Share

82. Tak Lagi Sepaham

"Gue bukan merebut, gue memungut!" sambar Bastian.

Danisha tertawa getir, "Serem banget bahasa lo," katamya geleng-geleng kepala.

"Lo nggak kasian sama Ann? Dia sebenernya dimanfaatin buat dapetin kekuasaan doang dan hatinya disakiti begitu hebatnya?"

"Dia salah sih terlibat sama Ben dari awal. Tapi ya mau gimana lagi, kalau mereka emang jodoh? Kita juga nggak tau sedalam apa Ben cinta sama istrinya," tukas Danisha. "Lo mending pergi aja, kalau Ben sampe ngeliat lo ada di sini, emosi lagi ntar dianya. Biar mereka berdua akur dulu, sementara lo jangan muncul deh," usirnya.

"Oke, gue lega karena udah ada lo. Kabarin kalau ada apa-apa," pesan Bastian tak banyak basa-basi dan beranjak pergi meninggalkan kediaman Big Ben.

Kepergian Bastian membuat Danisha berpikir keras, ia tahu kakak keduanya itu tidak pernah main-main jika sudah membuat keputusan. Bastian memang seorang player tapi dari pengalaman itulah dia pintar menghargai perasaan pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status