Share

Pengakuan

Penulis: lilybeth_25
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Perpisahan terjadi karena salah satu pihak sudah tidak ingin bersama. 

***

Kandasnya cerita cintaku dengan Rizky, karena Laila membuat rasa percaya diriku hilang.

Aku bertanya tanya apakah ada yang salah dengan diriku, dalam hati aku sangat ingin bertemu Rizky untuk bertanya, meminta penjelasan, dan mengakhiri semuanya dengan lebih jelas, tapi yang terjadi adalah sepertinya Rizky tak berniat menemuiku, atau sekadar mengirim pesan permintaan maaf. 

Mungkin karena aku yang terlambat menyadari gerak gerik Rizky dan Laila, yang entah sejak kapan sudah saling menyukai. 

Saat Rizky tidak mengabariku seharian, aku tak pernah menaruh curiga, ataupun saat Laila dan Rizky dan Laila pulang bersama setelah menghabiskan waktu hingga larut malam dirumahku.

Perihal penyebab perpisahan ini, aku masih terus menyalahkan diri sendiri. Sambil berderai air mata, aku menemukan sebuah kalimat yang kemudian menguras air mataku lebih banyak.

Perihal pisah, saat itu, aku tak pernah ingin benar-benar pergi. 

Ingatlah, bahwa berpisah bukan pilihanku. Kau yang  memaksaku melakukannya. Mengabaikan pesan-pesan, menolak temu, lalu perlahan pergi. 

Jika saat ini aku begitu kuat untuk tidak kembali, itu karena aku selalu mengingat luka yang kau tinggalkan. Pedih, perih, berdarah. 

Kehilangan Rizky menyakitkan, ditambah kehilangan Laila yang telah ku percaya seumur hidupku

Terkadang kita harus berpura-pura baik baik saja, hingga kita benar benar akan baik baik saja. Begitulah seharusnya kita hidup. 

Masih mencintai dan harus melepaskan adalah hal terberat yang harus ku lakukan. Tapi, tidak ada pilihan lain. Karena pilihan bertahan hanya akan membuat luka menjadi lebih dalam.

Aku memastikan semua pesanan ibu telah kubeli sebelum meninggalkan pasar. Matahari baru saja keluar dari persembunyian malam bersinar dengan terangnya. Langit terlihat biru dan tak sedikit pun terlihat awan. Tanganku sedikit perih memikul hasil belanja. Hari ini adalah hari ulang tahun ibu. Ibu selalu memasak makanan lebih banyak karena teman-temanku, Laila dan Rizky biasanya akan datang ke rumah. Ibu sangat senang jika masakannya habis dilahap. Begitulah ibu menikmati hari ulang tahun dimasa tuanya.

“Din, Rizky sama Laila gak lupa hari ulang tahun ibu kan?” Tanya ibu tiba-tiba. 

            “Gak lupa, Bu. Sebentar lagi Laila datang” Jawabku yakin.

“Tapi Din, kira-kira kapan Rizky akan melamar kamu?” Lanjutnya lagi.

“Ibu, Diana baru saja wisuda. Masih ingin cari kerja, Ibu nanya nikah terus.” Balasku sedikit ketus pada ibu.

“Gini Din, kakakmu belum pernah mengenalkan pacarnya pada ibu. Ibu ingin sekali menimang cucu dimasa tua ini” Ibu kelihatan bersungguh-sungguh dengan ucapannya sambil menata piring yang baru saja dicuci.

“Bu, kalo misalnya aku gak nikah sama Rizky, gapapa kan?” Dengan suara sedikit bergetar aku berbicara dan berusaha sebisa mungkin tidak menatap ibu dan serius dengan tugasku membersihkan kulkas.

“Ya gapapa, kalo emang gak jodoh. Tapi  emang ada masalah sama Rizky?” Tanya ibu lagi.

Iya bu. Aku sama Rizky udah…”

Baru saja aku akan bercerita pada ibu, suara Laila terdengar di teras.

“Selamat ulang tahun, ibuuu….!” Serunya.

“Laila, ibu tungguin dari tadi” kamu bantuin goreng kerupuk yaa? Ibu mau gantiin taplak meja dulu. Pesan ibu pada Laila.

Laila pun segera melaksanakan perintah ibu. Laila memang sudah dianggap seperti anak ibu. Ibu sangat bersemangat menyiapkan makan malam untuk hari ulang tahunnya sendiri.

Di dapur, Laila membahas tentang sebuah iklan lowongan pekerjaan yang dibacanya pagi ini. Aku sendiri menanggapi seaadanya. Lagi pula aku tak ingin melamar pekerjaan di tempat yang sama dengan Laila. Ingin rasanya pergi bekerja ditempat yang jauh, tapi aku mengurungkan niatku karena tidak tega meninggalkan ibu sendirian di kota ini.

 Setelah menyelesaikan tugas memasak, membersihkan rumah, kami bertiga mandi dan berganti pakaian. Beberapa tetangga diundang ibu untuk berdoa bersama, mengucap syukur atas penambahan usianya mulai berdatangan. Aku baru saja akan masuk ke kamar dan melihat Laila duduk di kasurku. Terlihat cantik dengan balutan baju putihnya.

“Din, aku pengen ngomong.” Katanya tiba-tiba   

“Laila, ini hari ulang tahun ibu. Kalo ada yang ingin kamu sampaikan dan sekiranya itu merusak mood dan juga acara ini, aku mohon kamu menundanya setidaknya sampai besok” Jawabku ketus.

“Maaf, Din.” Mata Laila berkaca-kaca.

“Aku belum bisa maafin kamu, Laila.” Jawabku

“Din..aku memang sangat menyukai Rizky, tapi Rizky tak pernah benar-benar mencintaiku” Jelasnya.

“Tak Pernah? Laila, sejak kapan kalian punya hubungan? Apakah pantas seorang sahabat yang sudah dianggap saudara merebut pacar sahabatnya?” Suaraku bergetar.

Tangisku terhenti mendengar suara ibu yang menyuruh kami keluar untuk bersalaman dengan beberapa tamu yang datang. Mataku sembab. Tiba-tiba aku melihat seorang yang tak ingin aku lihat hadir disana. Ikut menyapa ibu dan memberikan ucapan selamat ulang tahun.

Aku berlari masuk ke kamar dan mulai menangis. Hari ini aku tak bisa lagi berpura-pura. Aku benar-benar telah terlalu lama menahan beban sendirian.

Malam kian larut. Rumah kembali sepi. Setelah memastikan bahwa semua tamu telah pulang, aku keluar kamar untuk memastikan ibu benar-benar sudah tidur.

“Din, kamu kenapa? “ Tanya ibu tiba-tiba

“Ibu,..” Aku memeluk ibu erat.

“Selamat ulang tahun ibu” Diana lelah bu. Jawabku.

“Mata kamu kenapa?” Tanya ibu yang ku balsa dengan tangis.

Malam itu, aku bercerita pada ibu tentang pengkhianatan yang kualami. Tentang Rizky dan Laila. Di luar dugaanku, Ibu tak tampak kaget sama sekali. Seperti telah mengetahui semua hal ini sebelumnya. Ibu memelukku dan aku bisa menangis sepuasnya dalam pelukan ibu.

Tak peduli betapa beratnya harimu diluar sana, betapa berantakan cerita hidupmu, ketika kau bisa menikmati pelukan ibu, kamu akan baik-baik saja.

 Ya, sekarang aku akan baik-baik saja. Dalam hening, ku yakinkan diri bahwa semua akan baik baik saja.

***

Ketika pagi tiba, hal pertama yang harus kita lakukan adalah bersyukur untuk kesempatan baru. Apapun yang terjadi hari kemarin, jadikan pelajaran untuk melangkah lebih berhati - hati hari ini. Selama masih ada Tuhan, kita selalu memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. 

Hari hari perkabungan panjang akhirnya kulewati juga. Hari ulang tahun ibu yang penuh drama, hari wisuda yang entah harus kulewati dengan senyum atau tangis.


Bab terkait

  • CINTA BERGANTI   Dunia Kerja

    Musim hujan baru saja dimulai diawal November. Dibanding dengan daerah lainnya, kota ku memiliki musim kemarau yang lebih panjang. Musim hujan baru dimulai pada awal atau pertengahan bulan November. Hari ini aku sedang dalam perjalanan untuk wawancara kerja ketika hujan turun tanpa aba-aba dan memaksaku untuk berteduh karena tidak membawa jas hujan.“Permisi…” aku setengah berbisik saat berjalan di depan beberapa pengendara yang juga sedang berteduh ditempat yang sama. Aku memilih melangkah terus hingga ke pojokan karena tempat berteduh ini sudah mulai ramai.“akhirnya hujan juga.” Ucap seorang ibu berdaster dengan motif batik, dan hanya dibalas senyum oleh lawan bicaranya. Sepertinya mereka pun tidak saling kenal,, tapi namanya juga ibu-ibu apa saja pasti ingin dibahas.“Mau kerja dek?” Ibu berdaster itu berpaling kepadaku. Mungkin karena lawan bicara di sampingnya tidak menanggapi obrolan hujannya beberapa menit yang lalu.“Baru mau wawancara kerja

  • CINTA BERGANTI   Pak Adrian

    Tahukah kau bahwa kini mendengar namamu, tak lagi membuat hatiku merasakan bahagia?Mendengar namamu, aku tak lagi ingin membuatku bersemangat untuk bercerita kisah kita.Mendengar namamu tak juga membuatku bersedih.Mendengar namamu, berulang. Tak lagi membuatku ingin berlari memelukmu. Sungguh, kamu bukan siapa-siapa lagi di hati.***Suasana makan siang kami berlangsung dengan cukup khidmat, kaku dan dingin tanpa canda dan tawa seperti biasanya.Hal ini terjadi karena adanya orang asing yang semeja dengan kami. Aku duduk di samping Rina sedang di depanku pria pemilik sah gunung es duduk dan makan tanpa sedikit pun peduli pada kami. Aku berharap makhluk di depanku ini segera mengakhiri makannya namun harapan ini nampaknya sia-sia karena dia tetap di sana hingga waktu makan siang pun berakhir.Seusai m

  • CINTA BERGANTI   Masa Lalu Laila

    Liburan akhir tahun pun tiba, dengan rutinitas yang melelahkan sepanjang tahun, kini saatnya melepas kepenatan. Aku memang tidak memiliki rencana liburan ke mana pun, menghabiskan waktu dirumah bersama ibu adalah hal yang sangat kusukai.Memiliki tujuh hari liburan adalah hal yang menyenangkan.Laila pun sedang menghabiskan liburan akhir tahun di sini. Cukup lama kami tak bertemu dan bertukar kabar. Laila baruTiga bulan pertama kepergiannya ke Jakarta, kami masih sering berkirim pesan, lalu masing- masing akhirnya larut dalam kesibukannya masing-masing. Barulah minggu lalu Laila memberi tahu bahwa dia akan segera pulang liburan.Aku mengambil handhoneku, berniat untuk mengirim pesan ke Laila tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk dari pak Adrian :"Din, nonton yuk. Ada film baru. Mumpung libur” aku tertegun, mengucak mata seakan tak percaya."Apakah pak Adrian sedang berusaha mendekatiku?" tanyaku dalam hati.Bagaimana jika d

  • CINTA BERGANTI   Masa Lalu Laila

    Liburan akhir tahun pun tiba, dengan rutinitas yang melelahkan sepanjang tahun, kini saatnya melepas kepenatan. Aku memang tidak memiliki rencana liburan ke mana pun, menghabiskan waktu dirumah bersama ibu adalah hal yang sangat kusukai.Memiliki tujuh hari liburan adalah hal yang menyenangkan.Laila pun sedang menghabiskan liburan akhir tahun di sini. Cukup lama kami tak bertemu dan bertukar kabar. Laila baruTiga bulan pertama kepergiannya ke Jakarta, kami masih sering berkirim pesan, lalu masing- masing akhirnya larut dalam kesibukannya masing-masing. Barulah minggu lalu Laila memberi tahu bahwa dia akan segera pulang liburan.Aku mengambil handhoneku, berniat untuk mengirim pesan ke Laila tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk dari pak Adrian :"Din, nonton yuk. Ada film baru. Mumpung libur” aku tertegun, mengucak mata seakan tak percaya."Apakah pak Adrian sedang berusaha mendekatiku?" tanyaku dalam hati.Bagaimana jika d

  • CINTA BERGANTI   Mengulang Luka

    Siang ini aku memutuskan mengunjungi Laila. Kedatanganku disambut oleh mbak Iyah yang bekerja di rumah Laila sejak lama."Neng Diana, silahkan masuk.""Makasih mbak Iyah, Lailanya ada?" Tanyaku."Ada. Di kamar. Langsung aja ke Kamarnya."Walaupun sudah hampir empat tahun aku tak ke rumah Laila, kedatanganku saat ini tetap disambut dengan hangat oleh mbak Iyah.Aku mengetuk pintu kamar Laila sekali, disusul pintu yang terbuka. Terlihat Laila masih dengan baju tidur dan mata yang membengkak.Benar dugaanku. Laila sedang menangis, dan mungkin saja sudah menangis sejak kemarin. Dugaanku diperkuat oleh banyaknya tisu di tempat sampah kecil berwarna ungu muda di depan pintu kamar mandi Laila."Laaa.." Aku memeluknya."Pak Adrian sudah cerita semuanya. Maafin aku yang ga pernah bertanya tentang kamu, jarang ke sini." Lanjutku"Gapapa, Din." Aku minta maaf sama kamu pernah ganggu hubungan kamu sama Rizky. Kamu berhak bahagia sam

  • CINTA BERGANTI   Memaafkan?

    Mungkin luka tak pernah pulih karena kita tak pernah memaafkan.Setelah kejadian makan malam bersama Pak Adrian, ibu jadi sering bertanya siapa pak Adrian. Jujur saja, aku masih merasa bingung dengan sikap pak Adrian yang menghilang setelah kejadian makan malam bersama ibu, aku bertanya-tanya mengapa tak ada pesan yang dikirimkan pak Adrian setelah pulang dari rumahku malam itu. Apakah aku terlalu berharap pak Adrian mengirimkan pesan padaku setiap hari? Kali ini aku kembali memberi peringatan pada diriku untuk tidak mudah merasa nyaman pada siapa pun karena akan mengakibatkan luka. Pak Adrian mungkin hanya kasian padaku.Sejak lulus kuliah dan kandasnya cerita cintaku dengan Rizky, aku selalu menjaga hatiku dengan baik untuk tidak pernah jatuh cinta pada siapapun. Sikapku yang termasuk cuek dan tidak peduli pada sederet pria yang berusaha masuk ke dalam kehidupanku telah membuatku hidup mandiri dan terlampau keras pada diri sendir

  • CINTA BERGANTI   Cinta yang manis

    Untukmu yang ku sebut harta, hadiah pemberian Tuhan yang terindah dalam hidup.Berulang hatiku patah karenamu, banyak kali kau membuatku kesal dan marah. Namun, sebanyak itu pula maafku ku berikan padamu, entah saat kau meminta maaf, atau pun saat kau hanya mengucapkan canda yang berarti kau menyesalinya..Heiii kamu, hartaku.Satu- satunya yang pernah membuat hati berdegub kencang ketika kau menawarkan temu,yang membuatku berlari kegirangan mengelilingi kamar ku yang kecil ketika kau datang membawa kejutan, namun berusaha keluar dengan ekspresi wajah yang sedang sedang saja.Kamu, yang membuatku menahan sesak tangis saat kau memilih yang lain dan mengabaikanku, tapi yang harus kulakukan adalah menghadapi hari dengan senyuman.Ya, kamu.Apa kabarmu hari ini?hatiku rindu.Hatiku rindu saat dimana kau memelukku, mataku rindu ingin memandang wajah dan senyummu yang indah, telingaku rindu akan canda, aku ingin tertaw

  • CINTA BERGANTI   Cinta Pertama

    Sejatinya, cerita cinta selalu indah jika tidak tentang pergi, khianat dan luka. Ketika kamu terlalu cinta, kamu rela meminum racun dengan penuh sukacita.Minum racun bukan tentang mengambil segelas cairan pembunuh serangga. Meminum racun dengan penuh sukacita adalah melakukan segala sesuatu, mempertaruhkan segala sesuatu untuk cinta yang salah. Kita semua pernah salah, tapi kesalahan yang paling di sesali adalah melakukan segala hal terbaik demi nama cinta, untuk seseorang yang tak pantas menerimanya.Saat semua baik baik saja, kadang kita lupa bersyukur dan menganggapnya biasa. Syukurilah hari yang cerah, Makanan, Kehidupan, dan kebersamaan dengan orang yang kita cintai. Jangan menyesalinya kemudian hari saat semuanya berubah.***Jalan Sudirman, 56“Kemana kita? Pulang?” tanya Rizky tak sabar tapi tetap fokus dengan tugas menyetirnya.“Iya, Pulang, banyak tu

Bab terbaru

  • CINTA BERGANTI   Cinta yang manis

    Untukmu yang ku sebut harta, hadiah pemberian Tuhan yang terindah dalam hidup.Berulang hatiku patah karenamu, banyak kali kau membuatku kesal dan marah. Namun, sebanyak itu pula maafku ku berikan padamu, entah saat kau meminta maaf, atau pun saat kau hanya mengucapkan canda yang berarti kau menyesalinya..Heiii kamu, hartaku.Satu- satunya yang pernah membuat hati berdegub kencang ketika kau menawarkan temu,yang membuatku berlari kegirangan mengelilingi kamar ku yang kecil ketika kau datang membawa kejutan, namun berusaha keluar dengan ekspresi wajah yang sedang sedang saja.Kamu, yang membuatku menahan sesak tangis saat kau memilih yang lain dan mengabaikanku, tapi yang harus kulakukan adalah menghadapi hari dengan senyuman.Ya, kamu.Apa kabarmu hari ini?hatiku rindu.Hatiku rindu saat dimana kau memelukku, mataku rindu ingin memandang wajah dan senyummu yang indah, telingaku rindu akan canda, aku ingin tertaw

  • CINTA BERGANTI   Memaafkan?

    Mungkin luka tak pernah pulih karena kita tak pernah memaafkan.Setelah kejadian makan malam bersama Pak Adrian, ibu jadi sering bertanya siapa pak Adrian. Jujur saja, aku masih merasa bingung dengan sikap pak Adrian yang menghilang setelah kejadian makan malam bersama ibu, aku bertanya-tanya mengapa tak ada pesan yang dikirimkan pak Adrian setelah pulang dari rumahku malam itu. Apakah aku terlalu berharap pak Adrian mengirimkan pesan padaku setiap hari? Kali ini aku kembali memberi peringatan pada diriku untuk tidak mudah merasa nyaman pada siapa pun karena akan mengakibatkan luka. Pak Adrian mungkin hanya kasian padaku.Sejak lulus kuliah dan kandasnya cerita cintaku dengan Rizky, aku selalu menjaga hatiku dengan baik untuk tidak pernah jatuh cinta pada siapapun. Sikapku yang termasuk cuek dan tidak peduli pada sederet pria yang berusaha masuk ke dalam kehidupanku telah membuatku hidup mandiri dan terlampau keras pada diri sendir

  • CINTA BERGANTI   Mengulang Luka

    Siang ini aku memutuskan mengunjungi Laila. Kedatanganku disambut oleh mbak Iyah yang bekerja di rumah Laila sejak lama."Neng Diana, silahkan masuk.""Makasih mbak Iyah, Lailanya ada?" Tanyaku."Ada. Di kamar. Langsung aja ke Kamarnya."Walaupun sudah hampir empat tahun aku tak ke rumah Laila, kedatanganku saat ini tetap disambut dengan hangat oleh mbak Iyah.Aku mengetuk pintu kamar Laila sekali, disusul pintu yang terbuka. Terlihat Laila masih dengan baju tidur dan mata yang membengkak.Benar dugaanku. Laila sedang menangis, dan mungkin saja sudah menangis sejak kemarin. Dugaanku diperkuat oleh banyaknya tisu di tempat sampah kecil berwarna ungu muda di depan pintu kamar mandi Laila."Laaa.." Aku memeluknya."Pak Adrian sudah cerita semuanya. Maafin aku yang ga pernah bertanya tentang kamu, jarang ke sini." Lanjutku"Gapapa, Din." Aku minta maaf sama kamu pernah ganggu hubungan kamu sama Rizky. Kamu berhak bahagia sam

  • CINTA BERGANTI   Masa Lalu Laila

    Liburan akhir tahun pun tiba, dengan rutinitas yang melelahkan sepanjang tahun, kini saatnya melepas kepenatan. Aku memang tidak memiliki rencana liburan ke mana pun, menghabiskan waktu dirumah bersama ibu adalah hal yang sangat kusukai.Memiliki tujuh hari liburan adalah hal yang menyenangkan.Laila pun sedang menghabiskan liburan akhir tahun di sini. Cukup lama kami tak bertemu dan bertukar kabar. Laila baruTiga bulan pertama kepergiannya ke Jakarta, kami masih sering berkirim pesan, lalu masing- masing akhirnya larut dalam kesibukannya masing-masing. Barulah minggu lalu Laila memberi tahu bahwa dia akan segera pulang liburan.Aku mengambil handhoneku, berniat untuk mengirim pesan ke Laila tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk dari pak Adrian :"Din, nonton yuk. Ada film baru. Mumpung libur” aku tertegun, mengucak mata seakan tak percaya."Apakah pak Adrian sedang berusaha mendekatiku?" tanyaku dalam hati.Bagaimana jika d

  • CINTA BERGANTI   Masa Lalu Laila

    Liburan akhir tahun pun tiba, dengan rutinitas yang melelahkan sepanjang tahun, kini saatnya melepas kepenatan. Aku memang tidak memiliki rencana liburan ke mana pun, menghabiskan waktu dirumah bersama ibu adalah hal yang sangat kusukai.Memiliki tujuh hari liburan adalah hal yang menyenangkan.Laila pun sedang menghabiskan liburan akhir tahun di sini. Cukup lama kami tak bertemu dan bertukar kabar. Laila baruTiga bulan pertama kepergiannya ke Jakarta, kami masih sering berkirim pesan, lalu masing- masing akhirnya larut dalam kesibukannya masing-masing. Barulah minggu lalu Laila memberi tahu bahwa dia akan segera pulang liburan.Aku mengambil handhoneku, berniat untuk mengirim pesan ke Laila tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk dari pak Adrian :"Din, nonton yuk. Ada film baru. Mumpung libur” aku tertegun, mengucak mata seakan tak percaya."Apakah pak Adrian sedang berusaha mendekatiku?" tanyaku dalam hati.Bagaimana jika d

  • CINTA BERGANTI   Pak Adrian

    Tahukah kau bahwa kini mendengar namamu, tak lagi membuat hatiku merasakan bahagia?Mendengar namamu, aku tak lagi ingin membuatku bersemangat untuk bercerita kisah kita.Mendengar namamu tak juga membuatku bersedih.Mendengar namamu, berulang. Tak lagi membuatku ingin berlari memelukmu. Sungguh, kamu bukan siapa-siapa lagi di hati.***Suasana makan siang kami berlangsung dengan cukup khidmat, kaku dan dingin tanpa canda dan tawa seperti biasanya.Hal ini terjadi karena adanya orang asing yang semeja dengan kami. Aku duduk di samping Rina sedang di depanku pria pemilik sah gunung es duduk dan makan tanpa sedikit pun peduli pada kami. Aku berharap makhluk di depanku ini segera mengakhiri makannya namun harapan ini nampaknya sia-sia karena dia tetap di sana hingga waktu makan siang pun berakhir.Seusai m

  • CINTA BERGANTI   Dunia Kerja

    Musim hujan baru saja dimulai diawal November. Dibanding dengan daerah lainnya, kota ku memiliki musim kemarau yang lebih panjang. Musim hujan baru dimulai pada awal atau pertengahan bulan November. Hari ini aku sedang dalam perjalanan untuk wawancara kerja ketika hujan turun tanpa aba-aba dan memaksaku untuk berteduh karena tidak membawa jas hujan.“Permisi…” aku setengah berbisik saat berjalan di depan beberapa pengendara yang juga sedang berteduh ditempat yang sama. Aku memilih melangkah terus hingga ke pojokan karena tempat berteduh ini sudah mulai ramai.“akhirnya hujan juga.” Ucap seorang ibu berdaster dengan motif batik, dan hanya dibalas senyum oleh lawan bicaranya. Sepertinya mereka pun tidak saling kenal,, tapi namanya juga ibu-ibu apa saja pasti ingin dibahas.“Mau kerja dek?” Ibu berdaster itu berpaling kepadaku. Mungkin karena lawan bicara di sampingnya tidak menanggapi obrolan hujannya beberapa menit yang lalu.“Baru mau wawancara kerja

  • CINTA BERGANTI   Pengakuan

    Perpisahan terjadi karena salah satu pihak sudah tidak ingin bersama.***Kandasnya cerita cintaku dengan Rizky, karena Laila membuat rasa percaya diriku hilang.Aku bertanya tanya apakah ada yang salah dengan diriku, dalam hati aku sangat ingin bertemu Rizky untuk bertanya, meminta penjelasan, dan mengakhiri semuanya dengan lebih jelas, tapi yang terjadi adalah sepertinya Rizky tak berniat menemuiku, atau sekadar mengirim pesan permintaan maaf.Mungkin karena aku yang terlambat menyadari gerak gerik Rizky dan Laila, yang entah sejak kapan sudah saling menyukai.Saat Rizky tidak mengabariku seharian, aku tak pernah menaruh curiga, ataupun saat Laila dan Rizky dan Laila pulang bersama setelah menghabiskan waktu hingga larut malam dirumahku.Perihal penyebab perpisahan ini, aku masih terus menyalahkan diri sendiri. Sambil berderai air mata, aku menemukan sebuah kalimat yang kemudian menguras air mataku lebih

  • CINTA BERGANTI   Berubah

    Sebelum hari yang penuh airmata ini tiba, aku adalah orang yang penuh bahagia. Setiap sudut cerita hidupku adalah perjuangan, tapi bersama bahagia. Tidak seperti hari ini ketika semuanya telah berbeda.***Airmata ku tak henti-hentinya mengalir setelah berhasil ku tahan beberapa menit yang lalu. Masih terbayang dan terus terulang pemandangan tak biasa yang ada didepanku sore ini. Apalagi yang lebih melukai hati ketika melihat sahabat sendiri bersama orang yang kucintai selama ini.Aku menghempaskan diri seenaknya ke kasur dan mulai menangis lagi. Rasanya aku tak percaya jika sahabatku sendiri dengan sadar mengkhianatiku. Tapi adakah yang abadi di dunia yang fana ini? Tak terasa bantalku basah oleh airmataku, dan aku masih saja menangis. Ku pandangi langit langit hijau muda kamarku dengan pandangan kosong. Aku baru saja kehilangan sahabat dan seseorang yang kucintai dalam sekejap saja.Tok..tok..tok..“Din, ay

DMCA.com Protection Status