Share

22. Perenggut Nyawa

'Sialan! Itu cindaku,' pikir Askara yang sempat-sempatnya mengumpat dalam nurani. Entah kenapa untuk menelan ludah pun terasa sulit saking gemetar tubuhnya.

Selangkah dua langkah, Askara kian mundur disertai Dalu yang bersembunyi di balik punggungnya. Bersamaan dengan itu, cindaku ikut melangkah maju. Berjalan tegap namun tak sempurna bak seekor kera, hanya saja rupanya membentuk harimau dengan lengan berotot mirip manusia.

Cindaku yang kian mendekat itu terdengar menggeram kencang, deretan gigi tajamnya menyembul dan menakuti dua insan yang berdiri beberapa jarak di depannya.

"Dengarkan aku Dalu, kau lari sejauh mungkin dari sini saat aku menghalau monster itu," gumam Askara tanpa menoleh ke belakang.

"T-tapi Kak ... Itu –"

"Pergi!" Sekali lagi Askara memerintah dengan penuh penekanan. Langsung saja, Dalu mundur perlahan-lahan sebelum akhirnya berbalik badan. Lantas ia memacu lari sekencang mungkin guna menjauh.

Graaa!

Cindaku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status