Share

83. Membawanya ke Rumah

"Menurut gue lebih cepat lebih baik. Gue mau serius sama lo, dan ini salah satu bukti keseriusan gue, Nez."

"Tap-tapi, Yan, gue takut—"

"Nggak perlu ada yang ditakutin. Bokap nyokap gue nggak sepicik itu menilai seseorang."

"Yan, lo tau kan masa lalu gue?"

"Iya, terus?"

"Selama ini masa lalu gue yang bikin mereka semua mundur, bahkan calon mertua gue dulu langsung menghujat gue tanpa ampun. G-gue masih trauma, Yan," ucap Inez mencoba menjelaskan di mana sisi ketakutannya dengan suara gemetar.

Melihat itu, Rian segera menggenggam kedua tangan Inez. "Gue jamin nggak akan terjadi apa-apa. Kalaupun ada, gue yang akan jelasin ke mereka bahwa semua yang mereka pikirkan tentang lo nggak seburuk pikiran mereka. Seumpama bokap nyokap tetap menolak hubungan kita, gue bisa ngelakuin hal lebih gila lagi agar mereka bisa restuin kita saat itu juga."

"Hal lebih gi-gila? Maksudnya?"

"Pokoknya ada deh," jawab Rian sembari mengerlingkan sebelah matanya, menggoda Inez.

Cewek itu terdiam kaku. Hal-hal b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status