Share

79. Pemicu Keagresifan Inez

Rian langsung meneguk ludahnya yang terasa tersangkut di tenggorokan.

Ia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sama sekali. Kenapa tuh cewek harus mengatakannya secara gamblang?

Kalau bukan karena ia masih terikat kontrak kerja sama dengan perusahaannya, ia mungkin akan melakukan tindakan tegas. Udah jelas dari sikapnya, cewek itu seperti sengaja mengatakannya di depan Inez.

Huft ... kali ini kelihatannya ia harus lebih berhati-hati. Akhirnya Rian hanya bisa cengengesan tanpa membalas ucapan cewek seksi itu.

"Wah, gimana kabarnya, Bu? Sendirian ke sini?" Rian lebih memilih mengalihkan ke hal lain dengan tampang tengilnya.

"Oh, ceritanya pengalihan ini?" ucapnya dengan mengulum senyum, memperlihatkan bibirnya yang merah merona.

Rian menyengir kuda, sementara Inez tampak kebingungan dan berusaha mencerna sesuatu.

Cewek itu berjalan perlahan mendekat ke arah Rian. Tangannya terkulai lembut di atas bahu mantan pacarnya.

Senyum tipis ia sematkan untuk cowok yang sampai saat ini masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status