Share

Bab 20. Hanyut

Pada tengah malam, Amar Mea mendatangi paviliun tempat Mary Aram berada. Paman Sanif lupa, jika Amar Mea Malawi memiliki kunci cadangan. Jadi dengan mudah pria itu mendatangi istrinya.

Hembusan napas hangat beraroma wine menguasai hidung Mary Aram. Saat benar-benar sadar, tubuh berat Amar Mea telah menindihnya. Dalam sekejap pria itu telah menguasai diri Mary Aram.

Pagutan kasar tepat pada bibir Mary Aram yang luka, membuat Mary Aram berteriak kesakitan. Semakin Mary Aram berteriak kesakitan, semakin pula Amar Mea bersemangat melampiaskan kekesalan.

Hasratnya penuh dengan kemarahan, merobek pakaian tidur Mary Aram. Dan menusuk menghujam diri Mary Aram hingga ke dasar sumur. Sangat kasar!

Hal itu membuat napas Mary Aram nyaris putus, "Amar Mea kau kasar dan menyakiti aku," desis Mary Aram berusaha melepaskan diri.

Semakin Mary Aram memberontak, semakin dalam Amar Mea terbenam dalam sumur. Memagut, mengecup, menggigit! Benar-benar kasar.

"Keterlaluan! Betapa malang diriku, jatuh ke tang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status