Share

Sakitnya tuh disini

Penulis: prank_kuy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

~~~***~~~

 

Majalengka, kota kecil yang berada di wilayah Jawa Barat ini terkenal sebagai kota angin. Perbukitan, persawahan dan pepohonan yang masih banyak membuat suhu angin pun bertiup kencang. Seperti sore yang teduh ini, angin bertiup kencang sore menjelang.

 

Di salah satu tanggul pesawahan yang sejuk karena terdapat pohon mangga besar yang rimbun di sebelahnya, seorang gadis berparas ayu sedang duduk seorang diri sambil memandang hamparan padi yang menguning di depannya. Rambut panjangnya yang legam berkibar tertiup angin yang berhembus.

 

Sebenarnya, Ayu sudah keluar dari rumah sejak pagi hari karena lara yang menderanya. Bagaimana ia tidak berduka bila Desi dengan sengaja lewat bolak-balik depan rumahnya sambil tertawa-tawa dan memanggil Aa pada seseorang di telpon sana dengan manja. Desi seakan ingin menunjukan bahwa Irfan bahagia bersamanya.

 

Namun bukan itu saja yang membuat dadanya sesak. Tapi juga saat menyaksikan para pekerja memasang tenda biru di halaman rumah Desi. Lalu tetangganya sendiri berbondong-bondong menghampiri rumah Desi untuk membantu pekerjaan dapur. Tradisi paguyuban alias gotong royong di sini masih sangat kuat. Sehingga bila ada yang mengadakan acara, mereka akan saling membantu dengan senang hati.

 

Ayu kira ia kuat menghadapi ini semua, nyatanya ia tak mampu. Ia kesakitan, terpuruk dan merasa terbuang. Ia sudah bertekad akan pergi sejauh mungkin ke rumah temannya, tak peduli yang berada di pelosok desa sekali pun, asal ia tidak berada di rumah. Ia tak tahan melihat euphoria kebahagiaan di rumah Desi. 

 

Tapi emaknya malah berpesan menyuruhnya cepat pulang karena ia sudah membuat nasi kuning dan gembos goreng kesukaannya. Mau tak mau Ayu mengurungkan niatnya untuk pergi. Ia tahu Emaknya takkan berhenti, dan akan terus menerornya dengan segala cara hanya agar ia segera pulang. Jadi daripada pusing, Ayu pun akhirnya memutuskan untuk pulang.

 

Ayu turun dari tanggul besar itu saat mentari mulai condong ke timur, menaiki motor maticnya dan menutup wajahnya dengan helm fullface. Ia merasa hatinya sedikit tenang setelah bepergian seharian ini. Sayangnya, kegusarannya datang kembali saat motornya melintasi rumah Desi yang sedang ramai dengan para ibu-ibu yang membantu hajatan. Beberapa ibu-ibu itu ada yang meliriknya dan menggosipkan entah apa. Tapi Ayu yakin mereka sedang membicarakan betapa ngenes nasibnya ditinggal pacar nikah. Mana nikahnya sama sahabat dekatnya sendiri. Hiikss …

 

Ayu buru-buru pergi sebelum tatapan ibu-ibu itu berubah semakin mengenaskan. Tapi naas baginya saat ia hendak membelokkan motornya di tikungan gang ke rumahnya, ia menabrak sebuah mobil carry. Untungnya mobil itu melaju perlahan, sehingga Ayu dan motornya hanya terjatuh pelan. Tapi tetap saja sakit.

 

"Adaawww..." teriakan rintihanya berbarengan dengan pintu mobil yang terbuka.

 

"Neng!" Teriak Irfan terkejut, saat menyadari kalau yang ia tabrak adalah Ayu. Ia bermaksud turun dari mobil untuk membangunkan Ayu, tapi pelototan dari kedua orangtuanya membuatnya urung melakukannya.

 

Ayu hanya bisa meringis ngilu. Tertatih, ia mencoba bangun dari jatuhnya. Dalam hati ia menggerutu. Kenapa mereka malah bertemu, sih? Percuma saja ia menghindar dari pagi kalau akhirnya bertemu juga. 

 

Oh Ayu lupa, sore ini Irfan mesti mengantarkan sayuran untuk keluarga Desi. Sudah menjadi tradisi di kampungnya, selain memberikan seserahan, dari keluarga calon lelaki juga mengirimkan sayuran untuk calon keluarga perempuan sehari sebelum pernikahan untuk di masak di hari pernikahan.

 

"Ada yang mau aku obrolin sama Ayu dulu!" 

 

Irfan tiba-tiba turun dari mobil, mengabaikan peringatan orangtuanya dan membantu Ayu berdiri tegak, begitu juga motornya. Ia membawa motor itu ke tepi, lantas meraih lengan Ayu untuk mengikutinya. 

 

Irfan melirik orangtuanya yang sedang melotot mengawasi sikapnya. "Sebentar," katanya tanpa suara, menenangkan kedua orangtuanya.

 

Irfan menarik Ayu ke bawah pohon tempat dulu dirinya selalu parkir menunggu Ayu berdandan. Ayu berusaha menarik tangannya tapi genggaman Irfan malah semakin kencang membuat debaran jantungnya menggila.  

 

Genggaman ini masih sama seperti saat mereka berhubungan dulu. Hangat dan menenangkan. Ayu merutuki hatinya yang selalu bertolak belakang dengan logikanya. Semenit lalu ia bilang benci, tapi sekarang ia merasa bahagia hanya karena bergenggaman seperti ini. Bahkan diam-diam ia membalas genggaman tangan Irfan, rindu. Oh, dia memang munafik.

 

Ayu tertegun begitu pula Irfan saat mereka berhenti di bawah pohon mangga yang sedang lebat berbuah itu. Irfan membukakan helmnya pelan, dan mereka bertatapan penuh makna saat helm itu seutuhnya terbuka. Kenangan saat Irfan selalu memakaikan Ayu helm pun melintas dibenak mereka.

 

Flashback on

 

Irfan sedang asyik membalas chat pembeli yang mau membeli kambingnya ketika Ayu datang sambil berlari menghampirinya.

 

"Aa ... ayok cepetan pergi. Bentar lagi bapak keluar. Kayaknya dia tahu Neng kabur," Ayu datang-datang langsung memakai helm khusus miliknya yang tergantung di stir motor.

 

"Gak papa, Neng. Biar Aa ijin sekalian ke bapak mau ngajak Neng jalan," jawab Irfan nyantai. Ia menarik Ayu mendekat dan membukakan kembali helm winnie kesukaannya dengan lembut. Pipi Ayu memerah diperlakukan semanis itu.

 

"Sabar ya, Neng. Tunggu bentar aja, biar Aa ngomong dulu sama Bapak,"

 

Ayu melotot tak setuju," Aa ini gimana sih? Nanti bapak datang, malah gak bolehin kita main!"

 

Benar saja, tak lama bapak Ayu datang tergesa-gesa dengan mata merah menyala. Irfan turun dari motornya dan tersenyum menanti bapak Ayu menghampirinta. Meski ia tahu, ia sedang menaruh pedang di lehernya sendiri.

 

"Mau kamu bawa kemana anak saya?"

 

"Mau diajak jajan baso beranak. Boleh gak, Pak?" Ijin Irfan membuat Ayu seakan keselek biji kesemek, nyangkut di tenggorokan, gak bisa nafas.

Cari mati. Kenapa jelasinnya sedetail itu. Alamat gagal makan baso beranak ini mah. Batin Ayu kesal.

 

"Gak bisa, sarepna. Anak perempuan gak boleh ngayap malem-malem."

 

"Baru juga lewat ashar, belum sarepna. Nanti pulangnya saya bawain bakso beranak yang paling gede. Gimana?" Irfan coba bernegosiasi. 

 

Ayu melongo. Ia tak salah dengar? Irfan tidak takut menghadapi bapaknya tapi malah bernegosiasi? Ini teh bener pacar Ayu? Makasih ya Allah.

 

Bapak Ayu tampak bimbang memikirkan tawaran baso beranak gratis yang sedang booming ini. Selama ini ia selalu sayang mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli baso. Mumpung ditawarin, kan? Ga minta ini.

 

"Basonya yang level super pedas," kata Maman ketus. Gengsi dia mengakui kekalahannya karena akhirnya mengijinkan Ayu pergi dengan Irfan.

 

"Siap, Pak !"

 

"Dan jangan pulang malam. Udah lapar nih,"

 

Irfan kembali mengangguk. Ia tersenyum lebar kepada Ayu, seolah ingin mengatakan kalau ia sudah berhasil.

 

Masa lalu yang indah. Sayang, semua itu tinggal kenangan!

 

Flash back off

 

Ayu menekan dadanya yang terasa sesak. Kenapa setelah putus, justru yang ia ingat malah kenangan manisnya saja. Membuatnya sesak menahan rindu. Padahal mereka pun kerap bertengkar. Sayang, moment buruk itu seakan menghilang begitu saja sekarang. Entah mengapa ia kesulitan memunculkan memori pahit itu ke permukaan. Entah dimana ia bersembunyi.

 

“Kita sudah tidak punya urusan. Kalau calon istrimu tahu, bisa-bisa kalian batal menikah.”

 

“Baguslah batal, biar Aa bisa ajak kamu kawin lari.”

 

Ayu menghembuskan nafasnya yang terasa berat. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain, asal tidak memandang Irfan karena membuat konsentrasinya buyar. Debaran itu masih terasa, entah bagaimana ia harus menghentikannya.

 

Tiba-tiba Ayu menyadari kalau jemari mereka masih saling bergenggaman. Antara enggan lepas dan malu, Ayu melepas genggaman itu. Irfan terlihat kecewa.

 

“Jangan begini Aa, Neng mohon. Terima lah takdir yang sudah digariskan untuk kita. Kita memang tidak berjodoh.”

 

“Kamu yakin Aa bukan jodoh kamu?”

 

Ayu terkesiap. Irfan menyeringai.

 

“Kamu gak bisa bohong sama Aa? Kamu masih cinta sama Aa.”

 

“Aa, kita sudah pernah membahas ini. Hubungan kita sudah berakhir.”

 

Irfan mendengkus sebal." Trus kenapa Neng ngelabrak Desi di alun tadi? Malah ngancem mau gagalin pernikahan Aa sama Desi. Kalau bukan karena kamu masih mencintai Aa, apa maksudmu melabrak Desi?" sembur Irfan marah.

 

Ayu melongo, bingung." Kapan Neng ngelabrak Desi?"

 

"Jangan kura-kura dalam perahu, jangan pura-pura tak tahu." Irfan menghimpit tubuh Ayu ke pohon di belakangnya. Sontak Ayu mendorong Irfan marah. Apa Irfan lupa kedua orangtuanya mengawasi mereka dengan tajam.

 

"Trus Aa percaya, Neng gitu?"

 

"Ya, Aa percaya kamu masih cinta sama Aa. Buktinya kamu masih mencari perkara tepat sehari sebelum Aa menikah besok."

 

Ayu terharu, segitu besarkah cinta Irfan untuknya? Sampai terus memaksanya menikah. 

 

"Itu akal-akalan Desi aja. Neng mah ikhlas Aa nikah sama Desi.”

 

Irfan membuang nafasnya kasar, kecewa. Jawaban yang ia tunggu dari bibir manis yang sering ia kecup itu, tidak pernah sesuai dengan hatinya.

 

"Neng mah munafik. Aa mesti nikah sama Desi tapi Neng nangis terus. Kalau begini, Aa jadi bingung mesti gimana. Kalau gak mau Aa tinggal nikah, ya udah ayok, Neng yang nikah sama Aa."

 

Ayu menghapus air matanya sambil tersenyum.

 

"Neng janji gak bakal nangis lagi. Ini yang terakhir. Neng ikhlas Aa nikah sama Desi."

 

Irfan mendengus, sebal." Final ya? Kamu loh yang pengen Aa nikah sama Desi? Aa gak bakal mundur lagi."

 

Lain di mulut lain di hati. Irfan mengutuk lisannya yang begitu mudah mengeluarkan kata-kata itu. Sejujurnya ia tak sanggup menikahi Desi. Hanya karena desakan orangtua saja ia terpaksa menerimanya.

 

Ayu mengangguk mantap," iya. Neng janji !"

 

Irfan kecewa. Sungguh ia tak menyangka Ayu melepasnya semudah itu." Ya udah. Awas nangis lagi. Aa pergi dulu,"  Irfan hendak berbalik pergi ketika Ayu berkata.

 

"Boleh Neng tahu, apa selama kita berpacaran, Aa selingkuh dengan Desi? Apa Aa menganggap hubungan kita waktu itu main-main?" Tanya Ayu parau.

 

Irfan melotot tak percaya," bisa-bisanya Neng mikir Aa selingkuh, bahkan berpikir Aa mempermainkan Neng? Emang belum cukup semua yang Aa lakukan sama Neng, sebagai bukti cinta Aa sama Neng? Berapa puluh kali sejak kita pacaran, Aa ngajakin kamu nikah." Irfan menyipitkan matanya. Ia menatap Ayu menyelidik," apa ada yang mempengaruhimu lagi? Ayo jawab!"

 

Ayu tersentak, ia mulai panik." ga ada yang mempengaruhi Neng."

 

"Aa khatam semua sifat kamu. Neng itu gampang dipengaruhin. Sekarang Aa tanya sekali lagi sebelum Aa kirim serahan sayuran ini ke rumah Desi. Neng mau nikah sama Aa, gak?" 

 

Irfan menatap Ayu lembut, membuat Ayu merona. Tatapan yang membuat Ayu rela melakukan apapun untuknya. Meski itu artinya ia yang menikah dengan Irfan dan melawan kedua orangtua mereka.

 

Tinn ... tinn ... suara klakson mobil terdengar.

 

Ayu terhenyak mendengar suara klakson mobil itu, seketika ia terbangun dari rayuan Irfan yang kembali membuainya. Ia melirik kedua orangtua Irfan yang meliriknya tajam dari balik mobil seakan ingin menunjukan seberapa bencinya mereka pada Ayu. 

 

Itulah kenyataannya. Orangtua Irfan tidak akan pernah menyetujui hubungan mereka sampai kapan pun.

Ayu menggigit bibirnya yang terasa pahit, seraya menggeleng." Tidak..!" Jawabnya tegas.

 

"Bahkan sebelum pernikahan Aa saja, Aa masih minta kamu buat nikah sama Aa. Tapi kamu selalu bilang tidak. Ok, kalau ini maumu. Aa akan menikah dengan Desi dan kita tak perlu bertemu lagi." 

 

Irfan berteriak marah. Ia bahkan membanting helm Ayu yang masih digenggamnya itu ke tanah. Ia kesal karena Ayu masih menolaknya di detik terakhir ia memintanya. Kenapa Ayu tak takut kehilangannya?

Irfan berlalu pergi tapi ia sempat mendengar saat Ayu membalasnya lirih.

 

"Selamat tinggal!" suara Ayu bergetar saat mengucapkan itu.

 

Irfan tak peduli. Hatinya terluka karena ternyata perempuan yang sudah ia perjuangkan mati-matian selama ini, menyerah semudah ini. 

 

Ia berlalu dengan hati penuh kemarahan menaiki mobil carrynya di mana orangtuanya sudah menunggunya dengan sorot mata puas karena tahu Irfan berhasil melukai Ayu. Itu terlihat dari wajah pias dan air mata Ayu yang mengalir di pipinya.

 

Irfan kembali melajukan kendaraan roda empatnya, sedang sesekali ia memukul pelan dadanya yang terasa sesak. Apa sih kurangnya dia sampai Ayu berkali-kali menolaknya? Padahal urusan restu orangtua mah gampang. Aarrgghhhh ...

 

"Kenapa dadanya dipukul-pukul? Masih cinta sama si Ayu? Percuma, Emak sama Bapak gak bakal restuin sampai kapan pun. Keluarganya orang gak bener, matre. Bisa abis harta kita diporotin mereka." Ujar bapaknya sambil nyinyir.

 

"Kalau kamu sayang ke orangtua ya dengerin apa kata orangtua. Masih banyak cewek cantik selain si Ayu! Lagian nikah jangan liat cantik aja, tapi babat bibit bobotnya juga." Timpal mamahnya pula.

 

“Lagipula si Desi calon istri yang sempurna buat kamu. Pintar memasak, ramah dan baik. Seiring waktu, kamu pasti bisa melupakan Ayu.”

 

Irfan melengos tak peduli. Itu tidak akan pernah terjadi!

 

~~~***~~~

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marrygoldie
kasihan ayu😭😭😭😭
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Pestamu adalah dukaku

    ~~~***~~~Tak mungkin aku tak munngkiin..Aku kan hadir di pestamuTak sanggup aku tak sanggupMemberi doa restu untukmu … Ayu memejamkan matanya meresapi lirik lagu dangdut Yulia Citra yang mengalun pelan dari ponselnya. Airmatanya menetes, menembus bulu-bulu matanya. Ingin rasanya ia terus menutup matanya dan melupakan hari yang membuatnya lara ini. Dadanya sakit sekali, lagu ini seakan menyindir nasibnya saat ini.Tak ada seorangpun yang ingin nasib percintaannya kandas ditengah jalan, apalagi karena terganjal restu calon mertua. Semua ingin hubungannya lancar baik dengan pasangannya maupun dengan calon mertua. Ayu pun ingin hubungannya langgeng sampai pernikahan. Sayang, pertikaian diantara kedua orangtua mereka memupus mimpinya.Hari ini adalah hari pernikahan Irfan dan Desi yang digelar dengan sangat meriah. Bahkan pedagang es krim, bakso atau somay yang disewa untuk memanjakan lidah para tamu undangan, sudah berjejer

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Nyanyian rindu

    ~~~***~~~Hari dimana perhelatan pernikahan Irfan dan Desi digelar mewah dua hari dua malam. Ayu benar-benar terpuruk, tidak keluar kamar, tidak makan dan hanya sekedar minum, ia terus memejamkan matanya membuat Asih dan Maman khawatir. Asih sampai menangis tersedu-sedu setiap menghampiri kamar Ayu, dan mendapati Ayu selalu dalam keadaan tertidur."Mak, telpon Kirana aja, biar Ayu dibawa ke Jakarta. Bapak gak bisa lihat Ayu seperti ini." Maman serak. Ia duduk disamping ranjang Ayu dan mengelus rambut anak semata wayangnya dengan sedih.Asih mengangguk seraya menyusut airmata yang menetes dipipinya. Sebagai seorang ibu, tentu saja dadanya sesak melihat kondisi Ayu. Tapi mereka tidak punya pilihan, kan? Daripada menikahkan Ayu dengan Irfan, Ayu akan lebih menderita. Lebih baik dicegah dari sekarang.~~~***~~~Ayu menggeliat terbangun. Perutnya berteriak minta diisi karena sudah beberapa hari ini ia tidak makan. Salahnya juga sih yang memilih tidur te

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   New life

    ~~~***~~~"Dimakan basonya, jangan bengong. Itu baso mahal! Emang gak laper muter-muter mal dua jam cuman buat nyari baju doang?" Sindir Kirana sinis. Ayu mencibir sinis tapi ia menurut juga memakan basonya dengan lahap.Yeah, malamnya Kirana memang mengajak Ayu shopping baju-baju untuk Ayu kerja nanti di mal GI, sekaligus perawatan full body di salon. Dua jam kemudian, mereka selesai. Ayu terperangah saat melihat wajahnya dicermin. Ia seperti terlahir menjadi Ayu yang baru. Tak ada lagi Ayu yang kusam, kuyu dan kampungan. Ia seperti orang kota kebanyakan, yang muda, segar, cantik dan mempesona. Pantas saja Kirana selalu cantik, ternyata ini rahasianya.Kirana berjalan lebih dulu menggiring Ayu ke kedai mie paling enak di mal ini. Ia tahu Ayu menyukai semua makanan dari mie, karena itu daripada mengajaknya makan steak, ia bawa saja Ayu makan bakso king. Sembari menunggu pesanan, mereka kembali mengobrol.“Lo suka gak, perubahan wajah lo ini?”

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Kau tercipta bukan untukku

    ~~~***~~~Warning, cerita-cerita selanjutnya berdasarkan kejadian disekitar. Jadi bila kalian menemukan bahasa-bahasa yang menyudutkan, percayalah, itu hanya sebagai pembelajaran semata. Happy reading, lovely readers!~~~****~~~Langit gelap meski waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Angin berhembus dingin menusuk pori-pori dalam tubuh sehingga membuat seorang laki-laki yang sedang memakan sarapannya seorang diri, terpaksa mengenakan jaket hitam denim andalannya. Dari arah dapur, seorang perempuan berpakaian selutut, menghampirinya. Senyum manis menghias bibirnya yang merah itu."A Irfan, mau makan sore pake apa? Nasi goreng sosis mau gak?""Terserah." Lelaki yang dipanggil Irfan itu menyahut dingin. Tak lama ia berdiri meninggalkan sarapan nasi gorengnya yang masih tersisa setengah lagi."Aku pulang malam. Ada urusan."Selesai mengucapkan itu, Irfan pun berlal

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   playboy cap jari

    ~~~***~~~Ada yang pernah ngalamin kayak Ayu gak? Malemnya mimpi mantan, besoknya jalan ama cowok yang naksir dia?~~~***~~~"Neng, Aa cinta sama Neng!""Hati-hati atuh, Neng. Jantung Aa kayak mau copot kalau Neng kenapa-napa.""Neng, Aa janji bakal nikahin Neng !""Aa, kok bisa tahu Neng lagi di supermarket?""Batin Aa udah konek mau Neng kemana aja, Aa pasti tahu. Ga tahu kenapa begitu. Mungkin karena ikatan batin kita terlalu kuat.""Gombal ! Aa, naek paralayang, yuk!""Boleh. Tapi berdua naeknya biar bisa peluk!""Yeee modus aja..!!"Deg …Deg …Deg …Ayu terlonjak bangun dari tidurnya. Nafasnya terengah-engah, ia mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Ia masih berada dikamar kostnya. Tak ada Irfan atau siapapun disampingnya. Ayu menghembuskan nafas lelah. Lagi-lagi ia bermimpi yang kesekian k

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Ketemu ...!

    ~~~***~~~Nafas dulu bentar, makin kesana nafasnya makin megap-megap. Hihihi ...Happy reading ...~~~***~~~"Meja no 15 minta billnya ya!""Ini uang dari meja no 21."Ayu sibuk menghitung dan memberikan kembalian. Menjelang siang restoran memang selalu ramai dengan karyawan yang makan siang dari gedung perkantoran sebrang resto. Samuel selaku pengawas mereka, tampak sesekali mondar mandir memberi pengarahan pada bawahannya. Namun seringnya ia berada depan meja kasir, membantu Ayu menghitung uang di laci sembari tak hentinya menggodanya."Hitung yang bener uangnya, jangan sampe kurang atau gaji lo gue potong!" Ujar Samuel tajam tapi anehnya bibirnya tersenyum menggoda. Bahkan sesekali ia menjilat bibirnya sensual berusaha menggoda Ayu.Ayu hanya menjawab ketus." Iya, Pak Samuel,""Bang Sam …" Samuel meralat panggilan Ayu."Iya, bang Sam..!"Ayu mencibir sebal. Anehnya bukannya tersinggung, Sam malah te

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Godaan LDR

    ~~~***~~~ Susah ye, Bang, jaga mata kalau pacar jauh. ~~~***~~~ Siapa yang tak kenal Zaki? Bahkan sekelas artis pun mengenalnya karena mereka sering membooking restorannya. Namun bukan itu yang membuatnya terkenal. Melainkan ketampanan dan wibawanya lah yang membuatnya terkenal di kalangannya. Selain itu, karena Zaki adalah pria hedonis yang sangat menjaga penampilannya. Tak peduli di kantor, resto atau bahkan sedang di rumahnya sekali pun, ia senantiasa tampil bersih dan wangi. Membuat siapa pun betah berada di sisinya. Selain penampilannya, sikapnya pun akan membuatmu terpesona Saat ia terdiam, kau akan histeris dalam hati. Lalu berandai-andai, seandainya dia menjadi milikmu. Namun saat dia bicara, kamu akan gugup, dan merasa salah tingkah untuk berbuat apapun. Begitulah gambaran Zaki di mata karyawannya. Sayangnya, pria setampan dia seperti kebal dari pesona

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Pelarian

    ~~~***~~~Jalanan ibu kota yang lengang malam ini seolah menjadi saksi bagaimana ngebutnya kendaraan roda dua yang Ayu kendarai supaya bisa cepat sampai ke kosnya. Dengan lincahnya ia menyalip kendaraan didepannya seakan ia sedang mengejar waktu, yang bila terlewat sedikit saja bisa berakibat fatal. Setelah sampai kosnya, ia bergegas menutup pintu pagar, lantas menutup semua jendela dan mengunci pintunya.Setelah yakin semua jendela dan pintu terkunci rapat, Ayu terduduk lemas disamping ranjang. Ia menghembuskan nafasnya frustasi. Benaknya seketika mengenang saat-saat kebersamaannya dengan Irfan selama ini, namun tak lama ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sebesar apapun ia mencintai Irfan, ia tidak akan mungkin kembali padanya.Bagaimana bisa Irfan mengatakan kalau ia takkan melepaskannya kali ini? Apa dia lupa dia sudah berumahtangga? Bagaimana nasib rumahtangganya nanti? Apa Desi ikut bersamanya? Apa sekarang mereka sudah punya baby? Apa Desi tahu Irfan m

Bab terbaru

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Not a happy ending

    ~~~***~~~ Flashback on. Beberapa jam sebelum Ayu dan Zaki bertemu, Ayu dan kedua mertuanya tiba menjelang subuh di rumah sakit di mana Irfan dirawat. Namun Ayu auto pingsan saat melihat dari balik kaca, seluruh tubuh Irfan terbungkus perban seperti mummy. Kedua mertuanya panik. Untunglah, petugas rumah sakit dengan sigap membawa Ayu ke ruang pemeriksaan. Menurut salah satu saksi mata yang berada di tempat kejadian, truk bermuatan kosong itu memang sudah oleng dari kejauhan. Dari arah yang berlawanan, mobil carry dengan bak terbuka yang dikendarai Sunar dan Irfan melaju pula dengan kencang. Sehingga saat di belokan, mobil keduanya bertemu dan bertabrakan. Mobil Irfan terseret sampai beberapa meter sebelum akhirnya terguling di samping truk tersebut. Semua pengemudi mobil terluka parah karena benturan berkali-kali yang mengenai kepala mereka. Bahkan kenek supir truk itu meninggal di tempat. Seme

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Penantian sia-sia

    ~~~***~~~ “Sudahh berkali-kali Aa bilangin, jangan makan sambal. Lihat kan, akhirnya sekarang lambungmu kena.” “Biarin, suka-suka lah. Ngatur aja.” “Sampai ada yang berani membicarakan Ayu lagi di belakangku, awas kalian!” “Udah Aa, jangan galak gitu. Mereka, kan, cuman ngomongin. Neng gak papa, kok,” “ Biarkan Neng, biar mereka tahu, Aa gak suka kamu jadi bahan gunjingan terus menerus.” “Makanya lain kali pamit kalau mau pergi kemana-mana, gak usah jaim. Jadi kalau kejadian motormu mogok lagi, pulsa habis, dompet hilang, Aa bisa langsung jemput kamu. Main kabur aja. Untung aja Aa pasang gps di ponselmu jadi bisa tahu kamu di mana.” “Kalau bilang dulu, bisa-bisa kamu larang. Males,” “Baru disenyumin aja geer banget. Tuh cowok cuman iseng. Jangan gampangan jadi cewek

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Tak seharusnya begini

    ~~~***~~~ Semilir angin yang sejuk berhembus menerbangkan dedaunan pohon mangga yang banyak tertanam di depan rumah. Malam menjelang, namun suara deru kendaraan yang hilir mudik di depan rumah besar berhalaman luas itu tak jua berhenti. Sesekali orang yang lewat menyapa sang pemilik rumah yang sedang merokok sambil menatap kolam ikan miliknya. Setelah rokoknya tinggal sedikit, ia membuang puntung itu. Lalu ia memasuki rumahnya menuju ke ruanh makan. Perutnya sudah merintih minta diisi. Sesampainya di meja makan, ia membuka tudung saji itu dengan kening mengernyit. “Neng ..!” lelaki berkulit sawo matang itu memanggil sang pujaan hati. Perempuan cantik berambut sepinggang yang dipanggil Neng itu mendekat dari arah kamar. Ditangannya menggenggam ponsel berwarna perak. Raut wajahnya merengut karena tidak suka kesenangannya terganggu. “Apa sih? Ganggu aja.” “Maen ponsel m

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Dia berubahkah?

    ~~~***~~~ Ayu tiba di kampungnya nyaris menjelang tengah malam di saat semua orang sudah tertidur lelap. Rasanya ia ingin cepat masuk kamar tapi Irfan menahannya di depan rumah. Katanya dia ingin berduaan dengannya. Huh, Ayu segan rasanya menghabiskan waktu hanya berdua saja dengannya meskipun itu hanya semenit. Irfan memilin-milin rambut Ayu di jarinya pelan, imbuhnya," kamu aku pingit. Jangan keluar rumah atau pergi kemana pun. Kalau aku tahu kamu pergi keluar rumah, kamu aku pingit di rumahku. Mau?" Ayu memalingkan wajahnya jengah.Lihat kan, dia selalusaja seperti ini dari dulu. Bagaimana ia menjalani hidupnya dengannya nanti? Bisa-bisa ia gila. "Kamu denger Aa gak Neng?" bahkan dalam keadaan tubuhnya penuh memar, akibat perkelahiannya tadi, tak mengurangi sedikitpun sifat posesifnya. Dasar laki-laki gelo! Bukannya memikirkan sakitnya, malah mikirin Ayu dan melarangnya ini itu.

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Good bye Ayu

    ~~~***~~~ Udara pagi itu bersinar cerah. Tak biasanya hari itu tidak turun hujan. Setelah seminggu berturut-turut hujan, pagi ini mentari tersenyum cerah. Menyapa insan dibumi yang sedang sibuk menjalankan aktivitasnya. Di sebuah bangunan sederhana, di mana terdapat enam pintu kost, kesibukan terlihat nyata disana. Satu persatu penghuni kos itu pergi. Ada yang mengenakan seragam kantor, sedang menaiki ojek online pesanannya, ada yang sudah pergi menaiki kendaraannya sendiri, dan ada yang mengenakan seragam kampus, yang dijemput temannya untuk pergi ke kampus bersama. Hingga kini hanya tersisa satu pintu terbuka. Sebuah mobil lossbak berhenti di depan koss Ayu yang sepi. Dua orang pria turun dari sana. Mereka tampak mengobrol dan mengetuk pintu pagar. Tak lama penghuni kos yang terakhir keluar dan membukakan pintu pagar koss. Penghuni kos terakhir itu adalah Wina, tetangga samping kos Ayu. Wina dan oran

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Sudah jatuh, tertimpa tangga

    ~~~***~~~ Siang ini bersinar terik dan sinar radiasinya menusuk kulit. Beberapa orang yang sedang berada di luar ruangan mengeluhkan panasnya terik mentari yang belakangan ini sering sekali mereka alami. Sehinggga mereka bergegas mencari tempat untuk berlindung dari sengatan mentari tersebut. Di salah satu resto dalam mal, tampak Desi sedang menyantap makanannya itu dengan hati dongkol. Bagaimana ia tidak dongkol, Sudah 2 jam ia menunggu notif di ponselnya, berharap ada pemberitahuan uang masuk dari Dicky. Siang ini Dicky berjanji akan mentransfer uang 100 juta supaya dia tidak menyebarkan fhoto-fhoto tidak senonoh Irfan dan Ayu. Namun sampai ia selesai makan pun, tak jua ada pesan masuk. Awas saja kalau sampai mereka ingkar, dia akan menyebarkan foto itu di sosmed juga. Batinnya dalam hati. Desi menggeram kesal saat kembali menelpon mantan mertuanya tapi selalu tulalit. Ia kesal. Apa mantan m

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Senjata makan tuan

    ~~~***~~~Ruangan itu kembali sepi setelah Ayu memberikan jawabannya tadi. Sejam yang lalu orang tua Irfan memilih pulang ke apartemen Irfan ditemani Irfan. Entah apa reaksi mereka melihat foto-foto kebersamaan mereka di apartemen itu nanti. Ayu sudah tak mau peduli. Hidupnya sudah tak berarti lagi. Ia hanya akan mengikuti kemana air mengalir. Ia sudah mati semenjak tak ada yang mempedulikan perasaannya lagi.Orangtuanya sendiri sedang makan di kantin sembari sembahyang isya. Ayu tak masalah ditinggal sendiri, toh ada tombol darurat untuk memanggil perawat kalau ia membutuhkan apapun.Lagipula kalau terjadi apapun padanys ya tidak masalah. Hidupnya sudah tidak berharga lagi. Ia sudah hancur.Hiikksss...Kreeet ... suara pintu kamarnya terbuka. Ayu menatap tajam ke arah pintu yang menampilkan sosok Desi dengan senyum sinisnya. Dulu, mungkin Ayu takut Desi yang terkenal paling Bengal di kelompoknya itu, melabraknya atau berbuat ses

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Hidup bukan pilihan

    ~~~***~~~ Irfan terbangun dengan malas karena perutnya berteriak meminta makan. Refleks tangannya meraba tubuh Ayu yang tertidur disampingnya namun tangannya hanya menyentuh tempat kosong. Meski tangannya mulai bergerak kasar menepuk sana sini namun tak jua meraba tubuh Ayu. Sontak ia menoleh kesamping tempat tidurnya yang ternyata memang kosong. Panik, Irfan melonjak bangun sambil berteriak memanggil Ayu. "Neng ... kamu di mana Neng?" Terdengar suara gemericik air dari kamar mandi. Irfan menghela nafas lega. Ayunya ada di kamar mandi. Ia pun turun menuju kamar mandi dan mengetuk pintunya. "Neng, udah belum? Aa mau mandi juga." Hening. Tak ada jawaban. Dengan sabar Irfan mengetuk lagi lebih keras, berharap kali ini Ayu mendengarnya. "Neng, masih lama, gak? Aa mau mandi juga. Bukain dong..!" Hening, kembali tak ada jawaban. Tapi suara air yang terus bergemericik membuat Irfan yakin Ayu sedang mandi di dalamnya. Mendadak Irfan me

  • CLBK (Cinta Lama Biar Kembali)   Terulang kembali

    ~~~***~~~ Setelah pulang dari karaoke itu, Irfan memaksa Ayu berkemas, ia akan mengajaknya pulang kampung besok. Ia berencana melamar Ayu setibanya mereka di kampung. Tak peduli orangtua mereka merestui atau tidak, ia akan tetap menikahi Ayu. Bahkan ia akan memberitahu kedua orangtua masing-masing kalau ia dan Ayu sudah berhubungan jauh. "Setibanya di kampung, Aa bakal langsung lamar kamu lalu kita nikah." Kata Irfan sebelum Ayu keluar dari mobil untuk mengambil baju-bajunya di kos. Ayu hanya mengangguk pasrah. Benaknya malah membayangkan apa reaksi Zaki kalau tahu Irfan memaksanya menikahinya padahal mereka sudah berpacaran. Apa Zaki akan kecewa padanya, menganggapnya perempuan jahat, atau mungkin membencinya. Kalau saja Zaki nekad mengajaknya kawin lari, Ayu bersedia. Sepertinya hidup bersama Zaki lebih menentramkan batinnya daripada hidup bersama Irfan. Tapi Irfan benar, Zaki bisa saja hanya i

DMCA.com Protection Status