Share

Bab 117 Senjata Makan Tuan

Pukul 05.00 pagi, Gea terbangun dari tidurnya. Ia sedikit mengangkat kepala dan melihat suaminya masih tertidur pulas sambil memeluk tubuhnya. Suara dengkuran halus pun terdengar jelas di telinga Gea. Senyum Gea terkembang. Kehadiran Ervan membuat Gea merasa bahagia dan jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Semalam, Ervan tiba di rumah pada pukul 22.00 malam. Gea terkejut saat mendengar suara ketukan pintu dari arah luar, dan tidak langsung membukanya. Ia memilih mengintip dari jendela terlebih dulu—memastikan bahwa yang datang bukanlah orang jahat. Setelah melihat perawakan suaminya, barulah Gea segera membuka pintu dan memeluk Ervan dengan erat. Melepas rasa rindu yang teramat dalam.

Jujur saja, sejak kepergian Ervan, Gea tidak nyenyak tidur dan tidak memiliki nafsu makan. Hanya sekadar minum air putih dan memakan sebungkus roti. Gea merasa hidupnya terasa hampa tanpa kehadiran suaminya. Bahkan Gea tidak peduli dengan ponselnya yang dibiarkan mati begitu saja, setelah sebelumnya Gea se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status