Share

Bab 175

Author: Natasha
last update Last Updated: 2024-08-19 15:13:03
"Bagaimana mungkin aku nggak khawatir? Kamu dirawat di rumah sakit, aku pun sangat mengkhawatirkanmu, aku pikir sama seperti yang waktu itu!" Lisa berkata sambil menangis, "Aku nggak ingin melihatmu terbaring di ranjang rumah sakit lagi, kalau begini aku nggak akan bisa tidur dan makan dengan tenang, juga nggak bisa fokus syuting. Aku lebih baik berada di sisimu untuk menjagamu."

Ketika Lisa mengatakan hal ini, Jeremy tiba-tiba teringat pada cedera parahnya dulu.

Cedera itu hampir membunuhnya.

Lisa yang menyelamatkannya.

Sebagai tanggapan, Jeremy hanya menjawab, "Hal itu nggak akan terjadi lagi."

Lisa tetap merasa khawatir dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Kamu sudah berjanji bahwa kamu nggak ingin melihatku sedih, kamu harus menjaga dirimu dengan baik agar nggak terluka lagi. Jangan gunakan tubuhmu untuk menghukumku!"

Jeremy pernah hampir mati sebelumnya.

Saat itu, Lisa menjaganya selama tujuh hari tujuh malam tanpa tidur nyenyak.

Kemudian, setiap kali dia terluka, Lisa tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 176

    "Siti, berhenti bicara." Lisa menyelanya dan berkata kepada Jeremy, "Aku baik-baik saja."Jeremy melirik pergelangan kakinya, dia melihat pergelangan kaki Lisa sedikit memerah, jadi pria itu berkata, "Tony, bawa dia ke dokter.""Baik, Pak Jeremy." Tony segera mendekat.Lisa berkata, "Nggak perlu ke dokter, cukup pakai obat saja sudah cukup, hanya luka kecil saja. Aku juga sering terluka di lokasi syuting, bahkan jauh lebih parah dari ini. Tony, tolong bantu aku membelinya."Tony memandang Jeremy, menunggunya keputusannya.Jeremy berkata dengan tenang, "Kalau begitu, belikan obatnya.""Baik, Pak Jeremy." Tony berjalan keluar.Setelah lama tidak bertemu, Lisa cukup merindukan pria ini, tapi dia selalu menahan diri hanya demi kariernya, juga kesal karena pria ini sudah mempermalukannya karena Thasia.Namun, kali ini sepertinya tidak buruk, setidaknya Jeremy masih mengingatnya.Hal ini membuatnya merasa tenang.Lisa mengambil pisau dan mengupas apel untuknya. "Kamu nggak meneleponku saat t

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 177

    Thasia mematikan mobil dan menunggu Lisa mendekat.Lisa mengangkat makanan yang dibawanya dan tersenyum dingin. "Kenapa kamu nggak masuk? Kamu pasti kesal melihatku bersama Jeremy mengobrol, bukan?""Ada apa?" ​​Thasia menoleh dan menatap Lisa yang berjalan di depannya."Kamu belum menjawab pertanyaanku."Thasia mengalihkan pandangannya dan berkata dengan tenang, "Terkadang suka ada orang yang berpura-pura dirinya telah mendapatkan apa yang dia inginkan, semakin dia pamer, maka akan semakin sulit untuk mendapatkannya."Thasia tahu bahwa Lisa ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengejeknya.Semua untuk pamer di depannya.Ekspresi Lisa menjadi dingin, dia membencinya yang suka berpura-pura tenang. "Kenapa pasti hanya berpura-pura saja, tapi di hatimu kamu merasa sedih, bukan? Nggak peduli seberapa jauh diriku dari Jeremy, dia akan selalu memikirkanku.""Kamu juga tahu dia telah mendirikan perusahaan entertainment untukku. Aku ingin main film, dia langsung mengatur sebuah peran untukk

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 178

    Jeremy menolak semua tamu.Tony menghalangi di pintu dan berkata dengan sopan, "Nona Lisa, Pak Jeremy sedang istirahat. Dia bilang Anda nggak perlu mengkhawatirkannya. Anda bisa kembali ke lokasi syuting."Lisa berkata, "Nggak masalah, aku sudah meminta izin, sutradara sudah mengizinkannya. Setelah kembali nanti aku bisa melanjutkan syutingnya."Tony merasa sedikit tertekan sekarang dan berkata dengan bijaksana, "Pak Jeremy perlu istirahat."Lisa melirik ke bangsal dan memahami arti kalimatnya. Dia tidak marah-marah, malah berkata, "Tolong berikan ini pada Jeremy. Aku akan kembali untuk membawakan masakan Bibi nanti.""Baiklah, Nona Lisa."Tony mengambil dokumen itu dan terkejut saat melihat judul dokumennya.Lisa mengucapkan selamat tinggal dan berjalan pergi.Asistennya berkata, "Kak Lisa, kenapa kamu nggak masuk? Kita akhirnya punya kesempatan.""Nggak perlu terburu-buru," Lisa berkata, "Masih banyak peluang di masa depan. Lebih baik kita pulang ke Kediaman Keluarga Okson dulu."Lis

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 179

    Dia tidak akan membiarkan Thasia pergi, dia ingin menangkapnya lalu membunuhnya."Dasar pembawa sial. Tanpamu kami semua pasti akan baik-baik saja. Kak Santo pasti akan membantuku dan keluarga kita bisa hidup bahagia. Kamulah yang menghalangi kebahagiaan kami, membuat Kak Santo membuang kami. Dasar wanita sialan, aku hajar kamu sampai mati!"Rambut Thasia dijambak olehnya.Dia secara refleks ingin menghindari dan mendorongnya menjauh.Kuku Evelyn cukup panjang, dia bahkan mencakar pipi Thasia, meninggalkan beberapa bekas luka."Bu, kalian sedang di kantor polisi. Dengan tindakanmu ini, kami bisa saja menangkapmu!"Evelyn merasa sangat marah sehingga dia hampir pingsan. "Tangkap saja, tapi aku akan memukulnya sampai mati dulu! Lalu menyeretnya ke neraka juga kalau aku mati!"Evelyn terlihat sangat galak, polisi tidak punya pilihan selain menangkap dan menekannya ke lantai.Wanita itu masih ingin melawan, dia menatap Thasia dengan tatapan marah.Wajah Feni menjadi pucat dan dia menangis.

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 180

    Yasmin berkata dengan cepat, "Jadi sudah pernah bertemu, baguslah kalau begitu. Lisa, gadis ini adalah Ella.""Dia adalah Lisa."Ella memandang Lisa dengan saksama dan tiba-tiba mengerti, wajahnya pun terlihat tidak senang. "Bibi, mungkinkah dia ini ... pujaan hati Kak Jeremy?"Ella awalnya berpikir jika Yasmin menerima anaknya, pasti dirinya juga diterima.Tanpa diduga, ternyata dirinya yang terlalu berlebihan.Lisa merasa senang mendengar gelar ini, dia pun berkata dengan santai, "Halo, Bibi sudah memberitahuku tentang ceritamu, katanya kamu sedang mengandung anaknya Jeremy, rawatlah bayi itu dengan baik."Ella merasa khawatir, tanpa sadar dia memegangi perutnya, takut mereka akan menyakiti anaknya.Lisa juga menyadari isi pikir gadis itu, dia pun berkata, "Kamu nggak perlu takut. Karena anak itu adalah anak Kak Jeremy, tentu saja aku akan memperlakukannya dengan baik. Kamu nggak perlu khawatir, saat kamu melahirkan nanti, hidupmu pasti akan menjadi lebih baik."Ella merasa tidak yak

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 181

    Jika Lisa tidak menerimanya, Bibi tetap akan menerimanya.Lisa tidak bisa melawan keinginannya.Lisa juga tidak ingin menjadi orang jahat di mata orang lain.Setelah beberapa saat.Ada suara ketukan di pintu.Ella ada di dalam kamar. Ketika mendengar suara itu, dia bertanya, "Siapa?""Ini aku, Lisa."Ella ragu-ragu sejenak, tapi dia tetap pergi membukakan pintu.Lisa berdiri di depan pintu, memegang semangkuk sup di tangannya, lalu tersenyum padanya. "Kamu nggak turun, jadi aku membawakanmu sup buatan Bibi, supnya wangi sekali."Ella berkata, "Aku nggak nafsu makan."Lisa meletakkan mangkuk sup di atas meja, menatapnya dan bertanya, "Kamu nggak nafsu makan karena melihatku datang?"Ella berkata dengan cepat, "Bukan begitu, jangan berpikir sembarangan.""Baguslah kalau bukan." Lisa memegang tangan Ella dengan erat. "Kamu masih muda, jadi kamu bisa memanggilku Kak Lisa mulai sekarang. Kalau kamu butuh bantuan, katakan saja padaku. Selama aku bisa membantu, aku akan membantumu."Sikap ram

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 182

    Hal ini terlintas di hati Ella.Thasia menyukai Jeremy, bagaimana mungkin wanita itu ingin bercerai?Dulu Thasia sempat menasihatinya untuk tidak menyukai Jeremy, tapi pada akhirnya wanita itu juga menyukai Jeremy.Ella sedang mengandung seorang anak, Thasia mungkin akan mencelakainya suatu saat nanti.Ella memegangi perutnya, dia merasa waspada. Dia tidak boleh membiarkan Thasia menyakiti anaknyaLisa mengamati ekspresinya Ella, dia pun berhenti membahas hal ini. "Kamu harus istirahat dan ingat makan supnya, aku akan keluar dulu."Setelah itu, Lisa keluar dengan mencibir.Kalimat Lisa tadi membuat Ella gelisah.Dia harus melakukan sesuatu.Ella tiba-tiba teringat pada bibi dan sepupunya Thasia, entah apa yang terjadi pada mereka....Thasia baru saja keluar dari kantor polisi setelah memberikan pengakuannya."Thasia!"Suara Suby terdengar di depan pintu.Pria itu sama sekali tidak mirip dengan Santo. Usianya hampir lima puluh tahun, dengan kulit pucat dan sedikit keriput. Pria itu mem

    Last Updated : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 183

    Suby mengerutkan kening dan terus merokok. "Jangan berlebihan, kalau aku bisa membayarnya, mana mungkin aku nggak mau bayar? Aku akan membayarnya nanti saat punya uang, pinjamkan aku dulu.""Aku nggak punya uang." Thasia berkata, "Aku masih ada urusan, jadi nggak bisa mengobrol denganmu."Melihat Thasia hendak pergi tanpa menoleh ke belakang, Suby merasa tidak dihormati, dia pun melemparkan rokoknya ke tanah dan berkata dengan keras, "Thasia, jangan paksa aku berbuat keterlaluan, nanti yang ada kamu yang susah!"Thasia langsung melaju pergi.Dia tahu persis apa yang diinginkan pamannya.Keluarga mereka itu seperti parasit. Jika Thasia memberikannya kali ini, maka pihak lawan pasti akan meminta uang terus padanya.Secara kebetulan, kejadian ini dilihat oleh Ella yang bersembunyi di pojokan.Dia melihat Suby terlihat kesal, sepertinya pria itu menyimpan dendam terhadap Thasia, Ella pun seketika punya ide.Kali ini, jika Thasia menghilang dari dunia ini, tidak ada yang bisa mengancam diri

    Last Updated : 2024-08-19

Latest chapter

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status