Hari berjalan dengan seperti biasa nya. Tak terasa Zaira sudah 3 bulan bekerja di kediaman Sofyan.
Siang ini Pak Sofyan berencana mengunjungi Putra nya di kantor ia seperti nya ingin mengatakan sesuatu pada anak nya itu.Sesampai nya di kantor, ia berjalan menuju lift.
Karyawan yang berlalu lalang melihat Mantan Presdir nya itu, banyak yang menyapa nya. Mereka merindukan sosok pemimpin yang pernah menjabat di kantor Perusahaan nya. Selang 3 tahun posisinya di gantikan oleh putra sematawayang nya.Ia memilih pensiun dan lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah, maupun di Panti Asuhan yang sering ia kunjungi.
Ting..
suara lift berbunyi. Pak sofyan keluar dari lift dan menuju r uangan anak nya." Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya pak sofyan
" Astagaa, Papa datang tidak bilang bilang dulu. Mana suara Papa ngagetin Reza"
Makanya, kalau sudah jam istirahat itu kamu berhenti dulu. Kamu terlalu fokus sama laptop yang di depan kamu, sehingga tidak menyadari kedatangan Paa!
Lagi nanggung banget Pa, istirahat nya juga bisa nanti nanti
ucap Reza santai." Temani Papa makan siang, dan Papa mau bicara sesuatu dengan kamu!"
Iya pa,
Kedua nya pun bergegas keluar dari ruangan dan menuju ke restaurant biasa tempat mereka makan.
Sesampai nya di sana, Pak sofyan dan Reza memilih makan di tempat yang lumayan sepi. Kedua nya duduk saling berhadapan." Mbak", suara Reza memanggil seorang pelayan di sana.
Pelayan itu menghampiri meja Reza dan Pak Sofyan dengan membawakan buku menu makanan." Saya pesan Spagethi rasa keju satu, minuman nya jusTimun dan dessert seperti biasa".
Papa mau Reza pesan kan?Tidak usah, biar Papa saja.
" Saya nasi goreng Seafood dan jus jeruk saja".Baik pak, di tunggu sebentar ya pak
permisi.. ucap pelayan tersebut dan berlalu dari tempat nya." Papa kok tumben menu nya berbeda?" tanya Reza merasa heran karena selama ini ia hafal betul apa makanan kesukaan Papa nya.
Menu makanan kesukaan Papa udah ganti, semenjak Zaira yang membuat kan Nasi goreng itu.
" Secepat itu " ucap Reza tersenyum
hm...
Percakapan kedua nya terhenti dengan datang nya pelayan yang membawa nampan berisi makanan pilihan mereka masing masing.
Kedua nya makan dengan lahap, Reza yang teringat perkataan Papa nya bahwa ada sesuatu hal yang ingin di bicarakan mulai menanyakan rasa penasaran nya
Pa, tadi Papa bilang mau ngomongin sesuatu sama Reza. " memang nya apa?"
"menurut kamu Zaira itu orang nya bagaimana?"
Zaira? tanya Reza memastikan
Iya, Zaira yang di rumah kita!..
Ya, orang nya baik, lemah lembut, pekerja keras
Pak sofyan tersenyum mendengar penuturan Putranya itu.
Reza, Papa boleh minta satu poermintaan? ucap pak sofyan dengan mata yang sendu" Papa mau minta apa? Selagi Reza mampu memenuhinya Reza akan turuti."
Mendengar itu membuat Pak sofyan senang bukan main.
Papa minta sama kamu, kamu nikahi ZairaUhuk.. Reza yang sedang menyuapkan makananan terakhir ke dalam mulutnya langsung tersedak mendengar ucapan Papa nya.
" Maksud Papa? "
Apa masih kurang jelas dengan permintaan Papa tadi?
Papa mau kamu menikah dengan Zaira. Hanya itu yang papa mau" Tapi, Pa Reza kan sudah punya Pacar"
Ucap Reza menekan kan kata pacar." Papa sudah bilang dari dulu bahwa Papa tidak setuju dengan hubungan kamu, Papa tidak akan merestui kalian! tegas pak sofyan
Reza. Papa hanya minta satu permintaan, apa Papa pernah menuntut kamu yang lain? Papa hanya mau melihat kamu menikah dengan gadis yang baik baik, gadis yang nanti nya bisa mengurus diri kamu. semua itu ada pada Zaira. "Pa, Clara juga bisa nanti mengurus Reza. Aku dan Clara sudah lama menjalin hubungan," bahkan untuk mengakhiri nya saja aku tidak sanggup dan tidak pernah terfikirkan Reza. Saat ini kami hanya membutuhkan do'a dan restu Papa. Reza bisa pastikan sama Papa bahwa Clara jauh lebih baik.
" Kita pulang saja, Papa mau beristirahat"
Reza hanya diam. ia benar benar tak ingin melepas Clara dan sangat mencintai gadis itu. Pikiran nya benar benar kalut mendengar permintaan sang Ayah, yang meminta nya menikahi seorang gadis yang sama sekali tak dicintai nya.
Setelah mengantar Papa nya, ia memilih melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda. guna mengalihkan fikirannya dari permintaan sang Ayah yang sedari tadi terngiang ngiang di kepala nya
" Argghhh..teriak Reza meremas kepala nya. Kenapa sulit sekali membujuk Papa?
Papa tega memisahkan Reza dari gadis yang sangat ku cintai"Yang Reza inginkan menikahi pilihan sendiri. bukan dengan pilihan Papa
ucap nya frustasi.*****
Sedangkan di tempat lain Pak Sofyan sedang berjongkok di depan sebuah gundukan tanah. Yang merupakan tempat peristirahatan sang istri.
" Andai kamu masih bersama kami,
aku ingin anak kita menuruti semua perkataan mu, hingga dengan mudah memenuhi nya. Tanpa berdebat dahulu seperti yang kami lakukan barusan"Kau tahu? Aku ingin menjdodoh kannya dengan gadis yang taat agama, gadis yang pandai memasak, tutur kata nya yang lembut, dia juga cantik. Namun sayang , putra kita menolak. Aku sedih mendengar penolakan dari nya..
ucap Pak Sofyan mengadukan perbuatan anak nya.Setelah puas mengatakan apa yang ada di dalam hati nya pada gundukan tanah yang ada di depan nya ia melanjutkan Perjalanan pulang nya ke rumah. Namun sebelum ia pulang ia sempat membacakan do'a kepada Almarhumah istri tercinta nya.
Pak Sofyan kini kembali ke kediaman nya. Ia melangkahkan kaki nya menuju kamar.
Ia melihat Zaira sedang menuruni anak tangga mungkin ia sudah selesai membereskan kamar milik Reza." nak Zaira tolong nanti buatkan teh ya, antar ke kamar saya"
baik pak.
Zaira pergi kedapur menyiapkan teh pesanan Pak Sofyan
Saat hendak mengantarkan nya ke kamar, pergelangan tangannya di cekal oleh seseorang." Astaghfirullah" Zaira kaget mendapati majikan nya yang menghentikan langkah nya.
" Saya mau bicara sama kamu, saya saja yang mengantar teh buat Papa"
Zaira hanya mengangguk dan menyerahkan teh yang fibuatkan nya kepada Reza.
***
Tok tok..
" masuk"
Ini teh Papa. ucap Reza sembari meletak kan nampan yang ia bawa di atas nakas.
Pak Sofyan hanya diam melihat kedatangan putranya itu. Ia menghiraukannya dan melanjut membaca buku yang sempat ia baca tadi.
" Papa masih marah?"
Mungkin Papa butuh waktu sendiri. Aku keluar dulu PaPak Sofyan yang melihat putra nya itu keluar dari kamar nya menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Kamu benar benar keras kepala."
Reza menghampiri Zaira yang tengah merapihkan meja makan
Kamu bisa tinggalkan itu sebentar, ada yang mau saya bicarakanBaik pak..
Keduanya berjalan menuju taman belakang rumah.
" Ada apa pak?"
Duduk dulu, ucap Reza mempersilahkan Zaira duduk di bangku taman.
" Kamu sudah tahu Papa mau menjodohkan saya dengan kamu?"
Deg,
Ma-maksudnya?Deg,Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?" Maaf Pak, "Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira." In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.Saya sendiri sudah
5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga
Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul
Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar
Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant
Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp
Pagi itu di sebuah Pesantren sedang mengadakan perpisahan dengan seorang santriwati yang cerdas, baik, cantik, dan penuh kelembutan yang sudah melekat pada diri nya sejak saat masih kecil." Zaira hati hati di jalan ya nak, tempat ini akan selalu terbuka lebar untuk menyambut kedatangan mu. Jujur umi rasa nya tidak rela melepas mu,tetapi ibu mu di kampung lebih membutuh kan mu."Iya umi, terimakasih selama ini ilmu yang telah di berikan kepada zaira. semua jasa umi tidak akan pernah zaira lupakan .tutur zaira dengan tersenyum lembut kepada umi salamah." Abi, Terimakasih juga selama ini sudah menyayangi zaira dan juga ilmu yang sudah abi berikan kepada semua santri dan santriwati di pesantren ini termasuk kepada zaira"Pesan abi selalu menjadi zaira yang seperti ini ya nak,jangan pernah berubah. Abi, Umi dan kami semua akan merindukan mu. Ucap Abi yusuf." Zaira akan ingat semua pesan dari abi dan umi, Kalau begitu Zaira pamit pulang abi,umi
Kriingg,, kringggSuara alarm membangunkan seorang gadis cantik dari tidur nya.Zaira terbangun dari tidurnya setelah mendengar alarm yang di atas meja di samping ranjang.Dengan segera ia beranjak dari tempat tidur dan mengambil wudhu. dan menjalankan kewajiba nya terhadap sang Maha Pencipta.*****Saat ini Zaira dan ibu nya sedang sarapan bersama.kedua nya makan dengan lahap dan hanya suara dentingan sendok yang terdengar.Alhamdulillah,, Zaira kenyangucap zaira dengan mengelus perut nya." bu sebentar lagi Zaira mau berangkat ya, do'a kan Zaira semoga disana kerja nya bagus dan berjalan lancar".Pasti ibu do'a kan nak, smga hari pertama mu kerja disana menyenangkan. ucp bu sari sambil mengelus kepala Zaira yang tertutup dengan Jilbab syar'i nya." ibu tidak apa apa kan kalau Zaira tinggal?Nanti kalau ibu butuh sesuatu ibu kabarin Zaira ya," ucap nya dengan lembutiya nak, ibu tidak apa apa d
Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp
Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant
Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar
Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul
5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga
Deg,Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?" Maaf Pak, "Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira." In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.Saya sendiri sudah
Hari berjalan dengan seperti biasa nya. Tak terasa Zaira sudah 3 bulan bekerja di kediaman Sofyan.Siang ini Pak Sofyan berencana mengunjungi Putra nya di kantor ia seperti nya ingin mengatakan sesuatu pada anak nya itu.Sesampai nya di kantor, ia berjalan menuju lift.Karyawan yang berlalu lalang melihat Mantan Presdir nya itu, banyak yang menyapa nya. Mereka merindukan sosok pemimpin yang pernah menjabat di kantor Perusahaan nya. Selang 3 tahun posisinya di gantikan oleh putra sematawayang nya.Ia memilih pensiun dan lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah, maupun di Panti Asuhan yang sering ia kunjungi.Ting..suara lift berbunyi. Pak sofyan keluar dari lift dan menuju r uangan anak nya." Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya pak sofyan" Astagaa, Papa datang tidak bilang bilang dulu. Mana suara Papa ngagetin Reza"Makanya, kalau sudah jam istirahat itu kamu berhenti dulu. Kamu terlalu fokus sama laptop yang di depan
Hari minggu merupakan hari dimana semua orang berkumpul santai bersama keluarga masing masing.Pagi itu Pak Sofyan tengah menggunting daun pohon yang letaknya di halaman rumah belakang. Zaira yang melihat itu dengan ragu melangkahkan kaki nya menghampiri Pak Sofyan.Em, permisi pakUcap Zaira sambil membawa kan secangkir teh hijau.Pak sofyan yang melihat kedatangan Zaira sontak menghentikan kegiatan nya, ia tersenyum melihat Zaira yang datang membawakan teh kesukaan nya." tidak perlu repot repot nak, nanti juga bisa saya minum di dalam"Pak, apa boleh saya izin megunjungi ibu?tanya Zaira dengan ragu ragu." oh, tentunak Zaira boleh kok mengunjungi ibu, nanti saya suruh Reza mengantar kamu"T-tapi pak, saya rasa tidak perlu di antar sama pak Reza,, saya merasa merepotkan semua nya. Lagian saya bisa kesana naik angkutan umum saja..tolak Zaira halusIni kan hari minggu, Dia lagi nyantai biasa nyajadi nak Z
Tin tin...Suara klakson mobil terdengar dari luar. dengan segera satpam rumah yang berjaga membuka kan pintu pagarSelamat sore den,Sore juga pak, jawab nya dan langsung memberikan kunci mobil kepada satpam rumah nya.Kaki jenjang nya membawa langkah kaki nya langsung menuju ke dalam rumah." Assalamu'alaikum" ucapnya memasuki rumah.namun yang terlihat hanya para pelayan saja yang berlalu lalang di kediaman nya ia tak melihat pria parubaya yang biasa duduk di ruang tengah. Tanpa pikir panjang ia langsung meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju kamar nya di lantai atas.ceklek..ia membuka pintu kamar nya, matanya menyapu seluruh kamar yang sudah rapi dan bersih.Tiba tiba ia mendengar suara gemercik air yang berada di kamar mandi.ia duduk di atas ranjang sambil menatap pintu kamar mandi nya, memastikan siapa yang ada di dalam.Tidak lama kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka" Astaghfirullah