Share

Bab 192

Thasia memegang susu yang masih hangat, dia meminumnya. Rasanya manis, ada aroma susu yang samar-samar tercium.

Hal itu menenangkan rasa takutnya, tapi juga memberinya sedikit perasaan sedih.

"Istirahatlah." Luka Jeremy telah dibalut. Dia berkata lagi, "Aku akan mengurus masalah di polisi."

Jeremy tidak ingin Thasia terlalu lelah.

Dia akan menyelidiki kasus penculikan ni.

Jeremy bahkan tidak berpikir untuk beristirahat.

Thasia sedang berbaring di ranjang rumah sakit, tidak lama kemudian ada orang datang.

"Thasia."

"Ibu," teriak Thasia.

Bianca datang ke rumah sakit dan melihat Thasia terbaring di tempat tidur dengan luka di lehernya, dia seketika merasa sedih dan langsung menangis. Wanita tua itu berjalan menghampiri Thasia untuk memeluknya. "Bagaimana bisa Suby begitu kejam, dia menculikmu dan mengancammu? Dasar bajingan, dia pasti akan menerima akibatnya! Keluarga kita akan putus hubungan dengan mereka di masa depan! Aku juga memberi tahu ayahmu, inilah akibatnya dia terlalu memanjaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status