Share

38. Ingatan Adiwira

[He manusa, mana kaniaya teuing ...]

[Teu aya ras-rasan ...]

[Kaula pake disumpit ...]

[Naha naon dosa kula ...]

"Ibu!" teriak Askara yang seketika bangun dari posisi berbaringnya. Pemuda itu mengedarkan mata, bukan lagi langit-langit gua batu yang terlihat. Melainkan air terjun dengan rumpunan daun yang menjadi tirai kedua sisinya.

Askara sudah tak asing lagi dengan tempat keberadaannya sekarang. Bunga wisteria ungu yang menjulang tinggi sampai rimbunannya menutup awang-awang, sehingga sekilas telihat membentuk gua bunga yang menawan.

"Tempat ini lagi ya?" gumam pemuda itu. Lantas setelahnya ia bangkit dan sibuk mengedarkan pandangan. Berusaha mencari alunan senandung yang ia dengar sebelumnya. Tembang pupuh yang berhasil mengingatkanya pada sang ibu.

"Ibu?"

"Ibu!" panggil Askara menyeru lebih kencang.

"Tak ada ibumu di sini."

"HUWAA!" Askara memekik sampai tubuhnya terjungkal ke belakang. Bagai bertemu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status