Beranda / CEO / CEO Kejam yang Jatuh Cinta / Bab 52# Mengulang Sesuatu

Share

Bab 52# Mengulang Sesuatu

Penulis: Ayu novianti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Silahkan,” ucap Sean lagi.

Pria itu menyodorkan tangannya seolah menunggu Valerie untuk memasangkan cincin itu di jarinya. Karena sudah mengerti dan tidak ingin lagi menanyakan apapun, Valerie langsung mengeluarkan cincin itu dari kotaknya, dan memasangnya di jari manis Sean.

“Sudah,” ujar Valerie singkat.

Karena Valerie sudah melakukan tugasnya sesuai keinginan Sean, dia menduga bahwa Sean akan melepaskan dirinya dan membiarkannya pergi setelah itu. Jadi tanpa menunggu lagi, Valerie lantas hendak beranjak.

“Masih belum selesai,” kata Sean.

Mendengar hal itu, Valerie hanya bisa menatapnya dengan tatapan seolah bertanya. “Ada apa lagi?” tanya Valerie.

Tetapi bukannya menjawab, Sean malah kembali menggenggam tangan Valerie dan mengajaknya pergi lagi. Kali ini, mereka pergi menuju kamar tidur Valerie.

“Apa yang akan kamu lakukan?” tanya Valerie begitu Sean membuka pintu kamar tidurnya.

Karena memerlukan bantuan Valerie, Sean lantas menjawab, “Kamu juga harus memakai cincin milik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 53# Berlagak Aneh

    Beberapa hari kemudian setelah kejadian cincin pernikahan waktu itu, sejak itu Sean menjadi semakin sibuk di kantor. Jika sebelumnya Valerie yang pulang larut kerena disibukan dengan urusan pekerjaan, maka kali ini giliran Sean.Jika Sean pulang selepas waktu makan malam, dia juga akan terus bekerja di ruangan kerjanya yang berada di rumah. Dia tampaknya sudah kembali menjadi Sean yang gila kerja sekarang. Dia juga tidak lagi mengganggu Valerie, dan sepertinya itulah yang Valerie inginkan.Pagi itu ketika Sean berangkat ke kantor, dia merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Entah mengapa dia merasa lemas hari ini. Ketika mobilnya sampai di parkiran, bertepatan dengan itu Putra juga baru saja tiba.Melihat Sean yang baru saja turun dari mobilnya, Putra lantas bergegas untuk menyapa, “Selamat pagi, bos!” sapa Putra dengan bersemangat.Tetapi begitu Putra memperhatikan wajah Sean, dia menjadi kebingungan. Masalahnya, Sean tampak se

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 54# Yang Ditunggu

    Setelah memutus panggilannya dengan Putra, Valerie tidak langsung pergi menuju kantor milik Sean. Dia lebih dulu menyiapkan bubur di dapur kantor. Jika Sean memang sedang demam dan kurang enak badan, maka seharusnya dia memakan makanan yang mudah dicerna lebih dulu.Setelah menyiapkan makanan, barulah Valerie bergegas menuju kantor Sean. Ketika menelpon tadi, dia juga sudah meminta kepada Putra agar meminta resep obat dari dokter, dan ternyata Sean juga memiliki dokter keluarga.“Dia benar-benar membuat panik,” ucap Valerie.Masalahnya, bukan hanya Valerie yang dia buat panik. Putra yang melihat perubahan Sean juga pasti menjadi panik. Jika dia memang merasa tidak sehat, maka seharusnya dia tidak perlu berangkat ke kantor dan berdiam diri saja di rumah.Sebenarnya Valerie juga membelikan beberapa cemilan, dan akan memberikan itu karyawan Sean nanti. Mendengar cerita Putra saja, sudah bisa membuat Valerie membayangkan sikap Sean

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 55# Aku Akan Menemanimu

    Valerie berjalan untuk meletakkan tasnya sementara Sean masih berdiri dengan keadaan yang sama sejak tadi. Tetapi begitu dia merasakan pening di kepalanya, Sean lantas duduk kembali. Dia ingin memejamkan mata sejenak, namun khawatir jika Valerie bisa saja pergi jika dia melakukan hal itu.Begitu meletakkan tasnya, Valerie mengambil secangkir teh hangat yang tadi dibawakan oleh Putra. Dia memang meminta itu tadi. Tanpa menunggu lagi, Valerie segera menuju ke arah Sean dan meletakan cangkir itu dihadapannya.“Bagaimana keadaanmu?” tanya Valerie memastikan.“Sepertinya sedikit buruk,” jawab Sean.Valerie mendekat ke samping kiri Sean dan meletakkan telapak tangannya di dahi pria itu. “Kamu demam,” ucap Valerie.Meski Sean merasa kaget karena melihat keberadaan Valerie di ruangannya, dia masih tidak menanyakan hal itu. Saat ini dia hanya ingin agar Valerie tidak lagi menjauh darinya.&l

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 56# Bubur Pertama

    Valerie berjalan untuk meletakkan tasnya sementara Sean masih berdiri dengan keadaan yang sama sejak tadi. Tetapi begitu dia merasakan pening di kepalanya, Sean lantas duduk kembali. Dia ingin memejamkan mata sejenak, namun khawatir jika Valerie bisa saja pergi jika dia melakukan hal itu.Begitu meletakkan tasnya, Valerie mengambil secangkir teh hangat yang tadi dibawakan oleh Putra. Dia memang meminta itu tadi. Tanpa menunggu lagi, Valerie segera menuju ke arah Sean dan meletakan cangkir itu dihadapannya.“Bagaimana keadaanmu?” tanya Valerie memastikan.“Sepertinya sedikit buruk,” jawab Sean.Valerie mendekat ke samping kiri Sean dan meletakkan telapak tangannya di dahi pria itu. “Kamu demam,” ucap Valerie.Meski Sean merasa kaget karena melihat keberadaan Valerie di ruangannya, dia masih tidak menanyakan hal itu. Saat ini dia hanya ingin agar Valerie tidak lagi menjauh darinya.&l

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 57# Rekor Baru

    Baru saja Valerie dan Putra kembali ke ruang kerja Sean untuk memeriksa keadaan pria itu, mereka malah menemukan Sean yang berjalan keluar dari kamar pribadinya.Sean yang mendapati Valerie datang bersama dengan Putra, lantas berjalan mendekat. “Sepertinya saya hanya tertidur sebentar,” ucap Sean.Mendengar hal itu, Putra dan Valerie saling menatap satu sama lain. Mereka berdua bersikap seolah tidak setuju dengan ucapan Sean barusan.“Ada apa?” tanya Sean yang menyadari ada kejanggalan disana.“Itu benar, kamu hanya tidur sebentar,” kata Valerie. “Hanya tiga jam jika aku tidak salah,” lanjut Valerie lagi.Valerie beranjak untuk mengambil barang-barangnya, sementara Sean hanya bisa terdiam di tempat.“Ti-tiga jam?” ujar Sean sembari menatap ke arah Putra yang kini sedang berdiri di hadapannya.Tidak seperti Valerie yang langsung memberikan jawaban,

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 58# Mencari Alasan

    Sesampainya mereka di rumah, Sean langsung membukakan pintu mobil untuk Valerie. Dia bahkan memutari mobil itu lebih dulu, dan tidak membiarkan Putra melakukannya.Melihat Sean yang membukakan pintu mobil untuknya, Valerie lantas tersenyum. Dia meraih uluran tangan Sean dan beranjak dari posisinya. “Terimakasih,” ucap Valerie.Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Sean bisa melihat senyuman manis Valerie yang kini memang ditujukkan untuk dirinya.Karena tugas Putra sudah selesai, dia lantas pamit untuk pergi. Dia sudah cukup menjadi nyamuk diantara pasangan suami istri itu sejak tadi.“Kalau begitu aku permisi,” pamit Putra.“Baiklah, terimakasih,” kata Valerie.Begitu mobil yang dikendarai Putra meninggalkan halaman, saat itu mobil Valerie juga tiba. Setidaknya dia tidak perlu merasa khawatir jika mobilnya hilang.“Tunggu sebentar, aku harus mengambil kunci mo

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 59# Tidur Sekamar

    Valerie yang melihat itu juga tidak langsung bertindak. Dia memikirkan beberapa hal terlebih dulu.Kontrak pernikahan mereka memang akan segera berakhir, dan Valerie mulai menyadari perubahan pada sikap Sean. Dia seharusnya membantu pria itu agar hidup lebih baik, jadi pernikahan mereka tidak akan berakhir dengan sia-sia.Setelah memikirkan tentang hal itu, Valerie mulai mengambil keputusan. Dia sudah menemani Sean hari itu dan melihat betapa sikapnya berubah hanya karena ditemani dirinya. Jika itu benar, maka seharusnya Valerie bisa menemani pria itu lebih lama.Jadilah Valerie berjalan mendekat ke arah Sean dan berdiri di sampingnya. “Kamu masih belum sehat, tidak baik berdiri diluar terlalu lama,” ucap Valerie yang mencoba untuk menjelaskan.Meski begitu, Sean masih saja diam di posisinya sejak tadi. Entah mengapa dia bersikap seperti anak kecil yang sedang merajuk pada ibunya saat ini. Atau lebih tepatnya, seorang suami yan

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 60# Sehat Kembali

    Keesokan harinya ketika Valerie terbangun, dia merasakan ada sesuatu yang berat menimpa perutnya. Ketika menatap sekeliling, dia tersadar bahwa semalam dia tidur di kamar Sean. Valerie menatap ke arah perutnya, dan mendapati Sean yang memeluk pinggangnya dengan erat.“Apa dia memelukku seperti ini sejak semalam?” pikir Valerie.Valerie bergerak perlahan dan berusaha untuk menatap jam yang terletak diatas nakas samping tempat tidur. Tetapi karena terlalu banyak bergerak, itu malah membuat Sean terbangun dari tidurnya.Sean kembali mengeratkan pelukannya dan membuat Valerie kembali ke posisinya semula. “Good morning,” ucap Sean dengan suara berat khas orang yang baru bangun tidur.Sean membuka kedua matanya, dan hal pertama yang dia lihat adalah sepasang mata indah berwarna coklat yang kini juga sedang menatap ke arahnya.“Good morning too,” balas Valerie. “Bagaimana tidurmu semalam?&rdquo

Bab terbaru

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 113- Adegan Intim

    Sean perlahan menindih Valerie, tubuh mereka berdekatan begitu erat, hingga mereka bisa merasakan setiap detak jantung yang saling berirama. Tatapan Sean seolah mengatakan sesuatu yang mendalam, seolah-olah dia telah menunggu momen ini selama bertahun-tahun.“Tunggu, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Valerie meski dia sudah tahu maksud keinginan Sean.“Aku akan melakukan hal yang seharusnya aku lakukan sejak lama,” balas Sean.Sean menatap Valerie dengan lekat. Dia semakin mendekatkan wajahnya, dan kedua tangannya bahkan menahan lengan Valerie di samping kepalanya."Babe... aku tidak bisa menahan diri lagi," ucap Sean dengan suara yang berat, penuh dengan keinginan yang selama ini ia pendam. "Tolong, jangan hentikan aku kali ini."Valerie tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum lembut dan membelai wajah Sean dengan jemarinya. Sentuhan itu membuat Sean semakin tergoda. Dia mendekatkan wajahnya ke Valerie, dan dalam sekejap, bibir merek

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 112- Meminta Izin

    Setelah pulang kerja, Valerie segera menelpon Sean untuk berbicara tentang rencana kepergiannya besok. Suara Sean terdengar berat di ujung telepon, dan Valerie merasakan kerinduan pria itu yang semakin mendalam."Hey, babe. Kamu masih di London?" tanya Valerie sambil meregangkan tubuhnya setelah seharian bekerja."Iya, babe. Masih ada beberapa urusan di sini," balas Sean dengan nada yang terdengar lelah namun hangat. "Ada apa? Kamu sudah merindukanku?" lanjutnya dengan nada menggoda.Valerie tersipu, merasa pipinya sedikit memerah mendengar kata-kata Sean yang selalu berhasil membuatnya tersipu. "Iya, aku merindukanmu,” jawab Valerie yang selalu bisa membuat jantung Sean berdetak lebih cepat. “Tapi aku punya undangan pernikahan besok," kata Valerie lagi, mencoba terdengar lebih tenang.Sean tiba-tiba menegakkan tubuhnya. Terdengar juga perubahan dalam nada suaranya. "Pernikahan? Kalau begitu, aku akan pulang sekarang juga," ucap Sean dengan tegas, tan

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 111- Berpisah Jarak

    Ketika Valerie berada di kantor menjelang makan siang, dia mendapat panggilan dari Sean. Ponselnya bergetar di atas meja, dan seketika nama suaminya muncul di layar. Valerie mengangkat panggilan itu dengan senyuman kecil di wajahnya."Hey, babe," sapanya.Di seberang sana, Sean terdengar sedikit lesu. “Babe, aku kangen,” ucap Sean.Wajah Sean yang muncul di layar itu memang terlihat lesu. Dia menyugar rambutnya sembari mengerucutkan bibir.Valerie tertawa melihat itu. Dia menjepit rambutnya yang sejak tadi tergerai. Dia bahkan membuka kancing kemejanya hingga dua kancing, dan itu membuat Sean semakin panas sendiri.“Babe..” panggil Sean. “Aku tahu kamu sengaja memancingku,” lanjut Sean.Sean menatap dengan serius, dan berbicara lagi, “Aku akan kembali besok,” kata Sean.“Baiklah, babe,” balas Valerie.Sebenarnya ketika menelpon Valerie, dia memiliki ide lain. Jadilah dia kembali melan

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 110- Luar Kota

    Keesokan paginya, Sean bangun lebih awal dari biasanya, siap berangkat ke London seperti yang ia katakan semalam. Suasana pagi itu terasa hangat, meski keduanya tahu bahwa Sean akan pergi untuk beberapa hari. Valerie, seperti biasa, sudah bangun dan sibuk mempersiapkan keperluan Sean. Ia memilihkan pakaian, menata dasi, dan memastikan segala kebutuhan suaminya terpenuhi.Sean memandangi Valerie dari belakang. Ada perasaan hangat di dalam hatinya, meski ada sedikit kecemasan juga. Tanpa berpikir panjang, Sean mendekati Valerie yang tengah berdiri di depan cermin, merapikan rambutnya. Sean langsung memeluk pinggang Valerie dari belakang, menariknya ke dalam pelukannya dengan erat.Valerie yang sedikit terkejut, berhenti sejenak dan menatap Sean lewat pantulan di cermin. "Ada apa?" tanyanya, suaranya lembut tapi terdengar sedikit penasaran.“Sepertinya kamu masih marah kepadaku, babe,” ucap Sean dengan nada manja, sementara ia mengeratkan pelukannya. Valerie

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 109- Di Bawah Langit Berbintang

    Malam itu, Putra dan Clara akhirnya bertemu di taman yang sama, meski awalnya Clara hendak mencari Valerie. Ketika Clara tengah berjalan, Putra tiba-tiba menghentikan langkahnya dengan sebuah sapaan. “Hai!” sapa Putra dengan senyum di wajahnya.Clara yang mendengar sapaan itu terkejut. Dia langsung berusaha berbalik, namun Putra cepat menghentikannya. “Cla,” panggil Putra lagi dengan suara yang lebih lembut.Clara memutar tubuhnya kembali, terpaksa harus menatap Putra, lelaki yang sudah lama tidak dia temui. Putra tersenyum kikuk sambil menggaruk belakang kepalanya.“Lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?” tanya Putra dengan nada yang terdengar lebih akrab dari sebelumnya.Clara berusaha untuk tetap tenang, meski dalam hatinya jantungnya berdetak sangat cepat. Dia tidak tahu harus mengatakan apa, namun dia berusaha menjaga ekspresinya tetap datar. "Yah, aku baik," jawab Clara dengan singkat.Putra menatap Clara

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 108- Bertemu

    Sean mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Valerie, "Aku akan menjemputmu sore ini, babe."Di sisi lain Valerie yang saat itu sedang memeriksa laporan di komputernya, lantas menatap layar ponselnya yang menampilan pesan dari Sean. Begitu membacanya, Valerie hanya diam saja. Dia juga tidak langsung membalas. Sean menggenggam ponselnya dengan erat, menunggu jawaban istrinya. Tetapi hingga beberapa menit kemudian, masih tidak ada balasan dari Valerie. Akhirnya karena tidak tahan lagi, Sean lantas menelponnya. Panggilan itu berdering hingga beberapa detik. Pada panggilan pertama itu, Valerie memilih mengabaikannya. Hingga panggilan yang kedua, Valerie masih diam saja. “Entah apa yang dia rencanakan sekarang,” ujar Valerie.Ketika ponselnya kembali berdering pada panggilan yang ketiga, Valerie langsung menjawabnya.Menyadari bahwa pesannya sudah dijawab, Sean lantas berbicara dengan terburu-buru. “Babe.. Apa kamu sedang d

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 107- Informasi Rinci

    Ketika hari menjelang subuh, Sean terjaga dengan pikiran yang masih mengganjal tentang Valerie dan Clara. Dia menatap layar ponselnya, kemudian mengetik pesan yang ditujukkan kepada Putra.“Carikan informasi teman istriku bernama Clara. Sedetail mungkin,” tulisnya, lalu mengirim pesan itu tanpa ragu.Sean kembali berbaring di samping Valerie, meskipun masih tidak bisa menutup matanya setelah berjam-jam.Ketika matahari mulai terbit, Valerie menggeliat pelan dan merasakan sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya. Dia menoleh ke belakang dan mendapati Sean yang sedang menutup matanya.Valerie berbalik untuk menatap pria itu sejenak, lantas menghembuskan napas pelan. Dia menyingkirkan lengan Sean, dan hendak beranjak.Hanya saja saat itu, Sean ternyata tidak benar-benar terlelap. Dia menarik Valerie lebih dekat dalam pelukannya, dan meletakkan dagunya di bahu Valerie.“Selamat pagi, babe,” ucap Sean.Valerie mengusap rambut Sean

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 106- Gagal Bertemu

    Setelah membayar belanjaan, Valerie dan Clara mengantri untuk membayar di kasir. Antrian cukup panjang sore itu, membuat keduanya harus berdiri lebih lama dari yang diharapkan. Clara mencoba mengalihkan perhatian dengan membicarakan hal-hal ringan. "Val, kamu yakin Putra tidak akan muncul tiba-tiba lagi?" tanya Clara dengan sedikit khawatir, mengingat pertemuan singkat mereka sebelumnya yang sudah cukup membuatnya gugup.Valerie tersenyum menenangkan, menepuk punggung Clara dengan lembut. "Jika dia datang, bukankah itu lebih baik?” ucap Valerie.Dia sengaja tidak mengatakan bahwa dia sudah meminta Sean untuk datang bersama dengan Putra tadi. Semoga saja Sean benar mendengarkan permintaannya.Clara terdiam sejenak, dan tentu saja hatinya masih berdebar kencang. Sesaat setelah selesai membayar belanjaan, Valerie melihat Sean mendekat ke arah mereka, namun kali ini dia sendirian.“Babe..” panggil Sean sembari tersenyum dengan begitu tampan.Ha

  • CEO Kejam yang Jatuh Cinta   Bab 105- Hampir Bertemu

    Sore itu, jam menunjukkan hampir pukul empat, dan Valerie serta Clara memutuskan untuk pergi lebih awal dari kantor. Mereka berencana memeriksa penjualan produk mereka di sebuah supermarket, seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Valerie membereskan barang-barangnya, memastikan tidak ada yang tertinggal. Sesekali dia melirik ke arah Clara yang tampak terburu-buru, seolah ingin cepat keluar dari ruangannya."Kenapa tergesa-gesa? Tenang saja, supermarketnya tidak akan ke mana-mana," canda Valerie, menatap sahabatnya dengan senyum simpul.Clara tertawa kecil. "Aku cuma ingin cepat menyelesaikan ini dan pulang. Rasanya aku butuh istirahat." balas Clara.Karena sebelumnya Valerie sudah membawa tas dan barang-barangnya ke ruangan Clara, jadilah dia tidak perlu lagi kembali ke ruangannya. Mereka berdua lantas keluar dari kantor, dan melangkah menuju mobil Valerie. Hanya saja di sela perjalanan mereka, Valerie baru teringat akan sesuatu. Dia

DMCA.com Protection Status