Share

Bab 312

Penulis: Natasha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-07 18:00:00
Jeremy menyerahkan makanannya kepada Thasia. "Kamu ingin aku suapi?"

Perkataan Jeremy terdengar datar.

Thasia tidak percaya pria itu akan menyuapinya.

Thasia berkata dengan dingin, "Aku nggak ingin makan, memangnya aku nggak boleh memutuskan aku mau makan atau nggak?"

Jeremy terdiam.

Namun, detik berikutnya dia menyodorkan sendok berisi nasi ke mulut Thasia.

Saat ini Jeremy menatap Thasia dengan lekat.

Tatapannya sudah tidak dingin dan tajam seperti sebelumnya.

Thasia tertegun.

Jeremy dengan perlahan berkata, "Kamu harus makan."

Perkataannya sangat lembut.

Thasia merasa terkejut karena diperlakukan dengan lembut, dia pun segera mengambil sendok dari tangan Jeremy. "Biar aku sendiri saja."

Karena takut Jeremy akan bertindak seperti itu lagi, Thasia segera memakannya beberapa suap.

Jeremy dengan penuh perhatian mengambilkan air untuknya. "Pelan-pelan, jangan sampai tersedak."

Thasia tidak menjawab, tapi dia merasa terkejut melihat tindakan Jeremy.

Sebelum dia berbicara, Jeremy sudah buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 313

    Masalah ini dulu tidak pernah dibahas, jika sekarang dibahas, Thasia merasa sedikit tidak senang. "Aku ini sekretarismu, di garasimu ada banyak mobil, untuk apa aku punya mobil?"Namun, tindakan Jeremy ini seperti ingin membuat Thasia tetap berada di sisinya."Kamu nggak bisa pakai mobilku terus atau panggil taksi."Jeremy duduk di belakang, karena Thasia sedang mengemudi, jadi tatapannya terus ke depan, Jeremy tidak bisa melihat ekspresinya.Namun, dari nada Thasia, Jeremy bisa merasakan bahwa Thasia memang tidak tertarik pada hal ini.Thasia berkata dengan datar, "Aku mengemudi mobilmu karena urusan kantor. Kalau ... aku sampai mempunyai mobil seharga puluhan juta, orang-orang akan berpikir aku yang sebagai sekretarismu malah membeli mobil murahan. Maka bukannya nanti kamu yang akan malu?"Perkataan Thasia terdengar jelas.Jeremy menutup bibir tipisnya.Namun, sebelum dia berbicara, Thasia sudah berkata lagi, "Kalau aku membeli mobil mewah, maka nggak sesuai dengan statusku, nanti ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 314

    Setelah Jeremy berpikir sebentar, dia memutuskan untuk pergi dengan Sisilia. "Ayo pergi."Thasia pun ditinggal sendirian.Dia tidak menyangka dirinya akan ditinggalkan di ruang VIP bersama asistennya Sisilia.Terutama dia teringat perayaan sebulanan anaknya Elcent dimajukan jadi hari ini, Sabrina pasti ke sana. Dia segera menghubungi Sabrina sambil berjalan ke depan.Namun, Sabrina tidak mengangkat teleponnya. Saat itu ada orang melihat Thasia. "Loh, bukannya itu Thasia teman sekelas kita? Sekarang dia sudah jadi sekretaris Pak Jeremy, tapi gayanya selangit!""Betul! Dia mengirim 10 juta untuk teman kita, bilangnya dia ada urusan jadi nggak bisa datang, ternyata dia malah muncul di sini.""Kamu nggak lihat tadi dia keluar dari ruang VIP itu?""Cih! Nggak mau kumpul sama teman-teman, malah melayani bosnya terus!"...Thasia awalnya tidak mau memedulikan mereka, tapi semakin mereka berbicara, malah semakin keterlaluan.Mereka padahal teman kuliahnya Thasia, tapi mereka bisa mengatakan ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 315

    Meski tidak bisa memasukkan mereka ke penjara, setidaknya mereka harus diberi pelajaran."Thasia, dasar wanita jahat yang licik!""Aku lihat yang jahat itu kalian! Kalau aku nggak ke sini, kalian pasti sudah memukulinya!" kata Jason dengan marah pada para wanita itu.Dia tidak menyangka, ternyata wanita bisa bertindak sejahat ini."Memangnya kami nggak boleh membela diri?"Wanita berambut pendek itu masih bersikap sombong.Jason masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Thasia menariknya. "Mereka bukan manusia, kita nggak akan bisa menang berdebat dengannya."Hati Jason sedikit bergetar.Thasia sedang menarik tangannya!Meski tindakan ini tidak memiliki arti lain, tapi bagi Jason, Thasia adalah wanita yang dia cintai, bahkan pujaan hati yang tidak bisa dia dapatkan.Tindakan Thasia ini tidak diragukan membuat hati Jason berdetak kencang.Pemandangan ini telah dilihat dengan jelas oleh Jeremy yang kebetulan sudah kembali.Tatapan Jeremy pun menjadi dingin, tubuhnya mengeluarkan aura yang men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 316

    Thasia menjawab, "Sudahlah, nggak perlu."Terkadang Thasia merasa tidak mengerti akan sosok Jeremy.Bertemu teman sekolah saja bisa membuat Jeremy marah.Jika Jeremy mau mendengar penjelasan, pria itu tidak akan pergi begitu saja tadi."Jason, terima kasih sudah membantuku."Tidak peduli bagaimanapun, kemunculan Jason telah membantunya.Jason tersenyum dengan lembut. "Hanya bantuan kecil saja."Saat Jason ingin berbicara lagi, Thasia berkata duluan, "Aku kembali dulu ke ruang VIP. Lain kali kalau ada waktu, aku akan mentraktirmu makan.""Besok sore aku ada waktu."Jason tahu Thasia hanya basa-basi, tapi dia tidak peduli.Thasia tertegun sebentar, tapi pada akhirnya tetap mengangguk. "Kalau begitu besok aku akan kirimkan alamatnya.""Baiklah."Jason menatap Thasia berjalan pergi....Meski Jeremy berjalan pergi bersama dengan Sisilia tadi.Pria itu tidak menonton kembang api bersamanya.Langkah kaki Jeremy berhenti, sehingga menimbulkan sebuah jarak dengan Sisilia. "Nona Sisilia, aku ng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 317

    Saat dia melamar pekerjaan ini, Tony sudah menceritakan hubungan antara Thasia dan Jeremy.Begitu masuk ke dalam mobil Jeremy sudah merokok.Terlihat jelas bahwa mereka sedang bertengkar.Bahkan Jeremy juga menyuruh bawahannya mengikuti Thasia, termasuk gerakan pria itu ingin membuka pintu mobil tadi, sopir melihatnya dengan jelas.Jeremy menyipitkan matanya.Dia melirik sopir baru itu.Tubuh sopirnya cukup tinggi dan kurus, kulitnya sedikit hitam.Jeremy tersenyum sinis. "Tony nggak kasih tahu peraturan kerja padamu?"Sopir itu menjawab dengan sikap rendah diri, "Pak Tony sudah bilang. Pak Jeremy, aku tahu nggak sepatutnya aku berkata seperti ini, tapi aku pernah mengalami penyesalan dalam hal ini. Dulu aku dan istriku juga begini, kami sering bertengkar, aku salah paham padanya, aku nggak pernah mengalah padanya, dia juga nggak mau menjelaskan padaku. Kemudian aku pergi dari rumah untuk mencari uang, sedangkan dia malah memiliki anak dengan pria lain, setelahnya kami pun berpisah."J

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 318

    Thasia masih terlihat tenang, dia menjawab, "Yang aku katakan itu kenyataan.""Kamu ...."Yasmin merasa sangat kesal, lalu mereka mendengar suara dari luar, seketika terlihat Jeremy berjalan masuk."Jeremy, kebetulan kamu sudah pulang, lihat ini istrimu berani melawanku, benar-benar nggak berpendidikan!" keluh Yasmin sambil berjalan ke arah Jeremy.Jeremy melangkah masuk dengan lebar, dia menatap Thasia, lalu menatap Yasmin. "Kalau kamu nggak mengganggunya, mana mungkin dia melawanmu. Selama Thasia berada di sisiku, dia selalu penurut."Jeremy segera tiba di depan Thasia.Tubuh pria itu yang besar dan tinggi membuat Thasia merasakan sebuah tekanan, yang paling penting, ada bau tembakau di tubuhnya.Thasia pun melihat ke arah Jeremy.Yasmin yang melihat mereka berdiri bersama hampir saja terjatuh, dia berkata dengan kesal, "Kamu, kamu lebih membela dia daripada aku?""Tunggu aku di atas," perintah Jeremy pada Thasia.Thasia baru tersadar, dia menurut dan langsung ke atas.Di ruang tamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 319

    Jeremy menyuruhnya seperti ini, sedangkan pria itu sendiri bagaimana?Jeremy mengerutkan keningnya. "Aku kenapa?"Thasia menatap pria itu, seketika dia merasa bingung harus bertanya atau tidak.Namun, dia terlalu takut untuk menghadapi kenyataannya.Thasia mengepal tangannya, lalu menoleh ke tempat lain. "Nggak ada apa-apa."Jeremy melihat ada yang salah pada ekspresi Thasia, sepertinya wanita itu sedang memikirkan sesuatu, tapi tidak ingin mengatakannya.Saat Jeremy ingin bertanya, terdengar suara ketukan di pintu."Pak, Bu!" kata pembantu di rumah.Jeremy pun membuka pintu.Pembantu menyerahkan sebuah undangan pada Jeremy. "Pak, ini ada undangan dari Keluarga Normani."Di atasnya tertulis kata ulang tahun."Oke."Jeremy membuka undangan itu, ternyata undangan untuk ke pesta ulang tahun Victor yang ke-70.Jeremy sudah kenal Victor cukup lama, dia jarang pergi ke pesta ulang tahunnya.Mereka masing-masing sadar diri, jadi tidak ingin mengganggu satu sama lain.Jika Victor sampai mengir

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 320

    Thasia berjalan mendekat, lalu dia mengeluarkan gaun dari dalam kantong itu.Isinya berupa sebuah gaun berwarna hijau tua, bagian bawahnya cukup lebar, bagian dadanya terlihat pas, sepertinya cukup nyaman dipakai. Akhir-akhir ini Thasia sempat melihat majalah fashion, merk ini milik desainer yang terkenal.Dia lupa namanya, tapi dia tahu harga bajunya di atas miliaran.Seketika Thasia teringat gaun Lisa, Jeremy membeli gaun itu seharga 2 miliar.Thasia menoleh pada Jeremy sambil bertanya, "Berapa harganya?"Uang bagi Jeremy tidak ada artinya, yang dia mau adalah Thasia merasa senang. "Saat melihatnya aku merasa cocok denganmu.""Kalau begitu gaun yang kamu belikan untuk Lisa, kamu juga merasa itu cocok untuknya?" tanya Thasia tanpa berpikir panjang.Setelah mengatakannya dia merasa menyesal.Kenapa dirinya bisa tiba-tiba mengingat hal ini, bukankah dia akan membuat Jeremy kesal?Thasia merapatkan bibirnya, dia kira Jeremy akan memarahinya karena terlalu ikut campur, menyalahkannya suka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09

Bab terbaru

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status