Share

50. Sinar Bulan

Sanggapati masih terlentang di tanah, merasakan pegal di sekitar punggung akibat terbentur akar. Meski sebelumnya sempat terjun di area belukar, tubuhnya itu berguling sampai terbanting di sekitar pohon magobi. Sampai beberapa saat berlalu, pemuda itu masih diam merabahkan diri menahan rasa encok di pinggangnya.

"Aska ... Aku akui dia mampu mencari solusi di waktu sempit seperti tadi."

"Tapi, tidak begini juga caranya, oi! Aduh, rasanya remuk tulangku ini," gerutunya seraya berusaha untuk bangkit. Memang sepertinya lokasi jatuhnya Sanggapati tidak cukup menguntungkan, perlu beberapa waktu untuk meredakan nyerinya itu. Sanggapati sampai menggunakan sedikit tekhinik suplai mata birunya, karena itulah alasan kenapa ia masih terbaring di tanah saat ini. Tiada lain beristirahat mengembalikan tenaga yang terkuras karena mengaktifkan kekuatan matanya.

"Aku harus cari dia. Awas saja kalau bertemu, aku tak akan segan-segan memukulnya," geram Sanggapati. Pemuda itu jug

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status