Share

20. Napak Hawa

"Jadi? Sampai sekarang kau masih belum menguasai jurus Napak Hawa ya?" Dwara berpangku tangan di dadanya, memandang muridnya yang sedari tadi hanya menunduk sambil terus menggaruk kepala.

"Begitulah, Sepuh." Askara membuang nafas gusar. "Aku tidak ingat bagaimana hari itu bisa melakukannya. Padahal sedang dalam pelatihan Napak Banyu."

Dwara berdeham, ia tahu apa yang menjadi kendala Askara saat berlatih. "Konsentrasi. Itu kuncinya. Dari dulu kau selalu berputar-putar dalam masalah itu saja."

"Ha? Apa iya aku kurang konsentrasi?" Askara menggulirkan matanya ke atas, tak yakin dengan ucapan sang guru. Ia sempat bertanya dalam benak sendiri, 'apa mungkin karena Dalu? Memang sih. Semenjak ada dia aku jadi susah konsentrasi.'

"O ya, aku lihat ada anak kecil yang selalu menemani latihanmu. Siapa dia?"

Askara terkejut, ternyata sepuhnya itu sudah tahu perihal Dalu. "Eung ... Dia anak terlantar, y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status