Share

BAB 33 Rencana Weekend Bersama

Author: NK Ummu Dhila
last update Last Updated: 2025-03-04 17:00:31

Raditya melangkahkan kakinya menuju ruang tunggu yang berada tepat di dekat ruangan CEO-nya. Karena siapapun tak mendapatkan akses masuk ruangan CEO tanpa persetujuan darinya. Raditya memasuki ruangan dan dilihatnya di sana sudah duduk Pak Arya, sahabat sang ayah yang selama ini dikenalnya.

Mengetahui Raditya memasuki ruangan, Pak Arya tersenyum hangat. “Kerja bagus, Radit. Aku yakin berkat kepemimpinanmu, perusahaan ini bisa melewati masalah IT tadi dengan baik.”

Raditya hanya menanggapinya dengan anggukan ringan. “Terima kasih, Pak. Tapi saya yakin kedatangan Bapak bukan hanya untuk memuji saya.”

Pak Arya tersenyum tipis. “Kamu benar. Aku ingin menanyakan tentang warisan teknologi dari ayahmu. Aku berharap kamu mau mempertimbangkan untuk melanjutkannya, Radit. Teknologi itu adalah peninggalan besar yang bisa membawa perubahan besar.”

Raditya menghela napas. “Saya belum memikirkannya, Pak. Saat ini perusahaan masih menjadi fokus utama saya.”

Pak A

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 34 Sikap Manis Raditya

    Weekend pun tiba. Seperti rencana kemarin, Raditya sudah bersiap untuk menjemput Alya di rumahnya. Mobilnya berhenti tepat di depan pagar rumah Alya. Ia mengetuk pintu dan tak lama kemudian, pintu terbuka menampilkan sosok Alya yang sudah siap dengan penampilannya yang begitu menawan.Raditya terpaku sejenak. Alya mengenakan dress selutut berwarna biru muda dengan potongan sederhana namun elegan, menonjolkan lekuk tubuhnya dengan anggun. Rambut panjangnya yang biasanya terurai kini ditata dalam gelombang lembut, sebagian diikat ke belakang dengan pita kecil berwarna senada dengan bajunya. Wajahnya berseri di bawah sinar matahari pagi, dan bibirnya yang dihiasi lipstik natural tampak begitu sempurna.“Kamu…” Raditya kehilangan kata-kata. Matanya menelusuri wajah Alya dengan takjub. “Kamu sangat cantik.”Alya tersenyum kecil, namun rona merah langsung menjalari pipinya. “Terima kasih.”Raditya masih menatapnya deng

    Last Updated : 2025-03-04
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 35 Kejutan Untuk Alya

    Raditya masih menggenggam tangan Alya, seakan enggan melepaskannya. Keheningan di antara mereka terasa begitu dalam, seolah ada banyak hal yang ingin mereka katakan, namun tak satu pun dari mereka yang berani memulai.Alya menarik napas dalam dan berusaha mengendalikan debaran jantungnya. “Radit, tadi kamu mau bilang apa?”Raditya menatapnya sejenak, lalu menggeleng dengan senyum tipis. “Nanti saja. Aku tidak ingin mengatakannya di saat seperti ini.”Alya mengernyit. “Kenapa?”Raditya menatap laut yang membentang luas di hadapan mereka. “Karena aku ingin momen itu spesial.”Alya terdiam. Kata-kata Raditya membuatnya semakin penasaran. Namun, sebelum ia bisa bertanya lebih lanjut, seorang staf mendekati mereka dengan sopan.“Tuan Raditya, makan siang sudah disiapkan.”Raditya mengangguk. “Baik. Ayo, kita makan dulu.”Mereka berjalan menuju ruang makan kapal

    Last Updated : 2025-03-05
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 36 Tak Ingin Hanya Menjadi Kekasihmu

    Raditya menutup telepon dengan ekspresi berpikir. Ia menatap Alya yang masih menikmati hembusan angin di tepi pantai, senyum kecil tersungging di bibirnya. Sejujurnya, ia tak ingin buru-buru kembali. Hari ini terasa begitu sempurna, dan ia ingin menikmati setiap momennya bersama Alya.“Ada apa?” tanya Alya, menyadari Raditya yang masih terdiam.“Cuaca katanya akan memburuk dalam beberapa jam ke depan,” ujar Raditya pelan. “Asistenku menyarankan kita kembali ke kapal lebih awal.”Alya menoleh ke langit yang mulai tertutup awan tipis. “Tapi masih terlihat baik-baik saja.”Raditya mengangguk. “Itulah yang membuatku ragu. Aku ingin kita tetap di sini sedikit lebih lama, menikmati tempat ini. Tapi kalau situasinya berubah tiba-tiba, aku tidak ingin mengambil risiko.”Alya terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil. “Mungkin kita bisa tetap di sini, tapi jangan terlalu lama. Aku ingin menikmati

    Last Updated : 2025-03-05
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 37 Keputusan Cinta

    Raditya berdiri di depan pintu rumah Alya, mengenakan setelan jas hitam yang membuatnya terlihat semakin elegan. Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Malam ini adalah malam yang penting, malam di mana ia akan mendengar jawaban Alya.Pintu terbuka perlahan, dan saat itu juga Raditya merasa dunianya berhenti berputar. Di hadapannya, Alya berdiri dengan anggun dalam balutan gaun putih panjang yang jatuh dengan sempurna di tubuhnya. Rambutnya disanggul sederhana dengan beberapa helai rambut yang dibiarkan tergerai, membuatnya terlihat semakin mempesona.Raditya menghela napas takjub. "Alya... kamu... luar biasa malam ini."Alya tersipu, jemarinya meremas clutch kecil yang dipegangnya. "Terima kasih, Radit. Kamu juga terlihat sangat tampan malam ini."Raditya tersenyum, lalu mengulurkan tangan. "Kita berangkat?"Alya mengangguk dan menggenggam tangan Raditya, merasakan kehangatan yang begitu nyata di sana. Raditya menuntunnya ke

    Last Updated : 2025-03-05
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 38 Darian Pradipta

    Raditya merasakan udara di sekitarnya tiba-tiba menjadi berat. Nama itu - Darian Pradipta - terdengar begitu asing, namun sekaligus sangat akrab dalam hidupnya. Ia menatap Alya yang masih menunggu jawaban darinya, ekspresi wanita itu penuh tanda tanya.“Ayahmu? Bukankah beliau sudah tiada?” ulang Alya dengan suara pelan.“Bukan ayah kandung,” jawab Raditya singkat.“Ayah tirimu?” tanya Alya kembali.Raditya mengangguk, lalu berbalik ke arah pelayan. “Bawa dia masuk.”Pelayan itu tampak ragu sejenak sebelum akhirnya membungkuk dan keluar dari ruangan. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka kembali, dan masuklah seorang pria dengan jas abu-abu yang rapi. Wajahnya tegas, dengan sorot mata tajam yang penuh wibawa. Pria itu tidak langsung berbicara. Ia hanya berdiri di ambang pintu, menatap putranya dengan pandangan sulit ditebak.Raditya bangkit dari kursinya, berdiri tegap. “Apa yang Ayah la

    Last Updated : 2025-03-05
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 39 Kasih Tanpa Darah

    Malam itu, Pak Darian pulang ke kediamannya dengan langkah yang lebih berat dari biasanya. Sepanjang perjalanan, pikirannya dipenuhi oleh pertemuannya dengan Raditya dan Alya. Ia tak bisa mengabaikan perasaan ganjil yang menggelayuti hatinya - perasaan yang ia tahu berasal dari kekhawatiran dan ketidakmampuannya menerima kenyataan.Sesampainya di rumah, ia mendapati Bunda Liliana sedang duduk di ruang keluarga, menyeruput teh hangat sambil membaca buku. Wanita anggun itu menoleh begitu melihat suaminya masuk.“Kamu pulang lebih awal,” katanya dengan nada lembut.Pak Darian mengangguk dan melepaskan jasnya, lalu duduk di sofa berhadapan dengan istrinya. Ia menghela napas panjang sebelum berkata, “Aku bertemu Raditya tadi malam,” ungkap Pak Darian.Bunda Liliana mengangkat alisnya. “Oh? Bagaimana kabarnya?”“Dia baik.” Pak Darian terdiam sesaat sebelum melanjutkan, “Dan dia bersama wanita itu, Aly

    Last Updated : 2025-03-06
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 40 Mulai Posesif

    Pagi ini, embusan angin lembut menyapa wajah Alya saat ia melangkah keluar dari rumahnya. Matahari baru saja menampakkan diri di ufuk timur, menyinari jalanan kota yang mulai sibuk. Di depan rumah, sebuah mobil hitam mengilap sudah menunggu dengan mesin menyala. Raditya, atasannya sekaligus pria yang semalam telah ia terima cintanya kini semakin dekat dengannya, turun dari mobil dan membuka pintu untuknya."Pagi, Sayang," sapanya dengan senyum hangat.Alya tersenyum kecil, meski ada sedikit rasa canggung. "Pagi, Pak. Kamu nggak harus jemput aku setiap hari, tahu? Aku bisa naik taksi atau kendaraan umum."Raditya menghela napas dan menutup pintu setelah Alya masuk. Ia berjalan ke sisi lain mobil dan duduk di kursi pengemudi sebelum menatapnya dengan intens. "Di luar kantor, jangan panggil aku Pak. Aku nggak mau kamu capek di jalan, Alya. Aku ingin memastikan kamu aman dan nyaman. Apa itu salah?" tanya Raditya.Alya terdiam sejenak. Ada sesuatu di nada suar

    Last Updated : 2025-03-06
  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 41 Menemui Bunda

    Matahari mulai condong ke barat saat Raditya dan Alya berdiri di depan sebuah mansion megah dengan pilar-pilar tinggi dan ukiran klasik yang memperlihatkan kemewahan keluarga Wijaya. Alya menelan ludah, tangannya yang berada dalam genggaman Raditya terasa dingin."Kamu siap?" tanya Raditya, suaranya lembut namun penuh keyakinan.Alya menatap mata pria di sampingnya, mencari kekuatan. "Aku... tidak tahu. Aku takut mereka tidak menyukaiku."Raditya tersenyum, mengusap punggung tangannya dengan ibu jarinya. "Bunda akan menyukaimu. Aku yakin itu. Pak Darian... itu cerita lain. Tapi aku tidak peduli tentang dia. Yang penting kita di sini untuk Bunda."Alya mengangguk pelan, menarik napas dalam sebelum Raditya mendorong pintu besar di hadapan mereka. Aroma ruangan yang dipenuhi wangi mawar segar langsung menyambut mereka, sementara marmer putih mengkilap berpendar di bawah cahaya lampu kristal.Di tengah ruangan, seorang wanita elegan berdiri dengan seny

    Last Updated : 2025-03-06

Latest chapter

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 109 Kembali ke Negeri Asal

    Matahari pagi menyinari Mansion keluarga Wiranagara dengan lembut, seakan ingin menghangatkan suasana yang penuh haru. Di ruang keluarga, Alya dan Raditya duduk bersama Bunda Clarissa, Kakek Bakhtiar, dan Nenek Aiko. Hari ini, mereka akan berpamitan.Nenek Aiko menggenggam tangan Alya erat, matanya berkaca-kaca. "Sayang, seminggu terasa begitu cepat. Nenek masih ingin bersama kalian lebih lama."Alya tersenyum lembut. "Aku juga, Nek. Rasanya belum cukup waktu untuk menghabiskan momen bersama kalian. Tapi... ini bukan perpisahan selamanya."Raditya menatap neneknya dengan penuh kasih. "Nenek harus menjaga kesehatan. Jangan lupa minum obat dan makan makanan sehat, ya."Nenek Aiko mengangguk pelan. "Tentu sayang, tentu. Jika nenek sudah sehat, nenek akan ke Nusant mengunjungi kalian."Alya menggenggam tangan neneknya. "Semoga kondisi nenek semakin sehat, hingga kita bisa bertemu kembali di Nusant ya, Nek."Bunda Clarissa menatap menantunya dengan penuh kehangatan, lalu tersenyum jahil. "

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 108 Sangat Romantis

    Alya menyandarkan kepalanya di bahu Raditya, menikmati semilir angin pagi yang menyentuh kulitnya dengan lembut. Sementara itu, Raditya menggenggam tangannya erat, seakan meyakinkan bahwa kebahagiaan ini akan bertahan selamanya."Radit, sebenarnya kita mau ke mana?" tanya Alya, mencoba mencari tahu rahasia yang disimpan suaminya.Raditya tersenyum penuh misteri. "Kalau aku kasih tahu sekarang, nggak seru dong. Yang jelas, kamu pasti suka."Alya mengerucutkan bibirnya. "Kamu selalu suka bikin aku penasaran."Raditya tertawa kecil dan mencubit ujung hidung Alya. "Karena kamu selalu terlihat lucu kalau penasaran."Alya mendengus pelan, tapi tak bisa menahan senyum. "Baiklah, aku ikut saja. Tapi kalau ternyata aku nggak suka tempatnya, siap-siap ditagih kompensasi.""Siap, Nyonya Raditya," jawab Raditya santai.Setengah jam kemudian, mereka sudah bersiap dan masuk ke dalam mobil. Raditya yang menyetir, sementara Alya duduk di sebelahnya, sesekali melirik ke arah suaminya yang terlihat ten

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 107 Dua atau Tiga Anak

    Setelah cukup lama berendam dalam kehangatan, Alya menyandarkan kepalanya ke dada Raditya, merasa begitu nyaman dalam pelukannya."Radit..." panggilnya pelan."Hmm?" Raditya merespons sambil mengusap lembut lengan istrinya di bawah air."Kita bisa seperti ini terus nggak?" tanya Alya, suaranya terdengar sedikit mengantuk.Raditya terkekeh kecil. "Maksudmu berendam terus di bathtub? Bisa sih, tapi nanti kita jadi ikan," canda Raditya.Alya tertawa kecil dan mencubit lengan suaminya. "Bukan itu maksudku. Maksudnya, bisa nggak kita terus bahagia kayak gini?"Raditya menghela napas, lalu mencium puncak kepala Alya. "Tentu bisa. Aku akan pastikan itu terjadi."Alya tersenyum puas. "Kalau begitu, ayo keluar. Aku sudah cukup segar."Raditya mengangguk, lalu membantu Alya bangkit. Setelah membungkus tubuh istrinya dengan handuk, ia sendiri mengeringkan tubuhnya dengan santai.Saat mereka keluar dari kamar mandi, Raditya lebih dulu mengenakan pakaian santainya. Sementara itu, Alya sibuk memili

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 106 Romantisme Pasangan Halal

    Cahaya matahari pagi yang masuk melalui celah tirai membuat Alya menggeliat pelan. Tubuhnya terasa sedikit lelah setelah malam panjang yang mereka lalui semalam. Ia merenggangkan kedua tangannya di atas kepala, mendesah pelan. Raditya yang duduk di tepi ranjang hanya tersenyum, merasa istrinya begitu menggemaskan."Sayang, kamu sudah bangun?" suara serak Alya terdengar manja.Raditya mengulurkan tangan, mengusap lembut pipi istrinya. "Sudah dari tadi. Aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kita."Alya membuka matanya perlahan, menatap Raditya yang sudah tampak segar. "Apa itu?"Raditya tersenyum kecil. "Bathup sudah aku isi air hangat. Aku tahu kamu butuh merilekskan tubuh setelah..." ia berhenti sejenak, menatap Alya dengan penuh arti, "setelah gemuranku semalam, bahkan kita semalam sama- sama mencapai pelepasan tiga kali, apa kamu ingat sayang?" goda Raditya.Alya yang masih dalam keadaan setengah sadar langsung memerah wajahnya. Ia menarik selimut m

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 105 Honeymoon in Shirakawa-go Japan

    Pagi itu, suasana di kediaman keluarga terasa hangat. Alya dan Raditya bersiap untuk berangkat honeymoon ke salah satu daerah di Jepang, tepatnya ke Shirakawa-go, desa tradisional dengan pemandangan salju yang romantis. Mereka berpamitan kepada Kakek Bakhtiar, Nenek Aiko, dan Bunda Clarissa."Kalian hati-hati di sana. Nikmati bulan madu kalian, jangan lupa kabari kalau sudah sampai," ujar Kakek Bakhtiar."Raditya, jaga Alya baik-baik. Jepang itu indah, tapi tetap waspada, ya," kata Nenek Aiko.Raditya menggenggam tangan Alya erat, "Tentu saja, Nek. Aku nggak akan membiarkan Alya sedikit pun terluka," jawab Raditya.Bunda Clarissa tersenyum lembut, "Alya, sayang. Jangan terlalu manja sama Raditya, nanti dia makin posesif," ujar Bunda Clarissa.Alya yang mendengarnya otomatis tertawa kecil, "Sudah terlanjur, Bun. Radit memang posesif dari dulu," kata Alya.Raditya hanya menatap Alya dengan mata tajam penuh arti, membuat Alya tersipu.**

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 104 Permintaan Haruto

    Malam itu, suasana di kediaman keluarga Bakhtiar terasa berbeda. Setelah perbincangan serius siang tadi, Kakek Bakhtiar akhirnya mengambil keputusan."Kita akan bertemu dengan Haruto nanti malam di ruang khusus," ucap Kakek Bakhtiar dengan suara mantap. "Rei, pastikan dia dalam kondisi yang pantas untuk berbicara dengan kita. Suruh dia mandi dan bersihkan diri. Aku yakin keadaannya sekarang tidak baik-baik saja."Rei mengangguk dengan hormat. "Baik, Tuan. Saya akan mengurusnya."Beberapa jam kemudian, Rei memasuki ruang bawah tanah tempat Haruto ditahan. Haruto tampak duduk diam di sudut ruangan, tubuhnya terlihat lelah, dengan wajah yang penuh dengan bekas luka dan kotoran. Rei melipat tangannya di depan dada, menatap pria itu dengan ekspresi netral."Bangun. Tuan Bakhtiar ingin bertemu denganmu malam ini. Tapi sebelum itu, kau harus mandi dan membersihkan diri. Pakaiannya sudah disiapkan."Haruto mengangkat kepalanya, menatap Rei dengan sorot mat

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 103 Seminggu Untuk Honeymoon

    Alya menarik napas dalam, hatinya berdebar kencang. Ia tahu ini bukan keputusan yang mudah, tetapi ia harus mengatakannya. Ruangan terasa lebih sunyi dari biasanya, hanya suara angin lembut dari luar jendela yang berbisik pelan. Dengan suara pelan namun tegas, ia mulai berbicara, “Nenek, Kakek, Bunda, sebenarnya kami ingin kembali ke Nusant.”Ruangan mendadak membeku. Semua mata tertuju padanya. Clarissa yang tadinya masih menggenggam tangan Nenek Aiko terdiam, sementara Kakek Bakhtiar mengerutkan keningnya, mencoba memahami maksud Alya lebih dalam. Nenek Aiko, yang baru saja merasakan kebahagiaan bertemu kembali dengan putrinya, kini menatap Alya dengan pandangan penuh kebingungan dan kesedihan.“Sayang, kenapa tiba-tiba? Apa ada sesuatu yang mengganggumu di sini?” tanya Nenek Aiko dengan suara penuh harap, sedikit gemetar.Alya menggeleng, senyum lembut tetapi sendu terukir di wajahnya. “Bukan begitu, Nek. Aku sangat bahagia bisa

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 102 Kehangatan yang Lama Hilang

    Siang itu, Kakek Bakhtiar, Alya, dan Raditya berjalan menuju ruang perawatan Nenek Aiko di rumah sakit. Wajah Nenek Aiko terlihat lebih segar dari sebelumnya, meski masih terlihat lelah."Bagaimana perasaanmu hari ini, Nek?" tanya Alya lembut sambil menggenggam tangan Nenek Aiko.Nenek Aiko tersenyum tipis. "Jauh lebih baik, sayang. Apa kita benar-benar akan pulang hari ini?"Kakek Bakhtiar mengangguk. "Tentu saja. Aku sudah siapkan semuanya. Kita akan pulang ke mansion."Raditya membantu merapikan barang-barang Nenek Aiko. "Kami sudah menyiapkan sesuatu yang istimewa di rumah, Nek.""Sesuatu yang istimewa?" Nenek Aiko menatap mereka dengan bingung."Nanti juga Nenek akan tahu," kata Alya dengan senyum penuh arti.Setelah semua siap, mereka meninggalkan rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Nenek Aiko terlihat lebih bersemangat, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa penasaran. Mobil yang membawa mereka melaju dengan tenang di jalanan kota

  • CERAI DARIMU, CEO JENIUS POSESIF DATANG PADAKU   BAB 101 Selamat Tinggal Reinhardt

    Malam semakin larut di mansion Raditya. Hanya suara ketikan keyboard dan hembusan napas Alya yang terdengar di ruangan itu. Raditya menatap layar dengan penuh konsentrasi, jari-jarinya bergerak cepat menulis barisan kode yang akan menjadi pukulan terakhir bagi Reinhardt."Radit, mereka sedang mencoba reboot sistem mereka," lapor Alya.Raditya mengangguk. "Bagus. Itu berarti mereka masih mencoba bertahan. Aku sudah menyiapkan kejutan terakhir. Kali ini, aku akan benar-benar mengakhiri semuanya."Alya mengamati layar dengan seksama. "Apa yang kamu rencanakan?"Raditya tersenyum tipis. "Aku akan menyusup ke server utama mereka dan menanamkan worm yang tidak hanya akan melumpuhkan AI mereka, tetapi juga menghapus seluruh jejak digital mereka. Semua data, semua koneksi- akan musnah dalam hitungan detik."Alya mengangkat alisnya. "Kamu yakin tidak akan ada yang tersisa?"Raditya mengangguk. "Aku tidak akan memberinya kesempatan lagi. Kali ini, Rei

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status