Hari minggu merupakan hari dimana semua orang berkumpul santai bersama keluarga masing masing.
Pagi itu Pak Sofyan tengah menggunting daun pohon yang letaknya di halaman rumah belakang. Zaira yang melihat itu dengan ragu melangkahkan kaki nya menghampiri Pak Sofyan.
Em, permisi pak
Ucap Zaira sambil membawa kan secangkir teh hijau.Pak sofyan yang melihat kedatangan Zaira sontak menghentikan kegiatan nya, ia tersenyum melihat Zaira yang datang membawakan teh kesukaan nya.
" tidak perlu repot repot nak, nanti juga bisa saya minum di dalam"
Pak, apa boleh saya izin megunjungi ibu?
tanya Zaira dengan ragu ragu." oh, tentu
nak Zaira boleh kok mengunjungi ibu, nanti saya suruh Reza mengantar kamu"T-tapi pak, saya rasa tidak perlu di antar sama pak Reza,, saya merasa merepotkan semua nya. Lagian saya bisa kesana naik angkutan umum saja..tolak Zaira halus
Ini kan hari minggu, Dia lagi nyantai biasa nya
jadi nak Zaira akan tetap di antar sama Reza. Lagian angkutan umum hari gini pada sepi.saya, saya merasa tidak enak pada pak Reza pak.
bagaimana kalau saya di antar dengan sopir saja pak?tanya Zaira" Kalau kamu mau pulang, kamu harus di anterin sama Reza.
atau minggu yang akan datang kamu baru bisa pulang menjenguk ibu mu?? " ucap pak sofyan tegasb-baik pak, saya pulang hari ini
gugup Zaira*****
Di kamar
ceklekk
pak sofyan langsung menghampiri putra nya yang sedang duduk di atas ranjang." Reza, papa minta tolong kamu anterin Zaira pulang menjenguk ibu nya ya "
Kenapa jadi Reza pa?
Ini kan hari minggu, angkutan umum pasti nya susah di cari pada sepi semua.
Kasihan Zaira, dia ingin menjenguk ibu nya.Tapi kan ada sopir pa? Kenapa tidak sopir saja yang mengantar nya??
" Pak Amir sedang tidak di rumah, jadi kamu saja.
Kamu tidak mau membantu orang yang sedang butuh bantuan?tutur pak sofyan"Hm,
Reza antar sekarang. Reza siap siap dulu paMelihat putra nya bersiap siap, ia tersenyum simpul.
rencana nya mungkin akan terwujud ingin mendekatkan anak nya dengan Zaira. ia bergegas keluar kamar putra nya" Nak Zaira boleh bapak minta tolong?"
Boleh, pak
ujar Zaira sambil tersenyum.Nanti kalau nak Zaira pulang tolong beli kan obat saya ya..
Minta saja resep obat nya pada Reza.Baik pak,
"Ekhem ". Suara deheman seorang pria yang baru muncul menghampiri kedua nya.
Kamu sudah siap? tanya Reza
Sudah pak, jawab zaira dengan kepala meunduk
Pa, kami pergi dulu.
sambil mencium punggung tangan Papa nyaiya, hati hati di jalan.nanti Zaira kamu tunggu saja
" Kami pamit pak, Assalamu'alaikum" ucap Zaira
Wa'alaikumussalam.
*****
Suasana di dalam mobil hening Zaira yang duduk di belakang kemudi hanya melihat gedung gedung yang tinggi lewat jendela mobil
Hingga suara bariton seseorang menyadar kan nya." Kamu kenapa duduk di belakang? "
tanya Reza yang sedari tadi hendak menayakan sikap Zaira , namun gengsi membuka topik pembicaraan duluan.Anu- maaf pak saya tidak bisa duduk berdekatan dengan lawan jenis saya. karena bukan mahrom saya. ucap Zaira hati hati. Takut pria yang sedang menyetir itu tersinggung dengan ucapan nya.
" kamu pulang pukul berapa nanti? "
emm, 5 sore pak,
" Nanti pukul setengah lima saya kembali menjemput kamu. Sehabis saya mengantar kamu saya harus pergi ada urusan".
Ba- baik pak..
tak terasa saat ini zaira sudah sampai di depan gang rumah nya.
" Sampai di sini saja pak, soalnya kendaraan mobil tidak muat untuk masuk."
Ya sudah. saya antar sampai di sini tidak apa apa?
iya pak, lagi pula saya hanya perlu jalan beberapa meter saja
rumah saya tidak terlalu jauh dari sini. Saya pamit pak" Terimakasih, bapak sudah mau mengantar saya"Hm.
Saya juga langsung pergi dulu.Tok tok tokk
" Reza"
pekik seorang gadis cantik langsung menghampiri dan memeluk nyaReza hanya tersenyum dan membalas pelukan pacar nya.
sehabis mengantar Zaira, dia pergi mengunjungi pacar nya *Aluna." Kamu kok tumben datang ke sini? biasa nya ngabarin aku ketemuan di luar" ucap Clara*.
Emang nya aku gak boleh ketemuan sama pacar aku sendiri?
Tanya Reza menaikkan sebelah alis nya." Ishh, bukan begitu!
hanya saja kamu tidak seperti biasa"Aku tidak di izinkan masuk? dari tadi ngobrol nya di luar saja.
ucap Reza" iya sampai lupa. Ayo masuk"
ajak Clara.Clara Vania. Pacar dari Reza Aditya Pratama
keduanya sudah 3 tahun menjalin hubungan. Saling mencintai, namun belum mendapat restu dari pak sofyan melanjut ke jenjang yang lebih serius. Berprofesi sebagai model membuat nama nya semakin melambung tinggi dan di kenali oleh banyak orang." Yang, kemarin mamah telfon aku " ucap Clara
Terus?
" mamah nanyain kita, kalau emang aku gak bisa masuk ke keluarga kamu
mamah dan papah akan menjodoh kan aku dengan anak rekan kerja papah" ucap clara lesuReza yang mendengar itu, menangkup kedua wajah gadis yang duduk di samping nya.
Tunggu sebentar lagi ya sayang, aku akan bujuk Papa merestui hubungan kita. Please, jangan berpaling dari ku!
kita sudah lama melewati hubungan kita. bujuk Reza." hm, sebentar aku ambil kan minuman dulu" ucap Clara sambil berlalu dari hadapan Reza.
Sedangkan di tempat lain dua insan sedang melepas rindu
Ibu Zaira yang mendapati putri nya itu pulang ke rumah, sangat senang.
beberapa hari belakangan ini ia ingin sekali menelfon anak nya, tetapi ia urungkan. takut pekerjaan putrinya itu terganggu.Selepas kedua nya bercengkrama, Zaira mulai membereskan isi rumah nya, dilanjut dengan memasak untuk ibu nya.
Setiap ia di beri kesempatan pulang menjenguk ibu nya, ia akan melakukan hal itu, agar ibu nya tidak kelelahan.Zaira melihat ibu nya yang sedang makan mulai menghampiri ibu nya dengan membawa Obat yang biasa di konsumsi bu sari.
Bu, ini obat nya.
setelah selesai makan nanti ibu jangan lupa minum obat nya. ucap Zaira penuh perhatian." Iya...
Nanti ibu minum, kamu temani ibu makan sini. Sebentar lagi juga kamu di jemput"Zaira nanti saja bu, makan di rumah Pak Sofyan.
" Alhamdulillah" ucap bu sari setelah selesai menyantap makanan nya.
Masakan anak ibu emang enak. ucap nya tersenyum sambil mengacungkan jari jempol nya
Zaira yang mendengar itu tersenyum. Masakan Zaira enak karena turunan dari ibu hehehe ucap nya sambil tertawa
Bu sari ikut tertawa mendengar penuturan putri nya .
Sudah rajin, pinter masak, cantik lagi. Nanti suami kamu akan senangmendapat kan putri ibu ini, ujar nya sambil menoel hidung mancung Zaira." iih, ibu Zaira belum memikirkan suami.
Kebahagiaan ibu dulu, baru yang lain "Iya , iya toh semua ju-,
belum sempat bu sari melanjut kan ucapan nya ia sudah mendengar suara dering handphone anak nya.Bu, Zaira angkat telphone dulu ya.
ini panggilan dari Pak RezaBu sari hanya mengangguk kan krpala nya.
" Assalamu'alaikum pak?"
(.....)
iya, pak saya segera kesana.
(.....)
Wa'alaikumussalam.
Zaira mengakhiri percakapan nya. ia menatap ibu nya tang sedang duduk di sebelah nya.
Bu, Pak Reza sudah menunggu Zaira.
Zaira pulang ya bu," iya, hati hati di jalan nak"
pasti bu. Ibu harus rajin minum obat ya, kalau ada apa apa hubungi Zaira . Dan minggu depan Zaira balik ke sini lagi.
Assalu'alaikum. pamit Zaira mencium punggung tangan ibu nya
" Wa'alaikumussalam"
*****
Bapak sudah lama menunggu disini? tanya Zaira
" belum sih,kamu sudah kan bertemu dengan ibu mu?"
Iya, sudah pak.
Hm. ya sudah masuk..
Sama seperti tadi, keadaan di dalam mobil hening tidak ada yang memulai pembicaraan.
" em,, Pak nanti kita mampir ke Apotik beli obat " ucap Zaira takut takut
Buat siapa?
Buat, Pak Sofyan soalnya tadi nitip ke saya saat mau pulang.
Resep nya ada pada pak Reza? tanya Zaira.Ada.
ucap Reza datar seperti biasanyaReza memarkirkan mobil nya, dan turun bersama Zaira masuk ke dalam menebus obat obatan Papa nya.
Mereka dengan sabar menunggu antrian. Hingga apa yang mereka cari akhir nya dapat.
Mereka kembali ke parkiran, dan masuk ke dalam mobil.
" Nanti kalau kamu yang di suruh Papa lagi membeli obat nya kamu sudah tahu kan?" ucap Reza
iya pak, saya sudah tahu.
" Bagus Kalau begitu"
Zaira hanya menunduk mendengar ucapan Reza.
Hingga kemudian mereka kembali diam dengan fikiran masing masing.
Hari berjalan dengan seperti biasa nya. Tak terasa Zaira sudah 3 bulan bekerja di kediaman Sofyan.Siang ini Pak Sofyan berencana mengunjungi Putra nya di kantor ia seperti nya ingin mengatakan sesuatu pada anak nya itu.Sesampai nya di kantor, ia berjalan menuju lift.Karyawan yang berlalu lalang melihat Mantan Presdir nya itu, banyak yang menyapa nya. Mereka merindukan sosok pemimpin yang pernah menjabat di kantor Perusahaan nya. Selang 3 tahun posisinya di gantikan oleh putra sematawayang nya.Ia memilih pensiun dan lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah, maupun di Panti Asuhan yang sering ia kunjungi.Ting..suara lift berbunyi. Pak sofyan keluar dari lift dan menuju r uangan anak nya." Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya pak sofyan" Astagaa, Papa datang tidak bilang bilang dulu. Mana suara Papa ngagetin Reza"Makanya, kalau sudah jam istirahat itu kamu berhenti dulu. Kamu terlalu fokus sama laptop yang di depan
Deg,Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?" Maaf Pak, "Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira." In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.Saya sendiri sudah
5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga
Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul
Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar
Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant
Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp
Pagi itu di sebuah Pesantren sedang mengadakan perpisahan dengan seorang santriwati yang cerdas, baik, cantik, dan penuh kelembutan yang sudah melekat pada diri nya sejak saat masih kecil." Zaira hati hati di jalan ya nak, tempat ini akan selalu terbuka lebar untuk menyambut kedatangan mu. Jujur umi rasa nya tidak rela melepas mu,tetapi ibu mu di kampung lebih membutuh kan mu."Iya umi, terimakasih selama ini ilmu yang telah di berikan kepada zaira. semua jasa umi tidak akan pernah zaira lupakan .tutur zaira dengan tersenyum lembut kepada umi salamah." Abi, Terimakasih juga selama ini sudah menyayangi zaira dan juga ilmu yang sudah abi berikan kepada semua santri dan santriwati di pesantren ini termasuk kepada zaira"Pesan abi selalu menjadi zaira yang seperti ini ya nak,jangan pernah berubah. Abi, Umi dan kami semua akan merindukan mu. Ucap Abi yusuf." Zaira akan ingat semua pesan dari abi dan umi, Kalau begitu Zaira pamit pulang abi,umi
Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp
Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant
Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar
Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul
5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga
Deg,Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?" Maaf Pak, "Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira." In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.Saya sendiri sudah
Hari berjalan dengan seperti biasa nya. Tak terasa Zaira sudah 3 bulan bekerja di kediaman Sofyan.Siang ini Pak Sofyan berencana mengunjungi Putra nya di kantor ia seperti nya ingin mengatakan sesuatu pada anak nya itu.Sesampai nya di kantor, ia berjalan menuju lift.Karyawan yang berlalu lalang melihat Mantan Presdir nya itu, banyak yang menyapa nya. Mereka merindukan sosok pemimpin yang pernah menjabat di kantor Perusahaan nya. Selang 3 tahun posisinya di gantikan oleh putra sematawayang nya.Ia memilih pensiun dan lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah, maupun di Panti Asuhan yang sering ia kunjungi.Ting..suara lift berbunyi. Pak sofyan keluar dari lift dan menuju r uangan anak nya." Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya pak sofyan" Astagaa, Papa datang tidak bilang bilang dulu. Mana suara Papa ngagetin Reza"Makanya, kalau sudah jam istirahat itu kamu berhenti dulu. Kamu terlalu fokus sama laptop yang di depan
Hari minggu merupakan hari dimana semua orang berkumpul santai bersama keluarga masing masing.Pagi itu Pak Sofyan tengah menggunting daun pohon yang letaknya di halaman rumah belakang. Zaira yang melihat itu dengan ragu melangkahkan kaki nya menghampiri Pak Sofyan.Em, permisi pakUcap Zaira sambil membawa kan secangkir teh hijau.Pak sofyan yang melihat kedatangan Zaira sontak menghentikan kegiatan nya, ia tersenyum melihat Zaira yang datang membawakan teh kesukaan nya." tidak perlu repot repot nak, nanti juga bisa saya minum di dalam"Pak, apa boleh saya izin megunjungi ibu?tanya Zaira dengan ragu ragu." oh, tentunak Zaira boleh kok mengunjungi ibu, nanti saya suruh Reza mengantar kamu"T-tapi pak, saya rasa tidak perlu di antar sama pak Reza,, saya merasa merepotkan semua nya. Lagian saya bisa kesana naik angkutan umum saja..tolak Zaira halusIni kan hari minggu, Dia lagi nyantai biasa nyajadi nak Z
Tin tin...Suara klakson mobil terdengar dari luar. dengan segera satpam rumah yang berjaga membuka kan pintu pagarSelamat sore den,Sore juga pak, jawab nya dan langsung memberikan kunci mobil kepada satpam rumah nya.Kaki jenjang nya membawa langkah kaki nya langsung menuju ke dalam rumah." Assalamu'alaikum" ucapnya memasuki rumah.namun yang terlihat hanya para pelayan saja yang berlalu lalang di kediaman nya ia tak melihat pria parubaya yang biasa duduk di ruang tengah. Tanpa pikir panjang ia langsung meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju kamar nya di lantai atas.ceklek..ia membuka pintu kamar nya, matanya menyapu seluruh kamar yang sudah rapi dan bersih.Tiba tiba ia mendengar suara gemercik air yang berada di kamar mandi.ia duduk di atas ranjang sambil menatap pintu kamar mandi nya, memastikan siapa yang ada di dalam.Tidak lama kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka" Astaghfirullah