Deg,
Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..
Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.
malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"
Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?
" Maaf Pak, "
Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira.
" In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"
Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.
Saya sendiri sudah punya kekasih, saya tidak mungkin menikah dengan gadis yang tidak saya cintai. Dan lagi, saya sudah lama menjalin hubungan dengan kekasih saya kami saling mencintai, aku hanya ingin menikahi wanita yang ku cintai..Tolong bujuk Papa dengan baik, agar membatalkan rencana nya, saya mohon Zaira... Saya tidak mau memutuskan hubungan yang sudah lama saya bangun bersama Clara hancur begitu saja. Saya yakin kamu pasti bisa melakukannya" ungkap Reza nemohon dengan wajah tertunduk lesu
" Baik pak, Saya nanti akan coba berbicara mengenai hal ini kepada Pak Sofyan" Saya harap Pak sofyan juga mendengar keputusan kita".
" Terimakasih Zaira, Saya benar benar berharap kamu dapat memberi pngertian kepada Papa. Kalau begitu saya permisi dulu ya, ada hal yang harus saya urus, "
Zaira hanya menganggukkan kepalanya,
Selepas kepergian Reza, Zaira bergegas kembali kedalam rumah melanjutkan kembali pekerjaannya yang tertunda.
" Ya Allah bantu hamba, semoga Pak Sofyan tidak marah mendengar keputusan kami, Zaira takut Ya Allah nanti Pak Sofyan marah dan memberhentikan Zaira bekerja di rumah ini" bathin Zaira sambil membawa piring sisa makanan ke wastafel.
Nak Zaira, bisa bapak bicara sebentar? tutur Sofyan yang baru muncul
" boleh pak"
"kita duduk dulu. biar bicara nya enak."
Keduanya duduk saling berhadapan. Zaira bisa menebak apa pembicaraan yang akan di ucapkan Pak Sofyan. Feeling nya mengatakan bahwa yang di sampaikan Reza akan sebentar lagi di katakan Pak Sofyan.
" Nak Zaira, saya berniat menjodohkan kamu dengan putra saya. Saya ingin melihat nya bahagia, dan saya yakin kamu pasti bisa memberikan kebahagiaan itu kepada Reza. Saya hanya mau memilihkan Gadis yang baik kepada nya." Apa nak Zaira bersedia? "
" Sebelumnya saya minta maaf Pak, jujur saya tidak menyangka kalau bapak berniat menjodohkan kami, saat ini fokus Zaira hanya untuk ibu. Saya juga masih dini memulai hubungan rumah tangga" takutnya saya tidak bisa mengurus Pak Reza, maaf pak Zaira belum siap. Dan bukannya Pak Reza memiliki kekasih? Mengapa tidak menikahkan mreka saja Pak?"
Kamu bilang fokus kamu hanya untuk ibu kamu, nanti ibu kamu bisa kamu ajak tinggal bersama setelah menikah. Nak, walau kamu masih dini memulai nya kamu bisa belajar dari tahap awal untuk bekal masa yang akan datang, saya hanya mau melihat Reza menikah dengan kamu bukan gadis lain! meskipun mereka saling mencintai tetapi Saya akan menentang hubungan mereka.
Clara itu pekerjaanya sebagai model, kalau mereka menikah pastinya ia masih tetap bekerja, dan siapa yang akan mengurus Reza? Bapak tahu Reza pasti akan menyetujui apa saja kemauan Clara. Apalagi saat sekarang pekerjaannya itu lagi naik naik nya.
" Maaf ya Pak, saya benar benar tidak bisa menuruti keinginan bapak, Saya tidak mau menjadi penghalang bagi Pak Reza dan kekasihnya." Saya juga belum ada niatan buat menikah di usia dini. Saya mohon maaf sekali lagi Pak.
Raut wajah Pak Sofyan terlihat murung mendengar ucapan Zaira.
Rencana nya tidak semulus yang ia inginkan." Ya sudah tidak apa apa, maafkan saya memkasa kamu. ucap Sofyan dengan tersenyum paksa. Saya ke kamar dulu."
*****
Cafe Rosin Palm
" Sayang , bagaimana? kamu sudah bilang sama Papa?? "tanya Clara
Cla, bisa tidak jangan membahas itu dulu. Aku lagi banyak fikiran aku kesini ngajakin kamu menenangkan diri dulu
Soal itu kamu sabar dulu ya, keadaan hati Papa sedang tidak baikClara yang mendengar itu hanya menganggukkan kepala nya tersenyum sembari mengelus tangan Reza. " Maaf ya Za, "
Reza membalas senyum Clara ia menggenggam tangan Clara lalu meletakkan tangan itu ke dadanya.
" Kamu tahu, disini hanya ada nama kamu setelah Mama dan Papatidak ada gadis lain yang menggantikan"Clara tersipu mendengar yang barusan Reza katakan. Wajah dan telinga nya sudah memerah mendengar nya.
" Aku udah selesai makan." kita pulang yah...
ucapa Clara mengalihkan tatapan Reza yang sedaritadi menatap nya." Hmm, "
Ayo, ajak Reza setelah membayar pesanan keduanya.
Reza membukakan pintu mobilnya mempersilakan Clara masuk. Begitulah Reza hanya Romantis terhadap kekasihnya saja. Ia akan terlihat cuek dihadapan orang orang. Berbeda dengan perlakuannya terhadap orang orang yang disayanginya. ia akan bersikap hangat kepada mereka..Perlahan mobilnya mulai meninggalkan area Cafe,
Melanjutkan perjalanan nya mengantar kekasihnya pulang . setelah nya ia pun kembali ke kediamannya.5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga
Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul
Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar
Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant
Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp
Pagi itu di sebuah Pesantren sedang mengadakan perpisahan dengan seorang santriwati yang cerdas, baik, cantik, dan penuh kelembutan yang sudah melekat pada diri nya sejak saat masih kecil." Zaira hati hati di jalan ya nak, tempat ini akan selalu terbuka lebar untuk menyambut kedatangan mu. Jujur umi rasa nya tidak rela melepas mu,tetapi ibu mu di kampung lebih membutuh kan mu."Iya umi, terimakasih selama ini ilmu yang telah di berikan kepada zaira. semua jasa umi tidak akan pernah zaira lupakan .tutur zaira dengan tersenyum lembut kepada umi salamah." Abi, Terimakasih juga selama ini sudah menyayangi zaira dan juga ilmu yang sudah abi berikan kepada semua santri dan santriwati di pesantren ini termasuk kepada zaira"Pesan abi selalu menjadi zaira yang seperti ini ya nak,jangan pernah berubah. Abi, Umi dan kami semua akan merindukan mu. Ucap Abi yusuf." Zaira akan ingat semua pesan dari abi dan umi, Kalau begitu Zaira pamit pulang abi,umi
Kriingg,, kringggSuara alarm membangunkan seorang gadis cantik dari tidur nya.Zaira terbangun dari tidurnya setelah mendengar alarm yang di atas meja di samping ranjang.Dengan segera ia beranjak dari tempat tidur dan mengambil wudhu. dan menjalankan kewajiba nya terhadap sang Maha Pencipta.*****Saat ini Zaira dan ibu nya sedang sarapan bersama.kedua nya makan dengan lahap dan hanya suara dentingan sendok yang terdengar.Alhamdulillah,, Zaira kenyangucap zaira dengan mengelus perut nya." bu sebentar lagi Zaira mau berangkat ya, do'a kan Zaira semoga disana kerja nya bagus dan berjalan lancar".Pasti ibu do'a kan nak, smga hari pertama mu kerja disana menyenangkan. ucp bu sari sambil mengelus kepala Zaira yang tertutup dengan Jilbab syar'i nya." ibu tidak apa apa kan kalau Zaira tinggal?Nanti kalau ibu butuh sesuatu ibu kabarin Zaira ya," ucap nya dengan lembutiya nak, ibu tidak apa apa d
Tin tin...Suara klakson mobil terdengar dari luar. dengan segera satpam rumah yang berjaga membuka kan pintu pagarSelamat sore den,Sore juga pak, jawab nya dan langsung memberikan kunci mobil kepada satpam rumah nya.Kaki jenjang nya membawa langkah kaki nya langsung menuju ke dalam rumah." Assalamu'alaikum" ucapnya memasuki rumah.namun yang terlihat hanya para pelayan saja yang berlalu lalang di kediaman nya ia tak melihat pria parubaya yang biasa duduk di ruang tengah. Tanpa pikir panjang ia langsung meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju kamar nya di lantai atas.ceklek..ia membuka pintu kamar nya, matanya menyapu seluruh kamar yang sudah rapi dan bersih.Tiba tiba ia mendengar suara gemercik air yang berada di kamar mandi.ia duduk di atas ranjang sambil menatap pintu kamar mandi nya, memastikan siapa yang ada di dalam.Tidak lama kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka" Astaghfirullah
Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp
Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant
Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar
Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul
5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga
Deg,Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?" Maaf Pak, "Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira." In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.Saya sendiri sudah
Hari berjalan dengan seperti biasa nya. Tak terasa Zaira sudah 3 bulan bekerja di kediaman Sofyan.Siang ini Pak Sofyan berencana mengunjungi Putra nya di kantor ia seperti nya ingin mengatakan sesuatu pada anak nya itu.Sesampai nya di kantor, ia berjalan menuju lift.Karyawan yang berlalu lalang melihat Mantan Presdir nya itu, banyak yang menyapa nya. Mereka merindukan sosok pemimpin yang pernah menjabat di kantor Perusahaan nya. Selang 3 tahun posisinya di gantikan oleh putra sematawayang nya.Ia memilih pensiun dan lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah, maupun di Panti Asuhan yang sering ia kunjungi.Ting..suara lift berbunyi. Pak sofyan keluar dari lift dan menuju r uangan anak nya." Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya pak sofyan" Astagaa, Papa datang tidak bilang bilang dulu. Mana suara Papa ngagetin Reza"Makanya, kalau sudah jam istirahat itu kamu berhenti dulu. Kamu terlalu fokus sama laptop yang di depan
Hari minggu merupakan hari dimana semua orang berkumpul santai bersama keluarga masing masing.Pagi itu Pak Sofyan tengah menggunting daun pohon yang letaknya di halaman rumah belakang. Zaira yang melihat itu dengan ragu melangkahkan kaki nya menghampiri Pak Sofyan.Em, permisi pakUcap Zaira sambil membawa kan secangkir teh hijau.Pak sofyan yang melihat kedatangan Zaira sontak menghentikan kegiatan nya, ia tersenyum melihat Zaira yang datang membawakan teh kesukaan nya." tidak perlu repot repot nak, nanti juga bisa saya minum di dalam"Pak, apa boleh saya izin megunjungi ibu?tanya Zaira dengan ragu ragu." oh, tentunak Zaira boleh kok mengunjungi ibu, nanti saya suruh Reza mengantar kamu"T-tapi pak, saya rasa tidak perlu di antar sama pak Reza,, saya merasa merepotkan semua nya. Lagian saya bisa kesana naik angkutan umum saja..tolak Zaira halusIni kan hari minggu, Dia lagi nyantai biasa nyajadi nak Z
Tin tin...Suara klakson mobil terdengar dari luar. dengan segera satpam rumah yang berjaga membuka kan pintu pagarSelamat sore den,Sore juga pak, jawab nya dan langsung memberikan kunci mobil kepada satpam rumah nya.Kaki jenjang nya membawa langkah kaki nya langsung menuju ke dalam rumah." Assalamu'alaikum" ucapnya memasuki rumah.namun yang terlihat hanya para pelayan saja yang berlalu lalang di kediaman nya ia tak melihat pria parubaya yang biasa duduk di ruang tengah. Tanpa pikir panjang ia langsung meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju kamar nya di lantai atas.ceklek..ia membuka pintu kamar nya, matanya menyapu seluruh kamar yang sudah rapi dan bersih.Tiba tiba ia mendengar suara gemercik air yang berada di kamar mandi.ia duduk di atas ranjang sambil menatap pintu kamar mandi nya, memastikan siapa yang ada di dalam.Tidak lama kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka" Astaghfirullah