Share

17. Teror Dimulai

Author: malapalas
last update Last Updated: 2022-01-22 11:57:25

08127777XXXX: Kak, tik-itik-itik-itik. Hihihi.

'Lha, ini maksudnya apa?'

08127777XXXX: Geli nggak gue gelitikin? Hehe.

'Sarap nih cewek. Mana bisa geli kalo cuma ngebaca doang. Wah, kembarannya Alvin ini.'

08127777XXXX: Semalem gue susah tidur loh mikirin Kak Ari *kyaaa jadi malu*

'Sinting! Emang gue pikirin?!'

08127777XXXX: Kak, kangen sama gue nggak?

'Nggak! PD gila lo.'

08127777XXXX: Bilang aja kangen, nggak usah maluuuuu.

Dari semua pesan tersebut nggak ada yang dibalas Ari. Ia hanya menjawab jengkel di dalam hati. Apalagi usai membaca pesan terakhir. Yang ada Ari sontak melotot dan bawaannya pengin ngunyah sandal.

"Kenapa lo?" tanya Alvin begitu melihat ekspresi Ari yang ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   18. Kebencian

    Di sebuah meja makan sederhana, seorang ibu memberikan beberapa pertanyaan kepada anak perempuannya, tetapi selalu diabaikan. Anak itu makan dengan diam. Sesekali hanya menjawab dengan anggukan ataupun gelengan.Sang ibu mendesah berat. "Kamu sampai kapan menghukum mama seperti ini?"Si anak terus aja diam. Ia tidak lagi nyaman dengan pertanyaan ibunya. Setelah beberapa suapan kecil, ia lebih memilih mengakhiri acara makannya tanpa menghabiskannya. Perempuan itu meminum air di gelas beberapa teguk, kemudian mengangkat piringnya untuk dibawa ke dapur."Nez, aku tahu mama salah," ucapnya. Melihat anaknya yang terdiam mematung, sang ibu berucap kembali meskipun ragu. "Tolong, maafin mama. Mama nggak tau akan jadi begini.""Mama dulu juga mengatakan hal sama di depan papa, tapi saat papa memutuskan bunuh diri karena ketidaksanggupannya menghukum istrinya, justru mama menambah pengkhianatan itu dengan menikahi lelaki biadab selingkuhan mama," ujar Inez datar,

    Last Updated : 2022-01-24
  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   19. Bertemu lagi

    Jalanan siang ini begitu padat merayap, tetapi tidak membuat pria tampan yang tengah mengemudi mobil range rover miliknya itu menjadi patah semangat. Ia bahkan bersenandung lirih ikut menikmati musik dalam radio. Ia dengan santai dan bahkan sedang merasakan kegembiraan yang luar biasa.Bagaimana tidak, hari ini ia mendapat hadiah kejutan dari sang papa karena bulan lalu telah berhasil mendapatkan lima tender besar berturut-turut untuk perusahaannya. Dan lebih membahagiakannya lagi, hadiah tersebut merupakan sesuatu yang ia idam-idamkan selama ini.Papanya memberikan hadiah mobil impiannya yaitu range rover sport yang kini langsung ia coba untuk meluncur ke tempat salah satu proyek. Alasannya untuk memantau perkembangan proyek yang saat ini sedang proses dibangun, padahal tujuan utamanya hanya untuk bersenang-senang dengan mobil barunya.Nggak sia-sia emang, trik yang ia lakukan akhirnya membuahkan hasil. Hampir setiap hari ia secara sengaja menunjukkan maj

    Last Updated : 2022-01-25
  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   20. Desahan Gila

    "Ar, gimana tuh cewek? Cantik nggak? Seksi nggak?" Besoknya Alvin memberondong pertanyaan saat Ari memasuki kelas."Cewek yang mana?""Kok cewek yang mana? Yang itu tuh, si ceweeek ... ugh! Pasti seksi dan super hot yang neror lo." Alvin terus aja mengekori Ari yang saat ini udah ada di bangkunya."Ya, nggak gimana-gimana," jawab Ari kelewat santai.Emang sepulang sekolah ia nekat membalas pesan Dara, yang semuanya atas dasar rasa penasaran dia sendiri. Sampai sore. Setelah itu malamnya Dara balik lagi mengirim pesan padanya, mumpung jiwa berkobar Dara belum surut untuk menggaet cowok tampan. PDKT harus tetap diperjuangkan.Tanpa sadar Ari juga mau-mau aja membalas pesan Dara. Hingga tengah malam. Nggak tahu karena apa, diguna-guna Dara kali, ya?!Lama-kelamaan tuh cewek asyik juga diajak bercanda, yaaaa, meskipun tulisan pesannya lebay serba kebangetan. Membuatny

    Last Updated : 2022-01-25
  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   21. Kejutan

    "Kak Ariiiiiii!!"BRUK. Ari terjatuh dari kasur. Ia merintih kesakitan.Sial! Kapan ia bisa tidur dengan tenang? Selalu aja ada para pengganggu.Ia mengusap kasar wajahnya. Cowok itu menggeram sambil menahan kantuk. Rasa jengkel, kesal, marah berbaur menjadi satu. Ia masih ngantuk dan lelah."Kak Ari, buka!"Ari mengumpat. Ia mendengar Dito menggedor-gedor pintu kamarnya. Awas aja sampai adiknya itu ngomong sesuatu yang nggak penting, ia nggak akan berpikir dua kali untuk membalas tuh bocah."Kak Ari, bukain!!"Ari makin geram. Ia menyeret kakinya dan beranjak menuju pintu. Ia tarik sekuat tenaga gagang pintu dan bermaksud menyembur adiknya saat itu juga. "Ada ap—""Ada medusa, Kak."Tangan Ari yang beberapa detik lalu ingin menempeleng kepala Dito, kini terhenti. Ia berkacak pinggang. "Lo

    Last Updated : 2022-01-27
  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   22. Tipu Muslihat

    Taman itu lumayan luas. Begitu banyak bunga cantik yang di tanam di halaman belakang rumah. Disediakan kursi taman, juga ada mainan jungkat-jungkit beserta ayunan.Terlihat Dara dan Ari duduk di kursi taman tersebut. Dalam keadaan sepi begini, sesungguhnya sang cowok tidak nyaman berduaan bersama cewek yang kebetulan adik kelasnya. Selama ini tiap ada cewek yang berusaha cari perhatian, ia biasanya selalu menyeret Alvin untuk berada di tengah-tengah obrolan. Atau jika cewek itu nekat datang ke rumahnya pasti Dito atau sang mama yang menjadi sasaran agar mereka mau menemani sang cewek, sementara dia secara diam-diam langsung ngibrit ke luar rumah untuk kabur sejauh-jauhnya.Ya, selalu seperti itu.Kecuali hari ini.Mana tega Ari ngacir duluan setelah dia tahu adik satu-satunya itu telah berbuat tidak sopan mengatai cewek di depannya. Setega-teganya cowok itu meninggalkan para cewek yang mengejarnya, t

    Last Updated : 2022-01-31
  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   23. Mencari Jawaban

    Rian berjalan lunglai ke dalam kantor. Kemejanya kusut, dasinya longgar dan miring, sementara rambut gelapnya udah berantakan meski ketampanannya tidak berkurang sedikit pun."Datang-datang kok penampilannya acak-acakan, Pak. Harusnya bahagia dong abis dapat mobil baru," goda Lena, salah satu karyawan yang masuk dalam timnya."Gue abis dapat servis, pelayanannya sangat memuaskan, Len. Sekali pertemuan, datang empat sekaligus. Makanya gue capek. Lo mau juga? Nanti gue daftarin kalo lo mau," ucap Rian santai. Udah kayak ngomong sama sobat sendiri.Dalam kamus Rian, selama itu bukan di depan papanya atau klien, ia tidak mengharuskan anak buahnya untuk berbicara formal. Ia lebih suka apa adanya untuk memupuk kekompakan tim."Ogah," jawabnya spontan. Lena tahu Rian hanya bercanda, tapi mendengar servis sekaligus dari empat cewek diutarakan di depannya membuatnya merinding juga. "Kalo jadi yang pertama dan terakhir di hati baru gue mau, Pak," lanjutnya, m

    Last Updated : 2022-02-02
  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   24. Sang Mantan

    Wajah Inez sesaat berubah. Ia terlihat kaget akan pertanyaan Rian, tetapi beberapa detik kemudian pandangannya tertuju pada cowok yang dengan kurang ajar telah menciumnya tanpa seizin darinya.Sakit hati yang ia rasakan tiga tahun lalu kembali menyerangnya. Bagaimana ia harus dipermalukan di depan orangtua cowok itu dan dipaksa pergi dengan hujatan kejam dari seluruh kerabat Hans.Dadanya bergemuruh. Seolah darah yang mengalir di sekujur tubuhnya mendidih dengan sangat hebatnya.Ia menatap tajam Hans. "Dia ... cuma mantan brengsek yang nggak berarti apa-apa buat gue."Seketika Rian menyeringai senang. Seakan sesuatu benda berat yang sempat menyumbat pernapasannya beberapa saat lalu kini telah lenyap.Sedangkan Hans, sekelebat keterkejutan melintas sukses di wajahnya. Cowok itu tertegun. Ia tidak menyangka sebesar itu rasa kebencian yang tertanam di hati Inez untuknya."Gue tau gue salah. Tapi apa hubungan kita nggak bisa diperbaiki lagi, Nez

    Last Updated : 2022-02-05
  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   25. Ide Brilian

    Pagi-pagi Rian mengadakan rapat dengan para anggota tim proyek."Gue mau tau dari semua proyek yang kita tangani, tim mana yang proses pembangunan udah mencapai 90% selesai?""Tim gue, Yan, udah sampai 95% semua kelar," jawab Jeremy."Tim gue juga udah sampai 93% selesai." Kini Bobby yang menjawab.Rian mengangguk. "Ada lagi?"Yang lainnya menjawab rata-rata di bawah 70% dan 50% proses berjalan."Oke. Khusus jeremy dan Bobby segera buatkan dokumentasi untuk bahan laporan. Gue mau periksa progres dari proyek kalian, jadi bawa ke ruangan gue sebelum kalian serahkan ke klien.""Oke, Yan," jawab Jeremy dan Bobby, kompak."Oh, ya, untuk tender besar bulan lalu bagaimana, Pak? Tenggat waktunya apa udah disepakati?" tanya Lena."Itu alasan gue mengadakan rapat pagi ini. Untuk lima tender yang udah dipercayakan kepada kita, ada tiga proyek yang meminta diselesaikan dalam batas waktu mereka. Untuk sisanya nanti bisa gue bicarakan

    Last Updated : 2022-02-11

Latest chapter

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   103. Kenyataan yang Telah Lama Disembunyikan

    Brak!Pintu itu dibuka agak kasar oleh seseorang hingga membuat Inez kaget dan terbangun dari tidurnya. Dan benar saja orang itu penculiknya, cowok brengsek yang juga adalah ayah tirinya Inez.Ari terdiam sejenak. Ia tidak boleh terlalu lama di satu titik jika tidak mau ketahuan, apalagi ada anak sekecil Tio dan Bella. Tempat persembunyian mereka terlalu berisiko dan ia tak mau terjadi sesuatu terhadap mereka semua.Setelah berpikir beberapa saat, ia memutuskan mengajak mereka menjauh dari gudang. Ia meminta Dara menghubungi Rian, juga polisi untuk menyergap si pelaku secepat mungkin.Sementara itu, Inez yang terbangun dari tidurnya menyipitkan mata tatkala sinar matahari pagi masuk melalui pintu yang dibuka dan tepat mengenai netranya."Selamat pagi, Sayang."Mendengar suara menjijikkan yang ia kenal tersebut, seketika Inez tersadar, lalu menoleh ke arah sumber suara. Netranya membelalak panik. Saat Inez hendak bergerak ia merasa tangan dan kakinya tak bisa berfungsi. Sehingga ia haru

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   102. Penculikan

    Hari ini demi sang kakak, Dara terpaksa bolos sekolah. Mau bagaimana lagi, semalam kakaknya pulang larut malam dalam kondisi yang mengenaskan. Baju kantor yang kusut, bau dan kotor. Belum lagi rambut yang acak-acakan dan dengan wajahnya yang begitu menyedihkan.Saat ia menyerbu kamarnya dan memaksa Rian untuk bicara, ternyata hal yang mengejutkan terjadi. Calon kakak iparnya diculik.Oh, tidak! Itu memang hanya pemikiran Dara, akan tetapi begitu sang kakak menceritakan awal mula Inez menghilang, tentu saja semua berpusat pada kemungkinan tersebut. Dan Dara sangat yakin calon kakak iparnya yang cantik itu pasti diculik oleh pria brengsek yang telah memerkosanya dulu.Membayangkan kenangan buruk dari calon kakak iparnya itu lagi, Dara merasakan kesedihan yang mendalam. Menurutnya memori tersebut sangat kejam dan memilukan.Maka dari itu, pagi-pagi meski ia pamitnya pergi sekolah—saat ia tiba di depan gerbang dan setelah menyuruh sopir pribadinya pulang—nyatanya ia tidak masuk melainkan m

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   101. Rahasia Terungkap

    Rian segera memarkirkan mobilnya di depan minimarket begitu melihat mobil yang ditumpangi Desi dan Dina telah berjalan menjauh. Cowok itu sontak berlari mengejar Devita yang berjalan tak seberapa jauh darinya.Rian sengaja menunggu sampai Devita berbelok, di sebuah gang yang cukup sepi ia memanggil Devita yang kini menoleh ke arahnya."Tante, selamat malam," sapa Rian dengan sopan saat sudah tepat di depan Devita, dan memang saat ini waktu menunjukkan pukul 6.00 malam."Nak Rian? Malam juga. Ada apa kok malam-malam ke sini?" jawab Devita, dahinya berkerut bingung."Begini, Tante. Saya cuma mau tanya, apa ... Inez sudah pulang ke rumah?"Ada sekilas kilatan kaget terlintas di mata itu. "Bukannya Inez bersama Nak Rian?" tanya balik Devita. Tiba-tiba pandangannya meredup dan berubah sedih. "Semenjak Inez memutuskan pergi dari rumah, sampai sekarang dia nggak pernah pulang, Nak," lanjutnya, lalu berubah panik. "Katakan sama tante, apa terjadi sesuatu dengan Inez?"Sejenak Rian terlihat rag

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   100. Inez Menghilang

    Sore hari sekitar pukul 16.45 Rian tiba di depan rumah kontrakan yang bergaya minimalis, tentu saja menemui pujaan hatinya. Ia buru-buru memarkir mobil dan turun sambil membawa dua buket bunga yaitu mawar merah dan bunga tulip putih. Inilah alasan mengapa ia telat datang. Sepulang kerja bukannya langsung menemui sang pacar sesuai janjinya, ia malah mendatangi toko bunga terlebih dahulu.Cowok itu tak tahu pacarnya menyukai bunga apa, karena ia takut salah sehingga ia memilih dua macam bunga sekaligus agar nanti sang kekasih bisa memilih sendiri di antara kedua bunga tersebut. Setahu Rian dari pengalaman dia sebagai playboy selama ini—dari banyaknya cewek yang ia kencani—mereka lebih dominan menyukai bunga mawar dan tulip putih. Tapi jika nanti Inez tidak menyukai keduanya, ia akan dengan senang hati mengantar cewek yang dicintainya itu langsung ke toko bunga untuk memilih bunga kesukaannya secara langsung. Jangan lupa ia juga membelikan cokelat berbentuk hati untuk Inez dan berharap g

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   99. Teror Beruntun

    Menilik raut wajah dan gelagat aneh dari kekasihnya, membuat Rian tak kuasa menahan rasa penasarannya."Siapa, Sayang?" tanya Rian.Inez tersentak."Oh, nggak siapa-siapa kok." Gugup menghinggapi. Ia menggenggam ponselnya kuat-kuat. "Cuma iklan nggak penting," lanjutnya sembari berusaha tersenyum senatural mungkin.Inez tak mau memberitahukan kepada Rian, bukan bermaksud apa-apa, ia hanya tak ingin membuatnya khawatir. Ia sudah terlalu banyak membebani dan merepotkan Rian.Meski Inez berusaha keras menampilkan wajah senormal apa pun, tetap saja senyum kaku dan gestur tubuhnya tak bisa membohongi Rian. Lelaki itu hanya tersenyum tipis, mencoba mengerti dan tak mau memaksa kekasihnya untuk jujur padanya. Ia yakin Inez mempunyai alasan sendiri, ketika saatnya tiba ia percaya bahwa kekasihnya akan mengutarakan semuanya."Ya udah gue cabut dulu," ujar Rian, berdiri seraya merapikan kemejanya."Kok cepat banget?" Inez berkata cepat seraya ikut berdiri, menatap kecewa ke arah cowok yang dici

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   98. Pamer Kemesraan

    Andin terperangah mendengar Ari bertanya kepadanya bahwa siapa cewek yang pantas untuk menjadi pacarnya? Dan apakah itu dirinya?Andin terdiam sambil berpikir. Apakah ia harus mengiyakan?Tentu saja siapa cewek yang nggak ingin punya pacar sebaik Ari. Selain baik, cowok itu sangat setia.Sejak ia bertemu Ari di tempat karaoke yang dipesan Alvin dan menyuruhnya serta teman-temannya untuk menjebak Ari waktu itu, ia sudah sangat terkesan dengan kesetiaannya yang notabene tidak tergoda sama sekali atas rayuan mereka. Bahkan bisa dikatakan rencana mereka gagal total.Tapi bagi Andin, jarang ada cowok yang begitu setia akan pasangannya dan tidak tergoda satu pun oleh banyaknya cewek cantik yang mengelilinginya. Apalagi menurutnya, Ari terlihat tampan, kalem dan begitu menghargai cewek.Andin membasahi bibirnya gugup. "Ar, bukan gitu maksud gue—""Lalu apa?"Tatapan Ari masih begitu dingin. Ia sebenarnya tidak mempunyai kecurigaan apa pun terhadapnya, bahwa perubahan sikap Dara ada sangkut p

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   97. Membongkar Kedoknya

    Sejak Dara berani berkata jujur di depan Rian, Inez, dan Ari waktu itu, kini hubungan keduanya makin adem ayem dan sejahtera. Dara tak lagi menuntut Ari untuk menciumnya ataupun melakukan sesuatu yang nyeleneh, di mana Dara selalu ingin menerkam Ari dengan khayalan tingkat tingginya.Ari juga merasa aman tatkala melihat perubahan Dara sekarang. Sejujurnya inilah yang diinginkan Ari dalam sebuah hubungan. Seperti air mengalir, tak harus terburu-buru seolah dikejar sesuatu. Bahkan Ari sangat bersyukur karena kini ia tak pernah mengalami mimpi buruk lagi.Dara yang sekarang adalah cewek yang lumayan terkendali. Ia tak pernah lagi meminta hal-hal yang tak disukai Ari, tidak memaksa melakukan suatu hal yang berlebihan dalam berpacaran. Walaupun dalam mengungkapkan sesuatu masih dengan gaya lebay, tetapi itu tak membuat Ari muak atau menjauhinya. Bisa dibilang ia udah mulai terbiasa dengan tingkah absurd Dara. Selama itu masih dalam batas wajar, Ari rasa semua bisa diterima.Siang ini tampa

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   96. Tidak Tahan Lagi

    "Kamu nggak akan meninggalkanku kan, Sayang? Kamu nggak akan mengkhianatiku, kan?""Kenapa? Apa kamu takut aku akan mengkhianatimu seperti kamu mengkhianati suamimu yang dulu?"Devita terperangah. Hatinya mendadak getir. Ia meneguk ludahnya kasar, lalu mengangguk pelan.Fery mendengkus. Ia mengangkat tangannya, menjepit dagu Devita sambil tersenyum sinis. "Tenang saja. Aku nggak akan meninggalkanmu selama kamu menuruti semua yang aku mau."Setelahnya, ia beranjak keluar dari kamar, meninggalkan Devita yang menatapnya sedih.Melewati dapur, Fery melihat Inez sedang meraih teko di meja makan. Gadis itu menuangkan air ke dalam gelas, lalu meminumnya. Gerakan gadis itu sangat tenang dan terlihat tak menyadari kedatangannya. Tiba-tiba Fery tertegun. Ia merasa leher jenjang itu sangat mulus, indah dan cantik. Setiap tegukan yang Inez minum, Fery merasa tubuhnya bereaksi tak normal.Ini adalah reaksi kesekian kalinya tiap ia menatap Inez. Dari dulu dan sampai sekarang, tidak pernah berubah.

  • Cewek Agresif VS Cowok Polos   95. Provokasi

    "Halo, Tante," sapa Rian ramah. "Halo juga, Nak Rian. Makasih sudah antar Inez pulang. Tante benar-benar khawatir, nggak biasanya Inez keluar pagi-pagi sekali." "Sama-sama. Apa tante nggak tau? Dalam minggu ini Inez mendapatkan shift pagi untuk menggantikan temannya yang lagi cuti kerja. Mungkin juga nanti bisa sampai lembur." "Benarkah? Inez belum mengatakannya pada Tante," kata Devita sambil menatap Inez yang saat ini tampak memalingkan mukanya ke arah lain, menghindari tatapan beliau. Dalam hal ini Rian sengaja berbohong untuk mengantisipasi Inez jika ingin keluar pagi lagi. Itu supaya kekasihnya mempunyai alasan kuat agar terhindar dari kecurigaan sang mama tentang rentetan pertanyaan yang tidak ingin didengar gadis itu. Tentu saja juga untuk mengurangi interaksi antara Inez dan ayah tiri brengseknya. "Melihat kini tante disibukkan oleh seseorang yang telah kembali ke rumah, mungkin Inez belum ada kesempatan untuk menyampaikannya sama tante." "Jadi begitu," balas Devita gugup

DMCA.com Protection Status