memaksakan kehendak menjodohkan keduanya, lagian Brigitta masih kecil, baru 17 tahun dan sifatnya masih kolokan. Kalau mereka kita paksakan berjodoh akan berbahaya bagi hubungan rumah tangga mereka kelak!” kata Andre bijak. Radin hanya mengangguk-anggukan kepala, dia bilang biarlah kelak waktu yang menentukan nasib anak-anak mereka. Kalaupun someday mereka berjodoh, tuh sudah garisan tangan keduanya dan dia tak bisa mengatur-atur kehidupan ataupun masa depan anak-anak mereka. Saat Andre dan Radin kembali bergabung, Priscilla yang masih bingung cara menyampaikan kepergian Salman yang diam-diam itu memandang suaminya, seakan minta pendapat. Pas saat itu Bella baru keluar dari ruangan dalam dan diapun dipanggil Priscilla. “Bella, ajak Brigitta ke dalam sebentar yaa, Mami sama Papi mau bicara serius dengan papa dan mamanya Brigita!” “Oke Mam…ayoo gadis cantik, ikutin kaka ke dalam!” Bella yang sudah tahu cerita sebenarnya menarik tangan Brigitta dan m