Home / CEO / CINTA BEDA USIA / Episode 2: Rindu Nggak  

Share

Episode 2: Rindu Nggak  

Author: Liazta
last update Last Updated: 2021-11-24 11:47:15

“Mobil, Abang yang bawa" Azahra mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku roknya dan memberikannya kepada pria tersebut.

“Adik dikasih uncle bawa mobil sendiri?" Ferdi bertanya seakan tidak percaya.

Dengan cepat Azahra menganggukkan kepalanya.

Ferdi begitu memahami seperti apa sifat om nya. “Kenapa uncle kasih bawa mobil sendiri,” tanyanya.

“Rara sudah besar bang,” jawab Azahra yang tersenyum.

“Apa nggak ada yang jaga,” tanya Ferdi.

“Ada, tapi Rara minta jaraknya 3 meter, karena Rara malu kalau ada yang ngikutin,” ucapnya yang memandang ke arah belakang.

Ferdi melihat ada dua orang wanita yang mengikuti mereka saat ini.

“Sebenarnya Rara itu minta mereka ngikutin jarak 5 meter, tapi Mereka nggak mau, karena katanya kalau jarak terlalu jauh nanti mereka tidak bisa berbuat apa-apa, bila ada terjadi sesuatu,” jelas Azahra.

“Sebaiknya turuti apa yang dikasih tahu,” ucap Ferdi yang tersenyum memandang adik sepupunya.

“Oke kapten,” ucap Azahra yang bergaya hormat.

Ferdi tertawa ketika melihat sikap adik sepupunya, ingin rasanya dirinya mengusap kepala Gadis itu, namun Ferdi membatalkan niatnya, mengingat Gadis itu bukanlah gadis kecil seperti yang dulu ditinggalkannya.

“Di mana mobilnya,” tanya Ferdi  memandang ke arah parkiran mobil yang berjajar.

“Bunyiin aja remotnya,” ucap Azahra yang tersenyum kecil.

Ferdi hanya tersenyum  ketika mendengar jawaban adik sepupunya. Pria itu mengikuti apa yang diminta oleh Azahra. Ia menekan remote mobil dan melihat mobil yang saat ini lampunya menyala.

“Itu,” Ferdi bertanya dengan memandang mobil yang berwarna merah.

Azahra menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju ke mobilnya.

Azahra duduk di samping kursi kemudi dan memandang pria yang masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

Ferdi memakai sabuk pengamannya, begitu juga dengan Azahra yang memakai sabuk pengamannya.

“Kenapa nggak sekolah,” tanya Ferdi yang memandang ke depan.

“Rara sudah tamat SMA Bang,” jawab Azahra.

Ferdi terdiam dan sedikit memandang  Azahra.

“Rara sekarang sudah kuliah semester 1,” jelas Azahra yang mengangkat satu jarinya.

“Ternyata Adek Abang sudah besar ya,” ucap Ferdi.

Azahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Azahra memandang Abang sepupunya dengan tersenyum tanpa mengedipkan matanya.

Ferdi menjadi salah tingkah ketika melihat cara adik sepupunya memandangnya. Ia begitu sangat gugup dan juga salah tingkah.

“Kenapa Bang,” tanya Azahra yang memandang pria yang saat ini sudah berkeringat.

Ferdi menelan salivanya ketika mendengar pertanyaan dari Azahra.

“Rara lupa kalau abang di sana mungkin udaranya gak sepanas di Jakarta ya.” Azahra tersenyum dan menambahkan dingin suhu ac di dalam mobil. Azahra beranggapan bahwa pria itu berkeringat karena suhu ac mobil yang tidak begitu dingin.

Ferdi menghembuskan nafasnya dengan sangat berhati-hati, agar gadis yang duduk di sampingnya tidak mengetahui bahwa dirinya salah tingkah saat ini.

Ferdi tidak mengerti mengapa dirinya merasakan debaran jantungnya ketika bersama adik sepupunya. Ferdi semakin salah tingkah ketika adik sepupunya itu tidak ada bosan-bosannya menggodanya.

“Kenapa selama ini nggak mau kirimin Abang foto,” tanya Ferdi mencari topik pembicaraan agar dirinya tidak terlihat salah tingkah seperti ini.

“Kalau Rara kirimin Abang foto, gak seru kalau ketemu. Gak ada rasa debar-debar di dada,” ucap Azahra yang tersenyum.

Ferdi hanya diam tanpa menjawab. Mengapa Gadis remaja ini bisa membuat dirinya salah tingkah seperti ini. Gadis itu tidak ada henti-hentinya menggodanya.

Azhara tertawa ketika melihat sikap Ferdi. Pria itu tampak salah tingkah ketika dirinya memandangnya.

“Jangan lihatin Abang seperti itu,” pinta Ferdi yang memandang ke depan.

“Rara kangen bang, masak kalau kangen gak boleh dilihatin sih,” ucap Azahra dengan sengaja menggoda pria yang sedang mengemudi mobil tersebut.

Ferdi hanya diam tanpa menjawab.

“Apa Adik sudah makan,” tanya Ferdi.

Rara menggelengkan kepalanya. “Rara udah kenyang lihatin Abang aja seperti ini," gombal Rara. Begitu pulang dari kampus, Azahra langsung ke pelabuhan. Hingga sampai sekarang dirinya belum makan sama sekali.

Ferdi merasakan debaran jantungnya yang sudah semakin tidak terkendalikan. Pria itu berulang kali menghembuskan nafasnya secara diam-diam, agar Gadis yang duduk di sebelahnya tidak mengetahui seperti apa dirinya saat ini. Ferdi tidak ingin gadis remaja itu semakin menertawakan dirinya.

“Minum dulu Bang,” Rara mengeluarkan botol minum  coffee di dalam tasnya. Melihat pria itu yang berkeringat Azahra tahu bahwa pria itu saat ini membutuhkan minuman.

Ferdi menganggukkan kepalanya dan meneguk minuman yang diberikan oleh Rara. “Adek Akbar sekarang udah umur berapa,” tanya Ferdi yang mencari topik pembicaraan.

“Rara sering kirim foto Adek Akbar, bahkan kemarin ulang tahun Adek Akbar juga Rara kirim fotonya,” jawab Rara yang tertawa dengan menutup mulutnya.

Ferdi mengusap wajahnya ketika mendengar ucapan gadis tersebut. Ingin rasanya Ferdi mencubit pipi Gadis itu ketika melihat Rara yang sengaja menertawainya.

“Kelas berapa,” tanya Ferdi yang kembali merubah pertanyaannya.

“Baru mau masuk SD.” Jawab Azahra.

“Waktu Abang pergi Akbar baru umur 2 tahun ya,” Ferdi tersenyum ketika mengingat anak kecil yang bertubuh bulat tersebut.

“Iya,” jawab Azahra.

“Waktu itu Akbar Belum pandai bicara. Abang suka gemas ketika melihat gayanya yang dicium lari, padahal pipinya sangat menggoda,” Ferdi berkata  ketika mengingat hal tersebut.

“Sekarang dianya udah banyak bicara Bang,” jawab Azahra.

“Sama seperti kakaknya,” tanya Ferdi.

“Nggak lah,” jawab Azahra.

“Kok bisa,” tanya Ferdi.

“Ya namanya juga dia sekarang lagi senang-senangnya ngomong. Kalau lagi ngomong itu mulutnya nggak mau berhenti Bang. Rara aja sampai bingung kalau lihat dia sudah cerita, yang nggak ada berhentinya,” ucap Azahra yang menceritakan tingkah adiknya.

“Oh iya jadi sekarang dia umurnya sudah 6 tahun ya,” jawab Ferdi.

“Iya, jarak Rara sama Akbar itu 12 tahun,” jawab Azzahra.

Ferdi menganggukkan kepalanya ketika mendengar keterangan dari Azzahra. Sudah tidak sabar Ferdi ingin bertemu dengan anak laki-laki yang begitu menggemaskan tersebut. “Udah kangen Abang sama Akbar.”

“Sama Rara nggak kangen bang,” tanya Azahra.

Ferdi memandang wajah gadis yang begitu sangat cantik. “Kangen lah,” jawabnya. “Mengapa jantung aku berdegup seperti ini," pikir Ferdi.

Azahra begitu sangat senang ketika mendengar ucapan Ferdi.

“Abang akan tinggal di sini kan. nggak pergi tugas-tugas lagi.” tanya Azahra.

Ferdi diam ketika mendengar pertanyaan azahra.  “Namanya angkatan pasti dikirim ke mana-mana Dek,” ucapnya.

Azahra diam dengan memajukan bibirnya.

Ferdi sudah berjanji dengan kedua orang tuanya, bahwa dirinya akan mengambil pensiun muda. Berhubung kedua orang tuanya  memintanya untuk tidak lagi bertugas di luar kota. Ferdi juga sangat ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan selalu ada di dekat mereka. Selama menjadi angkatan laut Ferdi selalu mendapat tugas untuk tugas di beberapa provinsi. Mulai dari Aceh, Papua, kemudian Ambon dan maluku.

****

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Masy Udah
keliling pulau dong bang....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • CINTA BEDA USIA   Episode 3: Calon Istri   

    “Kita makan di sini ya Adek." Ferdi berkata ketika menghentikan mobilnya di halaman parkiran restoran Padang.“Makan masakan Padang ya dek. Mau ya, Abang lagi pengen sekali makan masakan Padang,” pinta Ferdi."Boleh," jawab Azahra yang tersenyum. "Apa saja yang Abang suka Rara pasti Suka kok.” Azahra tersenyum ketika menggoda Abang sepupunya. Jujur saja, melihat sikap Abang sepupunya yang salah tingkah, Azahra merasa gemas sekali. Abangnya itu terlihat lucu di matanya.Ferdi hanya diam menelan salivanya. Gadis remaja itu begitu pandai membuat dirinya salah tingkah. Ferdi membuka sabuk pengamannya dan kemudian keluar dari dalam mobil yang diikuti oleh Azahra.“Apa hari ini nggak ke kampus,” tanya Ferdi Ketika berjalan bersama dengan Azahra masuk ke dalam restoran.“Tadi pagi ke kampus, pulang dari kampus langsung ke pelabuhan,” jawab Azahra. Sudah beberapa minggu ini Azzahra selalu menghitu

    Last Updated : 2021-11-24
  • CINTA BEDA USIA   Episode 4: Digombalin Azahra   

    Azahra memberikan tisu kepada Ferdi ketika melihat keringat pria itu sangat banyak menempel di pelipis keningnya. “Ini Bang tisunya, sejak tadi Abang keringat terus." Azahra berkata dengan sangat polosnya.Ferdi semakin salah tingkah ketika semua mata yang ada di dalam ruangan ini memandang ke arahnya. Ferdi bersikap setenang mungkin, ia berharap mama, papa, uncle, dan aunty nya tidak melihat sikapnya yang salah tingkah. Diambilnya tisu yang diberikan oleh Azahra. Diusapnya tisu itu ke pelipis keningnya yang bercucuran keringat. "Mengapa bisa seperti ini," pikir Ferdi. Ia tidak mengerti dengan kondisi tubuhnya saat ini. Apakah AC di dalam ruangan ini tidak dingin sehingga membuat dirinya merasa sangat kepanasan hingga keningnya bercucuran keringat.Ferdi mengambil cangkir berisi kopi yang ada di atas meja kaca. Ia meminum kopi yang ada di dalam cangkir itu dengan sangat perlahan-lahan. Sejak tadi pria itu sudah merasakan sesuatu hal yang berbeda

    Last Updated : 2021-11-24
  • CINTA BEDA USIA   Episode 5: Diam   

    Sejak tadi ekor mata pria itu tidak ada henti-hentinya melirik ke arah kursi yang ada di sampingnya. Dilihatnya Azahra yang hanya diam memandang keluar jendela tanpa berbicara lagi. Melihat sikap Azahra seperti ini, membuat Ferdi merasa bersalah. "seharusnya aku gak larang dia berbicara," sesal Ferdi. Suasana di dalam mobil ini terasa hening tanpa ada celoteh gadis genit di sampingnya. Hanya suara musik di dalam mobil yang terdengar memecahkan kesunyian. "nyesel juga nyuruh dia diam, jadi sepi." Ferdi berkata di dalam hati. Berulang kali pria itu memandang Azahra secara diam-diam.“Adek,” panggil Ferdi.“Hmmm,” saut Azahra yang tidak memandang ke arahnya.“Kok jawab nya cuma gitu dek?" Tanya Ferdi.Azzahra hanya diam tanpa menjawab.“Adek lihatin apa?" Ferdi berusaha untuk mengajak gadis itu berbicara.“Nggak ada,” jawab Azahra.“Kenapa lihatnya cuman ke san

    Last Updated : 2021-11-24
  • CINTA BEDA USIA   Episode 6: Bermain Bola   

    Selama di perjalanan menuju ke rumah Azahra, Ferdi tidak ada henti-hentinya merasakan degup jantungnya yang tidak menentu. Suhu tubuhnya yang berubah setiap saat. Terkadang panas hingga keringat bercucuran di pelipis keningnya, saat gadis remaja itu menggombalinya. Namun juga terkadang adem ketika melihat senyum manis gadis tersebut. Pria itu tidak ada henti-hentinya tertawa ketika Gadis itu bercerita sangat lucu kepadanya. "Apa ini yang dikatakan cinta itu berjuta rasanya," pikir Ferdi di dalam hati. Namun pria itu secepat mungkin menghilangkan pikirannya.Ferdi memberhentikan Mobilnya di halaman rumah milik unclenya. Pria itu memandang sekilas gadis yang duduk disampingnya."Abang turun dulu ya," pinta gadis tersebut.“Iya,” jawab Ferdi yang sedikit tersenyum.Azahra membuka pintu mobilnya dan kemudian turun dari dalam mobil yang diikuti oleh Ferdi.Ferdi keluar dari dalam mobil, matanya tertuju memandang sosok anak laki-laki yang ber

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 7: Mau Sama Siapa    

    Ferdi masuk ke dalam kamar tidurnya. Kamar ini sudah 4 tahun ditinggalkannya, namun interior dan posisi barang-barang di dalam kamar itu masih sama seperti yang di tinggalkannya dulu. "Kenapa kamar ini nggak pernah direnovasi selama aku tinggalkan." Pria itu bertanya dengan tersenyum tipis.Ferdi melangkahkan kakinya menuju ke arah lemari pakaian miliknya. Kakinya terhenti ketika berada di salah satu pintu lemari yang menjadi tujuannya. Dibukanya pintu lemari tersebut dan membuka laci kecil dengan menggunakan kunci yang diambilnya dari dalam saku celananya. Ferdi mengambil surat yang pernah diberikan oleh neneknya Azahra kepadanya.Surat ini selalu disimpannya dengan sebaik mungkin. Ferdi berjalan menuju ke tempat tidur. Ia duduk di atas tempat tidur dengan menurunkan kakinya ke lantai. Dibukanya surat itu dan membacanya. Surat ini begitu sering dibacanya ketika dirinya merindukan mama Nurjannah.“Mama selama ini aku selalu mengatakan kepada mama, ba

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 8: Dengan Siapa  

    “Mau ke mana,” Andi bertanya kepada putranya ketika pria itu sedang makan bersama dengan istrinya.“Mau jalan,” jawab Ferdi.“Belum sampai sehari di rumah udah mau pergi, bukannya ikut makan malam di sini,” ucap Indah.“Kalau seandainya aku duduk di sini makan malam, yang ada aku tuh bakalan diomelin ma,” jawab Ferdi.“Diomelin kenapa?" Indah pura-pura tidak tau.“Karena belum dapat calon istri,” jawabnya.“Kalau kami tidak sibuk mengingatkan kamu seperti ini, ya kamu nggak nikah-nikah nanti. Mulut Kami ini sudah capek memberitahu. Bila seandainya pohon, mungkin daunnya sudah rimbun, seperti itulah kami berbicara mengingatkan, menawarkan, dan meminta kamu untuk menikah. Bila kamu tidak bisa mencari istri kami carikan,” tutur Andi. Andi tidak mengerti mengapa dirinya selalu mengalami hal seperti ini. Dulu adiknya begitu tidak mau disuruh menikah dengan berbagai alas

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 9: Bermain   

    “Akbar nanti mau main apa," tanya Ferdi."Tentu saja aku ingin bermain basket." Akbar berkata dengan mempraktekkan gerak tangannya yang menunjukkan bahwa dirinya sedang melemparkan bola ke keranjang.Ferdi tersenyum ketika mendengar penjelasan dari anak laki-laki tersebut.“Aku juga ingin bermain game, pokoknya aku ingin bermain sepuasnya,” Akbar mengangkat kedua tangannya ke atas."Apa tidak mau mandi bola.” Ferdi menawarkan.Azahra tertawa saat mendengar penawaran yang diberikan oleh Ferdi. Adik laki-lakinya itu begitu tidak mau diajak masuk ke arena mandi bola.Ferdi memandang Azahra dengan mengerutkan keningnya.“Tidak, aku tidak mau mandi bola, itu arena bermain anak-anak bayi,” jawab Akbar.“Abang lihat banyak kok anak-anak seumuran Akbar yang main di arena mandi bola,” jelas Ferdi.“Aku ini sudah SD bukan anak TK,” protes Akbar.Azahra hanya

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 10: Cinta    

    "Apa masih mau main di sini?" tanya Ferdi yang memandang Azahra.Azahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dirinya masih ingin menikmati kebersamaan bersama dengan pria yang saat ini sedang memegang tangannya. "Kalau Daddy tahu pasti marah. Tapi ini ceritanya beda." Azahra berkata dalam hatinya. “Anggap saja dirinya saat ini mencari kesempatan yang ada." Pikirnya. Ia seakan tidak ingin pria itu melepaskan tangannya. Pria itu memegang kedua tangannya dengan posisi pria itu berada di depannya, sehingga azzahra bisa melihat wajah tampan pria itu dengan sangat dekat seperti ini. Senyum pria itu mampu menyejukkan hatinya.“Abang ajarin ya biar bisa seluncuran seperti Akbar. Lihat tuh Akbar sudah pandai seluncurannya." Ferdi berkata dengan memandang ke arah arah Akbar yang berada di depannya. "Lihat itu dek, Akbar udah dapat cewek.”Ferdi tersenyum ketika melihat anak laki-laki itu sudah menemukan teman perempuan, dan sekarang Akbar sedang

    Last Updated : 2021-12-03

Latest chapter

  • CINTA BEDA USIA   Episode 114: Kebahagiaan Hidup

    "Iya habis dari ketemu orang banyak, nggak enak kalau langsung magang cucuk," jawab Andi. Meskipun sangat ingin sekali memegang cucunya, namun Andi menahan diri. Mengingat dirinya yang baru saja pulang dari acara pesta pernikahan."Itu sepertinya ART yang di rumah sudah datang." Indah tersenyum ketika mendengar suara ketukan di pintu."Assalamualaikum Bu," ucap pekerja di rumah Indah, yang datang mengantarkan pakaian yang diminta Indah untuk diantarkan ke rumah sakit."Waalaikumsalam, terima kasih ya bik min." Indah tersenyum mengambil tas yang diberikan oleh bik min."Iya Bu, Mbak Azahra ternyata sudah lahiran ya," ucap bik min yang berdiri di ambang pintu."Iya ya bik min, Alhamdulillah." Azahra tersenyum."Saya mau lihat dulu, sebelum pulang." Bik min kemudian masuk ke dalam kamar. "Yang ini wajahnya mirip sekali sama Mbak Azahra, sedangkan abangnya mirip sama mas Ferdi," komentar bik min itu ketika melihat wajah bayi yang ada di tangan A

  • CINTA BEDA USIA   Episode 113: Mudah Saja

    "Zavier, jangan ke sana sini." Attar memanggil cucunya yang pergi ke lain arah. Zavier berlari berlawanan arah dengan jalan yang akan dilewatinya."Zikra, kamar mommy Lewat sini." Alisa sedikit mengeraskan suaranya memanggil Zikra yang ikut berlari mengejar Zavier.Attar berlari mengejar Zavier, yang dengan sengaja mengajak bermain.Zavier tertawa ngakak, ketika opa nya berhasil menangkapnya."Dapat." Attar berkata dengan nafas ngos-ngosan. Ia tersenyum ketika berhasil menangkap cucunya. Agar cucunya, tidak berlari kesana kemari, Attar menggendong Zavier yang saat ini tertawa ngakak. Pria itu juga menggendong Zikra yang berhenti di dekat kakinya. "Katanya mau ikut lihat mommy dan adik bayi, tapi kenapa malah lari-lari nggak jelas seperti ini." Walaupun dirinya sedang tidak ingin bermain dengan kedua cucunya, namun pria itu tetap tertawa dan mencium pipi cucunya kiri dan kanan secara bergantian.Alisa yang melihat suaminya yang dikerjain oleh

  • CINTA BEDA USIA   Episode 112: Putra ke Dua

    Ferdi berada di ruangan persalinan istrinya. Mendengar rintihan istrinya yang kesakitan, membuat dirinya sungguh tidak tega. Berulang kali, ia mencoba menenangkan Azahra."Bang sakit." Azahra menangis."Iya dek, ditahan sayang, sakitnya." Ferdi mengusap keringat yang menempel di pelipis kening Azahra."Ini sakit bener bang." Azahra meremas tangan suaminya. Keringat bercucuran di pelipis keningnya ketika harus menahan rasa sakit yang seperti ini.Ferdi hanya diam, ia tidak tahu harus berkata apa. Dipeluknya Azahra dan di ciumannya kening milik Azahra, berulang-ulang kali. Melihat Azahra yang menangis menahan rasa sakit, sungguh membuat dirinya sangat tidak tega. "Adek harus kuat. Ingat anak-anak, demi Abang dan anak-anak kita sayang." Ferdi meneteskan air matanya. Awalnya dirinya yakin, bahwa persalinan kedua Azahra, akan membuat dirinya lebih tenang, namun ternyata tetap saja membuat dirinya cemas dan gugup seperti ini. Baju kemeja yang dipakainya kini su

  • CINTA BEDA USIA   Episode 111: Sampai Di Rumah

    Ferdi turun dari dalam mobil dan berlari masuk ke rumahnya.Zikra dan Zavier yang sedang asik-asiknya bermain, menjerit memanggil Daddy nya. Mereka tidak menyangka, bahwa Daddy nya akan pulang di jam seperti ini. Kedua anak itu meninggalkan mainannya dan berlari mengejar Ferdi."Dad, sudah pulang?" Zavier memeluk kakinya di sebelah kanan."Dad gendong." Zikra memeluk kakinya sebelah kiri."Iya sayang, Abang main ya sama Zikra."Ferdi mencium pipi putranya."Kakak jangan berantem ya sama abang mainnya, yang akur ya nak, Daddy mau ke kamar dulu." Ferdi mencium pipi Zikra kiri dan kanan. Ia kemudian pergi meninggalkan kedua anaknya.Ferdi melangkahkan kakinya dengan cepat. Ia berlari menaiki anak tangga. Saat ini dirinya sangat mencemaskan istrinya. Ia ingin melihat kondisi istrinya secara langsung."Dek." Ferdi berkata ketika membuka pintu kamarnya. Ia masuk kedalam kamar dan melihat Azahra yang sedang berbaring di atas

  • CINTA BEDA USIA   Episode 110: Tanda-tanda

    Hari ini suasana di dalam kamar ini sangatlah berbeda. Tidak ada suara teriakan anak-anaknya. Tidak ada suara tangis dan tertawa kedua anaknya.Ferdi memandang Azahra yang saat ini duduk diatas tempat tidur sambil memandang ponselnya. Wajah istrinya tampak tersenyum sendiri ketika melihat layar di ponsel tersebut."Hai, mommy lagi apa?" Ferdi duduk di samping istrinya dan memberikan susu coklat di tangannya."Ini lihat video Zikra sama Zavier," jawab Azahra dengan tersenyum.Ferdi mengambil ponsel dari tangan istrinya. Pria itu melihat video yang saat ini sedang ditonton oleh Azahra."Padahal baru satu hari, anak-anak pergi ikut opa, Om, nenek serta Atuk nya ke Singapura. Tapi kenapa rasanya sudah sepi sekali ya dek." Ferdi memandang layar ponsel istrinya."Iya bang, biasanya ada yang gangguin Rara kalau lagi tidur. Tapi hari ini Rara tidur enggak ada yang gangguin, gitu bangun langsung terkejut cariin Zavier dan juga Zikra. Rara baru ingat

  • CINTA BEDA USIA   Episode 109: Santai Di Rumah

    "Assalamualaikum." Ferdi membuka pintu dan berdiri di ambang pintu."Waalaikumsalam." Jawab Azahra. Yang berbaring di atas tempat tidur. Azahra hanya tersenyum tanpa menyambut suaminya seperti biasa.Pria itu hanya berdiri di ambang pintu sambil mengembangkan tangannya. Ferdi sudah sangat memahami seperti apa tingkah lucu kedua anaknya, bila melihat dirinya pulang seperti ini. Ferdi tertawa ketika kedua anaknya berlari dan mengejarnya. Kedua anak itu berhamburan ke dalam pelukannya. "Anak-anak Dedi lagi apa ini." Ferdi menggendong kedua anaknya di tangannya yang kiri dan juga kanan. Ia masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya yang hanya berbaring di atas tempat tidur sambil menjaga kedua anaknya bermain."Main Lobot." Jawab Zavier."Atu juga," ucap Zikra."Ini anak gadis gak mau kalah." Ferdi mencium pipi bulat gadis kecil yang berambut pendek dan berponi tersebut.Ferdi juga mencium pipi bulat Zavier berulang-ulang kali."Anak

  • CINTA BEDA USIA   Episode 108: Di Kantor

    Ferdi yang duduk di kursi kerjanya, hanya diam ketika ruangannya dibuat berantakan oleh kedua anaknya. Kedua anaknya berlari kesana-kemari sambil berteriak-teriak dan saling kejar mengejar sambil mengelilingiruangannya yang berukuran besar.Bukan hanya sekedar berlari saja, kedua anak itu terkadang berkelahi merebutkan mainan dan berakhir dengan menangis bagi yang kalah. Ferdi sudah sangat terbiasa dengan kondisi seperti ini. Bila istri dan anak-anaknya datang ke kantornya, maka ruangannya akan menjadi berantakan, suara jeritan anak-anaknya, suara menangis dan suara tertawa, memenuhi ruangannya. Namun semua ini membuat dirinya bahagia ketika mendengar suara tangis, suara ketawa dan juga jeritan kedua anaknya."Dad, Piel at," Zikra mengadu kepada Daddy nya."Oh sayang Daddy, anak gadis main boneka, bukan robot." Ferdi mengusap air mata yang mengalir di pipi bulat gadis kecil yang bermata lebar, dengan bulu mata yang lentik dan bola mata yang hitam dan bes

  • CINTA BEDA USIA   Episode 107: Tidak Mau Mengalah

    Ferdi baru saja kembali dari shalat subuh di masjid. Pria itu masuk kedalam kamarnya dan melihat istrinya yang duduk di atas sajadah sambil membaca Alquran. "Sudah sholat ternyata." Ferdi tersenyum. Ia melihat kedua anaknya yang tidak ada di dalam kamar. Dengan cepat ia membuka kain sarung, peci serta baju Koko yang dipakainya. Hingga yang tersisa celana pendek.Begitu mendengar Azahra menyudahi membaca Al Quran Nya, pria itu diam-diam mengangkat tubuh istrinya."Abang mau apa?" Azahra terkejut ketika melihat suaminya yang sudah tidak berpakaian dan hanya memakai celana pendek saja."Kenapa nggak ngasih tahu dek." Ferdi tersenyum dan mendaratkan tubuh istrinya di atas tempat tidur."Kasih tahu apa?" tanya Azahra yang tidak memahami maksud suaminya."Kalau sudah selesai." Ferdi tersenyum dan membuka mukenah yang dipakai istrinya."Abang ini mau apa?" Azahra membesarkan matanya."Mau apalagi, subuh ini penuh berkah sayang. Anak-anak sud

  • CINTA BEDA USIA   Episode 106: Semakin Pintar 

    Berulang kali Azahra memandang jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ini adalah kuliah terakhirnya dan dirinya sudah sangat tidak sabar menunggu dosen menutup perkuliahannya. Saat ini yang terbayang dipandangnya hanyalah kedua anaknya. Tingkah lucu Zavier dan Zikra selalu dirindukannya, meskipun hanya meninggalkan kedua anaknya sebentar saja."Alhamdulillah akhirnya selesai juga." Azahra tersenyum lebar ketika dosennya sudah mengakhiri perkuliahannya."Pasti sudah nggak sabar pengen ketemu Zavier dan juga Zikra," ucap Dewi yang duduk di samping Azahra"Iya dong, itu anak-anak sudah pada pintar-pintar semua. Setiap hari ada aja kepandaian barunya." Azahra tersenyum menceritakan kedua anaknya."Sudah pinter apa aja Zikra dan juga Zavier?" tanya Dewi. Dewi tidak pernah bosan-bosannya ingin mengetahui perkembangan kedua bayi yang begitu sangat menggemaskan tersebut."Zavier dan juga Zikra itu sudah pandai jalan sekarang. Ke mana-mana nggak mau l

DMCA.com Protection Status