Share

Bab 112 Seperti Tahanan

"Loh, Ervan?" Nurma terkejut saat melihat kehadiran Ervan di meja makan, esok paginya. Ia yang baru saja meletakkan sayur asam di atas meja seketika menghampiri Ervan. "Van, kamu kok di sini? Gea mana? Kamu tinggal sendirian di Semarang?"

Ervan hanya mengangguk. Jujur saja, dirinya sudah lelah dengan semua ini. Ingin hidup tenang bersama sang istri, namun ada saja hal yang mengganggu kehidupannya. Entah sampai kapan dirinya akan menjalani kehidupan seperti ini.

"Mama tanya aja sama Papa," ucap Ervan dengan nada ketus.

Nurma mengernyit. "Maksud kamu apa? Kenapa bawa-bawa Papa?"

"Ya karena ini ulahnya!" Ervan yang geram langsung berseru sambil menggebrak meja makan. Setelah itu, tangan kanannya terkepal di atas meja. "Semua ini karena ulah Papa! Dia yang bawa Ervan ke sini secara paksa! Bahkan dia ancam mau bunuh Gea kalau aku nggak turuti keinginan dia!"

"BANGSAT!"

Brak! Ervan meninju meja makan sampai membuat tangannya terluka. Namun ia tidak peduli. Ervan hanya ingin meluapkan kekesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status