Home / Romansa / CINTA BEDA USIA / Episode 3: Calon Istri   

Share

Episode 3: Calon Istri   

Author: Liazta
last update Last Updated: 2021-11-24 11:48:50

“Kita makan di sini ya Adek." Ferdi berkata ketika menghentikan mobilnya di halaman parkiran restoran Padang.

“Makan masakan Padang ya dek. Mau ya, Abang lagi pengen sekali makan masakan Padang,” pinta Ferdi.

"Boleh,"  jawab Azahra yang tersenyum. "Apa saja yang Abang suka Rara pasti Suka kok.” Azahra tersenyum ketika menggoda Abang sepupunya. Jujur saja, melihat sikap Abang sepupunya yang salah tingkah, Azahra merasa gemas sekali. Abangnya itu terlihat lucu di matanya.

Ferdi hanya diam menelan salivanya. Gadis remaja itu begitu pandai membuat dirinya salah tingkah. Ferdi membuka sabuk pengamannya dan kemudian keluar dari dalam mobil yang diikuti oleh Azahra.

“Apa hari ini nggak ke kampus,” tanya Ferdi Ketika  berjalan bersama dengan Azahra masuk ke dalam restoran.

“Tadi pagi ke kampus, pulang dari kampus langsung ke pelabuhan,” jawab Azahra. Sudah beberapa minggu ini Azzahra selalu menghitung hari, ketika mengetahui bahwa Ferdi akan kembali dari Papua. Hari demi hari terasa begitu lama berlalu ketika dirinya menunggu kehadiran pria itu.

“Kira-kira Akbar masih ingat nggak ya sama Abang kalau ketemu lagi,” tanya Ferdi memandang azahra. Tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata gadis itu. Ada semacam aliran listrik yang menjalar ke tubuhnya, ketika menatap mata bening dengan bola mata berwarna coklat milik Azahra.

Azzahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

“Yakin,” tanya Ferdi.

“Yakinlah,” jawab Azahra. Azahra selalu menunjukkan kepada adiknya foto Ferdi. Ia selalu menceritakan tentang pria itu kepada adiknya, sehingga Azahra yakin bahwa Akbar pasti akan mengenali Ferdi.

Ferdi tersenyum dan duduk di kursi yang berada di bagian dalam. “Sudah gak sabar mau ketemu sama dia. Enaknya kalau datang ke restoran padang ya seperti ini,” ucap Ferdi yang tersenyum mandang Azahra.

“Seperti apa,” tanya Azahra.

“Kita belum makan aja teh es tawarnya sudah di letak,” jelas Ferdi yang meneguk air teh yang diisi es di dalam gelasnya.

“Satu lagi, kalau ditempat lain gitu datang pelayan akan bertanya mau memesan apa. Kalau sini gitu kita datang tanpa minta apa-apa pelayan sudah langsung meletakkan hidangannya ke atas meja,” ucap Ferdi memandang pelayan yang datang dengan susunan piring yang banyak di tangannya.

Azahra tertawa saat mendengar ucapan Ferdi tersebut.

Melihat menu yang tertata di atas mejanya Ferdi sudah tidak tahan ingin segera menikmatinya. Selama berada di Papua pria itu jarang menjumpai rumah makan padang seperti saat ini. 

Azzahra tersenyum ketika melihat Ferdi yang makan dengan sangat banyak. “Pengen sekali ya bang,” ucap Azahra.

Ferdi menganggukkan kepalanya.

“Adek makan yang banyak biar cepat besar,” kata Ferdi ketika melihat Azahra yang makan dengan santai dan juga nasi yang tidak banyak.

“Nggak mau, maunya kayak gini aja,” jawab Azahra.

Ferdi menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan gadis tersebut.

“Adek kuliahnya jurusan apa,” tanya Ferdi yang memasukkan nasi dengan daging rendang ke mulutnya.

“Jurusan akuntansi,” Jawab Azahra.

“Abang rencana mau memulai bisnis dalam waktu dekat ini. Sepertinya, Adek bisa Abang jadiin wakil direktur keuangan,” ucap Ferdi yang tersenyum dan mengunyah nasi di dalam mulutnya.

“Jangankan jadi wakil direktur keuangan Bang, jadi kekasih halal Abang aja Rara nggak nolak,” ucap Azahra yang tersenyum.

Ferdi langsung batuk ketika mendengar apa yang diucapkan oleh azahra. Pria itu merasakan hidungnya yang terasa panas dan tenggorokan yang sakit karena makanan.

“Ini Bang di minum,” ucap Rara yang meletakkan gelas di depan Ferdi.

Ferdi mengambil gelas itu dan meminum air yang di dalamnya.

“Kalau pengen bercanda tuh jangan pas lagi makanlah dek,” ucap Ferdi ketika hidung dan juga tenggorokannya sudah tidak sakit lagi.

“He..he... maaf ya Bang.” Azzahra tersenyumnya.

Ferdi menganggukkan kepalanya dan mengambil gelas yang ada di depannya.

Pria itu meminum teh es yang ada di dalam gelas tersebut.

“Tapi kalau abang serius, boleh kok yang tadi,” Azahra tersenyum dengan memegang dagunya dengan kedua tangannya.

Air yang diminum oleh Ferdi menyembur keluar, pria itu merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya.

“He...he... salah lagi ya bang,” ucap Azahra yang tertawa.

Ferdi mengambil tisu kertas yang diberikan Azahra. Pria itu mengusap wajah dan juga mulutnya dengan tisu tersebut.

“Nanti abang mau langsung ke kantornya uncle,” ucap Ferdi.

“Iya bang. Daddy masih di kantor sekarang,” jawab Azahra.

****

“Assalamu’alaikum,” ucap Azahra dan Ferdi ketika membuka pintu ruangan Daddynya.

“W*’alaikumsalam,” jawab Alisa, Attar, Andi dan Indah yang sedang duduk di sofa.

Attar memandang ke arah pria itu, Ia tersenyum ketika melihat sosok yang bertubuh tinggi dengan tampilan yang begitu gagah. Attar tersenyum memandang keponakannya yang selalu menjadi kebanggaannya. Ferdi sangat tampan dan gagah dengan memakai baju seragam berwarna putih.

“Uncle,” sapa Ferdi mencium punggung tangan omnya, kemudian papa, dan mamanya.

“Akhirnya pulang juga,” ucap Attar yang tersenyum.

“Ya uncle Alhamdulillah akhirnya pulang juga,” ucap Ferdi.

“Aunty,” Ferdi tersenyum dan sedikit menganggukkan kepalanya memandang Alisa.

“Iya senang akhirnya pulang juga. Mana,” tanya Alisa yang tersenyum.

“Apa,” tanya Ferdi yang duduk di sofa yang ada di samping Attar

“Di Papua 4 tahun nggak mungkin pulang ke sini nggak ada yang dibawa,” ucap Alisa.

“Ada tapi masih di dalam tas,” jawab Ferdi yang tidak mengerti arah bicara Alisa.

“Yang di dalam tas itu istri, calon istri, anak atau oleh-oleh,” tanya Alisa.

“Oleh-oleh,” Jawab Ferdi.

“Calon istri mana,” tanya Alisa.

Ferdi diam ketika mendengar pertanyaan Alisa. Pria itu sudah tidak berani lagi untuk mengatakan bahwa gadis yang di sampingnya adalah calon istrinya.

“Iya 4 tahun di sana enggak mungkin pulang ke sini nggak bawa istri,” Attar ikut berbicara.

“Nggak sempat dapat ikan duyung uncle,” ucap Ferdi dengan seenaknya.

“Ngapain harus jauh-jauh cari istri sampai ke sana. Ini calon mantu sudah ada,” ucap Andi ketika Azahra duduk di sampingnya.

Azzahra tersenyum malu saat mendengar apa yang dikatakan oleh omnya.

Ferdi hanya diam mendengar apa yang diucapkan oleh Papanya. Jantungnya semakin berdegup dengan sangat hebatnya saat mendengarkan ucapan papanya. Tanpa sengaja tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata gadis itu. 

“Iya ini calon menantu sudah ada, kenapa harus jauh-jauh cari ke Papua,” ucap Indah yang tersenyum dan mengusap kepala Azahra.

Alisa dan Atar hanya diam ketika mendengar ucapan Abang dan juga kakaknya.

“Ferdi kamu itu bukan saudara kandung dengan Alisa, papa sama uncle saudara angkat. Papa sudah diangkat menjadi anak oleh kakek, saat kedua orang tua Papa telah tiada, Jadi bila kalian memang suka sama suka tidak masalah untuk menikah,” ucap Andi yang memandang putranya dan kemudian memandang Azahra. Pria itu tersenyum dan mengusap kepala Azahra.

Ferdi hanya diam dengan keringat yang menempel di pelipis keningnya.

“Kasihan anak gadis aku lah Bang,” komentar Attar.

“Kenapa,” tanya Andi.

“Punya calon suami yang sudah tua,” ucap Attar.

Ferdi hanya diam ketika mendengar unclenya yang dengan sengaja mengatakan dirinya tua.

“Dulu sewaktu kamu sama Alisa, kamu juga udah tua,” ucap Andi dengan santai.

Attar hanya tertawa ketika mendengar apa yang diucapkan oleh abangnya.

Azzahra hanya tersenyum malu  ketika mendengar obrolan kedua orang tuanya bersama dengan om dan tantenya. Azzahra hanya memandang Ferdi secara diam-diam.

****

Related chapters

  • CINTA BEDA USIA   Episode 4: Digombalin Azahra   

    Azahra memberikan tisu kepada Ferdi ketika melihat keringat pria itu sangat banyak menempel di pelipis keningnya. “Ini Bang tisunya, sejak tadi Abang keringat terus." Azahra berkata dengan sangat polosnya.Ferdi semakin salah tingkah ketika semua mata yang ada di dalam ruangan ini memandang ke arahnya. Ferdi bersikap setenang mungkin, ia berharap mama, papa, uncle, dan aunty nya tidak melihat sikapnya yang salah tingkah. Diambilnya tisu yang diberikan oleh Azahra. Diusapnya tisu itu ke pelipis keningnya yang bercucuran keringat. "Mengapa bisa seperti ini," pikir Ferdi. Ia tidak mengerti dengan kondisi tubuhnya saat ini. Apakah AC di dalam ruangan ini tidak dingin sehingga membuat dirinya merasa sangat kepanasan hingga keningnya bercucuran keringat.Ferdi mengambil cangkir berisi kopi yang ada di atas meja kaca. Ia meminum kopi yang ada di dalam cangkir itu dengan sangat perlahan-lahan. Sejak tadi pria itu sudah merasakan sesuatu hal yang berbeda

    Last Updated : 2021-11-24
  • CINTA BEDA USIA   Episode 5: Diam   

    Sejak tadi ekor mata pria itu tidak ada henti-hentinya melirik ke arah kursi yang ada di sampingnya. Dilihatnya Azahra yang hanya diam memandang keluar jendela tanpa berbicara lagi. Melihat sikap Azahra seperti ini, membuat Ferdi merasa bersalah. "seharusnya aku gak larang dia berbicara," sesal Ferdi. Suasana di dalam mobil ini terasa hening tanpa ada celoteh gadis genit di sampingnya. Hanya suara musik di dalam mobil yang terdengar memecahkan kesunyian. "nyesel juga nyuruh dia diam, jadi sepi." Ferdi berkata di dalam hati. Berulang kali pria itu memandang Azahra secara diam-diam.“Adek,” panggil Ferdi.“Hmmm,” saut Azahra yang tidak memandang ke arahnya.“Kok jawab nya cuma gitu dek?" Tanya Ferdi.Azzahra hanya diam tanpa menjawab.“Adek lihatin apa?" Ferdi berusaha untuk mengajak gadis itu berbicara.“Nggak ada,” jawab Azahra.“Kenapa lihatnya cuman ke san

    Last Updated : 2021-11-24
  • CINTA BEDA USIA   Episode 6: Bermain Bola   

    Selama di perjalanan menuju ke rumah Azahra, Ferdi tidak ada henti-hentinya merasakan degup jantungnya yang tidak menentu. Suhu tubuhnya yang berubah setiap saat. Terkadang panas hingga keringat bercucuran di pelipis keningnya, saat gadis remaja itu menggombalinya. Namun juga terkadang adem ketika melihat senyum manis gadis tersebut. Pria itu tidak ada henti-hentinya tertawa ketika Gadis itu bercerita sangat lucu kepadanya. "Apa ini yang dikatakan cinta itu berjuta rasanya," pikir Ferdi di dalam hati. Namun pria itu secepat mungkin menghilangkan pikirannya.Ferdi memberhentikan Mobilnya di halaman rumah milik unclenya. Pria itu memandang sekilas gadis yang duduk disampingnya."Abang turun dulu ya," pinta gadis tersebut.“Iya,” jawab Ferdi yang sedikit tersenyum.Azahra membuka pintu mobilnya dan kemudian turun dari dalam mobil yang diikuti oleh Ferdi.Ferdi keluar dari dalam mobil, matanya tertuju memandang sosok anak laki-laki yang ber

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 7: Mau Sama Siapa    

    Ferdi masuk ke dalam kamar tidurnya. Kamar ini sudah 4 tahun ditinggalkannya, namun interior dan posisi barang-barang di dalam kamar itu masih sama seperti yang di tinggalkannya dulu. "Kenapa kamar ini nggak pernah direnovasi selama aku tinggalkan." Pria itu bertanya dengan tersenyum tipis.Ferdi melangkahkan kakinya menuju ke arah lemari pakaian miliknya. Kakinya terhenti ketika berada di salah satu pintu lemari yang menjadi tujuannya. Dibukanya pintu lemari tersebut dan membuka laci kecil dengan menggunakan kunci yang diambilnya dari dalam saku celananya. Ferdi mengambil surat yang pernah diberikan oleh neneknya Azahra kepadanya.Surat ini selalu disimpannya dengan sebaik mungkin. Ferdi berjalan menuju ke tempat tidur. Ia duduk di atas tempat tidur dengan menurunkan kakinya ke lantai. Dibukanya surat itu dan membacanya. Surat ini begitu sering dibacanya ketika dirinya merindukan mama Nurjannah.“Mama selama ini aku selalu mengatakan kepada mama, ba

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 8: Dengan Siapa  

    “Mau ke mana,” Andi bertanya kepada putranya ketika pria itu sedang makan bersama dengan istrinya.“Mau jalan,” jawab Ferdi.“Belum sampai sehari di rumah udah mau pergi, bukannya ikut makan malam di sini,” ucap Indah.“Kalau seandainya aku duduk di sini makan malam, yang ada aku tuh bakalan diomelin ma,” jawab Ferdi.“Diomelin kenapa?" Indah pura-pura tidak tau.“Karena belum dapat calon istri,” jawabnya.“Kalau kami tidak sibuk mengingatkan kamu seperti ini, ya kamu nggak nikah-nikah nanti. Mulut Kami ini sudah capek memberitahu. Bila seandainya pohon, mungkin daunnya sudah rimbun, seperti itulah kami berbicara mengingatkan, menawarkan, dan meminta kamu untuk menikah. Bila kamu tidak bisa mencari istri kami carikan,” tutur Andi. Andi tidak mengerti mengapa dirinya selalu mengalami hal seperti ini. Dulu adiknya begitu tidak mau disuruh menikah dengan berbagai alas

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 9: Bermain   

    “Akbar nanti mau main apa," tanya Ferdi."Tentu saja aku ingin bermain basket." Akbar berkata dengan mempraktekkan gerak tangannya yang menunjukkan bahwa dirinya sedang melemparkan bola ke keranjang.Ferdi tersenyum ketika mendengar penjelasan dari anak laki-laki tersebut.“Aku juga ingin bermain game, pokoknya aku ingin bermain sepuasnya,” Akbar mengangkat kedua tangannya ke atas."Apa tidak mau mandi bola.” Ferdi menawarkan.Azahra tertawa saat mendengar penawaran yang diberikan oleh Ferdi. Adik laki-lakinya itu begitu tidak mau diajak masuk ke arena mandi bola.Ferdi memandang Azahra dengan mengerutkan keningnya.“Tidak, aku tidak mau mandi bola, itu arena bermain anak-anak bayi,” jawab Akbar.“Abang lihat banyak kok anak-anak seumuran Akbar yang main di arena mandi bola,” jelas Ferdi.“Aku ini sudah SD bukan anak TK,” protes Akbar.Azahra hanya

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 10: Cinta    

    "Apa masih mau main di sini?" tanya Ferdi yang memandang Azahra.Azahra tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dirinya masih ingin menikmati kebersamaan bersama dengan pria yang saat ini sedang memegang tangannya. "Kalau Daddy tahu pasti marah. Tapi ini ceritanya beda." Azahra berkata dalam hatinya. “Anggap saja dirinya saat ini mencari kesempatan yang ada." Pikirnya. Ia seakan tidak ingin pria itu melepaskan tangannya. Pria itu memegang kedua tangannya dengan posisi pria itu berada di depannya, sehingga azzahra bisa melihat wajah tampan pria itu dengan sangat dekat seperti ini. Senyum pria itu mampu menyejukkan hatinya.“Abang ajarin ya biar bisa seluncuran seperti Akbar. Lihat tuh Akbar sudah pandai seluncurannya." Ferdi berkata dengan memandang ke arah arah Akbar yang berada di depannya. "Lihat itu dek, Akbar udah dapat cewek.”Ferdi tersenyum ketika melihat anak laki-laki itu sudah menemukan teman perempuan, dan sekarang Akbar sedang

    Last Updated : 2021-12-03
  • CINTA BEDA USIA   Episode 11: Ide Bisnis 

    “Enggak udah beda, kamar yang sekarang di samping kamar yang lama,” jawab Attar.“Kalau gitu nggak usah dianterin, biar abang yang bawa Akbar sendiri. Masih ingat kamarnya,” ucap Ferdi.“Nanti nggak bisa buka pintu,” ucap Azahra.“Bisa,” jawab Ferdi yang kemudian pergi meninggalkan ruang tamu tersebut."Daddy,” Azahra tersenyum dan duduk disamping Daddynya. Tangannya melingkar di pinggang Daddynya."Anak Deddy kelihatannya terlalu senang ya,” Attar tersenyum dan mengusap kepala putrinya.Azahra hanya tersenyum malu mendengar ucapan Daddynya.“Jadi anak gadis nggak boleh genit,” Attar berucap dengan sedikit menarik hidung putranya.“Gak Genit kok dad,” jawab Azahra.“Gak genit, cuman ya seperti itulah,” ucap Alisa.Azahra hanya memajukan bibirnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Daddy dan juga mommyny

    Last Updated : 2021-12-04

Latest chapter

  • CINTA BEDA USIA   Episode 114: Kebahagiaan Hidup

    "Iya habis dari ketemu orang banyak, nggak enak kalau langsung magang cucuk," jawab Andi. Meskipun sangat ingin sekali memegang cucunya, namun Andi menahan diri. Mengingat dirinya yang baru saja pulang dari acara pesta pernikahan."Itu sepertinya ART yang di rumah sudah datang." Indah tersenyum ketika mendengar suara ketukan di pintu."Assalamualaikum Bu," ucap pekerja di rumah Indah, yang datang mengantarkan pakaian yang diminta Indah untuk diantarkan ke rumah sakit."Waalaikumsalam, terima kasih ya bik min." Indah tersenyum mengambil tas yang diberikan oleh bik min."Iya Bu, Mbak Azahra ternyata sudah lahiran ya," ucap bik min yang berdiri di ambang pintu."Iya ya bik min, Alhamdulillah." Azahra tersenyum."Saya mau lihat dulu, sebelum pulang." Bik min kemudian masuk ke dalam kamar. "Yang ini wajahnya mirip sekali sama Mbak Azahra, sedangkan abangnya mirip sama mas Ferdi," komentar bik min itu ketika melihat wajah bayi yang ada di tangan A

  • CINTA BEDA USIA   Episode 113: Mudah Saja

    "Zavier, jangan ke sana sini." Attar memanggil cucunya yang pergi ke lain arah. Zavier berlari berlawanan arah dengan jalan yang akan dilewatinya."Zikra, kamar mommy Lewat sini." Alisa sedikit mengeraskan suaranya memanggil Zikra yang ikut berlari mengejar Zavier.Attar berlari mengejar Zavier, yang dengan sengaja mengajak bermain.Zavier tertawa ngakak, ketika opa nya berhasil menangkapnya."Dapat." Attar berkata dengan nafas ngos-ngosan. Ia tersenyum ketika berhasil menangkap cucunya. Agar cucunya, tidak berlari kesana kemari, Attar menggendong Zavier yang saat ini tertawa ngakak. Pria itu juga menggendong Zikra yang berhenti di dekat kakinya. "Katanya mau ikut lihat mommy dan adik bayi, tapi kenapa malah lari-lari nggak jelas seperti ini." Walaupun dirinya sedang tidak ingin bermain dengan kedua cucunya, namun pria itu tetap tertawa dan mencium pipi cucunya kiri dan kanan secara bergantian.Alisa yang melihat suaminya yang dikerjain oleh

  • CINTA BEDA USIA   Episode 112: Putra ke Dua

    Ferdi berada di ruangan persalinan istrinya. Mendengar rintihan istrinya yang kesakitan, membuat dirinya sungguh tidak tega. Berulang kali, ia mencoba menenangkan Azahra."Bang sakit." Azahra menangis."Iya dek, ditahan sayang, sakitnya." Ferdi mengusap keringat yang menempel di pelipis kening Azahra."Ini sakit bener bang." Azahra meremas tangan suaminya. Keringat bercucuran di pelipis keningnya ketika harus menahan rasa sakit yang seperti ini.Ferdi hanya diam, ia tidak tahu harus berkata apa. Dipeluknya Azahra dan di ciumannya kening milik Azahra, berulang-ulang kali. Melihat Azahra yang menangis menahan rasa sakit, sungguh membuat dirinya sangat tidak tega. "Adek harus kuat. Ingat anak-anak, demi Abang dan anak-anak kita sayang." Ferdi meneteskan air matanya. Awalnya dirinya yakin, bahwa persalinan kedua Azahra, akan membuat dirinya lebih tenang, namun ternyata tetap saja membuat dirinya cemas dan gugup seperti ini. Baju kemeja yang dipakainya kini su

  • CINTA BEDA USIA   Episode 111: Sampai Di Rumah

    Ferdi turun dari dalam mobil dan berlari masuk ke rumahnya.Zikra dan Zavier yang sedang asik-asiknya bermain, menjerit memanggil Daddy nya. Mereka tidak menyangka, bahwa Daddy nya akan pulang di jam seperti ini. Kedua anak itu meninggalkan mainannya dan berlari mengejar Ferdi."Dad, sudah pulang?" Zavier memeluk kakinya di sebelah kanan."Dad gendong." Zikra memeluk kakinya sebelah kiri."Iya sayang, Abang main ya sama Zikra."Ferdi mencium pipi putranya."Kakak jangan berantem ya sama abang mainnya, yang akur ya nak, Daddy mau ke kamar dulu." Ferdi mencium pipi Zikra kiri dan kanan. Ia kemudian pergi meninggalkan kedua anaknya.Ferdi melangkahkan kakinya dengan cepat. Ia berlari menaiki anak tangga. Saat ini dirinya sangat mencemaskan istrinya. Ia ingin melihat kondisi istrinya secara langsung."Dek." Ferdi berkata ketika membuka pintu kamarnya. Ia masuk kedalam kamar dan melihat Azahra yang sedang berbaring di atas

  • CINTA BEDA USIA   Episode 110: Tanda-tanda

    Hari ini suasana di dalam kamar ini sangatlah berbeda. Tidak ada suara teriakan anak-anaknya. Tidak ada suara tangis dan tertawa kedua anaknya.Ferdi memandang Azahra yang saat ini duduk diatas tempat tidur sambil memandang ponselnya. Wajah istrinya tampak tersenyum sendiri ketika melihat layar di ponsel tersebut."Hai, mommy lagi apa?" Ferdi duduk di samping istrinya dan memberikan susu coklat di tangannya."Ini lihat video Zikra sama Zavier," jawab Azahra dengan tersenyum.Ferdi mengambil ponsel dari tangan istrinya. Pria itu melihat video yang saat ini sedang ditonton oleh Azahra."Padahal baru satu hari, anak-anak pergi ikut opa, Om, nenek serta Atuk nya ke Singapura. Tapi kenapa rasanya sudah sepi sekali ya dek." Ferdi memandang layar ponsel istrinya."Iya bang, biasanya ada yang gangguin Rara kalau lagi tidur. Tapi hari ini Rara tidur enggak ada yang gangguin, gitu bangun langsung terkejut cariin Zavier dan juga Zikra. Rara baru ingat

  • CINTA BEDA USIA   Episode 109: Santai Di Rumah

    "Assalamualaikum." Ferdi membuka pintu dan berdiri di ambang pintu."Waalaikumsalam." Jawab Azahra. Yang berbaring di atas tempat tidur. Azahra hanya tersenyum tanpa menyambut suaminya seperti biasa.Pria itu hanya berdiri di ambang pintu sambil mengembangkan tangannya. Ferdi sudah sangat memahami seperti apa tingkah lucu kedua anaknya, bila melihat dirinya pulang seperti ini. Ferdi tertawa ketika kedua anaknya berlari dan mengejarnya. Kedua anak itu berhamburan ke dalam pelukannya. "Anak-anak Dedi lagi apa ini." Ferdi menggendong kedua anaknya di tangannya yang kiri dan juga kanan. Ia masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya yang hanya berbaring di atas tempat tidur sambil menjaga kedua anaknya bermain."Main Lobot." Jawab Zavier."Atu juga," ucap Zikra."Ini anak gadis gak mau kalah." Ferdi mencium pipi bulat gadis kecil yang berambut pendek dan berponi tersebut.Ferdi juga mencium pipi bulat Zavier berulang-ulang kali."Anak

  • CINTA BEDA USIA   Episode 108: Di Kantor

    Ferdi yang duduk di kursi kerjanya, hanya diam ketika ruangannya dibuat berantakan oleh kedua anaknya. Kedua anaknya berlari kesana-kemari sambil berteriak-teriak dan saling kejar mengejar sambil mengelilingiruangannya yang berukuran besar.Bukan hanya sekedar berlari saja, kedua anak itu terkadang berkelahi merebutkan mainan dan berakhir dengan menangis bagi yang kalah. Ferdi sudah sangat terbiasa dengan kondisi seperti ini. Bila istri dan anak-anaknya datang ke kantornya, maka ruangannya akan menjadi berantakan, suara jeritan anak-anaknya, suara menangis dan suara tertawa, memenuhi ruangannya. Namun semua ini membuat dirinya bahagia ketika mendengar suara tangis, suara ketawa dan juga jeritan kedua anaknya."Dad, Piel at," Zikra mengadu kepada Daddy nya."Oh sayang Daddy, anak gadis main boneka, bukan robot." Ferdi mengusap air mata yang mengalir di pipi bulat gadis kecil yang bermata lebar, dengan bulu mata yang lentik dan bola mata yang hitam dan bes

  • CINTA BEDA USIA   Episode 107: Tidak Mau Mengalah

    Ferdi baru saja kembali dari shalat subuh di masjid. Pria itu masuk kedalam kamarnya dan melihat istrinya yang duduk di atas sajadah sambil membaca Alquran. "Sudah sholat ternyata." Ferdi tersenyum. Ia melihat kedua anaknya yang tidak ada di dalam kamar. Dengan cepat ia membuka kain sarung, peci serta baju Koko yang dipakainya. Hingga yang tersisa celana pendek.Begitu mendengar Azahra menyudahi membaca Al Quran Nya, pria itu diam-diam mengangkat tubuh istrinya."Abang mau apa?" Azahra terkejut ketika melihat suaminya yang sudah tidak berpakaian dan hanya memakai celana pendek saja."Kenapa nggak ngasih tahu dek." Ferdi tersenyum dan mendaratkan tubuh istrinya di atas tempat tidur."Kasih tahu apa?" tanya Azahra yang tidak memahami maksud suaminya."Kalau sudah selesai." Ferdi tersenyum dan membuka mukenah yang dipakai istrinya."Abang ini mau apa?" Azahra membesarkan matanya."Mau apalagi, subuh ini penuh berkah sayang. Anak-anak sud

  • CINTA BEDA USIA   Episode 106: Semakin Pintar 

    Berulang kali Azahra memandang jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ini adalah kuliah terakhirnya dan dirinya sudah sangat tidak sabar menunggu dosen menutup perkuliahannya. Saat ini yang terbayang dipandangnya hanyalah kedua anaknya. Tingkah lucu Zavier dan Zikra selalu dirindukannya, meskipun hanya meninggalkan kedua anaknya sebentar saja."Alhamdulillah akhirnya selesai juga." Azahra tersenyum lebar ketika dosennya sudah mengakhiri perkuliahannya."Pasti sudah nggak sabar pengen ketemu Zavier dan juga Zikra," ucap Dewi yang duduk di samping Azahra"Iya dong, itu anak-anak sudah pada pintar-pintar semua. Setiap hari ada aja kepandaian barunya." Azahra tersenyum menceritakan kedua anaknya."Sudah pinter apa aja Zikra dan juga Zavier?" tanya Dewi. Dewi tidak pernah bosan-bosannya ingin mengetahui perkembangan kedua bayi yang begitu sangat menggemaskan tersebut."Zavier dan juga Zikra itu sudah pandai jalan sekarang. Ke mana-mana nggak mau l

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status