Share

Bab 264

Sebelum Jeremy berbicara Bianca sudah menutup panggilannya.

Suara telepon ditutup itu seakan-akan mengetuk hati Jeremy, dia menggenggam ponselnya dengan erat, wajahnya yang tampan seperti ditutupi dengan awan gelap, terlihat sangat mengerikan.

Saat Thasia berjalan masuk, dia langsung melihat tampang tidak senang Jeremy.

Sedangkan ponselnya berada di genggaman pria itu.

Hati Thasia pun berdetak dengan kencang.

Sekarang daftar rumah sakit selalu menggunakan ponsel.

Melihat ekspresi Jeremy ini, mungkinkah pria itu melihat nomor pendaftarannya, serta catatan transaksinya?

Terutama saat kedua mata tajam pria itu melirik Thasia, seketika Thasia merasa panik, dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menghadapi Jeremy, saat ini pihak lawan tiba-tiba berkata dengan nada dingin, "Thasia, kamu memberi tahu ibumu kita akan bercerai?"

Tadi Thasia masih merasa panik.

Setelah mendengar pertanyaan Jeremy ini, dia pun menghela napas lega.

Thasia merapatkan bibirnya. "Bukankah sudah sepatutnya aku memberi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status