Share

Bab 116 Teror Tengah Malam

Sesuai yang diucapkan Ervan siang tadi, malam harinya, tepat pukul 20.00 WIB, Ervan sudah keluar dari kamar sambil membawa tas ransel berisi beberapa pakaian dan dokumen lainnya. Ia meminta bantuan Fahri dan Herman untuk menemaninya pergi ke Semarang. Herman dan Fahri sudah standby menunggu di pekarangan rumah Bagus, bersama taksi online yang sudah dipesan.

Ervan menuruni satu per satu anak tangga dengan cepat. Mengabaikan seruan kencang dari arah ruangan lain yang ada di lantai dua. Suara itu tidak lain adalah suara Bagus. Ervan sedikit berlari menuju pintu rumah.

Namun, langkahnya terhenti ketika sebuah suara lembut menginterupsinya. “Kamu mau kemana, Van?”

Itu suara Nurma. Wanita itu baru saja selesai membereskan dapur dan meja makan. Nurma terkejut saat melihat Ervan berlari ke arah ruang tamu, dan dengan sigap Nurma segera mengikuti putranya itu.

“Kamu mau kemana? Ini udah malam, Van,” tutur Nurma sekali lagi.

Ervan berbalik badan, dan menatap Nurma. Tatapan teduh yang Nurma beri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status