Share

Bab 150

Penulis: Natasha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-19 15:13:00
Tepat ketika Jeremy kembali dari luar, dia mendengarkan laporan mereka dengan ekspresi dingin.

"Pak Jeremy, jam satu siang, kami sudah mengatur orang untuk mengirimkannya tepat waktu."

Jeremy memandang Thasia yang sedang sibuk tidak jauh dari situ, lalu dia memanggil dengan nada dingin, "Bu Thasia."

Thasia mendekat dengan cepat. "Pak Jeremy."

"Kalau kamu nggak ada kerjaan siang ini, kamu juga ikut bantu mereka."

Kalimat ini membuat semua orang yang hadir terkejut.

Pekerjaan seperti ini cukup berat dan melelahkan, tidak ada wanita yang mau melakukannya.

Semuanya diserahkan kepada para pria.

Thasia adalah satu-satunya wanita di ruangan itu.

Matahari terik di luar, rok serta sepatu hak tinggi yang dikenakan Thasia membuatnya sulit untuk jongkok atau berjalan, jadi dia tidak cocok untuk melakukan pekerjaan seperti itu.

Namun, tidak ada yang berani membantah perintah Jeremy.

Thasia harus mematuhi perintahnya dan berkata, "Baiklah, Pak Jeremy."

"Hmm."

Jeremy tidak meliriknya lagi dan berjala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 151

    Melihat pria itu tidak mengatakan apa-apa, Eric segera berdiri, ikut berdiri di sampingnya dan berkata, "Kakekmu memilihkan wanita ini untukmu. Dia memang cukup baik, berperilaku bijaksana, nggak peduli berapa banyak wanita yang kamu miliki di luar sana. Bukankah kalau begini jadinya bagus, kenapa kamu malah kelihatannya nggak senang?"Jeremy terdiam beberapa saat. "Berperilaku baik, bijaksana dan patuh memang merupakan pilihan yang baik untuk dijadikan seorang istri.""Tapi aku melihat perhatianmu tertuju padanya sekarang, jangan-jangan kamu suka padanya?" Eric merasa ada yang tidak beres dengan Jeremy. Bahkan jika dia sengaja menyulitkan wanita itu, seharusnya pihak lawan merasa senang.Namun, saat Eric melihat ke bawah, Thasia sepertinya mudah bergaul dengan rekan kerja pria lainnya, dia pun tersenyum dan berkata, "Menurutku istrimu ini sangat populer, dia bisa rukun dengan semua orang. Bukankah kamu bilang akan bercerai dengannya? Aku rasa akan ada banyak pria yang mengejarnya sete

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 152

    "Nggak."Thasia mengenakan jaket tadi saat di luar, jadi mereka tidak bisa melihat ke dalam.Saat dia hendak melepasnya, Jeremy sudah menariknya."Sudah terlambat untuk menutupinya sekarang." Jeremy mencibir, matanya terlihat posesif, jari-jarinya pun mulai menyentuh dada Thasia.Thasia melihat cara Jeremy memandangnya seperti cara pria memandang wanita.Baru pertama kalinya dia melihat Jeremy seperti ini.Thasia merasakan bahaya dan ingin melarikan diri.Jeremy menolak untuk melepaskannya, dia mengunci tubuh Thasia di sudut. "Thasia, jadi mengejar kebahagiaan yang kamu maksud itu ini?"Thasia tidak mengerti. "Apa?"Jeremy bersandar padanya dan mencibir, "Kamu sudah punya banyak target. Setelah bercerai, kamu akan segera menemukan pria baru untuk dinikahi."Melihat tangan pria itu menyentuhnya semakin kurang ajar, Thasia merasa sedikit takut, dia pun melengkungkan tubuhnya. "Bukan begitu. Jeremy, lepaskan dulu. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, bicarakan baik-baik. Nanti malah dilih

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 153

    Mendengar ini, Ella merasa terkejut dan mundur beberapa langkah."Kamu bilang Thasia itu istrinya Jeremy?"Ella tidak percaya sama sekali, bagaimana bisa seperti ini.Jika Jeremy adalah suaminya Thasia, kenapa dia tidak mengetahuinya dan kenapa mereka tidak memberi tahu siapa pun?"Ya, lepaskan tanganku dulu." Feni menarik tangannya. "Kakak iparku adalah Jeremy!"Ella memandang mereka, masih dengan sikap curiga. "Kalian pasti berbohong padaku, bukankah Thasia itu sekretarisnya Jeremy? Bagaimana bisa dia menjadi istrinya?""Mana mungkin bohong." Evelyn berkata, "Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri dan mendengarnya dengan telingaku. Dia bahkan mengunjungi kakakku, ayahnya Thasia. Jeremy adalah menantu mereka."Setelah mendengar ini, Ella merasa terkejut dan menarik kesimpulan dari kata-kata mereka, "Kalian ... nggak tahu hal ini sebelumnya?"Evelyn juga merasa bingung dan menghela napas. "Aku baru mengetahuinya. Kalau aku sudah tahu dari dulu, keluarga kami pasti sudah kaya!"Kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 154

    Ella tadi merasa gugup dan mengira dirinya akan kalah, tapi mendengar perkataan mereka selanjutnya, percaya dirinya pun kembali.Thasia berada di posisi istrinya Jeremy dengan sia-sia, tidak ada yang tahu statusnya, jadi tidak ada gunanya.Mungkin mereka akan bercerai di masa depan.Ella memandangi mereka dan tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya."Jangan khawatir." Ella berkata sambil tersenyum, "Kalian nggak akan bisa masuk ke PT Okson dengan sembarangan. Kalian pasti akan diusir sebelum masuk!""Bagaimana mungkin? Aku ini bibinya Jeremy, siapa yang berani mengusirku!" Evelyn mengandalkan statusnya dan berani bersikap sombong, bahkan dia sudah membayangkan dirinya akan diperlakukan dengan hormat di dalam sana.Ella berkata, "Kalian tadi bilang Thasia juga bersikap waspada pada kalian. Dia itu sekretarisnya Jeremy, dia pasti akan langsung tahu siapa yang datang ke sana. Menurut kalian apakah kalian nggak akan diusir?"Evelyn berpikir sejenak, dia menjadi khawatir, lalu berkata denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 155

    Orang di meja resepsionis depan selalu menganggap Thasia sebagai orang yang sangat baik.Thasia selalu bersikap ramah kepada orang lain dan tidak pernah berusaha mencari perhatian, tidak seperti yang dikatakan Evelyn.Di sisi lain, dia malah melihat Evelyn bertingkah berlebihan dan berbicara yang tidak-tidak. Dia seperti wanita tua yang suka membuat keributan.Dia ingin menyuruh satpam untuk mengatasi orang ini.Kebetulan saat ini dia melihat sebuah mobil lewat dengan tanda reporter di atasnya.Ada juga petugas sanitasi di depan gerbang.Semua reporter ini adalah reporter liputan acara sosial, mereka biasanya mewawancarai para petugas sanitasi. Petugas resepsionis tadi tidak ingin memancing perhatian reporter, jadi dia tidak berbuat sesuatu pada Evelyn.Mata tajam Evelyn juga melihat lirikan petugas resepsionis itu, dia juga kebetulan melihat reporter di luar.Peluang bagus.Dia berhenti membuat keributan dan berjalan keluar."Cepat hentikan mereka!" Melihat ada yang tidak beres, petug

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 156

    "Kak Thasia, gawat!"Begitu Thasia berjalan keluar dari kamar mandi setelah selesai merapikan diri, dia melihat Rina berjalan dengan terburu-buru. Dia bertanya, "Kenapa kamu begitu panik?""Sesuatu terjadi padamu!"Rina tidak menyangka hal seperti itu akan terjadi."Aku?" Thasia belum mengerti apa yang dia maksud, jadi dia bertanya dengan tenang, "Ada apa denganku?""Bibimu dan sepupumu datang ke sini."Mendengar ini, Thasia terlihat sedikit kesal. Selama dia mendengar nama kedua orang itu, dia langsung tahu ada yang tidak beres.Alhasil, dia melihat siaran langsung secara online di ponsel Rina.Bibi dan sepupunya yang tidak tahu malu itu berpura-pura terlihat menyedihkan di depan reporter dan merusak citranya.Bahkan mengatakan hal yang tidak-tidak.Katanya mereka telah menghabiskan seluruh uang mereka untuk membiayai Thasia kuliah.Hingga akhirnya Thasia bisa bekerja di perusahaan ini, memiliki kehidupan yang lebih baik, tapi dia malah tidak tahu terima kasih, bahkan tidak peduli pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 157

    Thasia turun ke bawah dan melihat reporter melakukan wawancara di pintu gerbang.Ada begitu banyak kamera yang diarahkan Evelyn dan putrinya, mereka sedang menangis sambil menceritakan kisah mereka.Mata Feni tampak bengkak karena menangis, dia berkata ke arah kamera, "Terima kasih atas perhatian kalian. Selama ada kalian, aku yakin kami akan diberikan keadilan!""Keadilan apa?" ​​kata Thasia dengan wajah dingin, dia tidak suka melihat sikap mereka yang munafik dan bertanya langsung, "Kamu pikir aku akan takut dijelek-jelekkan oleh kalian di depan umum seperti ini?"Mereka semua menoleh dan melihat Thasia berjalan mendekat tanpa merasa takut.Evelyn langsung sadar dan menangis dengan histeris, dia menunjuk ke arah Thasia sambil berkata, "Thasia, dasar nggak punya perasaan. Aku ini bibimu, tapi kamu malah bersikap begitu kejam, kamu nggak memedulikan nasib kami. Sejak kecil hingga dewasa, kami selalu sayang padamu, bahkan nggak pernah bersikap kejam padamu, bagaimana bisa kamu memperlak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 158

    Feni kemudian berkata, "Benar, demi sepupuku, orang tuaku mengumpulkan uang untuk membiayai kuliahnya."Untuk mendapat keuntungan, mereka rela berbicara omong kosong dan tidak peduli pada hal lainnya."Dasar nggak tahu malu!""Nggak tahu terima kasih!"Tiba-tiba seseorang melemparkan sebutir telur ke arah Thasia, telur itu mendarat di hadapannya.Thasia menoleh dan melihat belasan orang sudah berdiri di gerbang, ada telur dan sayuran di tangan mereka.Mereka melempar semua itu ke arahnya.Thasia dengan cepat menghalanginya dengan tangan.Satpam yang melihat ini bergegas menghalanginya."Untuk apa dihalangi? Dia itu wanita jahat yang telah menghancurkan keluarga orang! Sekretaris apanya, dia itu simpanan orang lain!"Salah satu orang yang melemparkan telur ke arahnya mulai memakinya.Thasia melihat bahwa keadaan sepertinya menjadi lebih gawat dari yang dia kira, jadi dia pun menjadi waspada.Evelyn mencari sampai ke sini, lalu ada orang yang melemparinya barang, Thasia merasa semua ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19

Bab terbaru

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status