Share

48. Petak Umpet

Suara gedebum bercampur kesrakan terdengar usai tubuh Askara terjun dari ketinggian. Nasib baik masih mengiringinya karena berhasil mendarat di atas tumpukan rumput kering. Meski tulang punggungnya terasa seakan patah karena hantaman gravitasi yang cukup keras, hal itu tak membuat Askara manja. Ia bersikeras bangun dan memaksa berjalan tertatih-tatih di kawasan sana.

Lantas ia teringat akan Sanggapati yang sempat berpisah dengannya di udara tadi.

"Sangga! Sangga!" seru Askara yang mulai menyusuri sudut hutan.

"Dimana kau?!"

Tak ada jawaban sama sekali, hanya gerombolan burung yang berhamburan karena dikejutkan karena seruannya itu. Askara mencoba mengedarkan pandangan, ia yakin lokasi Sanggapati tak jauh dari tempatnya jatuh tadi.

Mendecih kesal karena orang yang diseru tak kunjung menyahut, Askara berakhir berteriak sekeras mungkin berharap Sanggapati mendengar teriakannya.

"SANGGA!" teriaknya lagi menggema di seisi hutan.

Lan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status